Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga

dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut: 1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. 2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. Ciri-Ciri Kalimat Efektif 1.Kesepadanan Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa. Contoh: Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT). Tidak Menjamakkan Subjek Contoh: Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif) Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif) 2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda). Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif). Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif). 3.Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu: a. Menghilangkan pengulangan subjek. b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Contoh: Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif) Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif) Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif) Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)

4.Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh: Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif) Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif) 5.Kesatuan atau Kepaduan Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu: a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimatkalimat yang berpredikat pasif persona. c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh: Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif) Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif) Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif) Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif) 6.Keparalelan atau Kesajajaran Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga. Contoh: Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif) Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif) Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif) Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif) Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif) 7.Ketegasan Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu: a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). Contoh:

Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan) Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan) b. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anakanak terlantar. (salah) Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anakanak terlantar. (benar) c. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Contoh: Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan. d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: Anak itu bodoh, tetapi pintar. e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel lah, -pun, dan kah. Contoh: Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku? Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.

Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif


November 15, 2009 vhyo17 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata. Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif. Berikut ini 13 Sebab Ketidakefektifan Kalimat : 1. Kalimat Berstruktur Kompak. Setiap kalimat minimal terdiri atas unsur pokok dan sebutan (yang menerangkan pokok) atau unsur subjek dan predikat. Kalimat yang baik adalah kalimat yang menggunakan subjek dan predikat secara benar dan kompak. Kekurangkompakan dan ketidakjelasan subjek dapat terjadi jika digunakan kata depan di depan subjek. Misalnya penggunaan dalam, untuk, bagi, di, pada, sebagai, tentang, dan, karena sebelum subjek kalimat tersebut. Contoh kalimat tidak efektif: Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini. Dalam pembahasan ini menyajikan contoh nyata. Sebagai contoh dari uraian di atas adalah perkalian di bawah ini. Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena unsurnya tidak lengkap. 2. Kalimat Paralel. Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tersusun secara paralel. Keparalelan itu tampak pada jenis kata yang digunakan sebagai suatu yang paralel dengan memiliki unsur atau jenis kata yang sama. Kesalahan dalam menggunakan paralelis kata akan menjadikan kalimat tersebut menjadi tidak efektif. Contoh kalimat tidak efektif: Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, kelengkapan materi yang harus dilampirkan, penggambaran tahap-tahap kegiatan, dan simpulan hasil pengujian. Ketidakefektifan kalimat tersebut, karena memfaralelkan jenis kata menyusun, dengan kelengkapan, penggambaran, dan simpulan. Kalimat tersebut memfaralelkan kegiatan sebagai verba, maka kata lainnya seharusnya menggunakan verba. Misalnya, kata menyusun seharusnya berfaralel dengan melampirkan (materi secara lengkap), menggambarkan (tahap-tahap kegiatan), dan menyimpulkan (hasil pengujian). Bandingkanlah dengan kalimat di bawah ini! Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, melampirkan materi secara lengkap, menggambarkan tahap-tahap kegiatan, dan menyimpulkan hasil pengujian. 3. Kalimat Hemat. Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak. Contoh kalimat tidak efektif: Para menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang ke acara itu. Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerah itu.

