By Ade
Gagal jantung
Keadaan dimana jantung tdk mampu memompa darah yg cukup utk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh & faal seluruh sistem organ, walaupun pengisian darah balik kedalam jantung masih normal
Class III
Penderita penyakit jantung disertai limitasi aktivitas fisik yang nyata. Saat istirahat tidak ada keluhan. Aktivitas fisik yang lebih ringan dari aktivitas seharihari sudah menimbulkan dyspnoe atau kelelahan.
Class IV
Penderita penyakit jantung yang tak mampu melakukan setiap aktivitas fisik tanpa menimbulkan keluhan. Gejala-gejala gagal jantung bahkan mungkin sudah nampak saat istirahat. Setiap aktivitas fisik akan menambah beratnya keluhan.
Medlineplus.com
Etiologi
Heart attack Chronic blockages of the heart arteries High blood pressure Excessive alcohol consumption Leaking or narrow heart valves Hypothyroidism Heart muscle infections Any other disease that damages the heart muscle
Medlineplus.com
Gejala
Dyspneu Orthopneu PND Takikardia Fatigue Weaknes Oligouria Dll.
id.wikipedia.org Medline.com
Tatalaksana
Ditujukan pd aspek :
Mengurangi beban kerja Memperkuat kontraktilitas miokard Mengurangi kelebihan cairan dan garam Melakukan tindakan dan pengobatan khusus terhadap penyebab, faktor2 pencetus dan kelainan yg mendasari.
LANGKAH UMUM
Diet untuk mengurangi kegemukan & pembatasan penggunaan garam, minum/pemberian cairan perlu dibatasi 1-1,5 liter / 24 jam pada gagal jantung berat 1kecuali pada iklim panas Merokok dilarang pada semua gagal jantung
Olah raga : akibat gagal jantung akan terjadi perubahan dalam metabolisme otot - dianjurkan oleh raga ringan misalnya : jalan kaki - olah raga isometrik ( angkat berat, push up dsb ) hindari anjuran : aktivitas aerobik dinamik jalan kaki 3- 5 X a 20-30 320menit seminggu dengan perhitungan denyut jantung tak melebihi 70-80 % denyut maksimal yang diperbolehkan 70 Istirahat - gagal jantung kronis yang stabil tidak diharuskan - gagal jantung akut / kambuh akut merupakan keharusan !
Loop diuretik ( furosemid , bumetanid, asam etakkrinat ) : dipakai pada semua tingkat gagal jantung. Efek samping : hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia, intoleransi glukosa, o kolesterol ldl Tiazid dapat dipakai pada gagal jantung sedang; sedang; Gagal jantung berat tiazid dikombinasikan dg loop diuretic yang kerjanya sinergik
Kardiologi FK UI IPD PDSPDI Patofisiologi Sylvie
Diuretik potassium sparing (spironolactone,triamterene,amiloride) : Sering dikombinasikan dengan loop diuretic utk mencegah hipokalemia karena kerjanya sinergik. sinergik. (pemberian kalium peroral kurang efektif mempertahankan kadar kalium darah selama pemberiaan diuretika), efek samping amiloride adalah hiperkalemia dan bintik kemerahan pada kulit, efek samping spironolakton adalah ginekomastia
Manfaat penghambat ACE: 1. Pada gangguan fungsi ventrikel kiri sedang sampai berat dengan ejection fraction < 35 % keluhan berkurang, gejala hilang angka kematian menurun, tidak perlu dirawat. 2. Hasil baik pada gagal jantung yang disebabkan infark jantung kapasitas aktivitas fisik bertambah, kekambuhan infark jantung menurun, gangguan unstable angina berkurang. 3. Efek samping : hipotensi, sinkop, gangguan fungsi ginjal, hiperkalemia, angioneurotik edema, batuk-batuk, bintik merah batukpada kulit, gangguan selera.
dosis Ace inhibitor : 1. 2. 3. 4. 5. Kaptopril awal Enaprilat awal Lisinopril awal Perindopril awal Ramipril awal 3 X 6,25 mg 1 x 2,5 mg 1 x 2,5 mg 1 x 2 mg 1 x 1,5-2,5 mg 1,5Kardiologi FK UI IPD PDSPDI Patofisiologi Sylvie
3. Glikosid jantung Digoksin dan digitoksin sering dipakai, farmakodinamiknya sama, farmakokinetik berbeda Digoksin eksresi melalui ginjal. Digitoksin di metabolisme di hati, tak tergantung fungsi ginjal, oleh karena itu dapat dipakai pada gangguan fungsi ginjal dan orang tua. Glikosid dapat dipakai pada semua tingkat gagal jantung karena disfungsi sistolik, khususnya pada atrium fibrilasi.
Kontraindikasi : Bradikardia, AV block derajat II-III, IIhipokalemia, hiperkalsemia. Efek samping : Aritmia kordis. Efek farmakologik : Inotropik positif : Meningkatkan Kontraksi miokard kronotropik negatif : menurunkan kecepatan konduksi rangsang hantaran jantung
Cara pemberian
Mula - mula diberikan loading dose/digitalisasi Dilanjutkan dosis penunjang ( maintenance untuk mempertahankana efek terapi )
Pemberian oksigen kadar tinggi dengan konsentrasi 24-28 % kecepatan 2-3 l / 242menit melalui kanul nasal atau sungkup muka.
operatif memperbaiki kelainan anatomis misal : kelainan katup, kelainan kongenital mengatasi hipertensi, memperbaiki sirkulasi dan perfusi koroner mengobati infeksi jantung pada miokarditis dan infeksi bakteri, virus mengobati hipertiroidi, anemia, penyakit paget
PROGNOSA
sangat ditentukan oleh penyakit jantung dasarnya & ada tidaknya faktor pencetus yang dapat diobati Jika faktor pencetus dapat diketemukan dan dihilangkan prognosa survival time biasanya 6 bulan - 4 tahun. Prognosa juga dapat diperkirakan dari respon pengobatan mis.: perbaikan klinis dapat diatasi dengan pembatasan garam & dosis kecil diuretik lebih baik dari pada yang memerlukan diuretik intensif dan vasodilator dsb.
Terimakasih