Anda di halaman 1dari 29

CASE REPORT

IDENTITAS
      

Nama : Ny.W Usia : 42 tahun Alamat : Ngkroto 1/3 Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Masuk RS : 19 Mei 2011 jam 12.00WIB No.RM : 20.81.72

ANAMNESIS
Keluhan Utama: Benjolan pada perut bagian bawah RPS:
Pasien

mengeluhkan benjolan pada perut bagian bawah sebesar kepala bayi. Benjolan mulai dirasakan pasien sekitar 2 tahun yll. Tidak dirasakan nyeri pada benjolan tersebut. Pasien tidak mengeluhkan gangguan haid atau perdarahan. Pasien hanya merasakan benjolan makin hari makin memberat.

RPD:
y

Riwayat MOW (-) Menarche Siklus haid Lama : 13 tahun : 28 hari : 7 hari

Riwayat Haid :
y y y

Riwayat Pernikahan :
y

Penderita menikah 1 x ~ 22 tahun. Perempuan,21 th, aterm, 2700g,Spontan Laki-Laki, 20 th, aterm, 2800g, spontan Abortus

Riwayat Persalinan: P2 A1
1. 2. 3.

Pemeriksaan Fisik
Status present
Keadaan

Umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu

: Cukup : compos mentis : 120/80 mmHg : 78 x/menit : 20 x/menit : 36 C

Pemeriksaan Fisik
Status General

Kepala Mata Telinga Hidung Leher Thorax


 

: Normal : Anemis (-)/(-), ikterus (-)/(-), : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan
: S1S2 Tunggal, Reguler, Murmur (-) : Vesikuler (+)/(+), Rhonki (-)/(-), Wheezing (-)/(-)

Cor Pulmo

Abdomen : Lihat status lokalis Ekstremitas : Oedem (superior -/inferior -),

Status Lokalis
Inspeksi: Benjolan pada perut bawah sebesar kepala bayi Palpasi: Konsistensi keras, mobile (+) terbatas, NT (-), ukuran 13cm x 17cm
Atas: Setinggi Pusat Batas Kiri: 3 jari dari linea axilla anterior Batas Kanan: 3 jari dari linea axilla anterio Batas Bawah: Tak teraba
Batas

Vaginal Toucher
Portio teraba berbenjol-benjol, P (-), Nyeri (-) Massa di perut digoyangkan, portio ikut goyang

Pemeriksaan Penunjang
Lab:
Eritrosit Leukosit Hb Gol

Darah HbSAg

: 4.700.000 : 7.200 : 9,6 :A : (-)

USG: Tampak uterus membesar dengan ukuran 13x17


Kesan:

Mioma Uteri

Diagnosa Kerja
Myoma Uteri

Terapi:
Rencana

dilakukan Miomektomi

20 Mei 2011
S : (-) O: KU Tensi Nadi Nafas Suhu Mata Thorak : Baik : 120/80 mmHg : 80x/menit : 20x/menit : 36 0C : Anemis (-/-), ikterik (-/-) : Cor S1, S2 tunggal, reguler, murmur (-) Pulmo vesikuler -/-, rhonki -/-, wheezing -/A : Mioma Uteri P : -Tindakan Operasi: Myomectomy -Temuan Operasi : Multiple myoma

21 Mei 2011
S: Nyeri post op (+), Mual (-), Muntah (-), O: KU: CM,cukup Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 kali/menit, Napas : 20 kali/menit, Suhu : 36,5 C Abd: NT (+) Umbilical dan Lumbal dextra et sinistra A: Post Op Miomektomi Hari I

22 Mei 2011
S: Nyeri post op (+), Mual (-), Muntah (-), Kentut (+), Ma/Mi (+/+) O: KU: CM,cukup Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 78 kali/menit, Napas : 20 kali/menit, Suhu : 36 C A: Post Op Miomektomi Hari II

23 Mei 2011
S: Nyeri post op (-), Mual (-), Muntah (-), Latihan duduk (+) O: KU: CM,cukup Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 kali/menit, Napas : 20 kali/menit, Suhu : 36 C A: Post Op Miomektomi Hari III P: Pasien di pulangkan Kontrol luka operasi 1 minggu lagi

PEMBAHASAN

Diagnosis : y Anamnesis : y y y y
y

Benjolan di perut bawah sebesar kepala bayi Tidak dirasakan nyeri Tidak adanya gangguan haid/perdarahan Semakin hari dirasakan makin berat benjolannya Inspeksi: Benjolan pada perut bawah sebesar kepala bayi Palpasi: Konsistensi keras, mobile (+) terbatas, NT (-),ukuran 13cm x 17cm
y y y y

