Anda di halaman 1dari 40

PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

Disampaikan pada kuliah Komputer & Masyarakat

Oleh: Kurniabudi, M.Kom


kbudiz@yahoo.com

Perkembangan TI
Memunculkan Paradigma e-education, e-campus, e-learning, e-digital, e, book elektronika Pembelajaran

Pembelajaran menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika (khususnya komputer)

On-Line Course atau Web Based Course

e-learning
Dalam dunia pendidikan (1996)

Penyediaan kelas-kelas baru yang setara dengan kelas konvensional atau lembaga pendidikan. e-learning diharapkan dapat menggantikan peran sekolah konvensional dan bukan hanya sekedar pelengkap/tambahan

Usaha membuat transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau lembaga pendidikan ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet

John Chambers yang merupakan CEO dari perusahaan Cisco System mengatakan bahwa : untuk era ke depan, aplikasi dalam dunia pendidikan akan menjadi killer application yang sangat berpengaruh. Departemen perdagangan dan departemen pendidikan Amerika Serikat bahkan bersama-sama mencanangkan Visi 2020 berhubungan dengan konsep pendidikan berbasis Teknologi Informasi (eLearning) [Vision, 2002].

Apa itu E-learning?


E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain
Darin E. Hartley [Hartley, 2001]

Defenisi
E-learning adalah pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT)
Gilbert & Jones (2001)

Defenisi
E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone
LearnFrame.Com

Dari beberapa defenisi dapat disimpulkan :


Metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan Internet Tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik. Otomatis bentuk bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital). Adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar

Perkembangan E-learning
1990: CBT (Computer Based Training) : PC, CDROM, materi : tulisan & multimedia (MOV, MPEG, AVI,dll) 1994: Paket-Paket CBT :muncul dalam bentuk yg lebih menarik 1997: LMS (Learning Management System) 1999: Aplikasi e-Learning Bebasis Web

Kaitan Istilah dalam E-learning

Sumber:Surjono:2006)

E-Learning System
other student other student

e-assignment e-teachers

student
e-text

e-library url address

e-test

e-audio/video

Sumber : Paulina Pannen

E-mail
Course Lecture Dosen & Modul dalam Homepage
Registered Student

Administrative Affair

Membaca & mengerjakan Tugas (PR)

E-mail
learning process

Mailing List

Off Classroom Tutor and Assignment Response

Peer Interaction HTTP Link to Access Cross Reference and Other External Sources

Laboratory Assignment

Mempelajarai BA dengan menggunakan program simulasi

Test and Exam Materials (on Homepage)

Access to Cross Reference and Other External Sources

Course Completion

Sumber : Paulina Pannen

Student Activities

Mengapa E-learning?
Menghemat waktu proses belajar mengajar Mengurangi biaya perjalanan Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan Fleksibel dan mudah diakses Lintas-platform: E-learning bisa diakses oleh software web browser manapun.

Kekurangan E-learning
Keterbatasan bandwidth Kehilangan kontak secara langsung Program e-learning terlalu statik (level interaktif terbatas) Untuk mengembangkan sistem e-learning butuh biaya Tidak semua materi bisa disampaikan dengan baik dengan komputer Kualitas pembelajaran (fokus: pengembangan materi) Resistansi terhadap perubahan Awam terhadap teknologi

Metoda Penyampaian
Jadi metode penyampaian bahan ajar di eLearning ada dua:
Synchrounous e-Learning:
Instruktur dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. (butuh:teleconference)

Asynchronous e-Learning:
Instruktur dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. (fungsi : LMS)

Komponen E-Learning
Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa Personal Computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada eLearning system (Learning Management System). Bisa dalam bentuk multimedia interaktif atau berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa.
Sumber : Ilmu Komputer.com

Aktor

Sumber : Ilmu Komputer.com

Learning Management System (LMS)


Memiliki fitur :
Manajemen Kelas : membuat kelas, registrasi siswa Kelengkapan Belajar Mengajar : Silabus mata pelajaran, materi (berbasis text atau multimedia), daftar referensi atau bahan bacaan Diskusi dan komunikasi: Forum, mailing list, instant messenger untuk komunikasi realtime, papan pengumuman, instruktur Fitur ujian dan penugasan: Ujian online, tugas mandiri, rapor dan penilaian
Sumber: Ilmukomputer.com

Contoh : LMS Cisco

Blog Sebagai E-learning System

E-Learning Content
Text Based Multimedia

E-learning content (text based)

Situs e-dukasi.net

E-learning Content (Multimedia Based)


Perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik

Mengapa Multimedia?
Penyerapan sebesar 1,5% melalui sentuhan Penyerapan sebesar 3,5% melalui penciuman Penyerapan sebesar 11% melalui pendengaran Penyerapan sebesar 83% melalui penglihatan
Francis M.Dwyer

Berdasarkan penelitian
Metoda Pengajaran Memperdengarkan Mempertunjukkan Pengungkapan Pengungkapan Kembali Setelah 3 Kembali Setelah 3 Jam Hari 70% 10% 72% 20%

Memperdengarkan dan Mempertunjukkan

85%

65%

Bentuk E-learning
Online learning
Pendidikan yang dijalankan hanya melalui web, yaitu, pendidikan yang terdiri dari bahan-bahan yang dipublikasikan melalui web dan tidak terdapat bahan fisik yang dikeluarkan kepada siswa atau hubungan tatap muka

Mixed-mode/blended/resource-based learning
Kombinasi antara metode tatap muka antara siswa dengan guru yang didukung oleh bahan ajar yang tersedia secara online

Bentuk E-learning (2)


E-learning
Penggunaan perangkat teknologi baik web-based, web-distributed, atau web capable untuk tujuan pendidikan.

Pengembangan E-learning
Pada dasarnya mengembangkan E-learning sama seperti mengembangkan perangkat lunak

Sumber : Romi satrio wahono

Sistem E-learning (konten)


Sistem e-learning harus dapat menyediakan fungsi: menyediakan konten yang bersifat teacher-centered yaitu konten instruksional yang bersifat prosedural, deklaratif serta terdefinisi dengan baik dan jelas; menyediakan konten yang bersifat learner-centered yaitu konten yang menyajikan hasil (outcomes) dari instruksional yang terfokus pada pengembangan kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian; menyediakan contoh kerja (work example) pada material konten untuk mempermudah pemahaman dan memberikan kesempatan untuk berlatih; menambahkan konten berupa games-games edukatif sebagai media berlatih alat bantu pembuatan pertanyaan.

Konten E-learning
E-learning harus memuat konten : Informasi :mengenai bentuk pengajaran, berupa silabus, berita dan informasi, pengumuman dsb. Materi Pembelajaran. Materi bisa dengan format teks, gambar, foto, grafik, slide presentasi, animasi, HTML, audio (narasi, audio streaming, audio recorded), video (video recorded, video streaming). Interaksi dan komunikasi. Fasilitas interaksi dan komunikasi antara siswa dan siswa maupun siswa dan trainer, secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous); Tugas, tes dan evaluasi siswa. Konten yang berisi aktifitas penugasan, tes serta evaluasi bagi siswa. Sumber daya digital (digital resources). Konten berisi berbagai sumber daya pembelajaran berbentuk digital dan/atau online.

Perencanaan Infrastruktur
Model koneksi jaringan, melalui dua pendekatan yaitu: (1) koneksi lokal (intranet) serta; (2) koneksi global (internet). Bandwidth. Perlu dilakukan analisa kebutuhan bandwidth dan ketersediaan bandwidth yang ada. Lokasi/Gedung. Menyediakan lokasi/gedung yang representatif baik dari kemudahan akses lokasi, kemudahan penempatan hardware dan jaringan serta keamanannya. Manajemen Infrastruktur. Memastikan jalannya komponen infrastruktur, memperkecil gangguan terhadap jalannya sistem serta memastikan kelancaran akses sistem. Staf TI. Staf yang mempunyai pengetahuan dan keahlian teknis dalam platform sistem e-learning dan pengelolaan infrastruktur teknologi.

Kegagalan E-learning
Studi Forrester Group tahun 2000 kepada 40 perusahaan besar:
Lebih dari 68% menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus yang menggunakan konsep e-Learning

Ketika eLearning itu diwajibkan kepada mereka:


30% menolak untuk mengikuti [Dublin, 2003]

Studi lain mengindikasikan bahwa dari orangorang yang mendaftar untuk mengikuti eLearning:
50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir [Delio, 2000].

Strategi Pengembangan
e-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin) Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning) Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata
Sumber :imukomputer.com

Teknologi semakin tinggi, tetapi


Everyone is talking about technology, when whats important is what people do with technology
(Martin Cooper - Motorola)

How can we use tools to make learning more effective

Source: Han Fraeters | June 16, 2008 | presentaton for GDLN Indonesia

Selesai

Sampai jumpa dimateri berikutnya

Anda mungkin juga menyukai