Anda di halaman 1dari 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR

Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

Tujuan Pembelajaran: Menjelaskan Menjelaskan bagaimana pemerintah dapat melakukan intervensi langsung dalam mempengaruhi nilai tukar Menjelaskan bagaimana pemerintah dapat melakukan intervensi tidak langsung dalam mempengaruhi nilai tukar Menjelaskan ekonomi bagaimana pemerintah di pasar mata uang dapat mempengaruhi kondisi beberapa sistem nilai tukar

1 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

A. Sistem Nilai Tukar

Ada 4 sistem nilai tukar berdasarkan tingkat pengawasan pemerintah, yaitu 1) sistem tetap; 2) sistem mengambang bebas; 3) sistem mengambang terkendali; dan 4) sistem terikat.

1. Sistem tetap (fixed)

Pada sistem ini, nilai tukar mata uang dibuat konstan atau hanya diperbolehkan berfluktuasi dalam kisaran yang sempit. Jika fluktuasi terlalu besar, maka pemerintah akan melakukan intervensi untuk menjaga agar fluktuasi berada pada kisaran yang diinginkan.

Keuntungan: perusahaan internasional dapat melakukan bisnisnya tanpa perlu khawatir terhadap perubahan nilai mata uang di kemudian hari.

Kelemahan: risiko atas tindakan pemerintah mengubah nilai mata uang secara mendadak. Selain itu, kondisi ekonomi sebuah negara menjadi sangat bergantung pada kondisi ekonomi negara lain.

2. Sistem mengambang bebas (freely floating)

Pada sistem ini, nilai tukar ditentukan sepenuhnya oleh pasar (tidak ada intervenasi dari pemerintah). Nilai tukar akan disesuaikan secara terus-menerus sesuai dengan kondisi penawaran dan permintaan.

Keuntungan: kondisi ekonomi suatu negara tidak bergantung pada kondisi ekonomi negara lain (negara tidak akan terkena imbas dari masalah yang dihadapi negara lain).

Kelemahan: kerugian yang dialami oleh suatu negara yang menghadapi masalah ekonomi

2 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

dapat berarti sebagai keuntungan bagi negara yang kondisi ekonominya tidak bermasalah.

3. Sistem mengambang terkendali (managed floating)

Pada sistem ini, nilai tukar dibiarkan mengambang tetapi sewaktu-waktu pemerintah dapat melakukan intervensi untuk menghindarkan fluktuasi yang terlalu jauh dari mata uangnya.

4. Sistem terikat (pegged)

Melalui sistem ini nilai mata uang lokal diikatkan pada sebuah valuta asing atau mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal akan mengikuti fluktuasi dari mata uang yang dijadikan ikatan tersebut. Banyak negara kecil mengikatkan mata uangnya terhadap Dollar AS. Sistem yang dibentuk untuk mengikatkan mata uang lokal kepada sebuah valuta asing disebut dewan mata uang (currency board). Dewan ini bertugas menjaga cadangan dari semua nilai mata uang yang dicetak.

B. Mata Uang Tunggal Eropa

Mata uang euro resmi menggantikan mata uang 11 negara Eropa pada 1 Januari 1991 berdasarkan perjanjian Masstricht. Pada tanggal 1 Juni 2001, seluruh mata uang lokal harus ditarik dari sistem keuangan dan sepenuhnya digantikan euro. Saat ini ada 12 negara yang menerima euro sebagai mata uangnya.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan euro sebgai mata uang tunggal Eropa:

1. Dampak terhadap kebijakan moneter Eropa

3 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

Terjadinya konsolidasi kebijakan moneter di seluruh Eropa karena efek dari jumlah uang beredar akan berdampak bagi seluruh negara Eropa yang menggunakan mata uang euro. Euro pean Central Bank bertanggung jawab menyiapkan kebijakan moneter dengan tujuan mengendalikan inflasi di negara-negara peserta dan menstabilkan nilai euro terhadap mata uang lain dalam batasan yang wajar. Meskipun sistem mata uang tunggal memberikan kondisi ekonomi yang lebih konsisten, tetapi akibatnya masing-masing negara tidak bisa menyelesaikan masalah lokalnya melalui kebijakan moneter sendiri.