Air raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah. Banyak orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapa tokoh-tokoh terkemuka. Kalimat pertama kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri) dengan subjek kedua (kata mereka). Kalimat kedua menggunakan kata bermakna sama, yaitu kata hanya dan saja. Kalimat ketiga kurang efektif karena menggunakan kata bermakna hiponimi, yaitu kata warna dan merah (merah merupakan salah satu warna, sehingga tidak perlu menggunakan kata warna). Kalimat keempat, menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu kata banyak dan beberapa dengan pengulangan kata yang mengikutinya. 4. Kalimat Berpadu. Kalimat yang berpadu adalah kalimat yang berisi kepaduan pernyataan. Kalimat yang tidak berpadu biasanya terjadi karena salah dalam menggunakan verba (kata kerja) atau preposisi (kata depan) secara tidak tepat. Contoh kalimat tidak efektif: Segala usulan yang disampaikan itu kami akan pertimbangkan. Uraian pada bagian ini akan menyajikan tentang perkembangbiakan pohon aren. Materi yang sudah diungkapkan daripada pembicara awal akan dibahas kembali pada pertemuan yang akan datang. Penggunaan kata akan yang menyelip di antara subjek dengan predikat pada kalimat pertama menjadikan kalimat tersebut kurang padu. Demikian pula penggunaan kata tentang dan daripada setelah verba menjadikan kalimat tersebut kurang padu 5. Kalimat Logis. Kalimat yang logis adalah kalimat yang dapat diterima oleh akal atau pikiran sehat. Biasanya ketidaklogisan kalimat terjadi karena pemilihan kata atau ejaan yang salah. Contoh kalimat tidak efektif: Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini. Untuk mempersingkat waktu, marilah kita bersama-sama mulai mengerjakan tugas tersebut. Mayat wanita yang ditemukan di sungai itu sebelumnya sering mondar- mandir di daerah tersebut. Pada kalimat pertama terkadung makna bahwa yang berbahagia adalah kesempatan, kecuali verbanya diganti dengan membahagiakan. Kalimat kedua memiliki makna yang tidak mungkin waktu dipersingkat, kecuali acara yang dipersingkat atau waktu yang dihemat. Kalimat ketiga menggunakan konstruksi kalimat yang kurang benar sehingga memunculkan makna yang kurang logis dan menakutkan. 6. Kontaminasi ==> merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah Contoh : * diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah) * memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah) * sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)

* saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah) * Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah) 7. Pleonasme ==> berlebihan, tumpang tindih Contoh : * para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para) * para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak) * banyak siswa-siswa (banyak siswa) * saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna saling) * agar supaya (agar bersinonim dengan supaya) * disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena) 8. Tidak Memiliki Subjek. Contoh : * Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar) * Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ?? * Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah) 9. Adanya kata depan tidak perlu. Contoh : * Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat. * Kepada siswa kelas I berkumpul di aula. * Selain daripada bekerja, ia juga kuliah. 10. Salah Nalar. Contoh : * waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan) * Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?) * Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan) * Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas) * Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang) * Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi) * Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa) 11. Kesalahan Pembentukan kata. Contoh : * mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan * menyetop seharusnya menstop * mensoal seharusnya menyoal * ilmiawan seharusnya ilmuwan * sejarawan seharusnya ahli sejarah 12. Pengaruh bahasa asing. Contoh : * Rumah di mana ia tinggal (the house where he lives ) (seharusnya tempat) * Sebab-sebab daripada perselisihan (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan) * Saya telah katakan (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan) 13. Pengaruh bahasa daerah. Contoh : * sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir) * oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)

* Jangan-jangan (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)

andal handal analisis - analisa diagnosis - diagnosa andal - handal antre - antri asas - azas cendekiawan - cendikiawan detail - detil embus - hembus ekstrem - ekstrim ekstremis - ekstrimis Februari - Pebruari frekuensi - frekwensi

fondasi - pondasi; hierarki - hirarki hakikat - hakekat hafal - hapal ijazah - ijasah izin - ijin imbau - himbau isap hisap jenazah - jenasah justru - justeru karier - karir kategori - katagori konferensi - konperensi kualifikasi kwalifikasi kualitatif - kwalitatif kuantitatif - kwantitatif kualitas kwalitas masjid - mesjid merek - merk meterai - meterei miliar - milyar misi - missi mulia - mulya museum - musium metode - metoda mungkir - pungkir narasumber - nara sumber nasihat - nasehat objek - obyek objektif - obyektif peduli - perduli praktik - praktek provinsi - propinsi risiko - resiko sekadar - sekedar silakan - silahkan sistem - sistim saksama - seksama subjek subyek

subjektif - subyektif teknik - tehnik teknologi - tehnologi terampil - trampil telanjur - terlanjur telantar - terlantar ubah - rubah mengubah - merubah utang - hutang

KATA BAKU ~ Kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. ~ Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. KATA TIDAK BAKU ~ Kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. ~ Dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur. Penggunaan ragam baku Surat menyurat antarlembaga Laporan keuangan Karangan ilmiah Lamaran pekerjaan Surat keputusan Perundangan Nota dinas 8. Rapat dinas

9. Pidato resmi 10 .Diskusi 11. Penyampaian pendidikan 12. Dan lain-lain. Perbandingan bahasa baku dan bahasa tidak baku. Kalimat baku ~ Kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat. ~ Tujuannya, agar intonasi tersampaikan secara baik. Beberapa kesalahan yang menghasilkan kata tidak baku: 1. Terpengaruh bahasa daerah contoh: Apa kamu sudah makan? Apakah kamu sudah makan? Bukumu ada di saya ~ Bukumu ada pada saya. 2. Terpengaruh bahasa asing contoh: - Orang yang mana berbaju putih itu abangku. - Orang yang berbaju putih itu abangku. 3. Kerancuan contoh: - Di sekolahku mengadakan pesta. - Di sekolahku diadakan pesta. - Sekolahku mengadakan pesta. 4. Kemubaziran Contoh :- Kami semua sudah hadir. - Kami sudah hadir. 5. Terpengaruh bahasa tutur Contoh :- Saya sudah bilang sama dia. - Saya sudah berkata dengan dia. - Emangnya itu bini Tono ? - Apakah itu istri Tono? 6. Salah susunan kata Contoh :- Kami sudah baca suratmu. - Suratmu sudah kami baca. Latihan soal-soal ! 1. Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya pertumbuhan penduduk adalah Thomas Maltus. Akhli politik dan pendeta ini berasal dari Inggris. Ia menerbitkan buku Analis kependudukan, dan mempertahankan pendapatnya bahwa hukum alamiah akan mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Penulisan kata yang benar adalah. a.Sistematis b.Akhli c.Analisa

d.Sistimatis 2. Kalimat baku terdapat pada. a. Banyak alumni yang berhasil. b. Harap pelan-pelan, banyak anak- anak kecil. c. Saya akan berbicara sama dia. d. Kepada ibunya ia mengadu. 3. Kata yang tercetak miring dalam kalimat berikut ini baku. a. Ia menjadi tauladan kami. b. Warna bajunya sangat menyolok. c. Anda harus terampil bahasa Indonesia. d. Sertifikat rumahnya sudah di hipotik. 4. Atas perhatian Bapak, saya haturkan banyak terima kasih. Kalimat tersebut akan menjadi baku bila ditulis menjadi. a. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan banyak terima kasih. b. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih. c. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih banyak. d. Atas perhatian Anda, saya mengucapkan terima kasih. 5. Perbaikilah kalimat-kalimat di bawah ini ! Kenapa ia tidak masuk ! Walaupun terlambat, tetapi ia tetap datang. Kami mengikuti program ketrampilan di kelas. Banjir sering terjadi pada musim penghujan. Saya suka batuk kalau terkena debu jalan. Jawaban : Mengapa ia tidak masuk ? Walaupun terlambat, ia tetap datang. Kami mengikuti program keterampilan di kelas. Banjir sering terjadi pada musim hujan. Saya sering batuk bila terkena debu di jalan. 6. Pada era globalisasi, kita dituntut mempunyai kreatifitas yang tinggi dan tidak gagap tekhnologi modern. Perbaikan penulisan kata yang bercetak miring tersebut adalah. a. globalisasi -technologi - kreatifitas modern b. globalisasi tehnologi - kreativitas modern c. globalisasi teknologi - kreativitas modern d. globalisasi teknologi - kreatifitas moderen 7. Tetanggaku membeli pekarangan dekat apotik. Rencananya yang separuh akan digunakan untuk klinik dokter spesial mata. Maksudnya agar kebun itu lebih bermanpaat.

Tuliskan kata-kata yang tidak baku dari paragraf tersebut ! Jawaban : - apotik ~ apotek - bermanpaat ~ bermanfaat 8. Di desaku terdapat sebuah group sepak bola. Anggotanya banyak sekali. Setiap sore Kemis dan Saptu mereka latihan. Sebelumnya, sering berkumpul dahulu. Tuliskan kata-kata yang tidak baku pada paragraf tersebut ! Jawaban : Kata-kata yang tidak baku: - group~ grup - anggautanya ~ anggotanya - Kemis ~ Kamis - Saptu ~ Sabtu 9.Kenapa kemarin kamu tidak masuk ? Betulkan kata-kata yang tidak baku pada kalimat tersebut! Jawaban : Kalimat yang baku atau kata-kata yang baku : Mengapa kemarin kamu tidak masuk? 10. Dia bilang sudah sama saya. Betulkan kalimat tersebut agar menjadi kaliamat yang baku! Jawaban : Kalimat yang baku : Dia sudah berbicara kepada saya. 11. Buku itu saya sudah kembalikan sama dia. Betulkan kalimat tersebut agar menjadi kalimat yang baku! Jawaban : Kalimat yang baku : Buku itu sudah saya kembalikan kepadanya. 12. Kata baku terdapat dalam kalimat . a. Tim basket kita menjadi juara piala dunia. b. Ardi sedang menganalisa limbah. c. Tiap bulan ayah mengirim duit untuk adik. d. Obat itu hanya bisa dibeli di apotik. 13. Kata bercetak miring dalam kalimat berikut yang baku adalah . a. Kita sendiri yang mampu merobah nasib kita. b. ABRI bersama rakyat mengkikis ajaran komunis. c. Kita harus mensukseskan gerakan disiplin nasional .

