sosial
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2011
PENDAHULUAN
perkembangan Gerakan Mahasiswa di Indonesia selalu menarik karena tidak dapat dilepaskan dengan sejarah perkembangan negara Indonesia. Gerakan mahasiswa telah menjadi fenomena penting dalam perubahan politik yang terjadi di Indonesia. Bahkan, keberadaan Gerakan Mahasiswa selalu berpengaruh pada situasi politik nasional. Turunnya Soekarno menjadi Presiden pada tahun 1966 serta digantikannya Soeharto sebagai Presiden pada tahun 1998 adalah bukti besarnya pengaruh gerakan mahasiswa dalam perubahan politik di Indonesia (Nugraha, 2009: 01). Meskipun sudah berkali-kali diberantas oleh penguasa di setiap jamannya, Gerakan Mahasiswa selalu muncul dengan sikap kritis dan tuntutan untuk memperbaiki keadaan politik nasional. Diskusi mengenai Gerakan Mahasiswa di Indonesia penuh dengan dinamika, karena selalu mengalami perubahan karakter dan bentuk pada setiap jamannya. Soewarsono (1999: 1) menyebut bahwa sejarah awal Indonesia modern tentang Gerakan Mahasiswa memiliki empat "tonggak", yaitu "angkatan 1908", "angkatan 1928", "angkatan 1945" dan "angkatan 1966". Selanjutnya, Soewarsono menyebut bahwa keempat angkatan tersebut adalah generasigenerasi dalam sebuah "keluarga", yaitu sebuah catatan-catatan prestasi "satu generasi baru" tertentu. Selain keempat angkatan tersebut, terdapat satu angkatan generasi lagi yang paling baru dan sangat berpengaruh tidak hanya pergantian politik kekuasaan saja, tetapi juga pada proses demokrasi di Indonesia, yaitu "angkatan 1998". Pada angkatan ini, Gerakan Mahasiswa telah berhasil menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto yang sebelumnya telah berkuasa selama 32 tahun.
Menurut scopenya pergerakan dapat digolongkan ke dalam dua macam, diantaranya: 1. Radical movement: pergerakan ini bertujuan untuk melakukan perubahan yang bersifat mendasar. 2. Reform movement: pergerakan ini bertujuan untuk melakukan perubahan namun hanya dalam taraf reformasi (menyusun ulang formasi).
ANGKATAN 66 Menurut saya pergerakan mahasiswa pada zaman ini dapat digolongkan kepada radical movement, hal itu saya dasari dari karena pergerakan ini berada pada zaman dimana perang dingin sedang bergejolak antara amerika serikat dengan liberalnya dan uni soviet dengan komunisnya. Seperti halnya yang terjadi dibeberapan negara di asia, di indonesia pun terjadi yang namanya perang kedua ideologi ini (komunis dan liberal). Namun ada keunikan, karena bila di negara lain (vietnam, korea) keutuhan negara mereka hancur, justru di indonesia tidak terjadi. Karena yang terjadi adalah perubahan sistem pemerintahan yang berafiliasi liberal yang dalam pembentukannya menelan banyak korban. Dengan kata lain liberal di indonesia mencapai kemenangannya atas komunis. Berbicara mengenai pergerakan pada zaman ini, tentunya tak bisa kita lepaskan hubungannya dengan perang dingin. Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa scope pergerakan pada zaman ini bisa digolongkan pada radical movement, karena berdampak pada bentuk dan tatanan pemerintahan yang awalnya demokrasi terpimpin menjadi demokrasi liberal diamana pucuk pimpinan berada pada pihak militer. ANGKATAN 98 Menurut saya pergerakan mahasiswa pada zaman ini dapat digolongkann kepada reform movement, karena bila dilihat dari hasil pergerakannya yang tak mengubah tatanan apapun di bidang ideologi. Dan tujuan pergerakannya pun hanya untuk menurunkan pemerintahan saja tanpa ada perencanaan mau di bagaimanakan negara ini, karena wacana itu baru terjadi setelah pemilu 99, yang ditandai dengan amandemen undang-undang.