BUDIDAYA
Menimbang
Bahwa dalam rangka mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat diperlukan Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Minapolitanb. Bahwa dalam rangka tindak lanjut dari keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41/MEN/2009 tentang Penetapan Lokasi Minapolitan, perlu menetapkan Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Minapolitan dengan Keputusan Direktur Jenderal.
Mengingat
1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahu,:, 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaiman telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2008 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun
2008;
4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan perikanan;
a.
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.O7/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.O8/MEN/2007; 6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.41/ MEN/2009 tentang Penetapan Lokasi Minapolitan MEMUTUSKAN
Menetapkan
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN KAWASAN
MINAPOLITAN Menetapkan Pedoman Umum Pengembangan Kawasan
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
Minapolitan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Minapolitan sebagaimana dimaksud pada Diktum Pertama dipergunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenjKota, serta masyarakat dalam rangka Pengembangan Kawasan Minapolitan Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Juli 2009
DIREKTUR JENDERAl PERI KANAN BUDIDAYA
.
(-""?~?~.
MADE
.A
L. NURDJANA
Kata Pengantar
pengembangan
dan pertumbuhan
perikanan budidaya menjadi penggerak utamanya maka dicetuskan Pengembangan Kawasan Minapolitan sejak tahun 2005. Seiring dengan tumbuh suatu pedoman Menanggapi Minapolitan. Harapan dengan adanya Pedoman Pengembangan Minapolitan ini akan tingkat pusatmaupun dan berkembangnya Kawasal) Minapolitan diperlukan baik di
kawasan tersebut.
hal tersebut
dapat memberikan arahan bagi daerah dan mendorong tercapainya peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.
<"",/-~?->?
d')., .
III
Daftar Isi
iii
vi
A. B. c.
1 1 1 2
3
5
5 6
Persyaratan Batasan
7
Bab IV Strategi A. B. Arah Strategi dan Arah Pengembangan.
Pengembangan Pengembangan
9 910
Bab
Calon
Kawasan
Minapolitan
11 11 15 16
17 17 17
IV
""
19 19
21
21
22
Bab VIII Penutup
24
Lampiran
-Ringkasan pengembangan Infrastruktur Minapolitan
25
TENTAN(
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN KAWASAr
MINAPOLITAr
BABI PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan Tujuan pengembangan Kawasan Minapolitan adalah untuk mendorong
percep~tan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong keterkaitan I desa dan kota dan berkembangnya (wewenang sistem dan usaha minabisnis yang berdaya saing berbasis (tidak merusak lingkungan) dan terdesentralisasi Daerah dan Masyarakat) di Kawasan
kerakyatan, berkelanjutan
berada di Pemerintah
maka di Kawasan
usaha budidaya (on farm) saja hulu (pengadaan sarana kemiskinan dan
pengembangan
kawasan
minapolitan
yang
berisi
Strategi dan Arah Pengembangan Proses Perencanaan dan Penetapan Cajon Kawasan Minapolitan Metoda Pelaksanaandan Manajemen Pembiayaan
minabisnis
produksi, produktivitas
system
minabisnis
pengolahan hasil, pemasaran dan penyediaan jasa); 4. 5. 6. Pengembangan kelembagaan penyuluhan pembangunan terpadu; Pengembangan iklim yang kondusif bagi usaha dan investasi; Peningkatan sarana-prasarana meliputi: jaringan jalan termasuk jalan
usaha tani (farm road), irigasi, pasar, air bersih, pemanfaatan air limbah dan sampah; 7. peningkatan sarana prasarana kesejahteraan sosial meliputi pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan sarana-prasarana dan lain sebagainya. umum lainnya seperti
listrik, telekomunikasi
Undang -undang
Republik
Indonesia
Nomor
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang-undang Daya Air Undang-undang Perikanan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Pemerintah Daerah; Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam
Hayati dan Ekosistemnya; Undang-undang Pemerintah, Nomor 38 Tahun Daerah 2007 Provinsi, tentang dan Pembagian Pemerintah Urusan Daerah
Pemerintah
KabupatenjKota; Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
2008. 3
Nomor
dan Perikanan
Nomor
KEP.24/MEN/2002
Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Departemen Kelautan dan perikanan; Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
I
Nomor
Lokasi Minapolitan
terdiri dari kat a mina dan kata politan (polis). Mina berarti ikan dapat diartikan sebagai kota atau kota di daerah lahan perikanan atau perikanan di daerah ini, yang dimaksud dengan 'minapolitan karena berjalannya adalah kota system dan
perikanan yang tumbuh kegiatan pembangunan Kota perikanan kota kecamatan sebagai
dan berkembang
usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, ekonomi daerah sekitarnya kota menengah, dapat merupakan
pusat pertumbuhan
~elalUi-peng~mbangan
ekonomi,
yang
pelayanan sektor peri kanan, tetapi juga pembangunan jasa pelayanan dll. Kota perikanan perikanan memberikan kesejahteraan (minapolitan) produksi yang berada perikanan) besar dalam yang terhadap
seperti usaha perikanan (on farm dan off farm), industri kecil, pariwisata, kawasan mana mata pemasok pencarian hasil dan
(sentra
kawasan
tersebut tersebut
kontribusi
masyarakatnya.
Selanjutnya
kawasan perikanan
(termasuk kotanya) disebut dengan kawasan minapolitan. Ciri Kawasan Minapolitan Suatu kawasan Minapolitan berikut: 1. Sebagian besar masyarakat di kawasan tersebut memperoleh pendapatan dari kegiatan perikanan (minabisnis); 2. Sebagian besar kegiatan di kawasan tersebut didominasi oleh kegiatan perikanan, termasuk di dalamnya usaha industri pengolahan hasil yang sudah berkembang memiliki ciri sebagai
perikanan, perdagangan hasil perikanan (termasuk perdagangan untuk tujuan ekspor), perdagangan minabisnis hulu (sarana perikanan dan minawisata dan jasa pelayanan); permodalan,
olahan skala rumah tangga (off farm), sebaliknya kota menyediakan fasilitas untuk berkembangnya penyediaan sarana perikanan, hasil dan penampungan 4 usaha budidaYfa dan minabisnis seperti modal, teknologi, informasi pengolahan
Persyaratan Kawasan Minapolitan Suatu wilayah dapat dikembangkan dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Memiliki sumberdaya lahanjperairan komoditas diversifikasi perikanan usaha an dari yang sesuai untuk pengembangan un ai atau telah berkembang Pengembangan da at di asar komoditas unggulannya. menjadi suatu Kawasan Minapolitan
kawasan tersebut tidak saja menyangkut kegiatan budidaya perikanan (on farm) tetapi juga kegiatan off farmnya; sarana dan prasarana perikanan (benih, yaitu mulai pengadaan pakan, obat-obatan dsb)
kegiatan pengolahan hasil perikanan sampai dengan pemasaran hasil perikanan serta kegiatan penunjang (pasar hasil, industri pengolahan, minawisata dsb); 2. ~e~iliki untuk berbagai sarana dan prasarana Minabisnis mendukung pengembangan pasar untuk (pakan, yang memadai system dan usaha Minabisnis perikanan, maupun pasar sarana pasar jasa
hasil-hasil
obat-obatan
dsb),
pasar lelang, cold storage dan prosessing (perbankan dan non perbankan) a ika sebagai ang dapat
hasil perikanan sebelum dipasarkan; sumber modal untuk kegiatan minabisnis; kelembagaan pembudida sebagai Sentra 10m ok UPP dan dinamis dan terbuka pada inovasi baru, yang diharapkan Pembelajaran (SPPM). Kelembagaan pembudidaya
Pengembangan disamping
sebagai pusat pembelajaran (pelatihan), juga diharapkan kelembagaan pembudidaya ikan dengan pembudidaya ikan disekitarnya merupakan Inti-Plasma dalam usaha minabisnis; iv.) ~i 8enih Ikan (881), Unit!.=~~ ~Rl!-kyatJUPR), dsb yang berfungsi sebagai penyumpai v.) induk dan penyedia benih untuk
kelangsungan kegiatan budidaya ikan. Penyuluhan dan bimbingan teknologi minabisnis, untuk ~ .mengembangkan teknologi tepat guna yang cocok untuk daerah Kawasan Minapolitan; vi.) Jaringan jalan yang memadai la~ usaha perikanan yang effisien. dan aksesibilitas dengan daerah se-r:tasarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung sarana sarana dan dan prasarana prasarana umum vang mpmrlnai seperti
3.