d. Para pengusaha harus menerapkan upah minimum regional. 14. Kata baku yang digunakan dalam kalimat terdapat pada. a. Apa yang disebut bilangan prima? b. Bilang saja terus terang, tidak apa-apa. c. Hari Rabo kemarin ibu baru pulang. d. Ayo terus, nggak usah tengok kiri dan kanan. 15. Kalimat berikut ini yang tidak menggunakan kata baku adalah. a. Pekerjaan itu bertele-tele sehingga tidak efektif. b. Saya kuatir dengan kondisi jalan yang ruwet. c. Seluruh masyarakat berkumpul di balai desa. d. Pada bulan Februari dia merayakan hari ulang tahunnya. 16. Kalimat yang menggunakan kata tidak baku adalah. a. Polisi memberikan isyarat agar kami segera menepi. b. Orang tua harus bisa menjadi suri teladan bagi anak-anaknya. c. Jangan kuwatir, persediaan barang masih banyak. d. Kita berdoa agar indonesia tetap aman dan damai. 17. Kalimat yang menggunakan kata baku adalah. a. Jam 13.00 murid SMP sudah pulang. b. Wiwik sama Rahmat pergi berlibur ke Bali. c. Petani bawa cangkul dan benih padi. d. Pukul 07.00 ayah sudah pergi ke kantor. 18. Kalimat yang mengandung kata yang tidak baku terdapat pada. a. Mengapa kemarin Anda tidak masuk? b. Saudara bilang bahwa ia akan datang. c. Kami sedang membersihkan kelas. d. Siapa yang hadir dalam upacara itu? 19. Kata bercetak miring yang termasuk kata tidak baku terdapat pada kalimat. a. Khotbah Jumat dimulai pada pukul 12.00. b. Masalah utang piutang sebaiknya tercatat pada kwitansi. c. Fotocopi STTB harus dilegalisasi. d. Jika membeli obat, sebaiknya di apotek. 20. Kalimat berikut yang menggunakan kata tidak baku adalah. a. Seorang atlit harus berusaha keras untuk meraih juara. b. Dia murid teladan di sekolah ini. c. Setelah terjadi kerusuhan, suasana Jakarta terasa lengang. d. Setelah bekerja berat, badanku terasa pegal-pegal

Kata Baku
Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk. Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman system penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan. Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur. Kita sering menyepelekan tutur kata yang kita ucapkan. Padahal yang kita ucapkan belum tentu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kata Tidak Baku


~ Kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. ~ Dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.

Di bawah ini beberapa contoh kalimat baku yang benar.


Kerancuan Dalam kalimat contoh: - Di sekolahku mengadakan pesta. - Di sekolahku diadakan pesta. - Sekolahku mengadakan pesta. Terpengaruh bahasa daerah contoh: - Apa kamu sudah makan? -Apakah kamu sudah makan?

Daftar Kata Baku dan Tidak Baku


Kata Baku = Kata Tidak Baku

Apotek - apotik Atlet - atlit Cenderamata - cinderamata Konkret - konkrit Sistem - sistim Telepon - tilpon Pertanggungjawaban - pertanggung jawaban utang - hutang pelanggan - langganan hakikat - hakekat kaidah - kaedah dipersilakan - dipersilahkan anggota - anggauta pihak - fihak disahkan - disyahkan lesung pipi - lesung pipit mengubah - merubah mengesampingkan- mengenyampingkan Kualitas - kwalitas

