Anda di halaman 1dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai variabel yang berhubungan dengan kinerja guru, kepemimpinan situasional, dan motivasi berprestasi. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan situasional dengan kinerja guru SLTP Negeri se kota Samarinda 2. Untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan kinerja guru SLTP Negeri se kota Samarinda 3. Untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan situasional dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja guru SLTP Negeri se kota Samarinda. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah pada SLTP Negeri se kota Samarinda. Di kecamatan Samarinda Ulu. Penelitian dilakukan selama 3 bulan pada bulan Agustus, September dan Oktober tahun 2003. C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik korelasional. Variabel penelitian meliputi dua variabel bebas yaitu Kepemimpinan situasional (X1), motivasi berprestasi (X2) dan variabel terikat kinerja guru (Y). Hubungan antara variabel penelitian tersebut dapat digambarkan dalam konstelasi masalah sebagai berikut : Variabel bebas (X) Variabel terikat (Y)

X1
Y

X2

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk


Keterangan : Y = Kinerja X1 = Kepemimpinan situasional X2 = Motivasi berprestasi
Sumber : penerapan konsep

31

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

Gambar 3. 1 : Konstelasi Hubungan antara Variabel Penelitian D. Populasi Dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah guru SLTP Negeri se kota Samarinda Ulu berjumlah 329 dari 7 sekolah. Mengenai jumlah guru pada masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.1 : Jumlah Guru SLTP Negeri di Kecamatan Samarinda Ulu, Tahun Pelajaran 2003/2004 No. 1 2 3 4 5 6 7 NAMA SEKOLAH SLTP Negeri 1 Samarinda SLTP Negeri 4 Samarinda SLTP Negeri 5 Samarinda SLTP Negeri 7 Samarinda SLTP Negeri 22 Samarinda SLTP Negeri 24 Samarinda SLTP Negeri 35 Samarinda JUMLAH
Sumber : Diknas Kota Samarinda

JUMLAH GURU 64 52 55 63 59 25 11 329

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan: Apabila subyeknya kurang dari 100, diambil semua sekaligus sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika jumlah subyek besar maka diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih.51 Dalam penelitian ini penulis mengambil 20% dari 329 jumlah guru, yaitu 66 orang. Adapun teknik pengambilan sampel sejumlah 66 orang tersebut menggunakan teknik proportional random sampling dengan memperhatikan proporsi jumlah populasi pada masing-masing sekolah. Tujuan utamanya adalah agar semua populasi terwakili. Jika pengambilan contoh tidak secara acak, maka tidak dapat dijamin bahwa keseluruhan populasi dapat terwakili1.
51 1

Suharsimi Arikunto, Metode Research ( Jakrta : Rajawali Pers,1983), p. 107. Cara pengambilan sample dengan terdapat di lampiran 1, p. 129

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk

32

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengambil sampel adalah sebagai berikut : 1) Menetapkan populasi yaitu seluruh guru pada 7 SLTP Negeri di Samarinda Ulu, 2) Membuat nomor untuk jumlah guru sebanyak 329 orang, yaitu dengan cara menulis nomor urut 1 sampai 329; 3) Memilih 66 orang sampel penelitian yang ditetapkan secara acak dari 329 orang yang ada. Tabel 3.2 : Jumlah Sampel Guru SLTP Negeri di Kecamatan Samarinda Ulu, Tahun Pelajaran 2003/2004 No.
1 2 3 4 5 6 7

NAMA SEKOLAH
SLTP Negeri 1 Samarinda SLTP Negeri 4 Samarinda SLTP Negeri 5 Samarinda SLTP Negeri 7 Samarinda SLTP Negeri 22 Samarinda SLTP Negeri 24 Samarinda SLTP Negeri 35 Samarinda JUMLAH

JUMLAH SAMPEL
13 10 11 13 12 5 2 66

Sumber : Hasil Penghitungan

E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berbentuk instrumen penilaian kinerja guru oleh pimpinan (kepala sekolah) kepada guru yang dipimpinnya. Kuesioner diberikan kepada guru untuk menilai gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan kuesioner motivasi berprestasi bagi guru iru sendiri. Sebelum format penilaian kinerja dan kuesioner disajikan terlebih dahulu dibuat kisikisi untuk setiap variabel. Dari ketiga variabel dibuat skala penilaian dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 5. Masing-masing opsi jawaban diberi skor : A diberikan skor 5, B diberi skor 4, C diberi skor 3, D diberi skor 2, dan E diberi skor 1, dan instrumen dikembangkan berdasarkan indikator yang ada. Sebelum digunakan dalam penilaian, instrumen tersebut diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir instrumen yang valid digunakan untuk alat pengukuran dalam penilaian, sedangkan butir yang instrumen yang tidak valid dibuang. 1. Variabel Kinerja Kerja a. Definisi Konseptual Kinerja guru adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang bermutu melalui kecakapan dan ketrampilan sehingga mencapai tujuan pendidikan secara efektif. b. Definisi Operasional

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk

33

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

Kinerja guru adalah total skor yang diperoleh dari hasil penilaian pimpinan (kepala sekolah) kepada guru tentang hasil yang telah dicapai guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Mengenai indikator-indikator untuk mengukur kinerja guru adalah: 1. Loyalitas yang tinggi pada tugas mengajar, 2. Menguasai dan mengembangkan metode, 3. Menguasai bahan pelajaran dan menggunakan sumber belajar, 4. Bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar, 5. Kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, 6. Kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, 7. Melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi , 8. Kepribadian yang baik jujur dan obyektif dalam membimbing siswa , 9. Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, 10. Pemahaman dalam administrasi pengajaran d. Kisi-kisi Instrumen Kinerja Tabel 3,3 : Kisi-kisi Variabel instrumen Kinerja Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nomor Butir Loyalitas yang tinggi pada tugas mengajar 1, 2 3, 4 Menguasai dan mengembangkan metode Menguasai bahan pelajaran dan 5, 6 menggunakan sumber belajar Bertanggung jawab memantau hasil belajar 7, 8 mengajar Kedisiplinan dalam mengajar dan tugas 9, 10 lainnya 11, 12 Kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran Melakukan interaksi dengan murid untuk 13 menimbulkan motivasi Kepribadian yang baik jujur dan obyektif 14, 15 dalam membimbing siswa Guru mampu berpikir sistematis tentang apa 16, 17 yang dilakukannya 18 Pemahaman dalam administrasi pengajaran Jumlah Indikator Jumlah 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 18

c. Kalibrasi Uji coba dari 20 butir instrumen kinerja guru terhadap 30 responden dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam penelitian. Validitas instrumen diuji dengan menggunkan korelasi sekor butir dengan skor total Product Moment (Pearson). Analisis dilakukan terhadap semua instrumen dengan komputer

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk

34

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

program Excel, dimana batas angka kritis adalah 0,05. Kriteria pengujian dengan membandingakan antara r hitung dengan r tabel, jika r hitung> r tabel maka instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid (drop) , sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Dari hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 20 butir pernyataan terdapat 18 butir yang valid, sehingga 2 butir invalid (drop), pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r table = 0,36. Butir yang invalid (drop) adalah nomor 14 dan 20. Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach. Penghitungan dilakukan dengan dibantu komputer program Excel. Hasil koefisien reliabilitas instrument kinerja guru adalah sebesar rll = 0,935 dan memiliki nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70, yang berarti reliable atau memenuhi persyaratan. Menurut Sugiyono, pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (rll) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: 1. Reliabilitas (rll) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi 2. Reliabilitas (rll) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable)2 2. Kepemimpinan Situasional a. Definisi Konseptual Kepemimpinan Situasional adalah kegiatan kepala sekolah dalam usahanya untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru dengan melakukan pendekatan sesuai situasi tertentu dan tingkat kematangan (kedewasaan) para bawahan yang dipimpin. b. Definisi Operasional Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah adalah total skor penilaian guru terhadap kualitas kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan gaya kepemimpinan situsional. Mengenai indikator-indikator untuk mengukur kepemimpinan situasional Kepala Sekolah sebagai berikut : 1. Cara pimpinan mendorong guru berprestasi 2. Cara pimpinan memberi perintah, petunjuk 3. Cara pimpinan memberikan dorongan dan semangat 4. Cara pimpinan ikut berpartisipasi dengan bawahan

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2000), p. 109

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk


c. Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Situasional

35

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

Tabel 3.4 : Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Situasional Nomor 1 2 3 4 Indikator Cara pimpinan mendorong guru berprestasi Cara pimpinan memberi perintah, petunjuk Cara pimpinan memberikan dorongan dan semangat Cara pimpinan ikut berpartisipasi dengan bawahan Jumlah Nomor Butir 1, 2, 3, 4 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17, 18 Jumlah 4 4 5 5

18

d. Kalibrasi Uji coba dari 20 butir instrumen kinerja guru terhadap 30 responden dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam penelitian. Validitas instrumen diuji dengan menggunkan korelasi sekor butir dengan skor total Product Moment (Pearson). Analisis dilakukan terhadap semua instrumen dengan komputer program Excel, dimana batas angka kritis adalah 0,05. Kriteria pengujian dengan membandingakan antara r hitung dengan r tabel, jika r hitung> r tabel maka instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid (drop), sehinggan instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Dari hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 20 butir pernyataan terdapat 18 butir yang valid, sehingga 2 butir invalid (drop), pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r table = 0,36. Butir yang invalid (drop) adalah nomor 1 dan 7. Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach. Penghitungan dilakukan dengan dibantu komputer program Excel. Hasil koefisien reliabilitas instrument kinerja guru adalah sebesar rll = 0,934 dan memiliki nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70, yang berarti reliable atau memenuhi persyaratan. Menurut Sugiyono, pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (rll) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: 1. Reliabilitas (rll) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk

36

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

2. Reliabilitas (rll) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable)3 3. Motivasi Berprestasi a. Defnisi Konseptual Motivasi berprestasi guru adalah dorongan seorang guru untuk berprestasi dengan melakukan tindakan dan mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Definisi Operasional Motivasi berprestasi adalah total skor yang diperoleh dari jawaban responden (guru) yang merupakan skor penilaian guru terhadap unsur-unsur yang dapat mendorong guru melakukan bertugas dengan sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Mengenai indiktor-indikator untuk mengukur motivasi berprestasi guru sebagai berikut : 1. Keinginan untuk memperoleh kebanggaan 2. Keinginan untuk memberi sumbangan yang berguna 3. Keinginan prestasi yang lebih tinggi 4. Keinginan untuk memperhatikan pada masa yang akan datang 5. Keinginan untuk mengambil resiko 6. Keinginan untuk bertanggung jawab c. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Tabel 3.5: Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi Berprestasi Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6 Indikator Keinginan untuk memperoleh kebanggaan Keinginan untuk memberi sumbangan yang berguna Keinginan prestasi yang lebih tinggi Keinginan untuk memperhatikan pada masa yang akan datang Keinginan untuk mengambil resiko Keinginan untuk bertanggung jawab Jumlah Nomor Butir 3, 8, 14 5, 6, 7 1, 15, 19, 20 3, 9, 10 11, 16, 17, 18 4, 12, 13 Jumlah 3 3 4 3 4 3 20

loc. cit

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk


e. Kalibrasi

37

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

Uji coba dari 20 butir instrumen kinerja guru terhadap 30 responden dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam penelitian. Validitas instrumen diuji dengan menggunkan korelasi sekor butir dengan skor total Product Moment (Pearson). Analisis dilakukan terhadap semua instrumen dengan komputer program Excel, dimana batas angka kritis adalah 0,05. Kriteria pengujian dengan membandingakan antara r hitung dengan r tabel, jika r hitung> r tabel maka instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid (drop), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Dari hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba sebanyak 20 butir pernyataan kesemuanya valid, pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r table = 0,36. Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach. Penghitungan dilakukan dengan dibantu komputer program Excel. Hasil koefisien reliabilitas instrument kinerja guru adalah sebesar rll = 0,944 dan memiliki nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70, yang berarti reliable atau memenuhi persyaratan. Menurut Sugiyono, pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (rll) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: 1. Reliabilitas (rll) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi 2. Reliabilitas (rll) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable)4 F. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data menggunakan uji statistik korelasi dan regresi berganda. Analisis korelasi dan regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel. Penelitian ini menggunakan tiga buah instrumen yang berasal dari kajian teoritis dan instrumen tersebut telah diadakan uji cobakan untuk mengetahui validitasnya. 1. Uji Persyaratan Untuk Analisis Regresi Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan regeresi yaitu : a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas akan diketahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi
4

loc.cit

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk

38

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS. Dalam penelitian ini uji normalitas dapat digunakan uji Kolmogorov-smirnov5, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal. b. Uji Linearitas Uji kedua yang harus dipenuhi untuk analisis regresi adalah uji linearitas, bertujuan untuk memastikan hubungan antara ubahan bebas dan ubahan terikat bersifat linier, kuadratik atau dalam derajat yang lebih tinggi lagi. Pedoman untuk melihat kelinieritasan ini adalah menggunakan scaterplot jika data tersebar dari arah kiri bawah ke kanan atas membentuk garis lurus berarti regresinya adalah linier 6, c. Uji Homogenitas Uji ini dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Barletts. Menurut Singgih7, jika nilai probalitasnya > 0, 05 maka data berasal dari populasi yang variansnya sama atau homogen. 2. Uji Hipotesis Untuk menganalisis hipotesis, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : a. Uji Korelasi Sederhana Uji korelasi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis kedua. Teknik korelasi sederhana yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas dengan terikatnya. b. Uji Korelasi Ganda Uji korelasi ganda digunakan untuk menguji hipotesis ketiga Teknik korelasi ganda yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang berarti apabila kedua variabel bebas secara bersama-sama dikorelasikan dengan variabel terikatnya, c. Perhitungan Koefisien Determinasi Perhitungan terhadap koefisien determinasi dimaksudkan untuk menganalisis seberapa besar (dinyatakan dalam prosentase) kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.

Singgih Santoso, SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: Elex Media Komputindo,2000) p. 80 6 Singgih Santoso, SPSS Statistik Multivariat , (Jakarta : Elex Media Komputindo,2000) p. 45 7 ibid, p. 103

Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk

39

Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru

d. Uji Keberartian Korelasi Parsial Uji ini dimaksudkan untuk melihat keberartian antara variabel terikat dengan salah satu variabel bebas jika variabel bebas lainnya dikontrol. G. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. H0 : y1 = 0 : y1 > 0 H1 2. H0 : y2 = 0 H1 : y2 > 0 3. H0 : y.1 2 = 0 H1 : y.1 2 > 0 Keterangan : H0 : adalah hipotesis nol H1 : adalah hipotesis alternative y1 : adalah koefisien korelasi antara kepemimpinan situasional dengan kinerja : adalah koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan y2 kinerja y1 2 : adalah koefisien korelasi ganda antara kepemimpinan situasional dan motivasi berprestasi dengan kinerja.

Lanjutkan Ke Bab IV

Anda mungkin juga menyukai

  • MUI Fatwa Syiah
    MUI Fatwa Syiah
    Dokumen12 halaman
    MUI Fatwa Syiah
    Satriotr
    100% (1)
  • Key
    Key
    Dokumen1 halaman
    Key
    Farhat Bajry
    Belum ada peringkat
  • Ta
    Ta
    Dokumen26 halaman
    Ta
    Farhat Bajry
    Belum ada peringkat
  • Ta
    Ta
    Dokumen26 halaman
    Ta
    Farhat Bajry
    Belum ada peringkat