Anda di halaman 1dari 5

Pandangan teori Behavioris terhadap manusia dalam melaksanakan proses kaunseling.

Oleh - Madihah bt Mahmood - Mohamad Idwan bin Hasli - Muhammad Azwan bin Mohd Talal

PENGENALAN - Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. - Teori belajar behavioristik sangat menekankan pada hasil belajar, yaitu perubahan tingkah laku yang dapat dilihat. -Hasil belajar diperoleh dari proses penguatan atas respons yang muncul terhadap stimulus yang bervariasi.

Tokoh Pertama Pavlov - Teori classical conditioning - Didasarkan pada reaksi sistem tak terkondisi dalam diri seseorang serta gerak refleks setelah menerima stimulus. -Penguatan penting dalam mengkondisikan munculnya respons yang diharapkan. - Jika penguatan tidak dimunculkan, dan stimulus hanya ditampilkan sendiri, maka respons terkondisi akan menurun dan atau menghilang.

Tokoh Kedua Thorndike - Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. - Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti fikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. - Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. - Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, atau tidak Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati.

Tokoh Ketiga Watson - Teori pelaziman Klasik Watson - Guru boleh mempengaruhi pembelajaran pelajar dengan mengadakan rangsangan yang dapat menghasilkan tindak balas yang positif. - Dalam proses pengajaran dan pembelajaran, guru seharusnya memilih rangsangan yang menyeronokkan. - Pembelajaran merupakan proses cuba-jaya (trial and error) atau memilih dan menghubungkait (selecting and connecting).

Anda mungkin juga menyukai