Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN KADAR VIT C DALAM CABAI RAWIT

O L E H 1. 2. 3. 4. RONALD XII IPA 3 / ILENE XII IPA 3/ MARTIN XII IPA 3/ PRICIL XII IPA 3/ SMA SANTA MARIA SBY JL.RAYA DARMO 49, SBY 2011

PENELITIAN KADAR VIT C DALAM CABAI RAWIT SBY,8-8-2011 XII IPA 3

1. 2. 3. 4.

RONALD XII IPA 3/ ILENE XII IPA 3/ MARTIN XII IPA 3/ PRICIL XII IPA 3/ DISETUJUI TANGGAL 5-8-2011 GURU BIDANG STUDY PENELITIAN ILMIAH (BU ENDANG)

A.KAJIAN PUSTAKA

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin C merupakan suplemen yang sangat penting bagi tubuh manusia dimana dianjurkan sebesar 30-60 mg per hari. Diantara kegunaan vitamin ini yaitu sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting mulai dari pembuatan kolagen, pengangkut lemak, sampai dengan pengatur tingkat kolesterol. Dikarenakan khasiat penting yang terkandung dalam vitamin C itulah, maka banyak orang yang memburu sumber-sumber vitamin C baik dalam bentuk alami maupun dalam bentuk kemasan tablet. Kebutuhan untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari. Buah dan sayuran mengandung banyak vitamin C. Akan tetapi banyak persepsi orang yang salah berkaitan dengan sumber vitamin C dalam bentuk alami. Kebanyakan orang mengira bahwasanya buah yang paling banyak mengandung vitamin C adalah jeruk. Padahal kandungan vitamin C pada jeruk jauh lebih sedikit dari pada Cabai rawit. (Anonim, 2009) B. RUMUSAN MASALAH Apakah kandungan vit C pada cabai rawit lebih banyak dari jeruk?(dalam 100gram) C. HIPOTESIS Cabai rawit diduga mengandung vit C yang lebih besar daripada jeruk dalam tiap 100 gramnya D. Variabel Kontrol - Suhu - massa - jenis buah

Tabel 1. Perbandingan kadar vitamin C per 100 gram bahan pangan

No 1. 2, 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Bahan Pangan Jambu Biji Pepaya Jeruk Rambutan Mangga Belimbing Durian Jeruk Bali Bayam Daun Katuk Kembang Kol Sawi

Kadar Vitamin C/ 100 gr 87 78 49 58 30 35 53 43 80 239 69 102

(Parimin S. P. Penebar Swadaya, 2007) E. Rancangan atau langkah eksperimen 1 ALAT DAN BAHAN 2 1. Alat-alat yang digunakan: Tabel 2. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Spesifikasi 1. Buret 50 ml 2. Erlenmeyer 250 ml 3. Corong Gelas 4. Beaker Glass 100 ml, 250 ml, 1000 ml 5. Pengaduk/spatula 6. Neraca timbang 7. Gelas Ukur 100 ml, 10 ml 8. Gelas Arloji 9. Klem dan Statif 10. Pipet Volume 10 ml 11. Propipet 12. Botol Reagent 13. Labu Ukur 250 ml, 1000 ml Bahan-bahan yang di gunakan :

Jumlah 1 1 1 @1 1 1 @1 1 1 1 1 1 @1

a. I2 (Iodium) b. Na2SO3 (Natrium Thiosulfat) c. K2Cr2O7 (Kalium Dikromat) d. KI (Kalium Iodidat) e. Indikator Amylum f. H2SO4 (Asam sulfat) g. Aquades F. LANGKAH KERJA 1. Pembuatan Larutan a. Pembuatan larutan K2Cr2O7 Menimbang 0,6378 gr K2Cr2O7 Dilarutkan dalam gelas beker 100 ml dan dituangkan dalam labu ukur 100 ml Ditambahkan aquades sampai dengan 50 ml b. Pembuatan larutan Na2S2O3 0,1 N Menimbang 0,92 gram Na2S2O3 5H2O Larutkan dengan aquades sampai 100 ml dalam labu ukur c. Pembuatan larutan H2SO4 2 N Memipet H2SO4 4N sebanyak 25 ml Larutkan dengan aquades sampai 50 ml dalam labu takar 1 d. Pembuatan amilum 1 % Kita tidak membuat amilum tapi di laboratorium sudah tersedia 2. Standarisasi Larutan a. Standarisasi Na2S2O3 0,1 N dengan K2Cr2O7 0,1 N 5 ml K2Cr2O7 0,1 N dipipet dan dituangkan dalam erlenmeyer 250 ml Ditambah KI 10 % sebanyak 5 ml Ditambah 10 ml H2SO4 2 N Dititrasi dengan Na2S2O3 sampai berwarna kuning muda Ditambah 10 tetes amilum 1 % kemudian titrasi dilanjutkan sampai dengan warna biru hilang b. Standarisasi I2 dengan Na2S2O3 10 ml Na2S2O3 0,1 N dipipet dan dituangkan dalam erlenmeyer 250 ml Ditambah amilum 3 tetes Dititrasi dengan I2 sampai berwarna biru konstan

3. Penetapan Kadar Vitamin C Adapun prosedur dalam penetapan kadar vitamin C adalah sebagai berikut :

-Cabai dibersihkan dari kotoran dan tangkainya. -Ditumbuk dan dilarutkan dalam aquades dan disaring. -Memasukkan 10 ml sampel larutan kedalam erlenmeyer 250 ml. -Menambahkan larutan amylum dan 5 ml H2SO4 dan diaduk hingga merata. kemudian titrasi dengan I2 sampai mengalami perubahan warna menjadi biru. 1 Dalam menghitung kadar vitamin C mempergunakan rumus sebagai berikut: Kadar vitamin C = 100 x V I2 (ml) x N I2 x Mr vit C/ massa buah

G. HASIL PRAKTIKUM Berat cabai ..... No Volume sampe (ml) 1 2 3 4 10 10 10 10 Volume I2 (ml) 0,1 0,1 0,1 0,1 Perubahan warna selama Tititrasi

Kadar vitamin C = 100 x V I2 (ml) x N I2 x mr Vit.C / massa buah = .... H. KESIMPULAN Ternyata kadar vit C. Di dalam cabai .... , dan jika di bandingkan dengan jeruk ternyata kadar vit C dalam cabai .... drpd jeruk.

Anda mungkin juga menyukai