4.
~mil~ Memiliki
transportasi,
kesejahteraan pendidikan,
5.
baik kelestarian
sumberdaya
Batasan Kawasan Minapolitan Batasan suatu kawasan Minapolitan tidak ditentukan oleh batasan dsb) administratif pemerintah (DesafKelurahan, Kecamatan, Kabupaten,
dengan memperhatikan
dirancang
memperhatikan
realitas
perkembangan atau
Minabisnis yang ada di setiap daerah. Dengan demikian bentuk dan luasan kawasan minapolitan juga meliputi wilayah dapat meliputi satu wilayah Desa/Kelurahan wilayah Kecamatan atau beberapa Kecamatan dalam Kabupaten/Kota yang dapat menembus lain berbatasan. Minapolitan dibawah ini : atau dapat
Kabupaten/Kota
Kotanya dapat berupa Kota Desa atau Kota Nagari atau dapat digambarkan secara skematis pada gambar
Kota Kecamatan atau Kota Kecil atau Kota Menengah. Abstraksi Kawasan tersebut
.. . . . . . . .
.. .. .. .. .. .. .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
. . . . . . . . .
4 : ..
. . . .
.
.
. . . . . . . . . . .
-.
GAMBAR 1. KAWASAN MINAPOLITAN
pengembangan Strategi pengembangan Kawasan Minapolitan adalah sebagai berikut:a. Pembangunan system dan usaha minabisnis berorientasi pada kekuatan pasar(marketdriven), yangdapatmenembusbatasKawasan Minapolitan,
provinsi dan Negara untuk mencapai pasar yang ketat. Pengembangan dilakukan
persaingan
pemberdayaan
masyarakat
agar mampu
mengembangkan dan
kondisi sosial ekonomi budaya daerah. pemberdayaan masyarakat tidak hanya diarahkan pada upaya peningkatan komoditas perikanan produksi dan produktivitas usaha dengan yaitu
sistem minabisnis
usaha minabisnis
minabisnis hulu, hilir (pemasaran, pengolahan hasil, dsb) serta industri jasa dan pelayanan;b. pengembangan sarana prasarana umum yang berwawasan
pengangkutan
dengan resiko minimal; c. Reformasi regulasi yang berhubungan dengan penciptaan iklim
usaha, pengembangan
dan wilayah seperti dalam hal perizinan, pemerintah mendukung pusat, provinsi dan konsisten,
menghilangkan
saling menghambat
Strategi
Pengembangan
Pengembangan sebagai berikut:a. :-em~er~a~an peningkatan mampu ~akat pelaku minabisnis di dalamnya termasuk & aparatur), yang sehingga ada di Kawasan Minapolitan mempunyai arah pengembangan
memanfaatkan
ekonomi
mendukung dan menguatkan termasuk usaha industri kecil, pengolah hasil, jasa pemasaran dan minawisata dengan mengoptimalkan
manfaat sumberdaya
kesejahteraan masyarakat (usaha pertanian terpadu tanpa limbah); c. ~amin tersedianva sarana produksi dan permoda~ dengan enam
kualitas, jenis, waktu, harga dan lokasi);d. pembudidaya minabisnis; Lembaga Keuangan
-
ikan
sebagai
sentra
f. -~~~~embangan~~an g. Pengembangan
---
pusat-pusat
perdagangan/pemasaran
termasuk
pengembangan
terminal/sub i.
terminal minabisnis dan pusat lelang hasil perikanan; dan pemeliharaan sarana dan prasarana
k.
Pengembangan
-
percobaan/pengkajian
Arah
BABV PERENCANAAN Proses Perencanaan 1. Sosialisasi program untuk seluruh stakeholders (pemerintah, dan swasta) dalam rangka menyamakan persepsi, masyarakat
mendapatkan
dukungan dan masukan, dalam pengembangan kawasan minapolitan melalui system dan usaha minabisnis termasuk untuk mensiasati strategi pasar global dan pengembangan pasar domestik, serta perbaikan regulasi. Termasuk dalam sosialiasi ini adalah mendorong petugas dan tokoh masyarakat agar mampu melaksanakan kegiatan identifikasi, merumuskan program pengembangan Jangka Menengah dan kegiatan terutama pada tahap-tahap sebagai kawasan strategis lainnya. Sosialisasi dilakukan penumbuhan dan tahap pengembangan; 2. Menetapkan kawasan di daerah
kabupaten/kota
-..~--~_..
pengembangan minapolitan melalui ~~~kan. yang cer~t (kelayakan7 ekonomi, teknis sosial budaya dan lingkungan hidup). Untuk
:
menetapkan wilayah binaan yang akan dijadikan kawasan minapolitan, perlu ditetapkan faktor-faktor penentu yang merupakan unsur indikator strategis Kawasan wilayah dalam rangka pengembangan menuju kawasan minapolitan dapat digolongkan dalam 3 (tiga) strata yaitu: (a) ?ra Kawasan- Mi~olitan I, (b) Pra ~~1n~~~ Minapolitan. Secararinci penjelasan unsur indicator II, (c) Kawasan strategis dalqrn dapat
--
rangka pembinaan pengembangan menuju kawasan minapolitan diperiksa sesuai gambar dibawah ini : a. Pra Kawasan Minapolitan Pra Kawasan Minapolitan I,
pendek (dibawah 1 tahun), suatu tahap awal dari pengembangan kawasan pusat perikanan, dimana pada tahap ini wilayah tersebut mernmJ<i ciri-ciri sepern : sumberdaya minabisnis .. yang tidak terampil prfl-duksi perikanan m~~Jra.d islOAG I. vanlZ masih ~dah, alam van~ melimp;)h, SDM tingkat dan pola usaha budidaya dan belu~~Q~an,
11
b.
II,
Strategi perencanaan jangka menengah (1 tahun hingga 5 tahun). Pada tahapan ini Kawasan sentra perikanan (Minapolitan) sudah mulai berkembang dan hal ini dicirikan oleh kondisi seperti : adanya upaya pemanfaatan perikana~du1 sumberdaya alam lokal, peng=mbangan masuknya investor m~~~~ilir, usah:a dan adanya
c.
Kawasan Minapolitan. Strategi perencanaan jangka panjang (di atas 5 tahun). Pada tahapan ini kawasan perikanan (Minapolitan) sudah berkembangdan memiliki ciri-ciri seperti : optimalisasi sumberdaya alam, aplikasi sistem usaha perikanan modern yang terpadu dengan pengembangan sistem usaha minabisnis, masuknya investor minabisnis hulu dan hilir yang mengembangkan pola kemitraan usaha budidaya dan produksi, dan kemampuan SDM bidang perikanan sudah tinggi.
GAMBAR 2. TAHAPANPENGEMBANGANKAWASANMINAPOLITAN
12
.Inventarisasi
dan identifikasi
di kawasan wilayah
terpilih (calon kawasan yang akan dibina menjadi Kawasan Minapolitan), dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat serta
Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan analisis daerah seperti: analisi tata ruang, kajian mengenai sosial budaya dan minapolitan
pengembangan
minabisnis
dan analisia
jangka panjang dengan mempertimbangkan dan tahap ini dilakukan .sarna perkembangan di tingkat serta
kawasan wilayah.
masyarakat
minapolitan
(RUTR). Program Jangka Panjang dari setiap kawasan pengembangan minapolitan kemudian dijabarkan tahunan. dalam Program Pengembangan setidaknya
tahunan
kegiatan
minimal
jenis
kegiatan, jadwal
pengembangan bersama
sampai tahap akhir, penanggung jawab dan keperluan pengusaha/swasta dan BUMN,
biaya. Rencana (program) ini merupakan rencana Pemerintah Kab/Kota masyarakat (pembudidaya,
lembaga penelitian, lembaga pendidikan, serta masyarakat umum) Tahap Perencanaan Pengembangan berorientasi Kawasan Minapolitan dilaksanakan secara bertahap,
jangka panjang, dimulai dengan program jangka pendek yang oleh pemerintah
bersifat rintisan dan stimulan, yang perlu dikembangkan dan masyarakat setempat. Waktu yang dibutuhkan kawasan minapolitan
15
C.