Universitas - university Teater - theatre Struktur - structure Monarki - monarkhi Devaluasi - defaluasi Abstrak - abstrac Kultur - culture Deputi - deputy Sekuriti - Security Aktivitas - aktifitas Relatif - relative Repertoar - repertoire Teknologi - tekhnologi; technologi Elektronik - electronik Direktur - director Konduite - kondite Akuarium - aquarium Kongres - konggres Hierarki - hirarkhi Aksi - action Psikiatri - psychiatry Grup - group Rute - route Institut - institute Aki - accu Taksi - taxi sekadar - sekedar memesona - mempesona imbau - himbau berpikir - berfikir nasihat - nasehat terempas - terhempas pukul 19.30 WIB - jam 19.30 WIB standardisasi - standarisasi objek - obyek sportivitas - sportifitas sportif - sportip aktivitas - aktifitas aktif - aktip pengkreditan - pengreditan mengkreditkan - mengreditkan

antarnegara - antar negara pascapanen - pasca panen dasawisma - dasa wisma pancaroba - panca roba

Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk. Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan. Dalam Pedoman UmumPembentukan istilah (PUPI)diterangkan sistem pembentukkan istilah serta pengindonesiaan kosa kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing. Bila kita memedomani sistem tersebut akan telihat keberaturan dan kemapanan bahasa Indonesia. Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur. Berikut ini saya tampilkan 100 kata baku dan tidak baku yang sering muncul dalam percakapan sehari-hari, yang saya kumpulkan dari berbagai sumber. Kata BAKU dan TIDAK BAKU

A
1. aktif = aktip 2. ambulans = ambulan 3. analisa = analisis 4. andal = handal 5. anggota = angauta 6. antre = antri 7. apotik = apotek 8. asas = azas 9. atlet = atlit

B
10. bus = bis 11. berpikir = berfikir

C
12. cabai = cabe, cabay 13. cenderamata = cinderamata

D
14. daftar = daptar 15. definisi = difinisi 16. depot = depo 17. detail = detil 18. diagnosis = diagnosa 19. diferensial = differensial 20. dipersilakan = dipersilahkan 21. disahkan = disyahkan

E
22. ekspor = eksport 23. ekstrem = ekstrim 24. ekuivalen = ekwivalen 25. embus = hembus 26. esai = esei

F
27. formal = formil 28. februari = pebruari 29. fiologi = phiologi 30. fisik = phisik 31. foto = photo 32. fondasi = pondasi 33. frekuensi = frekwensi

G H
34. hafal = hapal 35. hakikat = hakekat 36. hierarki = hirarki 37. hipotesis = hipotesa

I
38. insaf = insyaf 39. ikhlas = ihlas 40. impor = import 41. istri = isteri 42. ijazah = ajasah, ijasah 43. izin = ijin 44. imbau = himbau 45. isap = hisap

J
46. jaman = zaman 47. jenazah = jenasah 48. justru = justeru

K
49. karier = karir 50. kaidah = kaedah 51. kategori = katagori 52. khotbah = khutbah 53. konferesi = konperensi 54. kongres = konggres 55. kompleks = komplek 56. kualifikasi = kwalifikasi 57. kualitas = kwalitas 58. kuantitatif = kwantitatif 59. koordinasi = koordinir

L M
60. manajemen = menejemen 61. manajer = menejer 62. masalah = masaalah 63. masjid = mesjid 64. merek = merk

65. meterai = meterei 66. metode = metoda 67. miliar = milyar 68. misi = missi 69. mulia = mulya 70. mungkir = pungkir 71. museum = musium

N
72. narasumber = nara sumber 73. nasihat = nasehat 74. November = Nopember

O
75. objek = obyek 76. objektif = obyektif

P
77. paspor = pasport 78. peduli = perduli 79. praktik = praktek 80. provinsi = propinsi 81. putra = putera 82. profesor = proffesor

Q R
83. ramadhan = ramadan 84. risiko = resiko

S
85. saraf = syaraf 86. sekadar = sekedar 87. silakan = silahkan 88. sistem = sistim 89. saksama = seksama 90. standardisasi= standarisasi 91. subjek = subyek 92. subjektif = subyektif

T
93. teknik = tehnik 94. teknologi = tehnologi 95. terampil = trampil

96. telantar = terlantar

U
97. ubah = rubah 98. utang = hutang

V
99. varietas = varitas

W X Y Z
100. zaman = jaman

Anda mungkin juga menyukai