Anda di halaman 1dari 3

METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan Penelitian kualitatif akan dilakukan terhadap terapan OVOP pada studi kasus di daerah.

Penelitian dilakukan dengan tujuan yang bersifat eksploratif dan evaluatif. Studi kasus yang dipilih adalah wilayah yang pernah diterapkan OVOP sebelumnya, yaitu Tasikmalaya. Rancangan Penelitian Kerangka Penelitian
Penerapan pendekatan OVOP untuk pengembangan potensi ekonomi daerah di Indonesia

Strategi untuk penerapan pendekatan OVOP untuk pengembangan potensi kerajinan produk unggulan daerah di Indonesia

Observasi untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari sumber orang, tempat dan literature mengenai penerapan OVOP di Tasikmalaya

Penentuan parameter yang akan dijadikan acuan untuk menentukan terapan OVOP

Analisis data yang telah didapatkan dari lapangan berupa hasil observasi dengan menggunakan parameter yang telah ditentukan

Penyusunan simpulan analisis atau sintesa

Rekomendasi strategi penerapan OVOP untuk pengembangan kerajinan produk unggulan di daerah

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini meliputi orang, tempat, dan literatur dengan pengumpulan data melalui: Wawancara dengan sumber data orang narasumber, diantaranya: 1. Desainer yang terlibat dalam penerapan OVOP di Tasikmalaya sebagai tim ahli. Desainer yang terlibat sebagai tim ahli diwawancara untuk mengetahui secara pasti praktik peranan desainer dalam penerapan OVOP yang telah dilakukan. 2. Ketua tim ahli yang ditunjuk sebagai konsultan dalam penerapan OVOP di Tasikmalaya oleh Departemen Perindustrian Ketua tim ahli yang ditunjuk sebagai konsultan oleh Departemen Perindustrian diwawancara untuk mengetahui penerapan kebijakan yang telah disusun oleh Pemerintah di lapangan. 3. Masyarakat Tasikmalaya Masyarakat Tasikmalaya khususnya pengrajin diwawancara untuk mengetahui pendapat subjektif khususnya mengukur kepuasan masyarakat atas pelaksanaan program OVOP 4. Pejabat berwenang di Departemen Perindustrian yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program OVOP di Tasikmalaya Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kebijakan, pelaksanaan serta evaluasi dari program OVOP yang telah dilakukan. Pengamatan objek dan perekaman objek terhadap sumber data tempat, yaitu lokasi pengrajin dan kegiatan masyarakat di Tasikmalaya selama dan setelah berlangsungnya kegiatan OVOP. Mengkaji dokumen dan arsip terhadap sumber data literatur, diantaranya data literatur yang diperoleh dari buku-buku yang membahas tentang pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan potensi daerah dan OVOP. Selain itu data juga diperoleh melalui arsip-arsip mengenai penerapan OVOP di Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah (Departemen Perindustrian). Analisis dilakukan dengan metode klasifikasi upaya terapan OVOP pada daerah tersebut. Klasifikasi dilakukan dengan menggunakan parameter terapan OVOP yang dirumuskan sebagai media pengukur dalam proses analisis. Selain itu, tahapan penelitian dilaksanakan dengan mengadopsi dan mengembangkan metode penelitian terapan secara siklus oleh Henri HCM Christiaans (2004) dengan skema sebagai berikut:

2 DIAGNOSIS 1 PRACTICAL PROBLEM

3 PLAN

4 INTERVENTION 5 EVALUATION

Gambar Siklus regular penelitian terapan (Sumber: Christian, 2004)

Tujuan dari penelitian terapan tersebut tidak hanya untuk mendeskripsikan fakta yang ada pada objek, tetapi juga menganalisis terapan dalam konteks bahasan tertentu (OVOP). Berikut adalah 5 tahapan penelitian yang akan dilaksanakan. Mengacu pada siklus regular penelitian terapan (dikembangkan dalam konteks terapan OVOP): 1. Practical problem (deskripsi dan interpretasi), dimulai dari deskripsi dan penelitian umum tentang konsep One Village One Product yang menjadi dasar untuk latar belakang penelitian dan merumuskan permasalahan. 2. Diagnosis (generalisasi, desain), mengidentifikasi metode yang relevan terhadap permasalahan, dan kemudian digunakan untuk memformulasikan definisi dan parameter penerapan OVOP. 3. Plan (menentukan tujuan dan objek), menyajikan data objek, dalam hal ini adalah lokasi penerapan OVOP, untuk dikaji terapannya dalam konteks bahas pendekatan OVOP sebagai strategi. 4. 5. Intervention (tindakan atau proses), menganalisis data objek dengan menggunakan Evaluation (intervensi pada terapan), menyusun simpulan analisis atau sintesa dan parameter yang digunakan pada tahap diagnosis. rekomendasi untuk objek, dalam hal ini adalah daerah lain, dengan pendekatan sejenis.

Anda mungkin juga menyukai