2. Dampak terhadap dunia usaha Eropa

Terjadinya lebih banyak kesepakatan bisnis jangka panjang karena perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda tidak lagi mengkhawatirkan risiko kerugian besar akibat pergerakan mata uang. Dengan demikian makin banyak terjadi kerjasama bisnis dalam bentuk lisensi, perusahaan patungan dan akuisisi di antara perusahaan-perusahaan Eropa.

3. Dampak terhadap valuasi usaha di Eropa

Para investor lebih mudah membandingkan nilai pasar dari perusahaan-perusahaan di seluruh Eropa karena satuan mata uang yang sama.

4. Dampak terhadap arus keuangan

Tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh negara-negara euro menjadi relatif sama.

Harga saham menjadi lebih dapat diperbandingkan di antara negara-negara Eropa karena denominasi mata uang yang sama.

4 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

5. Dampak terhadap tingkat risiko nilai tukar

Hilangnya risiko nilai tukar di antara negara-negara Eropa sehingga merangsang peningkatan arus perdagangan dan dana di antara negara-negara Eropa tersebut.

C. Intervensi Pemerintah

Alasan-alasan pemerintah (bank sentral) mengatur nilai tukar, yaitu:

1. Menghindari fluktuasi nilai tukar yang terlalu tajam, dengan tujuan:

Agar dunia usaha menjadi lebih stabil.

Memberi rangsangan pada perdagangan internasional.

Menurunkan kekhawatiran di pasar keuangan sehingga mengurangi kegiatan spekulatif yang dapat menyebabkan kejatuhan nilai mata uang.

2. Menetapkan suatu batas rentang pergerakan mata uang, dengan tujuan untuk mempertahankan pergerakan nilai tukar mata uangnya dalam rentang kendali tertentu sehingga dapat dicegah penyimpangan nilai tukar dari rentang kendali tersebut.

5 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

3. Sebagai respon terhadap tekanan yang bersifat sementara, yang bertujuan untuk mengisolasi mata uang dari tekanan-tekanan yang bersifat sementara.

D. Intervensi Langsung dan Intervensi Tidak Langsung

1. Intervensi Langsung Intervensi langsung biasanya efektif pada kondisi dimana terdapat koordinasi dari beberapa bank sentral. Bila semua bank sentral secara simultan melakukan intervensi untuk menguatkan atau melemahkan nilai sebuah mata uang, maka mereka akan mempunyai kekuatan yang sangat besar dalam menentukan nilai tukar. Efektivitas intervensi langsung tergantung dari jumlah cadangan yang digunakan. Jika bank sentral memiliki cadangan dalam jumlah rendah, maka bank sentral tersebut tidak dapat memberikan tekanan yang cukup kuat terhadap nilai mata uang. Kekuatan pasar akan mengalahkan bank sentral. Peningkatan aktivitas pertukaran mata uang mengakibatkan intervensi langsung menjadi kurang efektif. Besarnya volume transaksi pertukaran mata uang dalam satu hari seringkali lebih besar dari gabungan cadangan dari seluruh bank sentral.

6 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

Intervensi steril: jika sebuah bank sentral melakukan intervensi di pasar uang tanpa melakukan penyesuaian untuk mengubah tingkat penawaran uang beredar. Misalnya, Federal Reserve mengonversi dolar ke dalam valuta asing di pasar uang untuk memperlemah dolar, maka jumlah uang dolar yang beredar akan bertambah. Intervensi tidak steril: jika Federal Reserve secara simultan melakukan transaksi dengan jumlah yang sama di pasar sekuritas/obligasi, maka jumlah uang dolar yang beredar tidak akan berubah. Para spekulan selalu berusaha memprediksi kapan dan berapa besar intervensi yang akan dilakukan bank sentral dengan tujuan meraih keuntungan dari tindakan intervensi tersebut. Meskipun para spekulan bisa menentukan tingkat intervensi bank sentral, tetapi mereka tidak dapat mengetahui secara pasti seberapa besar dampaknya terhadap nilai tukar nantinya.

