dalam hal ini disebabkan oleh elevasi banjir yang biasa terjadi di daerah tersebut sehingga stadion tersebut dibangun setinggi 5 meter dari permukaan tanah.
1.2
Peraturan Perundangan
Berdasarkan Pasal 1 UU 23/1997, pembangunan yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan wajib memiliki analisa mengenai dampak lingkungan hidup yang bertujuan untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif yang terjadi karena pembangunan tersebut juga menyangkut berbagai aspek penting, seperti kesejahteraan dan generasi masa yang akan datang dan menurut KepMen LH no 17 tahun 2001, stadion gede bage ini merupakan jenis usaha yang wajib amdal untuk mengelola sumber daya secara bijaksana. Hal ini dikarenakan bangunan ini dibangun di atas lahan lebih dari 5 ha atau 10.000 meter persegi. Besaran diperhitungkan berdasarkan:
Pembebasan lahan Daya dukung lahan Tingkat kebutuhan air sehari-hari Limbah yang dihasilkan Efek pembangunan terhadap lingkungan sekitar (getaran, kebisingan, polusi udara, dll) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Luas Bangunan (KLB) Jumlah dan jenis pohon yang mungkin hilang Dampak untuk pusat perdagangan/perbelanjaan yang terkonsentrasi dengan luas tersebut
1. Konflik sosial akibat pembebasan lahan (umumnya berlokasi dekat pusat kota yang memiliki kepadatan tinggi). 2. Struktur bangunan bertingkat tinggi dan basement yang menyebabkan masalah dewatering dan gangguan tiang pancang terhadap akuifer sumber air sekitar. 3. Bangkitan pergerakan (traffic) dan kebutuhan permukiman dari tenaga kerja yang besar. 4. Bangkitan pergerakan dan kebutuhan parker pengunjung. 5. Produksi sampah. Dokumen ini mengacu pada panduan penilaian dokumen amdal berdasarkan KepMen LH no 2 tahun 2000. Dokumen rencana pemantauan lingkungan hidup ini juga merupakan dasar dalam sistem manajemen lingkungan (Environmental Management System). Berdasarkan peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 14 tahun 2010, kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota adalah kepala instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup kabupaten/kota. Kepala instansi lingkungan hidup provinsi adalah instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup provinsi. Deputi Menteri adalah Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang amdal dan dalam hal ini, menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
BAB II
o o o
Pengangkutan tanah dan material bangunan Pemancangan tiang pancang Pekerjaan bangunan bawah/atas
1. 3. Tahap Pasca Konstruksi Kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan pada tahap ini mencakup : 1. Pengoprasian gerbang utama, akses jalan tol, lahan parkir 2. Pemeliharaan bangunan dan taman serta fasilitas yang ada di stadion Gedebage
Pasca Konstruksi 1. 2. 3. 4. 5. Terganggunya aktifitas masyarakat setempat Perubahan fungsi lahan Kerawanan gangguan ketertiban dan keamanan Terbukanya kesempatan kerja Peningkatan intesitas kebisingan dari pembuatan akses jalan ke tempat proyek
Luas persebaran dari dampak SUS Gedebage terhadap lingkungan sekitar seperti tanah, air, dan udara sebatas di sekitar SUS Gedebage. Seperti sungai yang terletak di samping SUS Gedebage. Batas Sosial SUS Gedebage di kelilingi oleh jalan tol yang mengarah ke Cileunyi, perswahan, dan pemukiman warga Giya Cempaka Arum yang memiliki delapan rukun warga. Batas Waktu Kajian Batas dari waktu kajian dari proyek ini pada akhir tahun 2011 pada bulan Desember atau sebelum SUS Gedebage selesai dan beroperasi.
diukur digunakan 1 Kualitas Udara Wawancara 2. Kualitas Air Wawancara Tanah 3. Stabilitas tanah Wawancara 4. Intensitas kebisingan Wawancara
Lokasi proyek dan daerah sekitar proyek. Air tanah di sekitar daerah proyek. Lokasi proyek dan daerah sekitar proyek. Lokasi proyek, daerah permukiman dan akses jalan sekitar proyek
3.2
Prakiraan dampak penting untuk menentukan besarnya dampak yang akan terjadi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam prakiraan dampak ini, bila besarnya melebihi atau di bawah baku mutu yang telah ditentukan dianggap dampak penting. Metode perkiraan dampak penting yang akan digunakan: 1. Penilaian ahli profesional Ahli dalam bidang topografi dan geologi sangat diperlukan untuk memperkirakan dampak yang akan terjadi dalam perencanaan pembangunan proyek ini. 1. Model Judgement Adalah model yang memperkirakan dampak penting dari aktivitas perusahaan. Seperti, perkiraan jumlah limbah cair yang dikeluarkan tiap hari yang berdampak langsung ke sungai.
3.3
Evaluasi dampak dilakukan setelah analisis secara terpadu keseluruhan komponen lingkungan yang mengalami perubahan mendasar (dampak penting). Dari hasil evaluasi dampak tersebut dapat diketahui kelayakan lingkungan suatu proyek, pengaruh proyek terhadap masyarakat yang terkena dampak (kerugian dan manfaat), serta menjadi dasar untuk menetapkan dampak-dampak negatif yang perlu dilakukan pengelolaan dan dampak-dampak positif yang perlu dikembangkan/ditingkatkan. Tahap evaluasi terhadap dampak penting dilakukan dengan menggunakan Metode Matriks. Dengan bentuk matriks maka dapat ditentukan hubungan antara kegiatan proyek dengan komponen-komponen lingkungan di sekitar lokasi, atau dapat diketahui penyebab-penyebab terjadinya dampak penting tersebut. Metode Matriks merupakan bentuk checklist dalam dua dimensi, dengan bentuk matriks tersebut dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas proyek dengan komponen lingkungan.