Penetapan Lokasi Calon Kawasan Minapolitan Langkah-langkah penetapan lokasi pengembangan kawasan perikanan
yang akan dibina menjadi wilayah kawasan minapolitan berikut: 1. Penetapan Kabjkota lokasi kawasan perikanan ditetapkan
dilakukan sebagai
meliputi
ditetapkan oleh Pemda KabjKota dan masyarakat (DPRD KabjKota) 2. Penetapan persya rata n -Usulan -Hasil -Kebijakan masyarakat; studi kelayakan lokasi; dan pengembangan kawasan yang berdasarkan pada RTRW cajon lokasi kawasan minapolitan, didasarkan pada
provinsijka bupatenjkota 3. Dalam rangka mempersiapkan calon lokasi kawasan minapolitan Provinsi jKabjKota 4. Fasilitasi Minapolitan untuk dari pelaksanaan rencana Program pengembangan oleh masyarakat Kawasan terutama untuk kegiatan fasilitasi, maka usulan untuk tahun berikutnya oleh Pemda
yang disusun
menyangkut kegiatan dan sharing pembiayaan program dibahas bersama antara Pemerintah KabjKota Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah
16
pengolahan oleh fasilitasihasil, lembaga pendidikaD-d2n dan APBD. Pembiayaan prasarana ~ pemerintah berupa APBN masyarakat umum, yang didukung
--
public
(seperti
peningkatan/pembuatan
jalan,
irigasi, pasar, sanitasi, pengolahan sampah, listrik, telepon, dll) dan kegiatankegiatan strategis seperti penelitian, pelatihan, membantu menyedikan membantu
bahan/sarana memecahkan
budidaya
yang dibutuhkan
pelaku minabisnis, !
masalah, pendidikan
18
A.
---
-~
Tahun 2004, dan PP. No. 25 tahun 2000, dengan peta kewenangan masing-
--
Pengembangan
Kawasan Minapolitan
a.
b.
Merumuskan
---
program,
kebijakan
operasional,
dan
koordinasi
perencanaan dan pelaksanaan pengembangan kawasan minapolitan ~tk~dan~end~--p'artisipasi dalam mempersiapkan dan swadaya masyarakat master plan, program dan melaksanakan
kelembagaan,
~
pendukung
2.
Pemerintah Provinsi
Kewenangan Pemerintah minapolitan minapolitan lintas pemerintah provinsi dalam membantu/memfasilitasi pengembangan kawasan kawasan
dalam
kabupaten/kota
19
atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota. pengembangan adalah: kawasan minapolitan
a. ~koordinasikan
kawasan minapolitan b. Memberikan p~dalan, serra
ren~na pr~am
pelayanan
memfasilitasi
pengembangan
kawasan minapolitan
c. ~~gg~k~
pembudidaya
sesuai
kebutuhan
Pernerintah Pusat
Tugas pemerintah pusat adalah membantu Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengembangan kawasan minapolitan serta kewenangan dalam bidang pemerintah yang menyangkut Peranan
Dalam pengembangan
kawasan minapolitan
Pusat adalah:
a. p"en~sunan~~~~Kawasan Minapolitan
~am
beserta
20
b.
