Anda di halaman 1dari 20

Dalam kehidupan ini manusia dapat diklasifikasi dalam tiga kategori, iaitu: 1.

Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Islamiah


orang yang rajin beribadah dan rajin ke masjid. Orang yang seperti ini harus dinomborsatukan, kerana mereka lebih dekat dengan dakwah kita, sehingga tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan untuk mengajak mereka pun tidak banyak kesulitan, insya Allah.

2. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Asasiyah orang yang tidak taat beragama, tetapi tidak mahu terang-terangan dalam berbuat maksiat kerana ia masih menghormati harga dirinya. Orang-orang seperti ini menempati urutan kedua.

3. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak Jahiliah

Orang yang tidak peduli terhadap orang lain, sedang orang lain menjauhinya kerana perbuatan dan perangainya yang buruk

Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya sejelek-jelek tempat manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan (dijauhi) masyarakatnya kerana takut dengan kejelekannya." (HR. Bukhari dan Muslim) Orang-orang seperti ini menempati urutan terakhir dalam prioritas dakwah fardiyah.

Mendekati org yg berpotensi mengikuti jln dakwah -org yg disegani dan dihormati , hadirnya mereka dijalan dakwah akan membantu usaha kita mengajak temantemannya yg lain

memberikan segenap hati kita untuk mengajak mad'u kita, tetapi hanya Allah-lah yang berhak membolakbalikkan hati mereka (give and take)

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat


memberikan petunjuk kepada orang yang kamu cintai, tetapi Allah-lah yang memberi hidayah kepada yang dikehendaki-Nya dan Allah lebih mengetahui orangorangyang mahu menerima petunjuk."

(Al-Qashash: 56)

Jgn bputus asa, tetapi harus terus berusaha sehingga yang ditunggu-tunggu dapat dipetik, disertai doa agar Allah membukakan hati mereka. Adapun da'i yang menghabiskan waktunya hanya untuk satu orang dengan harapan agar orang tersebut mahu menerima ajakannya adalah tidak benar. - Orangtersebut akan merasa bahawa dirinya diajak dengan cara yang sangat berlebihan, sehingga ia akan berprasangka buruk, dan bisa jadi ia akan lari dari ajakan itu, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah swt. Kaedah yang harus kita perhatikan adalah: "Ambillah yang mudah dan tinggalkan yang sulit, jika ada yang mudah".

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Rasulullah saw. bahawa beliau bersabda,

Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam : jika bertemu maka berilah salam, jika tidak kelihatan maka cari tahulah, jika sakit maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah (dengan mengucapkan 'yarhamukallah', dan jika meninggal dunia maka hantarkanlah (ke pemakaman)."

Pertama, jika bertemu maka berilah salam -Ucapan salam harus disertai dengan perasaan cinta, senang, dan wajah yang berseri agar fungsi ucapan salam itu terwujud. -Setelah itu saling memperkenalkan nama, pekerjaan, dan tempat tinggal. Dengan demikian Anda telah menjejaki tahap awal dalam berdakwah.

Kedua, jika tidak kelihatan maka cari tahulah -Anda harus mencari kabar tentang keadaannya atau menghubunginya, baik lewat telepon mahupun surat. Ketiga, jika sakit maka jenguklah - Anda mendengar bahawa teman Anda sakit, Anda harus cepat-cepat menjenguknya, memberikan kesejukan, dan mendoakan untuk kesembuhannya; akan sangat baik lagi jika Anda membawa hadiah yang sesuai. Rasulullah saw. bersabda, "Hendaklah kalian saling memberi hadiah, kerana hadiah itu akan menjadikan kalian saling mencintai." (HR. Malik dalam "Al-Muwatha"')

Keempat, jika ia mengundangmu maka penuhilah Kelima, jika ia bersin dan mengucapkan "hamdalah" maka jawablah ucapkan "yarhamukallah (mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada Anda) Keenam, jika ia meninggal dunia maka hantarkanlah ke tempat pemakamannya

seorang da'i yang hidup dalam sebuah masyarakat atau yang menjadi utusan pada sebuah jamaah, hendaklah senantiasa berpenampilan baik dan berakhlak mulia. Sebuah ungkapan menyebutkan:"Keberhasilan sebuah misi akan bergantung pada si pembawa misi tersebut." Penampilan dan akhlak yang baik akan membuat orang yang baru saja memandang menjadi tertarik dan simpati. Maka kita akan menjumpai ada sebagian orang yang menggantungkan kepercayaan melalui pandangan matanya.

"penampilan seorang da'i harus berseri-seri dan ceria dalam segala situasi dan kondisi". Maka seorang da'i tidak boleh bermuka masam dan cemberut sewaktu menghadapi seseorang, tetapi berwajah ceria ketika menghadapi yang lain. Selalu berlapang dada dan ceria. "Carilah kebaikan di saat wajah sedang ceria",

Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa memandang saudaranya dengan kasih sayang niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya."

Apakah pandangan yang dimaksud oleh hadits di atas adalah pandangan sekilas atau pandangan yang dipenuhi keteduhan dan kasih sayang?

Yang dimaksud oleh hadits itu adalah pandangan yang ditujukan pada hati dan mengajaknya berbicara dengan lemah lembut. Ibarat kamera, hanya dengan satu kilatan dapat menangkap gambar yang sangat indah. Itu semua tidak akan terwujud kecuali dengan pandangan yang tulus dan suci, pandangan yang penuh kasih sayang dan penuh rasa cinta karena Allah.

Salam adalah salah satu dari asma Allah swt. Mengucapkan salam, baik kepada orang yang Anda kenal maupun yang tidak Anda kenal akan membangkitkan rasa aman, mempererat ikatan, dan menumbuhkan rasa cinta. Rasulullah sendiri telah berwasiat tentang itu. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, "Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu mau jika aku tunjukkan pada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!" (HR. Muslim)

Dengan begitu, Rasulullah saw. telah meletakkan tangan kita pada satu kunci yang amat penting. Mengucap atau menjawab salam akan dapat memberikan gambaran seberapa jauh orang itu iltizam dengan ajaran Islam.

Lebih Dahulu Mengucap Salam Memanggilnya dengan Panggilan yang Paling Disukai Memberikan Tempat Duduk dalam Satu Majlis Balaslah Keburukan dengan Kebaikan

Dakwah Tanpa Kata-kata Qudwah hasanah adalah model dakwah yang tidak memerlukan penjelasan dan dialog. Ini merupakan cara praktis, kerana keyakinan kepada dakwah seperti ini akan melahirkan keyakinan kepada fakta yang konkret dan realita yang nyata. Cara ini lebih cepat membawa orang untuk percaya dan menerima ajakan kita.

Imam As-Syahid Hasan Al-Banna telah menyatakan ;"Kitab yang terletak di perpustakaan sedikit yang membacanya, tetapi seorang muslim sejati adalah 'kitab terbuka' yang semua orang membacanya. Ke mana saja ia pergi, ia adalah 'dakwah yang bergerak'." - Allah berfirman ;"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu." (Al-Ahzab: 21)

Medan juang seorang da'i lebih luas daripada medan juang seorang penceramah. Seorang penceramah, setelah menyampaikan ceramahnya akan lantas pergi meninggalkan medan dakwah. Sedangkan da'i, ia bagaikan seorang guru sekolah yang menyampaikan pelajaran kepada murid-muridnya masih ada tugas yang harus dikerjakan di medan dakwahnya dan ia harus menguji muridnya itu. Ujian ini sebagai

Anda mungkin juga menyukai