Anda di halaman 1dari 4

Muh. Rino J. Komalig P. 2011. Potensi Kontaminasi Merkuri di Lingkungan Perairan dan Masyarakat di Sungai Talawaan.

(Di Bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Markus T. Lasut, MSc; selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Drs. Herling D. Tangkuman, MSi; sebagai Anggota Komisi Pembimbing) RINGKASAN

Merkuri yang terdapat pada limbah tailling dari aktivitas pertambangan emas rakyat, dapat terakumulasi melalui proses biokonsentrasi, bioakumulasi, dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya, ini tidak baik bagi kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia yang memakan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut. Di Sulawesi Utara, diperkirakan 200-300 ton Hg digunakan dalam kegiatan pertambangan. Lima belas sampai 50 % dari penggunaan Hg dari proses amalgamasi diperkirakan dapat masuk dan larut ke dalam sungai selama proses pengolahan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi kontaminasi Merkuri pada masyarakat yang bermukim di muara sungai Talawaan. Pengambilan sampel dan analisis Laboratorium telah dilakukan sejak bulan November 2009 Februari 2010. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sedimen (endapan lumpur), ikan dan rambut kepala masyarakat yang berada di muara Sungai Talawaan. Analisa sampel menggunakan metode yang dikeluarkan oleh NIMD Jepang tahun 2004, yaitu dengan menggunakan CV AAS. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji statistika sederhana untuk menghitung rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum, range, convidence interval 90%, uji Anova serta uji t. Konsentrasi rata-rata Total Hg untuk sedimen didapat ada perbedaan konsentrasi Hg berdasarkan jarak, dimana semakin jauh dari daerah pertambangan maka konsentrasi Hg semakin kecil. Konsentrasi total Hg pada sampel ikan didapat bahwa di Sungai Talawaan lebih tinggi dibandingkan dengan sampel ikan di Desa Blonko. Konsentrasi rata-rata total Hg di rambut manusia di Desa Talawaan Bajo lebih besar dibandingkan dengan Desa Bajo, Tumpaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : konsentrasi total Hg di sedimen didapat semakin jauh jarak dari daerah pertambangan maka ii

semakin kecil; Konsentrasi total Hg di daging ikan diperoleh ada perbedaan konsentrasi Hg berdasarkan jenis dan lokasi pengambilan sampel dan konsentrasi Total Hg di Sungai Talawaan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi Hg yang ada di daerah kontrol; Konsentrasi total Hg pada rambut kepala manusia di Desa Talawaan Bajo diperoleh bahwa konsentrasi rambut pada Pria lebih tinggi dibandingkan dengan Wanita. Jika dibandingkan dengan daerah kontrol, konsentrasi total Hg di rambut kepala manusia di Talawaan Bajo lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi Hg di daerah kontrol. Adanya kegiatan pertambangan yang menggunakan Hg di daerah hulu sungai Talawaan, masyarakat di muara sungai Talawaan sangat berpotensi untuk terkontaminasi logam Hg.

Kata Kunci : Merkuri, Sedimen, Ikan, Rambut Manusia

iii

Muh. Rino J. Komalig P. 2011. Potential Contamination of Mercury in Aquatic Environment and Society in Talawaan River. (Under the supervision of Prof. Dr. Ir. Markus T. Lasut, MSc as the chairman of the Comission and Drs. Herling D. Tangkuman, MSi as a member). SUMMARY

Mercury contained in waste tailling from gold mining activities of people, can be accumulated through the process of bioconcentration, bioaccumulation, and biomagnifikasi in the tissue of animals from water, so that levels of mercury can reach dangerous levels which is bad for the life of aquatic animals as well as for human health which feeds off of these animals. In North Sulawesi, an estimated 200-300 tonnes of mercury used in mining activities. Fifteen to 50% from the use of the mercury amalgamation process is expected to enter and dissolve into the water during processing. Generally, the aims of the research are to assess the potential contamination of mercury on community living in the estuary of the Talawaan river. The sampling and laboratory analysis has been conducted from November 2009 to February 2010. The population used in this study is the sediment (silt), fish and human head hair in the Talawaan River estuary. Analysis of samples used the NIMD method, issued by Japan in 2004, using CV AAS. The data obtained were processed using a simple of statistical tests to calculate the average, standard deviation, minimum value, maximum value, range, confidence interval 90%, ANOVA test and t-test. The average concentration of total Hg in sediment Hg concentrations found differences based on distance, where the farther from the mine, the smaller the concentration of Hg. Concentrations of total Hg in fish samples found that in the Talawaan River they were higher than samples of fish in the Village Blonko. The average concentration of total Hg in human hair in the village of Talawaan Bajo was larger than the village of Bajo, Tumpaan The conclusions that can be drawn from this research are: the concentration of total Hg in sediments obtained are smaller the farther the distance from the mine; Where the Total Concentrations of Hg in fish meat are obtained, there are differences in Hg concentrations by type and location of sampling, and iv

the total concentration of Hg is higher in the Talawaan River compared with the concentration of Hg in the control area; the total Hg concentrations in human head hair in the village of Talawaan Bajo obtained shows that the concentration of hair in men is higher than women. When compared with the control regions, the concentration of total Hg in human head hair in the Talawaan Bajo is higher than the concentration of Hg in the control area. With the use of Hg for mining activities in
upstream Talawaan, the community downstream of the Talawaan has the potential to be Hg contaminated.

Keyword : Mercury, Sediment, Fish, Human Hair

Anda mungkin juga menyukai