Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DAUR ULANG KERTAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PTPSP- B

Disusun oleh:

1. Ana Rida Diana 2. Firmansyah Lingga S 3. Kristina Fulvia 4. Titis Jiastuti 5. Yoga Pradipta

(PO7133109048) (PO7133109067) (PO7133109076) (PO7133109093) (PO7133109096)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2011

Judul praktik : Membuat daur ulang kerta s Hari/Tanggal : Kamis 9 Juni 2011 Pukul Tujuan : 13.00 : Mahasiswa mampu membuat kertas daur ulang dari kertas bekas

A. Dasar Teori

Sampah, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, baik pandangan hingga kesehatan. Ada berbagai macam sampah yang antara lain berupa limbah padat maupun limbah cair. Apa yang dapat kita lakukan? Pertanyaan sederhana, namun memiliki jawaban yang sangat rumit, karena memiliki konsekuensi untuk merubah gaya hidup. Dari pola hidup boros sampah, menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Untuk itu, langkah awal adalah mengenali berbagai jenis sampah di lingkungan kita. Kemudian mengklasifikasinya, mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah habis pakai dan mana yang masih bisa diolah/didaur. Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3 kategori, yakni sampah beracun, seperti batere bekas, bola lampu bekas dan barang -barang yang

mengandung zat kimia. Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng, dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa sayuran, daun-daun, dsb. Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi

tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah -sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampahsampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan. Pada prinsipnya seluruh kertas dapat didaur ulang, kecuali kertas bekas tersebut sebagai pembungkus bahan berbahaya dan berracun (B3). Limbah kertas seperti ini sebaiknya ditinggalkan dan jangan digunakan karena akan membahayakan si pembuat kertas itu sendiri dan lingkungan sekitarnya.

B. Alat dan Bahan

a. Alat 1. Bingkai saringan / cetakan 2. Blender 3. Papan 4. Potongan balok kayu 5. Ember / bak besar 6. Plastik transparan / plastik sampul b. Bahan 1. Kertas bekas 2. Air 3. Tepung kanji 4. Pewarna

5. Serat daun 6. Gliter

C. Prosedur Kerja

1. Rendam 1 kg kertas bekas (kertas putih/ HVS) kedalam ember selama 12 24 jam. 2. Blender kertas hingga menjadi bubur kertas. 3. Tambahkan 150 gr kanji kedalam 300 ml air dan panaskan 2 lt air kemudian campurkan adonan tepung kanji dengan air panas. 4. Tuangkan 30 ltr air kedalam ember kotak dan tambahkan 500 ml air kanji, sisa air kanji tersebut ditambahkan ke dalam bubur kertas dan diaduk. 5. Tuangkan 2 ltr bubur kertas kedalam ember dan diaduk. Taruk selembar plastik transparan diatas papan yang telah disediakan. 6. Masukkan cetakan kedalam ember/ bak yang telah berisi adonan kanji dan bubur kertas. 7. Angkat berlahan-lahan cetakan tersebut. 8. Lepaskan bingkai yang diatasnya, tempelkan lapisan bubur kertas diatas plastik transparan, hilangkan air yang terbawa saringan dengan cara dipres menggunakan potongan kayu/ pipa. 9. Kemudin angkat bingkai saringan, maka akan terlihat lapisan kertas basah menempel diatas plastik transparan. 10. Lakukan sampai beberapa kali hingga menghasilkan lapisan -lapisan kertas yang cukup banyak. 11. Jemur lapisan kertas ditempat yang tidak terlalu panas.

12. Untuk menghasilkan kertas yang bermotif dan berwarna maka dapat ditambahkan gliter, pewarna dan daun -daun yang berserat.

D. Hasil kerja

Hasil yang didapatkan adalah 6 lembar kertas. 1

kertas polos

berwarna putih da n 5 kertas berwarna merah muda bertekstur daun dan gliter.

E. Pembahasan

Dari praktikum pembuatan kertas daur ulang yang kami lakukan, hasil yang didapatkan adalah kertas dengan dua jenis warna dan mempunyai motif yang berbeda-beda. Serta mempunyai ketebalan yang relatif sama. Untuk mendapatkan motif pada kertas maka kami menambahkan beberapa variasi diantaranya yaitu menambahkan daun yang sudah diblender kasar kedalam adonan bubur kertas, menambahkan pewarna buatan, menambahkan gliter serta menambahkan pelepah pohon pisang yang sudah kering dan dipotong potong kecil. Untuk mendapatkan motif garis -garis pada kertas maka kami menempelkan daun pada lembaran kertas yang masih basah sebelum dikeringkan. Setelah kering maka motif kertas terlihat jelas.

F. Kesimpulan

Kertas yang dihasilkan mempunyai motif, warna yang berbeda-beda serta ketebalan yang relatif sama antara satu kertas dengan kertas yang lain karena formulasi bahan yang sama dan dikerjakan pada hari yang sama.

Anda mungkin juga menyukai