Anda di halaman 1dari 9

TAUHID

Tauhid atau bertauhid ,atau juga beriman adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang di ikrarkan dengan lisan, membenarkan dengan hati dan mengerjakan atau mengamalkan dengan anggota badan. Allah memiliki 99 nama (asmaul husna) dan 20 sifat (sifat wajib Allah) yag menunjukkan, jalal (kebesaran), jamal (keindahan), dan kamal (kesempurnaan). Orang yang bertauhid(beriman hanya kepada Allah) mengakui bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang. Allah maha pengampun lagi maha penolong. Ia juga maha adil lagi maha bijaksana. Oleh sebab itu, patutlah jika manusia berharap kepada Allah atas segala rahmat dan karunianya. Manusia tidak boleh putus asa, bagaimanapun kesulitan menimpa dirinya. Manusia harus yakin pula bahwa Allah akan mengganti penderitaan itu dengan kesenangan, jika manusia mau bersabar, berusaha, dan berdoa. Firman Allah SWT :

Artinya :
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".( QS. Al Mumin : 60 )

Dalam surah az zumar ayat 53 disebutkan :

Artinya :
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az Zumar : 53).

Ayat-ayat al quran di atas sangat memperhatikan manusia. Disuruhnya manusia untuk meminta (berdoa) mengenai apa yang ia inginkan. Jika manusia sudah terlanjur berdosa maka Allah akan mengampuninya. Tidak benar jika ada manusia yang masih meragukan kasih sayang Allah. Sabda nabi Muhammad SAW :

Artinya : Janganlah seorang pun di antara kamu mati, kecuali dalam keadaan baik sangka kepada Allah Azza Wajalla . (HR. Muslim) Hadis di atas merupakan pertanda bagi kita bahwa berbaik sangka kepada Allah salh satu sikap bertauhid kepada Allah. Tauhid seseorang dapat dilihat dari kadar ridanya menimpa terhadap kepada Allah SWT. Apakah ia rida atau kecewa dengan kesulitan dan penderitaan yang menimpa dirinya. Apakah ia bersyukur atau lupa daratan dengan kesenangan atau nikmat yang di limpahkan Allah kepadanya. Jika kita rida terhadap apapun yang di berikan oleh Allah kepada kita, baik berupa kesenangan, kesulitan, ataupun keadaan. Jika kita sebagai seorang pelajar, maka kita akan belajar dengan sebaik-baiknya, dan selalu menaati tata tertib sekolah Apabila suatu kejadian jelas-jelas merugikan atau menyengsarakan, kita tetap harus rida. Sebab, kalaupun tidak rida kejdian itu tetap menimpa kita juga. Dengan demikian, kita akan rugi dua kali. Pertama tetap sengsara, yang kedua berdosa karena tidak sabar menerima cobaan Allah.

IKHLAS
Ikhlas merupakan perbuatan terpuji yang bersumber pada hati nurani yang dalam, yang mendasari perbuatannya itu dirasakan ringan tidak memberatkan. Ikhlas tidak tampak oleh indera luar manusia, hanya orang yang ikhlas itu yang tampak gejala-gejalanya, karena kadang-kadang ada orang yang kelihatannya ikhlas, tetapi sebenarnya dia menggerutu dalam hatinya. Hanya Allah-lah yang mahatahu, apakah seseorang itu ikhlas atau tidak dalam beramal. Ikhlas artinya tulus hati atau hati yang bersih. Adapun yang di maksud ikhlas dalam uraian ini adalah mengerjakan ibadah semata-mata hanya mengharapkan rida Allah. Perbuatan ikhlas adalah perbuatan yang timbul karena keinginan sendiri, bukan karena perintah atau paksaan dari orang lain. Jika mengerjakan sesuatu karena mengharapkan sesuatu dari orang lain, maka belum termasuk ikhlas. Suatu pekerjaan akan terasa ringan jika ddikerjakan dengan ikhlas , dan sebaliknya akan terasa berat jika dikerjakan karena terpaksa.

Ikhlas atau tidaknya seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan sangat tergantung niatnya. Apalagi pekerjaan yang termasuk ibadah, niat menjadi penentu. Biasanya jika niatnya baik, maka hasilnya akan baik. Jika niatnya jelek maka hasilnya pun akan jelek.

Sabda Rasulullah SAW :

. (
Artinya : sesungguhnya (nilai) perbuatan itu (tergantung) dengan niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang ganjaran atau pahala menurut apa yang diniatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-nya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk (mencari keuntungan) dunia yang akan di perolehnya atau karena wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sampai kepada tujuannya (niatnya itu). (HR. Bukhari dan Muslim) Firman Allah SWT :

. ...
Artinya :
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)... ( Az Zumar : 2-3 ) Firman Allah SWT :

Artinya :

Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. ( Az Zumar : 11 ) Firman Allah SWT :

Artinya :
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Az Zumar : 5) Firman Allah SWT :

Artinya :
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (Al Insan : 8-9) Allah menyuruh kita beramal dengan hati yang ikhlas agar amal yang kita kerjakan diteria oleh Allah SWT. Bermanfaat, baik kita berada di dunia maupun di akhirat kelak. Sebab jika kita beramal dengan tidak ikhlas, karena mengharapkan pujian dari orang (riya), maka amal kita itu akan sia-sia. Firman Allah SWT :

Artinya : Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang kafir . (Al Baqarah: 264)

KHAUF
Khauf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia takut , yang dimaksud adalah takut kepada Allah lantaran biasanya merasa bersalah, berdosa, atau telah berbuat dosa. Manusia takut kepada Allah bukan berarti harus menjauhinya,tetapi sebaliknya malah manusia harus berusaha sekuat tenaga atau berikhtiyaruntuk selalu dekat kepadanya. Takut kepada Allah tidak seperti takut kepada manusia atau takut kepada binatang yang berbahaya, biasanya berusaha untuk menghindar atau menjauh. Takut kepada Allah bukan berusaha menjauhi-Nya, akan tetapi sebaliknya, berusaha untuk dekat kepada-Nya. Cara untuk dekat kepada-Nya yaitu mengerjakan segala perintah-Nya menjauhi larangan-Nya. Apabila sudah terlanjur berbuat dosa, maka segera bertaubat dan tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. Di terangkan dalam sabda nabi Muhammad SAW sebagai berikut :

Artinya : Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan manusia, yaitu: 1) takut kepada Allah di tempat yang tersembunyi maupun ditempat terang, 2) berlaku adil pada waktu rela maupun pada waktu marah, dan 3) hidup sederhana pada waktu miskin maupun pada waktu kaya. (HR. Abu Syaikh)
Rasa takut kepada Allah ditentukan oleh iman seseorang. Makin tebal iman seseorang, makin tebal pula rasa takutnya kepada Allah dan sebaliknya. Jika antara sesama manusia saja ada rasa takut, apalagi kepada Allah yang maha kuasa yang menciptakan manusia. Orang yang takut kepada Allah akan memperoleh kemenangan.

Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya :
Dan barangsiapa yang ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS. An Nur : 52). Allah bukanlah Zat yang harus ditakuti dalam arti dijauhi, tapi dipatuhi segala perintahNya dan tinggalkan semua larangan-Nya, Alllah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah Maha Penolong, juga Maha Pengampun. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk jauh daripadaNya. Sekali lagi ingat, kita harus takut kepada-Nya, takut dalam arti selalu dekat kepada-Nya. Manusia harus takut kepada Allah karena alasan-alasan tertentu, antara lain : 1. Allah Mahaagung dan Mahakuasa

Kekuasaan dan keagungan Allah tidak ada bandingannya. Kekuasaan raja manapun tidak dapat membandingi-Nya, bahkan terlalu kecil untuk di bandingkan dengan kekuasaan dan keagungan Allah. Agar rasa takut tumbuh pada diri manusia, hendaklah senantiasa merenungi keagungan tuhan.semakin banyak manusia merenungi dan mengetahui rahasia-rahasia keagungan tuhan ,semakin tebal Rasa takutnya kepada Allah SWT . Firman SWT

Artinya : Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama . Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun. 2. Segala perbuatan manusia akan mendapatkan balasan

Allah telah menawarkan dua pilihan surga atau neraka.surga berupa kesenangan, neraka merupakan penderitaan atau azab yang pedih.kedua pilihan itu ditentukan oleh perbuatan manusia di dunia. Allah selalu mengawasi gerak-gerik manusia. Sekecil apapun gerak gerik manusia akan diperhitungkan.

Firman Allah SWT :

Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al Zalzalah: 7-8) Firman Allah SWT:

Artinya : Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. Betapa dahsyat azab Allah itu, kiranya dapat kita perhatikan firman Allah dalam al quran surat al hajj ayat 1-2:

Artinya :

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.( Al Hajj: 1-2 ) Jika ayat-ayat di atas diperhatikan dan direnungkan, kita harus takut kepada Allah. Karena dengan takut berarti kita mengerjakan perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Dengan demikian insya Allah kita termasuk orang-orang yang berat timbangan kebaikannya.

RAJA
Raja secara bahasa berarti mengharap atau berharap. Yang dimaksud dengan raja yaitu berharap kepada Allah dengan selalu mempunyai harapan atas rahmat dan karunia-Nya. Dengan raja seseorang tidak akan menganggap bahwa Allah itu sebagai raja bengis, zalim dan tidak berperikemanusiaan, sehingga manusia akan menjauh karena merasa ketakutan. Sebaliknya dengan raja yakni mengharap rida, rahmat, dan karunia Allah manusia akan selalu mendekat dan terus mendekat dengan di landasi suatu keyakinan yang kuat bahwa Allah Maha Penyayang, Bijaksana, Mahaadil, dan Maha Pengampun. Setiap manusia yang dekat sekali dengan Allah, akan semakin mudah mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat. Rasa takut atau khauf kepada Allah dekat sekali pengertiannya dengan raja (mengharap) dalam kaitannya dengan keimanan seseorang semakin tebal imannya seseorang akan semakin meningkat rasa takut kepada Allah dan semakin meningkat sifat raja (mengharap) kepada Allah, lantaran manusia merasa lemah, merasa salah, dan merasa berdosa dan mengharap dengan sepenuh hati akan ampunan Allah dan pertolongannya. Firman Allah SWT :

Artinya :

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az Zumar:53)

Firman Allah SWT :

............
Artinya :
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Orang yang mendapat petunjuk dan bimbingan dari Allah untuk melewati jalan yang benar (islam) adalah orang yang beriman yang selalu berharap untuk menerima tambahan petunjuk dari Allah SWT, apalagi kalau ia benar-benar telah bertaubat dari segala dosa dan kesalahan yang diperbuat. Firman Allah SWT:

............
Artinya :
Dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada Nya", Sikap berharap kepada rahmat Allah dan kasih sayang-Nya harus selalu berbaik sangka kepada-Nya, dalam arti bahwa Allah SWT. Selalu memberikan kasih sayang kepada kita. Sabda nabi Muhammad SAW:

Artinya : janganlah seorang pun di antara kamu mati, kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah Azza Wajalla.(HR. Muslim).

Anda mungkin juga menyukai