Anda di halaman 1dari 3

Peran pemerintah dalam melaksanakan fungsinya selaku pembina (regulator) sektor transportasi antara lain dalam kebijakan di bidang

penetapan jumlah angkutan yang beroperasi dan trayek angkutan. Jika jumlah angkutan dan rute atau trayek angkutan yang ditetapkan oleh pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan akan transportasi angkutan bagi masyarakat maka dapat dikatakan masyarakat tidak terlayani angkutan umum. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah selaku regulator sektor transportasi telah berupaya mengeluarkan kebijakan tentang jaringan trayek angkutan kota dan angkutan perdesaan serta jumlah kendaraan yang melayani trayek. Kota Purwokerto dan secara umum Kabupaten Banyumas merupakan sebuah wilayah yang menarik untuk dijadikan objek penelitian karena merupakan daerah yang terkenal dengan sektor pariwisatanya dan juga merupakan pusat dari eks keresidenan Banyumas dahulu. Hal ini dibuktikan dengan ...... dari seluruh mobilitas masyarakat kota Purwokerto, sejumlah ...% menggunakan moda angkutan kota dan merupakan urutan ke... setelah sepeda motor sebanyak 39 %. Dominasi penggunaan moda angkutan kota bagi sebagian besar masyarakat kota Purwokerto menuntut perhatian yang besar bagi pemerintah daerah melalui dinas perhubungan komunikasi dan informasi dalam mengatur keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan kota termasuk penetapan jaringan trayek dan jumlah kendaraan angkutan Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari angkutan umum yang mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, yang juga merupakan sarana transportasi alternatif di dalam kota, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Sehingga kebutuhan akan sarana dan prasarana ini sangat diperlukan di wilayah perkotaan, dalam hal ini termasuk kota Purwokerto yang meupakan pusat kota dari kabupaten Banyumas. Angkutan kota diharapkan mampu menyediakan aksesibilitas yang baik bagi penggunanya, dimana hal ini dapat dilihat dari dua faktor yang menentukan tingkat tinggi rendahnya akses dari suatu tempat asal tujuan. Faktor tersebut adalah faktor waktu tempuh dan faktor biaya perjalanan. Dengan semakin kecilnya kedua faktor tersebut bila dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi, maka tingkat aksesibilitas dengan menggunakan angkutan kota menjadi semakin tinggi, sehingga diharapkan penggunaan moda kendaraan pribadi akan berkurang dan beralih ke moda angkutan kota.

Kendaraan umum, sebagai salah satu elemen dari sistem kota memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan dan pembangunan kota. Bahkan untuk beberapa segmen penduduk menengah ke bawah, yang tidak mempunyai pilihan lain untuk menggunakan moda transportasinya (captive riders), kendaraan umum adalah merupakan kebutuhan pokok dari kehidupan sosialnya. Secara makro, kendaraan umum juga sangat berperan dalam perputaran roda perekonomian. Keberadaannya memiliki andil dalam menunjang mobilisasi pelaku ekonomi dalam melakukan aktivitas

kesehariannya. Sehingga baik buruknya system kendaraan umum di suatu kota, akan memberikan warna terhadap pergerakan ekonomi di kota tersebut.
Untuk mendukung proses pengembangan dan pemekaran kota Purwokerto, diperlukan adanya sistem angkutan umum yang handal yang dapat melayani kebutuhan mobilisasi masyarakatnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kehandalan unjuk kerja angkutan umum, hal ini sangat terkait dengan komponen-komponen yang terlibat secara langsung dengan penyelenggaraan angkutan umum. Mereka adalah pengusaha angkutan umum sebagai produsen dari jasa angkutan umum, penumpang sebagai konsumen / user angkutan umum dan Pemerintah selaku regulator yang mengatur, mengawasi dan mengendalikan angkutan umum sebagai salah satu aset perekonomian. Melihat uraian latar belakang sebagaimana diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa fokus utama dari penelitian ini adalah : Pengguna jasa menginginkan sarana angkutan yang mudah diperoleh, cepat, murah, aman, dan nyaman untuk mencapai tujuan yang dikehendaki meliputi antara lain : frekuensi pelayanan, waktu pelayanan, waktu antara, waktu di dalam terminal, kecepatan perjalanan, dan waktu tunggu penumpang. Pengelola atau operator sebagai pemilik sarana dan / atau pelaksana palayanan, tujuan yang dikehendaki adalah memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dalam melakukan usaha pelayanan angkutan umum melipui antara lain : jumlah pendapatan yang dibawa pulang oleh operator dan kelayakan investasi. Pemerintah mempunyai fungsi sebagai pengatur untuk memadukan antara kepentingan pemakai jasa dengan kepentingan pengelola.

Aspek transportasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam pembentukan kota. Ditinjau dari konteks sistem transportasi, angkutan umum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem transportasi kota dan merupakan komponen yang perannya sangat signifikan. Kondisi sistem angkutan umum yang buruk akan menyebabkan turunnya efektivitas maupun efisiensi dari sistem transportasi kota secara keseluruhan, baik ditinjau dari pemenuhan kebutuhan mobilitas masyarakat maupun ditinjau dari mutu kehidupan kota. Angkutan umum mempunyai peran yang penting dalam sistem kota, hal ini dapat dilihat dari kondisi yang ada bahwa angkutan umum merupakan sarana yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat kota. Secara empiris dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat kota sangat tergantung pada angkutan umum untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya, karena sebagian besar masyarakat tingkat ekonominya masih tergolong lemah. Kecenderungan bertambahnya penduduk perkotaan, akan menyebabkan adanya penggunaan lahan di daerah pinggiran kota untuk dijadikan sebagai lahan pemukiman baru. Ditinjau dari aspek pergerakan penduduk maupun barang, berkembangnya kota menyebabkan makinjauhnya pergerakan yang harus ditempuh dan makin menyebarnya pola pergerakan. Secara keseluruhan hal ini merubah karakteristik permintaan akan jasa transportasi. Hal ini juga di dukung dengan adanya kecenderungan bahwa kehidupan sosial ekonomi masyarakat perkotaan menjadi lebih dinamis. Adanya perubahan karakteristik pergerakan dan perubahan kondisi perekonomian yang lebih baik,

mengakibatkan tingkat kepemilikan kendaraan semakin bertambah dengan karakteristik pergerakan yang makin rumit. Kota purwokerto merupakan kota sedang yang saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan kota saat ini ditinjau dari aspek pergerakan baik penduduk maupun barang, serta bertambahnya pusat-pusat perdagangan, tempat-tempat pendidikan dan perluasan pemukiman penduduk, menyebabkan makin jauhnya pergerakan yang harus ditempuh dan makin menyebarnya pola pergerakan. Adanya perubahan karakteristik pergerakan dan juga adanya perubahan kondisi perekonomian pada kondisi yang lebih baik, berarti pula tingkat pemilikan kendaraan semakin meningkat, yang menyebabkan jumlah kendaraan yang berlalu lalang di jalan makin banyak dengan karakteristik pergerakan yang makin rumit. Sebagian besar masyarakat kota sangat tergantung pada ankutan umum bagi pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena sebagaian besar masyarakat tingkat ekonominya masih tergolong lemah atau tidak memiliki kendaraan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai