Anda di halaman 1dari 6

MENTERI PERTANIAN

REPUBLIK INDONESIA
MENTER PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR: 49/Permentan/SR.130/9/2010
PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR
50/PERMENTAN/SR.130/11/2009 JUNCTO NOMOR
32/PERMENTAN/SR.130/4/2010 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN
TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN
ANGGARAN 2010.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERTANIAN,
Menimbang :

a. bahwa
dengan
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
50/Permentan/SR.130/11/209 telah ditetapkan Kebutuhan dan Harga
Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun
Anggaran 2010;
b. bahwa dengan perubahan anggaran subsidi pupuk tahun anggaran
2010, maka diadakan penyesuaian volume pupuk bersubsidi untuk
sektor pertanian tahun anggaran 2010;
c. bahwa atas dasar hal tersebut di atas perlu mengubah Menteri Pertanian
Nomor 50/Permentan /SR.130/11/2009;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya


Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3821);
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4297);
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4411);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437);
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 84,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015);

7. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan


dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2010 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 156, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5075) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5132);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya
Tanaman (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4079);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Berita Negara Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Usaha Budidaya
Tanaman (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5106);
11. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara;
12. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan
Fungsi Eselon I Kementerian Pertanian;
13. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005 tentang Penetapan Pupuk
Bersubsidi Sebagai Barang Dalam Pengawasan;
14. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu II;
15. Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
Nomor
634/MPP/Kep/9/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan
Barang dan atau Jasa yang Beredar di Pasar;
16. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 237/Kpts/OT. 210/4/2003 tentang
Pedoman Pengawasan Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Pupuk
An-Organik;
17. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 239/Kpts/OT. 210/4/2003 tentang
Pengawasan Formula Pupuk An-Organik;
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/OT. 140/7/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian juncto Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT. 140/2/2007;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/OT. 210/9/2005 tentang
Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian juncto
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/OT. 140/2/2007;
20. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 456/Kpts/OT.160/7/2006 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Khusus Pengkajian Kebijakan Pupuk
Dalam Mendukung Ketahanan Pangan;
21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 465/Kpts/OT.160/7/2006 tentang
Pembentukan Tim Pengawas Pupuk Bersubsidi Tingkat Pusat;
2

22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 08/Permentan/ SR.140/2/2007


tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pupuk An-Organik;
23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.140/ 4/2007
tentang Rekomendasi Pemupukan N, P dan K Pada Padi Sawah
Spesifik Lokasi;
24. Peraturan Menteri Keuangan No. 120/ PMK.02/2010 tentang Tata Cara
Penyediaan
Anggaran,
Perhitungan,
Pembayaran,
dan
Pertanggungjawaban Subsidi Pupuk;
25. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 07/M-DAG/
PER/2/ 2009 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Nomor 21/M-DAG/PER/6/2008
tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian;
26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 28/Permentan/ SR.130/5/2009
tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah;
27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/ SR.130/11/2009
juncto
Nomor
22/PERMENTAN/SR.130/2/2010
juncto
Nomor
32/PERMENTAN/SR.130/4/2010 Tentang Kebutuhan dan Harga Eceran
Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun
Anggaran 2010.

Memperhatikan : 1. Hasil Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI tanggal
8 Juni 2010;
2. Surat Wakil Ketua DPR RI kepada Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor AG/5559/DPR RI/VII/2010 perihal Persetujuan
Alokasi RAPBNP Tahun Anggaran 2010 Kementerian Pertanian RI, 26
Juni 2010;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
MENTERI
PERTANIAN
TENTANG
PERUBAHAN
LAMPIRAN
PERATURAN
MENTERI
PERTANIAN
NOMOR
50/PERMENTAN/SR.130/11/2009
JUNCTO
NOMOR
32/PERMENTAN/SR.130/4/2010 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA
ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR
PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2010.

PASAL I
1. Mengubah
Lampiran
1
dan
2
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
50/Permentan/SR.130/11/2009 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010 sehingga menjadi
seperti tercantum pada Lampiran 1 dan 2 sebagai bagian tidak terpisahkan dengan
Peraturan ini;
2. Ketentuan
lain
dalam
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
50/Permentan/SR.130/11/2009 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010 dinyatakan masih tetap
berlaku.
3

PASAL II
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal 7 September 2010
MENTERI PERTANIAN
TTD
SUSWONO
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth. :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;


Menteri Keuangan;
Menteri Perindustrian;
Menteri Perdagangan;
Menteri Kelautan dan Perikanan;
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas;
7. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
8. Gubernur Provinsi di seluruh Indonesia;
9. Direktur Utama PT. Pupuk Sriwidjaja Holding.

