Anda di halaman 1dari 2

Studi Kawasan Asia Tenggara Ujian Tengah Semester Farida Febrina - 0801508024

Opini Editorial: The ASEAN Cage The Jakarta Post Wednesday, 07/20/2011

Pendapat saya mengenai artikel dari Jakarta Post mengenai ASEAN dan bagaimana Indonesia dalam ASEAN bisa dikatakan tidak setuju. Dalam artikel tersebut berulang kali dinyatakan bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang besar dan hebat. Sehingga sudah seharusnyalah negara sebesar Indonesia ini maju dan turut serta dalam kerjasama internasional yang lebih luas, yang tentunya terdiri dari negara-negara maju sebagai anggotanya. Jadi Indonesia tidak hanya memusatkan kerjasamanya dalam lingkup yang melulu itu-itu saja, yaitu ASEAN. Memang Indonesia adalah negara yang besar, apalagi pada masa Soekarno bahkan hingga Soeharto, Indonesia juga memiliki wilayah yang luas bila dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Tetapi kenyataannya Indonesia justru masih kalah maju apabila dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Ekonomi Indonesia saja masih berada di urutan kelima atau keenam di ASEAN, berbeda dengan Singapura yang ada di peringkat pertama di kawasan. Pertimbangan dari segi kestabilan perekonomian negara bukan merupakan satusatunya hal yang penting, segi kestabilan politik suatu negara juga merupakan hal yang utama. Karena ekonomi suatu negara dapat dengan mudah berkembang dan menjadi stabil apabila politik negaranya juga stabil. Dan apabila dilihat dari keadaan Indonesia yang memang sudah mampu menjalankan pemerintahan demokrasi yang utuh, namun perekonomian negara ini tetaplah belum stabil, bahkan perkembangan ekonominya juga belum merata, sehingga masalah-masalah kesenjangan sosial masih sering ditemui. Hal ini tentu berpengaruh sebagai salah satu pertimbangan untuk memamerkan diri di dunia internasional. Mungkin para mantan presiden Indonesia selalu mengatakan di awal pemerintahan mereka bahwa Indonesia terlalu penting dan terlalu besar untuk hanya

konsentrasi di kawasan Asia Tenggara saja, Indonesia berhak mendapatkan peran yang lebih penting di dunia internasional. Namun tanpa disadari, pemerintah pun memang tidak ingin meninggalkan comfort zone-nya, dalam hal ini ASEAN. Bagaimana Indonesia dapat sukses di lingkungan internasional apabila pemerintahnya sendiri masih belum juga dapat meninggalkan lingkungan lamanya yang memang lebih nyaman. G20 sebagai salah satu perkumpulan ekonomi yang besar seolah-olah menjadi tempat judi bagi Indonesia, negara berkembang yang mencoba mengadu nasib di dunia internasional. Apabila memang dengan bergabung dalam G20 Indonesia dapat menjadi sebuah negara maju maka tentu akan menguntungkan bagi kita, tetapi bila usaha ini gagal berarti Indonesia memang masih belum cukup kredibilitasnya untuk bergabung dalam perekonomian internasional yang lebih luas dari ASEAN. Tandanya memang Indonesia harus berusaha lebih keras lagi agar ekonominya dapat lebih stabil dibandingkan sekarang. Pemerataan harus diperhatikan, menangani masalah pengangguran, memajukan hasil produksi industri, dan masih banyak lagi. Dari segi hasil produksi pabrik sendiri saja Indonesia masih kalah dibandingkan produksi China yang sebenarnya sangat kurang kualitasnya, namun China dapat memonopoli pasar internasional agar dunia membeli hasil pabriknya, yang tentunya dengan harga yang sangatlah murah. China memiliki caranya sendiri, namun bagaimana dengan Indonesia? Untuk muncul dan menjadi negara yang dipandang oleh dunia internasional Indonesia harus terlebih dahulu memperbaiki struktur nasionalnya, ekonomi, dan juga politiknya. Dan gunakanlah kesempatan terpilihnya Indonesia menjadi ketua ASEAN untuk semakin menguatkan pengaruh Indonesia di kawasan ini. Menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di kawasan juga dapat menaikkan reputasi Indonesia, yang nantinya dapat berpengaruh di internasional. Maka yang terpenting menurut saya adalah agar Indonesia lebih konsentrasi dalam membenahi negaranya dahulu dan menjalankan peran sebagai ketua ASEAN dengan baik. Karena semua hal yang dilakukan membutuhkan proses, dan harus matang. Apabila sudah benar-benar menjadi small king in a little kingdom, Indonesia baru boleh maju ke kawasan internasional yang lebih luas dan mulai mengembangkan diri lagi dari nobody in the global empire menjadi somebody in the global empire.

Anda mungkin juga menyukai