Diagnosa Keperawatan Resiko Infeksi Sekunder b.d. bakteri masuk ke aliran darah
2.
Tujuan Tupen : y Infeksi tidak terjadi y Klien tidak menularkan penyakit y Pasien tidak memperlihatkan tanda komplikasi Tupen : y Kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi
y Jaga barang kebutuhan klien hanya untuk klien. y Kolaborasi : - Antibiotik y Bedrest. Berikan lingkungan tenang; batasi pengunjung sesuai keperluan y Bantu ADL klien.
y Lakukan tugas dengan cepat dan sesuai toleransi. y Berikan aktivitas hiburan yang tepat seperti menoton TV dan membaca. y Mendorong aktivitas fisik yang konsisten terhadap energy klien. y Beristirahat setidaknya 1 jam setelah makan sebelum memulai aktivitas baru. y Ajarkan keluarga untuk membantu membatasi kegiatan fisik klien. y Kembangkan hubungan pasien/
Rasional y Mencegah terjadinya infeksi. Dan mencegah perkembangannya bila sudah terjadi. y Mencegah penularan bakteri terhadap orang lain. y Mencegah/ membatasi infeksi sekunder. y Meningkatkan istirahat dan ketenangan. Menyediakan energy yang digunakan untuk penyembuhan. y Membantu klien untuk memenuhi ADL nya. y Membantu klien untuk mencapai kebutuhannya yang optimal dan meminimalkan energi besar yang dikeluarkan klien. y Memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan. y Meningkatkan relaksasi dan penghematan energy. y Bedrest lama dapat menurunkan kemampuan otot. y Energi digunakan untuk mencerna makanan.
y Hal ini mendorong kesadaran kapan harus mengurangi aktivitas. y Hubungan yang saling mempercayai antara
3.
Tupen : y Menunjukkan
DO : y Sudah 2 hari dirawat dank lien tidak mau lepas dari pelukan Ibunya. y Setiap ada perawat/ dokter memeriksa, klien selalu meronta & menangis menjeritjerit, sedangkan menurut Ibunya anak ini biasanya tidak rewel. DS : -
rileks dan dapat bersosialisasi dengan baik terhadap staf. y Mampu menyesuaikan tingkah laku yang harus diekspresikan.
perawat.
y Orientasikan pada aspek-aspek fisik dari fasilitas, jadwal, dan aktivitas. Perkenalkan pada teman sekamar dan staf. Berikan penjelasan tentang peran-peran.
y Berikan pemikiran yang cermat untuk penempatan ruang. Berikan bantuan dan dorongan dalam penempatan benda-benda pribadi di sekitar ruangan. Jangan memindahkan dari satu ruang ke ruang lain tanpa persetujuan pasien. y Berikan lingkungan & suasana yang nyaman dan menyenangkan. y Libatkan orang terdekat (keluarga) dalam proses penyembuhan. y Penuhi kebutuhan bermain sesuai kondisi klien.
pasien/ orang terdekat/ staf akan meningkatkan perawatan dan dukungan yang optimal. y Pengenalan adalah bagian penting dari penerimaan. Pengetahuan dimana benda-benda berada dan siapa yang dapat diharapkan pasien untuk memberikan bantuan dapat berguna dalam mengurangi ansietas. y Lokasi, kecocokan teman sekamar, dan tempat untuk bendabenda pribadi adalah pertimbangan yang tepat untuk membantu pasien merasa seperti di rumah . Perubahan seringkali dipenuhi dengan penolakan dan dapat mengakibatkan gangguan emosional dan kemunduran kondisi fisik. y Menimbulkan perasaan senang pada klien dan nyaman untuk bersosialisasi. y Membantu mengembangkan kepercayaan diri klien untuk bertindak. y Membuat klien tidak jenuh dan dapat tetap mengembangkan kreatifitasnya.
Faktor Resiko : y y Memakan makanan yang belum terjamin kebersihannya Sanitasi lingkungan yang buruk
y y
PHBS yang tidak diterapkan seperti tidak mencuci tangn sebelum dan setelah makan maupun saat menyiapkan makanan, setelah dari WC. Tertular dengan orang rumah yang sedang terkena
Daftar Pustaka Doenges, Marilynn E. dan Moorhouse, Mary F. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta: EGC.