Lampiran 1: Peraturan Menteri Pertanian


Nomor : 49/Permentan/SR.130/9/2010
Tanggal : 7 September 2010

KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI TAHUN ANGGARAN 2010


MENURUT SUBSEKTOR
(Ton)

Subsektor
Tanaman
Pangan

Semula
UREA

SP-36

ZA

Menjadi
NPK

ORGANIK

SP-36

ZA

3,675,000

576,708

Hortikultura

506,929

48,967

164,860

179,455

Perkebunan

1,213,511

301,156

378,632

547,445

Peternakan
Perikanan
Budidaya

16,242

1,349

2,255

2,687

14,562

1,147

188,318

71,820

31,158

168,836

CADANGAN

400,000

200,000

JUMLAH

6,000,000 1,000,000

404,253 1,273,100

UREA

950,000 2,200,000

NPK

ORGANIK

591,500 3,205,150 490,202 361,593 1,336,755


83,874

454,485

487,500

41,622 147,462

188,429

69,127

200,781 1,087,967 255,983 338,677

574,817

165,479

2,017

2,215

61,047

25,680

910,000 4,931,000 850,000 849,749 2,100,000

750,000

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 September 2010
MENTERI PERTANIAN
TTD
SUSWONO

Lampiran 2: Peraturan Menteri Pertanian


Nomor : 49/Permentan/SR.130/9/2010
Tanggal : 7 September 2010

NO.

PROPINSI

UREA
SP-36
NAD
97,000
20,000
SUMATERA UTARA
220,000
48,000
SUMATERA BARAT
110,000
30,000
JAMBI
54,000
18,000
RIAU
51,000
13,500
BENGKULU
38,000
13,500
SUMATERA SELATAN
230,000
50,000
BANGKA BELITUNG
17,000
5,000
LAMPUNG
355,000
50,000
KEP. RIAU
1,000
1,000
DKI. JAKARTA
1,000
500
BANTEN
110,000
27,000
JAWA BARAT
900,000
180,000
D.I. YOGYAKARTA
80,000
27,000
JAWA TENGAH
1,070,000
180,000
JAWA TIMUR
1,325,000
200,000
BALI
57,000
5,500
KALIMANTAN BARAT
55,000
9,600
KALIMANTAN TENGAH
20,000
5,000
KALIMANTAN SELATAN
52,000
9,000
KALIMANTAN TIMUR
23,000
7,000
SULAWESI UTARA
36,000
5,000
GORONTALO
23,000
1,500
SULAWESI TENGAH
55,000
4,000
SULAWESI TENGGARA
25,000
6,000
SULAWESI SELATAN
350,000
50,000
SULAWESI BARAT
35,000
5,400
NUSA TENGGARA BARAT
160,000
20,000
NUSA TENGGARA TIMUR
33,000
4,000
MALUKU
4,000
500
PAPUA
9,000
3,000
MALUKU UTARA
2,000
500
IRJA BARAT
2,000
500
CADANGAN
400,000
JUMLAH PROPINSI
6,000,000 1,000,000

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

SEMULA
ZA
NPK
ORGANIK UREA
6,176
36,667
14,156
92,160
61,755
110,000
58,644
214,010
16,468
48,667
36,400
84,990
4,570
22,000
8,089
47,630
3,736
20,000
6,067
32,490
2,161
17,333
8,089
27,190
5,146
93,333
52,578
208,640
1,338
13,333
8,089
13,990
10,807
120,000
24,267
312,070
412
1,333
809
800
26
1,333
101
800
3,629
40,000
32,254
86,230
74,027
294,933
111,222
756,890
15,439
40,000
40,444
63,880
208,228
350,667
131,444
905,120
421,994
466,667
206,267 1,248,170
11,649
33,333
60,667
49,530
2,573
27,333
13,144
41,190
463
11,333
4,449
17,760
1,029
26,667
7,078
52,440
1,638
24,000
5,056
20,660
463
13,333
4,993
29,220
113
13,333
2,022
18,340
8,234
11,333
3,033
46,310
5,024
10,667
4,044
21,960
62,185
86,667
36,766
318,850
6,484
8,000
5,056
27,980
12,454
40,000
20,222
147,320
515
6,667
506
30,350
131
2,000
506
3,430
823
4,800
2,528
7,780
51
1,600
506
1,370
257
2,667
506
1,450
200,000
950,000 2,200,000
910,000 4,931,000

SP-36
20,000
45,000
30,000
17,000
5,000
6,000
45,000
4,000
60,000
1,000
100
20,000
140,000
5,000
135,000
196,500
5,000
10,000
4,200
7,500
6,000
4,000
1,200
4,000
5,000
43,000
3,000
20,000
3,500
500
2,500
500
500
850,000

MENJADI
ZA
NPK
ORGANIK
6,500
37,100
6,500
58,000
135,000
58,000
15,000
55,000
15,000
5,000
22,000
5,000
4,000
20,000
4,000
2,500
20,000
2,500
6,500
100,000
6,500
1,500
15,000
2,500
11,000
135,000
16,000
300
1,000
400
49
1,000
50
1,500
40,000
1,500
75,000
340,000
75,000
8,000
40,000
8,000
145,000
324,000
145,000
400,000
474,900
327,450
7,000
35,000
7,000
4,500
40,000
4,500
1,000
12,000
1,000
2,000
28,000
2,200
2,000
24,000
2,000
200
13,000
330
200
13,000
300
9,000
20,000
10,000
4,000
10,000
4,000
60,000
85,000
25,000
6,000
8,000
6,000
12,500
35,000
12,500
600
6,500
600
100
2,000
290
500
4,500
600
100
1,500
110
200
2,500
170
849,749 2,100,000
750,000

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 September 2010
MENTERI PERTANIAN
TTD
SUSWONO
6

Anda mungkin juga menyukai