2. Intervensi Tidak Langsung Intervensi tidak langsung dilakukan oleh bank sentral dengan cara mengelola faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai tukar, antara lain (kasus AS):

- perubahan diferensial antara tingkat inflasi AS dengan inflasi negara asing

7 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

- perubahan diferensial antara suku bunga AS dengan suku bunga negara asing

- perubahan diferensial antara tingkat pendapatan AS dengan tingkat pendapatan negara asing

- perubahan pada pengendalian pemerintah

- perubahan prediksi kurs nilai tukar masa depan Faktor-faktor yang biasa digunakan oleh bank sentral saat melakukan intervensi tidak langsung adalah suku bunga dan pengendalian pemerintah. Tindakan menaikan suku bunga sebagai bentuk intervensi tidak langsung oleh pemerintah dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi laju dana ke luar negeri dan sekaligus untuk mengurangi tekanan terhadap mata uangnya. Tetapi kebijakan ini akan berdampak negatif bagi para debitor (dunia usaha, intitusi pemerintah, dan konsumen) sehingga dapat melemahkan perekonomian. Beberapa pemerintahan menggunakan kontrol nilai tukar sebagai salah satu bentuk intervensi tidak langsung untuk menjaga nilai mata uangnya. Pada kondisi krisis yang berat, kontrol ini akan dilepas dan membiarkan nilai tukar mengambang di pasar uang. Selanjutnya pemerintah akan menetapkan kontrol baru berdasarkan nilai pasar terakhir.

8 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

E. Intervensi sebagai Alat Kebijakan

Setiap pemerintahan akan menggunakan kebijakan fiskal dan moneter untuk mengendalikan perekonomiannya.

Setiap pemerintahan dapat mempengaruhi pasar uang untuk memperkuat atau memperlemah nilai tukar mata uangnya guna meningkatkan kondisi perekonomiannya.

Nilai tukar merupakan alat bagi setiap pemerintahan untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang diinginkannya.

Penetapan nilai ideal dari suatu mata uang sangat bergantung pada sudut pandang negara bersangkutan. Kuat atau lemahnya mata uang hanyalah salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi perekonomian negara tersebut.

Pengaruh mata uang lokal yang lemah terhadap perekonomian dalam negeri:

Dapat merangsang kenaikan permintaan luar negeri terhadap produk ekspor, dan sebaliknya mengurangi impor produk asing ke negara tersebut.

Dapat meningkatkan lapangan pekerjaan di dalam negeri, tetapi sekaligus dapat menyebabkan kenaikan inflasi.

Perusahaan lokal dapat meningkatkan harga jual produknya karena harga produk impor menjadi terlalu mahal sehingga sulit bersaing.

9 / 10

Makalah : PEMERINTAH DAN NILAI TUKAR


Written by Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika Friday, 03 June 2011 11:09 - Last Updated Saturday, 04 June 2011 09:40

Perusahaan-perusahaan berbasis ekspor menjadi pihak yang mendapat keuntungan.

Pengaruh mata uang lokal yang kuat terhadap perekonomian dalam negeri:

Akan merangsang konsumen dan perusahaan lokal untuk membeli produk dari negara lain (produk impor).

Semakin kuatnya daya saing produk impor sehingga memaksa produsen lokal untuk tidak menaikkan harga.

Secara umum, tingkat inflasi akan rendah

Dapat berakibat pada meningkatkan angka pengangguran karena produk lokal kalah bersaing dengan produk impor.

Meiliana Ail wahyu dan Dika Mandhika

10 / 10

Anda mungkin juga menyukai