Anda di halaman 1dari 5

BEA METERAI

Obyek dan Tarif Bea Meterai Yang dikenakan Bea Meterai dibatasi dokumen-dokumen yang disebut dalam Undang-Undang Bea Meterai, yang dipakai oleh masyarakat dalam lalu lintas hukum. Obyek dan Tarif Bea Meterai Obyek Bea Meterai > Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata. Akta-akta Notaris termasuk salinannya. Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk rangkaprangkapnya. Surat-surat yang memuat jumlah uang : a. Yang menyebutkan penerimaan uang b. Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di Bank c. Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di Bank d. Yang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan Cek dan Bilyet giro. Surat berharga seperti wesel, promes, dan aksep. Efek dan sekumpulan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun. > Tarif Bea Meterai Rp. 6000,-

> >

> >

Rp. 6000,Rp. 6000,-

>

>

Berdasarkan batas harga nominal : a. Sampai dengan Rp.250.000,tidak dikenakan Bea Meterai. b. Lebih dari Rp.250.000,- s/d Rp.1.000.000,- dikenakan Bea Meterai Rp. 3000,-. c. Lebih dari Rp.1.000.000,dikenakan Bea Meterai Rp. 6.000,-

> > >

> > >

Rp. 3000,Berdasarkan batas harga (sesuai dengan butir 4) nominal

Berdasarkan batas harga nominal : a. Sampai dengan Rp.1.000.000,dikenakan Bea Meterai Rp. 3000,. b. Lebih dari Rp.1.000.000,dikenakan Bea Meterai Rp. 6000,Rp. 6000,-

>

Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan :

>

a. Surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan b. Surat-surat yang semula tidak dikenakan Bea Meterai berdasarkan tujuannya, jika digunakan untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang lain, selain dari maksud semula

Cara Pelunasan Bea Meterai Bea Meterai dapat dilunasi dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan Benda Meterai dan menggunakan cara lain yaitu dengan cara membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas dengan mesin teraan meterai, teknologi percetakan dan sistem komputerisasi. Adapun rincian jenis dokumen dan cara pelunasan Bea Meterainya adalah sebagai berikut : Obyek Bea Meterai Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata. Cara Pelunasan Bea Meterai Benda Meterai dan Mesin Teraan Meterai

>

>

>

Akta-akta Notaris termasuk salinannya.

>

Benda Meterai dan Mesin Teraan Meterai

>

Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk rangkaprangkapnya.

>

Benda Meterai dan Mesin Teraan Meterai

>

Surat-surat yang memuat jumlah uang : a. Yang menyebutkan penerimaan uang b. Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di Bank c. Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di Bank d. Yang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan

>

Benda Meterai, Mesin Teraan Meterai, dan Sistem Komputerisasi.

>

Cek dan Bilyet giro.

>

Benda Meterai, Mesin Teraan Meterai, dan Teknologi Percetakan.

>

Surat berharga seperti wesel, promes, dan aksep.

>

Benda Meterai dan Mesin Teraan Meterai.

>

Efek dan sekumpulan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun.

>

Benda Meterai, Mesin Teraan Meterai, danTeknologi Percetakan.

>

Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan : a. Surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan b. Surat-surat yang semula tidak dikenakan Bea Meterai berdasarkan tujuannya, jika digunakan untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang lain, selain dari maksud semula.

>

Benda Meterai dan Mesin Teraan Meterai (melalui pemeteraian kemudian yang dilaksanakan oleh kantor pos).

Pelunasan Dengan Menggunakan Cara Lain Mesin Teraan Meterai Pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas dengan mesin teraan meterai hanya diperkenankan kepada penerbit dokumen yang melakukan pemeteraian dengan jumlah rata-rata setiap hari minimal sebanyak 50 dokumen. Teknologi Percetakan Pembubuhan dengan cara ini dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) dan/atau Perusahaan Sekuriti yang mendapat ijin dari Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Pembubuhan dengan cara ini hanya diperkenankan untuk dokumen yang berbentuk cek, bilyet giro, dan efek dengan nama dan dalam bentuk apapun Sistem Komputerisasi Pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas dengan sistem komputerisasi hanya diperkenankan untuk dokumen yang berbentuk surat yang memuat jumlah uang.

Tatacara Pelunasan Bea Meterai dengan cara lain

Yang berwenang mengeluarkan ijin pelunasan Bea Meterai dengan cara lain adalah Kepala Kantor Pelayanan Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak. Adapun syarat-syarat pengajuan ijin pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan cara lain adalah sebagai berikut : Mesin Teraan Teknologi Meterai Percetakan Pengajuan ijin Ke Kantor Pelayanan Ke Kantor Pelayanan Pajak Pajak Jumlah rata-rata 50 dokumen Tidak ada minimal dokumen setiap hari Setoran minimal Bea Rp. 15.000.000,Sesuai dgn jumlah Meterai di muka dokumen yg harus dilunasi Bea Meterai Laporan bulanan Paling tanggal 15 Uraian Sistem Komputerisasi Ke Kantor Pelayanan Pajak 100 dokumen

Min. sebesar estimasi jumlah dokumen yang harus dilunasi Bea Meterai setiap bulan lambat Paling lambat tgl 10 Paling lambat tanggal 15 (Perush. pelaksana pembubuhan tanda Bea Metera Lunas)

TATA CARA PELUNASAN BEA METERAI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTERISASI Dasar Hukum : - 133b/KMK.04/2000 - KEP - 122d/PJ./2000 Jo SE - 05/PJ.05/2001 C. Tata Cara Pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan Sistem Komputerisasi
y

Pelunasan Bea Meterai dengan sistem komputerisasi digunakan untuk dokumen yang berbentuk surat yang memuat jumlah uang dengan jumlah rata-rata pemeteraian setiap hari minimal 100 dokumen. Penerbit dokumen yang menggunakan sistem komputerisasi harus mengajukan ijin tertulis kepada Dirjen Pajak dengan mencantumkan jenis dokumen dan perkiraan jumlah rata-rata dokumen yang akan dilunasi Bea Meterai setiap hari. Penerbit dokumen yang menggunakan sistem komputerisasi harus membayar Bea Meterai di muka minimal sebesar perkiraan jumlah dokumen yang harus dilunasi Bea Meterai setiap bulan, dengan menggunakan SSP ke Kas Negara melalui Bank Persepsi. Penerbit dokumen yang memperoleh ijin pelunasan Bea Meterai dengan sistem komputerisasi harus menyampaikan laporan bulanan tentang realisasi penggunaan dan saldo Bea Meterai kepada Dirjen Pajak paling lambat tanggal 15 setiap bulan.

Ijin pelunasan Bea Meterai dengan sistem komputerisasi berlaku selama saldo Bea Meterai yang telah dibayar pada saat mengajukan ijin masih mencukupi kebutuhan pemeteraian 1 (satu) bulan berikutnya. Penerbit dokumen yang saldo Bea Meterainya kurang dari estimasi kebutuhan satu bulan, harus mengajukan permohonan ijin baru, dengan terlebih dahulu membayar uang muka minimal sebesar kekurangan yang harus dipenuhi untuk kebutuhan 1 (satu) bulan. Bea Meterai yang belum digunakan karena sesuatu hal, dapat dialihkan untuk pengisian deposit mesin teraan meterai, atau pencetakan Bea Meterai Lunas dengan teknologi percetakan. Penerbit dokumen yang melakukan pengalihan Bea Meterai harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Dirjen Pajak dengan mencantumkan alasan dan jumlah Bea Meterai yang dialihkan.

Anda mungkin juga menyukai