Status Lokalis:
y y

Batas Atas: Setinggi Pusat Batas Kiri: 3 jari dari linea axilla anterior Batas Kanan: 3 jari dari linea axilla anterio Batas Bawah: Tak teraba

VT: Portio teraba berbenjol-benjol, P (-), Nyeri (-), STLD (-), Massa di perut digoyangkan, portio ikut goyang

Mioma Uteri Intramural


Biasanya multipel apabila masih kecil tidak merubah bentuk uterus, tetapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol, uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. Mioma sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah bawah. Pada potongan, tampak tumor berwarna putih dengan struktur mirip potongan daging ikan. Tumor berbatas tegas dan berbeda dengan miometrium yang sehat, sehingga tumor mudah dilepaskan

BIOLOGI MOLEKULAR PERDARAHAN MYOMA UTERI

Perubahan struktur vaskuler pada uterus myomatosus

Angiogenesis + Disregulasi lokal vasoactive growth factor atau growth factor receptor

Angiogenesis
Interaksi Pembuluh darah ECM (Extracellular Matrix)
penghancuran

membran basalis, migrasi sel endotel, proliferasi sel endotel, pembentukan tabung kapiler, diikuti stabilisasi

Degradasi Membran Basalis


melibatkan

stromelysin, kolagen dan enzim-enzim lainnya untuk menghancurkan elemen ECM

Migrasi Sel Endotel


Proses

migrasi didukung lingkungan yang banyak mengandung kolagen tipe I dan tipe III dan dirangsang oleh basic fibroblast growth factor (bFGF)

Proliferasi sel endotel, pembentukan tabung kapiler, diikuti stabilisasi


Dipengaruhi

protein extracellular matrix

Mioma Uteri
Proliferasi Pembuluh Darah Menoragia Disregulasi Local Vasoactive Growth Factor atau Growth Factor Receptor Penurunan Angiogenic Inhibitory Factor atau Vasoconstricing Factor

Faktor-faktor pertumbuhan ataupun reseptornya yang diregulasi berbeda pada mioma uteri atau endometrium uterus miomatosus, merupakan mediator yang potensial pada mioma uteri yang disertai komplikasi. Faktor-faktor yang diregulasi berbeda, berperanan pada jaringan vaskuler dengan cara meningkatkan proliferasi atau perubahan kapiler pembuluh darah, yang berpotensi menyebabkan mioma uteri dengan gejala menoragia.

Faktor-faktor yang memenuhi semua kriteria termasuk basic fibroblast growth factor (bFGF), vascular endothelial growth factor (VEGF), heparin binding epidermal growth factor (HBEGF), platelet derived growth factor (PDGF), TGF-, PTHrP dan prolaktin

1. Basic Fibroblast Growth Factor


meningkatkan angiogenesis melalui sejumlah mekanisme termasuk induksi proliferasi sel endotel, Chemotaxis dan produksi matrix remodelling enzym seperti kolagenase dan aktivator plasminogen
2.

Vascular Endothelial Growth Factor


merupakan mitogen poten sel-sel endotelial, ditemukan spesifik muncul pada siklus menstruasi fase proliferatif.

3. Heparin Binding Epidermal Growth Factor


berfungsi sebagai mitogen pada fibroblas dan sel otot polos dengan EGF-R pada sel-sel otot polos memilih afinitas yang lebih besar daripad EGF, maka itu mitogennya lebih poten. HBEGF merupakan mediator aktifitas hormon steroid pada uterus

4. Platelet Derived Growth Factor


berfungsi sebagai mitogen dan chemoattractant sel otot polos dan fibroblas.

5. TGF-
TGF-b1 memiliki potensi untuk menghambat proliferasi sel myometrium daripada sel leiomyoma. Dikarenakan reseptor TGF- memiliki jumlah yang rendah pada leiomyoma. TGF-b3 menunjukkan dapat meningkatkan proliferasi antara leiomyoma dan sel myometrium.

Inovasi Terapi dengan Biologi Molekular


TGF- dan sekresi reseptor bFGF berada di uterus Menghambat proses proliferasi sel endotel dan angiogenesis fragmen 16-kd prolaktin, angiostatin, thrombospondin-I, platelet faktor 4, tissue inhibitor of metalloproteinase (TIMPs 1,2 dan 3), interferon dan placentalproliferin-related protein secara negatif mengatur angiogenesis dapat dieksploitasi sebagai terapi.

ALHAMDULILLAH WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai