Anda di halaman 1dari 2

PPh Pasal 25

Pengertian PPh 25 Merupakan angsuran pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan. Angsuran PPh 25 dapat dijadikan kredit pajak terhadap pajak yang terutang atas seluruh penghasilan WP pada akhir tahun pajak yang dilaporkan dalam SPT Tahunan.

Cara menghitung PPh 25 1.Angsuran PPh 25 setiap bulan = PPh terutang Kredit pajak 12 atau banyaknya bulan dalam tahun pajak 2. Angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan sama dengan bulan terakhir tahun pajak yang lalu 3. Apabila dalam tahun berjalan diterbitkan SKP tahun pajak yang lalu angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan SKP dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP

Kejadian 1. WP berhak atas kompensasi kerugian Penghasilan yang menjadi dasar perhitungan PPh 25 terutang adalah penghasilan neto (-) kompensasi kerugian. Bila dalam SPT, dasar perhitungan dinyatakan rugi (lebih bayar atau nihil), maka besarnya PPh 25 adalah nihil.

Kejadian 2. Kalau WP memperoleh penghasilan tidak teratur

Penghasilan yang menjadi dasar penghitungan PPh 25 terutang adalah hanya dari penghasilan teratur.

Kejadian 3. Kalau SPT disampaikan lewat dari batas waktu a.Besarnya PPh 25 untuk bulan mulai dari batas waktu penyampaian SPT s.d. bulan sebelum disampaikannya SPT adalah sama dengan bulan terakhir tahun pajak yang lalu dan bersifat sementara. b.Setelah SPT disampaikan, besarnya PPh 25 dihitung kembali berdasarkan SPT dan berlaku surut mulai bulan batas waktu penyampaian SPT c.Bila PPh 25 point (b) > point (a), atas kekurangan setor terutang bunga 2% sebln. d.Bila PPh 25 point (b) < point (a), atas kelebihan setor dapat dipindahbukukan ke PPh 25 bulan setelah penyampaian SPT.

Anda mungkin juga menyukai