Pelayanan inform~ndukungaA.pe-Rg-em ~ -
kawasan minapolitan
Pengembangan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia Penyelenggaraan pengkajian-pengkajian untuk pengembangan
kawasan minapolitan e. Dukungan pengembangan sarana dan prasarana umum yang bersifat
---,
strategis
B. Mekanisme Manajemen
Sesuai dengan fungsi-fungsi perencanaan, pelaksanaan otonomi daerah dewasa ini, maka seluruh meliputi:
manajemen
pengembangan
kawasan minapolitan
.--0
dan ditetapkan
dengan prinsip perencanaan dari bawah (bottom up) yang dilakukan secara demokratis. Pemerintah provinsi dan pusat berperan melaksanakan fasilitasi agar kegiatan pengembangan kawasan
C. Kelompok Kerja
Titik berat kegiatan pengembangan KabupatenjKota. Kawasan Minapolitan BupatijWalikota ini terdapat di Oleh karena itu diharapkan KabupatenjKota peran membentuk POKJA untuk dalam
melaksanakan
KabupatenjKota
pengembangan kawasan minapolitan secara sinergis, mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan. Keanggotaan POKJA ini ter"diri dari unsur instansi terkait dan masyarakat seperti Dinasjinstansi pekerjaan Umum, Perguruan perikanan, Bappeda, Dinas
Tinggi, Perbankan,
21
Instansi, Camat, Tokoh Masyarakat dan unsur lainnya yang dianggap penting. Hal serupa juga diharapkan pusatjnasional. sesuai kebutuhan, dilakukan pada tingkat provinsi dan tingkat dengan unsur-unsur
di tingkat nasional ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai penanggung jawab pembangunan pertanian di tingkat nasional. Disarankan
P'OKJAyang ada di daerah sebaiknya sinkron dengan keanggotaan Dewan ~imas Ketahanan Pangan Indikator Keberhasilan
Setiap Kabupaten pelaksana program pengembangan kawasan minapolitan, perlu menyusun indikator keberhasilannya berupa dampak dan output yang ~t an.
d i h a ra p ka n d a r i p e ,~;~";l-prog
ramlPei1gemb~nK~~~~
Indikator keberhasilan tersebut perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing. Sebagai bahan acuan untuk penyusunan indikator keberhasilan, bersama ini disampaikan usulan indikator keberhasilan yang tentunya perlu disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan daerah masing-masing (baik Jenis Indikator maupun angka~angka persentasenya), yaitu:
1.
---~
meningkat,
minapolitan c.
Investasi masyarakat (pembudidaya ikan, swasta, BUMN) meningkatkan minimal 10 % di kawasan minapolitan lokasi kegiatan
d.
kawasan minapolitan
22 D.
2.
Output
a. 80 % dari kelembagaan pembudidaya ikan (kelompok pembudidaya ikan, Koperasi, Kelompok dibina mampu menyusun Usaha) di Kawasan Minapolitan usaha yang berorientasi yang
pasar dan
programjrencana
tiap tahun
dan disetujui
c.~~~~gram
Engineering Design untuk pelaksanaan fisik sarana dan prasarana di kawasan minapolitan disetujui bersama untuk dilaksanakan (dengan harapan 70 % dapat dilaksanakan di kawasan minapolitan).
d .Jaringan "'..~
terbentuk
bisnis
dari
pembudidayajkelompok -
pembudidaya
dan aktif di kawasan minapolitan multidisiplin dan profe~al lokasi program mampu terbentuk dan
e.~ f.
~ ~i
penyuluh
ikan di lingkungannya
23
BABVIII PENUTUP Pedoman umum ini diharapkan dapat menjadi Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenjKota, rangka pengembangan kawasan minapolitan. acuan bagi Pemerintah, serta masyarakat dalam
~~,~..
MADE
.d).,
L. NURDJANA
24
RINGKASAN PENGEMBANGAN
KETERKAIT AN KEGIA PENGEMBANGAN T AN
INFRASTRUKTUR
EKONOMI KAWASAN
DO'ASARKAN LANGSUNG
MINAPOLITAN
DALAMy'p-~y~
1 TORLEBIH DAHULU
'NO """""""'" I
.
I
<2>-_!!
,
TANPA D'OLAH
, ' ~
I
.
r
HASIL 01 ~
."'"""""""'.4
~
~
.-NILA'T"_AM OKONOM'
_J~
...~
INC""ST"""T"R
.I.
IN'"A""""""
IN'"""""" "'""
DAN ,-AUT
INFRASTRUKTU~ ..NDUKUNO
SARANA
TRANSPORTASI
.PENGEMBANGAN
JARINGAN
AIR BERSIH
25
,AS'L