Anda di halaman 1dari 3

PROSES DAN TAHAPAN BELAJAR Filed under: My Opinion by FiTria SaBiLA 2 Agustus 2009

5 Komentar

9 Votes

1. Definisi Proses Belajar Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin processus yang berarti berjalan ke depan. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses vadalah: Any change in any object or organism, particulary a behaioral or psychological change (Proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan). Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988). Jika kita perhatikan ungkapan any change in any object or organism dalam definisi Chaplin di atas dan kata-kata cara-cara atau langkah-langkah (manners or operations) dalam definisi Reber tadi, istilah tahapan perubahan dapat kita pakai sebagai padanan kata proses. Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif alam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keasaan sebelumnya. 2. Tahap-tahap Dalam Proses Belajar a. Menurut Jerome S. Bruner Karena belajar itu merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu didalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Menurut Burner, salah seorang penentang teori S-R Bond yang terbilang vokal (Barlow, 1985), dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode/ tahap, yaitu: 1) tahap informasi (tahap penerimaan materi); 2) tahap transformasi (tahap pengubahan materi); 3) tahap evaluasi (tahap penialain meteri) Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengeahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

Dalam tahap transformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa pemula, tahap ini akan berlangsung sulit apabila tidak disertai dengan bimbingan anda selaku guru yang diharapkan kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk melakukan pembelajaran tertentu. Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransfornasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi. Tak ada penjelasan rinci mengenai cara evaluasi ini, tetapi agaknya analogdengan peristiwa retrieval untuk merespons lingkungan yang sedang dihadapi. b. Menurut Arno F Wittig Menurut Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan yaitu: 1) acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi); 2) storage (tahap penyimpanan informasi); 3) retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi) Pada tingkatan acquisition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pila asimilasi antara pemahaman dengan perilaku baru dalam keseluruhan perilakunya. Proses acquisition dalam belajar merupakan tahap paling mendasar. Kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya. Pada tingkatan storage seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia proleh ketika menjalani proses acquitision. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi short term dan long term memori. Pada tingkatan retrieval seorang siwa akan mengaktifkan kembai fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa-apa yang tersimpan dalam memori berupa informasi, simbol, pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai respons atau stimulus yang sedang dihadapi.

A. Konsep Pembelajaran Partisipatif Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai upaya pendidik untukmengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam tahapperencanaan program, pelaksanaan program dan penilaian program. B. Partisipasi padatahap perencanaan adalah keterlibatan pese rta didik dalam kegiatanmengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan, sumber -sumber atau potensiyang tersedia dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran. C. Partisipasi dalamtahap pelaksanaan program kegiatan pembelajaran adalah keterlibatan peserta d idikdalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar. Dimana salah satu iklim yangkondusif untuk kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik,dan antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusiaanyang terbuka, akrab, terarah, saling menghargai, saling membantu dan salingbelajar. D. Partisipasi dalam tahap penilaian program pembelajaran adalah keterlibatanpeserta didik dalam penilaian pelaksanaan pembelajaran maupun untuk penilaianprogram

pembelajaran. Penilaian pelaksanaan pembelajaran mencakup penilaianterhadap proses, hasil dan dampak pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai