Anda di halaman 1dari 2

BIAR MISKIN HARTA, TAPI KAYA JIWA

Kisah ini merupakan kisah favorit saya, karena dari kisah ini mata saya baru melek dengan kebesaran Allah SWT (Sebelumnya jg sdh melek kok..). pada pertengahan oktober 2 tahun lalu, saya magang di sebuah perusahaan, dan pada suatu pagi saya ingin bertukar HP dengan sepupu saya karena saya memerlukan salah satu fitur dalam HP tersebut demi keberlangsungan magang saja. dengan agak ragu sepupu saya meminjamkan,maklumlah saya terkenal dengan kecerobohan di mata sepupu2 saya, tapi saya yakinkan kepada beliau tentang keamanan HPnya. pagi itu saya naik angkot jurusan indarung tempat perusahaan magang saya, tak lupa dengan HP di saku. sampai saya turun, tidak ada keanehan yang terjadi.ketika selesai membayar ongkos saya melenggang menunggu bus pegawai. tapi ketika saya ingin merogoh saku untuk melihat jam di HP, jantung saya seperti berhenti berdetak..(ah..lebai), keringat dingin saya mulai mengucur ketika saya tidak menemukan HP tersebut di saku saya. saya mulai panik dan menyetop angkot lain dengan maksud menyusul angkot tadi. tapi apa daya saya tidak menemukan angkot tersebut, seketika itu juga saya menuju wartel terdekat untuk menelepon ke nomor saya, tapi masyaAllah ternyata nomor tersebut tidak aktif lagi. pikiran pencurian menyeruak dalam benak saya. dengan langkah lunglai saya menuju ke rumah, tidak sanggup untuk magang hari ini, pikir saya. ketika sampai di rumah, dan menceritakan kejadian kepa umi, umi hanya bisa beristighfar dan mengurut dada, tidak mampu untuk berfikir apa apa lagi. kerena selain HP itu bukanlah milik kami, HP tersebut juga termasuk kelas tinggi, yang terbayang di benak kami bagaimana cara mengganti HP tersebut. dengan takut takut saya menceritakan musibah ini kepada etek(tante), mama dari sepupu saya. alhamdulillah etek tidak begitu mempersalahkan, mungkin tak mau membuatku merasa semakin bersalah, tapi begitu jelas raut kekecewaan dalam diri etek dan sepupuku. sampai beberapa hari aku shock dengan musibah ini, karena ini bukan kali pertama HP yang ku pegang raib begitu saja. aku dan umi berfikir keras bagaimana cara kami mengganti HP ini. sampai seminggu kemudian, berita bahagiaa itu datang, ada seorang cewek yang menelepon ke rumah menanyakan sepupuku, temanya kufikir, tapi.. subhanallah walhamdulillah.. ternyata penelepon adalah orang yang menemukan HP saya (eh,,sepupu saya maksudnya). beliau meminta kami untuk menjemput HP tersebut ke alamat yang telah diberikan.dan beliau juga mewanti wanti bahwa orang yang bernama sepupu saya juga harus ikut mengambil HP.ada beberapa orang rumah yang cukup curiga dengan penelepon, jangan jangan sindikat penculikan anak neh (ngaco deh..) tapi hatiku yakin bahwa penelepon adalah orang baik dan mulia. sehabis maghrib, aku, 2 orang sepupuku termasuk yang kehilangan berangkat dengan 2 sepeda motor. waah ternyata alamat yang ditunjukkan cukup cukup jauh, setelah hampir 2 jam kami mencari cari alamat, akhirnya kami menemukan sebuah rumah kecil dengan mobil angkot yang cukup ku kenal sebagai angkot yang kutmpangi saat hari musibah. dengan mengucap salam kami masuk. pemandangan di dalam rumah lebih mengharukan kami semua, benar benar sangat sederhana.. seorang ibu memperkenalkan diri dan menanyakan siapa yang punya HP tersebut, sepupu saya

menyahut. lalu bapak di rumah tersebut yang notabenenya adalah supir angkot yang terparkir menceritakan bahwa ia menemukan HP tersebut terselib di sela sela speaker, beliau baru tahu kalo ada HP terselip ketika ingin membersihkan mobil tersebut 1 minggu kemudian, lagi lagi kami mengucap syukur beserta takjub. tidak pernah menyangka ketika HP tersebut jatuh di sela sela speaker, HP langsung mati, tidak bisa dibayangkan jika HP tersebut masih aktif dan berbunyi2 ketika dihubungi,so pasti sudah raib di tangan penumpang angkot, selain itu kami sangat takjub dengan keluarga tersebut, ternyata himpitan ekonomi tidak membuat bapak, ibu, serta kedua anaknya menjadi Kafir. mereka lebih rela untuk mengembalikan HP tersebut dan bela belain nelp ke no rumah dibanding mendiamkan saja, rejeki nomplok istilahnya.. berkali kali saya dan sepupu bersujud syukur dan mengucapkan ribuan terimakasih kepada ibu dan bapak. dan memberikan sedikit titipan dari umi.mereka menjawab dengan sungkan, takut pahalanya hilang, jawab si ibu sedikit bergurau. pulang dari rumah tersebut kami masih saja berdecak kagum kepada keluarga tersebut. sangat sangat sulit sekali menemukan keluarga yang seperti itu. apalagi si bapak hanyalah supir angkot yang penghasilanyya hanya beberapa puluh ribu, itupun harus disetorkan ke induk semang pemilik angkot, tapi dengan segala keterbatasannya, bapak dan ibu mampu mengantarkan kedua putrinya untuk menjadi sarjana kedokteran dan sarjana ekonomi. kekaguman kami makin bertambah..bapak, ibu.. semoga Allah memberikan tempat yang sangat mulia bagi keluarga bapak di surga kelak. amin pelajaran berharga dari sebuah pengalaman untuk lebih menghargai sesuatu. biarlah kita miskin harta, tapi kekayaan jiwa kita tak kan habis di makan usia..

Anda mungkin juga menyukai