Anda di halaman 1dari 19

BAB 1 PENDAHULUAN Penggunaan nama bentuklahan sebagai geomorfologi karena rasa tidak puasterhadap peristilahan fisiografi yang telah

berkembang lebih dahulu. Istilah fisiografidigunakan di Eropa dan memasukkan unsur - unsur iklim, meteorologi, kelautan danmatematik geografi. Geomorfologi merupakan bagian utama geologi, walaupunkenyataannya di Eropa, Amerika dan Indonesia dianggap sebagai geografi fisik.Geomorfologi di lingkungan geologi belum berkembang, karena lebih banyakberkembang di lingkungan geografi untuk kepentingan pengembangan wilayah,penggunaan lahan dan hidrologi, sedangkan para pakar geologi memiliki anggapanbahwa geomorfologi merupakan bagian dari bidang ilmu geografi, padahal teknologisatelit sumberdaya alam yang berkembang saat ini merekam permukaan bumi danmenunjukkan potret muka bumi setiap hari, sehingga ketika harus menggunakan citrasatelit para akhli geologi harus belajar kembali geomorfologi. 1.1 Pengertian geomorfologi Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari tiga akar kata, yaitu Ge(o) = bumi, morphe = bentuk dan logos = ilmu, sehingga kata geomorfologi dapatdiartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi. Berasal dari bahasayang sama, kata geologi memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang prosesterbentuknya bumi secara keseluruhan. Definisi ; Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta proses - proses yang berlangsung terhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk sampai se- karang. Berdasarkan pengertian dan definisi geomorfologi, maka bidang ilmugeomorfologi merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumi denganpendekatan bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi. Tujuan mempelajarigeomorfologi di lingkungan geologi selaras dengan motto Hutton , yaitu THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST (sekarang adalah kunci masa lalu). Pemahaman katasekarang (the present) adalah pemahaman terhadap bentuk rupa bumi yang dapatdijadikan cerminan proses yang berlangsung di masa lalu.Faedah yang diharapkan dengan mempelajari geomorfologi yaitu membantumenelusuri proses - proses yang berlangsung pada bumi sejak terbentuknya bumisampai sekarang dengan pendekatan bentuk rupa bumi yang tampak sekarang,sehingga pada penelitian geologi dapat dilakukan dengan cepat dan murah. 1.2 Konsep dasar geomorfologi Bentuklahan adalah fenomena geologi yang telah banyak dikembangkan dandirenungkan oleh para akhli filsafat kuno dan tidak hanya membuat pernyataan '" saat inimenjadi kunci masa lalu ", tetapi proses geomorfologi saat ini memilki arti yang sangatpenting, karena perbincangan tentang sistematika evolusi geomorfologi tidak hanyaterjadi pada awal abad ke 19, tetapi berlangsung sampai sekarang 1.2.1 Konsep pemikiran geomorfologi kuno

Pembahasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan biasanya diawali denganpemikiran pemikiran para akhli filsafat Yunani dan Romawi. Membahas pemikiran -pemikiran para akhli Yunani dan Romawi kuno tentang perkembangan bentuklahansuatu kegiatan yang sangat baik untuk lebih mengenal perkembangan ilmu dimasasilam (Dark Age) yang telah banyak dilupakan, namun sangat membantu didalampemahaman tentang evolusi geomorfologi yang dikembangkan oleh para pemikir kuno,seperti Herodatus, Aristoteles, Starbo dan Seneca. Herodatus (485 - 425 SM) sebagai " Bapak Sejarah " telah banyak melakukanpenelitian geologi, menyebutkan pentingnya serpih dan lempung yang diendapkansetiap tahun oleh Sungai Nil, sehingga Mesir dianggap telah mendapat hadiah darisungai. Selanjutnya disebutkan pula bahwa gempabumi adalah pegunungan yangmenggeliat karena dewa sedang marah. Temuan fosil kerang di puncak puncakperbukitan di Mesir menyebabkan Herodatus menarik kesimpulan berdasarkantemuannya tersebut bahwa air laut telah menggenangi dataran Mesir. KesimpulanHerodatus tersebut merupakan dasar pemikiran perubahan muka air laut yang menjadibahasan penting didalam geomorfologi. Aristoteles (384 - 322 SM) didalam tulisannya menyebutkan tentang asal - usulmataair yang diyakininya bahwa air yang mengalir dari mataair disebabkan oleh (a) airhujan yang terjebak pada lapisan tanah, (b) air yang terbentuk karena penguapan dariair yang masuk kedalam bumi, dan (c) air yang terkondensasikan di dalam bumi berasaldari embun yang tidak diketahui asal - usulnya. Seluruh air merembes dari pegununganmenyerupai bunga karang yang sangat besar, sehingga sebutan sungai hanyaditerapkan pada bentuk aliran air yang berasal dari mataair. Selanjutnya disebutkan pulabahwa hujan menghasilkan aliran air deras, sehingga aliran sungai menjadi tidakmenentu.Pemahaman tentang debit aliran selama periode hujan telah dikembangkan olehBernard Palissi (1563 dan 1580) dan Pierre Perrault (1674) yang menyebutkan bahwacurah hujan mampu membentuk aliran sungai. Aristoteles percaya bahwa gempabumidan gunungapi memiliki sumber kejadian yang sama dan menyebutkan bahwagempabumi berpengaruh terhadap pencampuran udara basah dan udara kering di bumi.Selanjutnya dikenalkan juga jalur laut yang tertutup oleh sedimen yang membentukdaratan, sehingga terbentuk tanah timbul dan disebutkan pula bahwa yang membawamaterial dari daratan ke laut adalah aliran dan diendapkan sebagai alluvium. Strabo (54 SM - 25) telah melakukan perjalanan yang jauh dan telah menelitisecara hati - hati, serta telah mencatat contoh lokasi aliran yang menghilang dan yangmuncul di permukaan. Pemikirannya tentang "Vale of Tempe" merupakan hasil darigempa bumi disertai dengan kegiatan gunungapi dalam kurun waktu yang lama karenatekanan tenaga dari dalam bumi. Kesimpulannya secara alamiah menyebutkan bahwaGunung Visuvius adalah gunungapi yang telah mati. Strabo menjelaskan juga tentangaluvium sungai dan delta sungai yang memiliki bermacam - macam ukuran selarasdengan luas daerah aliran sungai alamiah, sehingga delta sungai yang sangat luasmencerminkan daerah aliran sungai yang sangat luas dan susunan batuan yang palingmenonjol pada daerah aliran sungai tersebut berupa batuan yang lunak. Beberapapenelitian delta yang telah dilakukan oleh Strabo menyebutkan pertumbuhan deltadihambat oleh kegiatan laut, terutama oleh pasang naik. Seneca ( ? - 65) menyebutkan bahwa yang menyebabkan terjadinyagempabumi lokal adalah kekuatan tenaga dari dalam bumi, dan pemikiran lainnyamenyebutkan bahwa curah hujan bukan salah satu sumber yang menyebabkan aliransungai dan disebutkan pula bahwa tenaga arus dapat menggerus lembah, sehingga melahirkan konsep bahwa pembentuk lembah adalah arus yang menggerus

lembahtersebut.Pemikiran - pemikiran kuno telah menyebutkan bahwa terdapat hubunganproses (genetik) antara gempabumi dengan dengan deformasi kulit bumi. Pernyataantersebut menjadi rancu karena sebab, akibat dan kejadian gempabumi justrudipengaruhi oleh deformasi. 1.2.2 Fajar pemikiran geomrfologi modern Setelah beberapa abad pemikiran geomorfologi cenderung mengikuti polapemikiran Kekaisaran Romawi, hanya sedikit atau mungkin tidak ada pemikiran -pemikiran lain di Eropa. Sekolah sekolah yang ada pada saat itu adalah biara - biarayang tidak mempelajari ilmu tentang alam. Beberapa tempat pendidikan di Arabia yanghidup pada saat itu telah memunculkan pemikiran pemikiran modern yang cemerlang. Ibn Sina (980 - 1037) menyatakan bahwa asal - usul pegunungan dibedakanmenjadi dua kelas, yaitu (1) hasil dari suatu pengangkatan bumi, seperti bagian darigempabumi dan (2) pengaruh aliran air yang disertai dengan hembusan angin di suatulembah yang bersusunan batuan lunak. Konsep pegunungan menurut Ibnu Sinamerupakan cerminan hasil dari perbedaan tingkat erosi yang berlangsung secaraperlahan - lahan dalam kurun waktu yang panjang. Beberapa pandangannya telah telahditetapkan sebagai awal dari pemikiran modern, tetapi tidak diterapkan pada pemikiranEropa Barat. Pembuktian yang sangat luas tentang konsep Ibnu Sina telah dilakukanoleh sekelompok muridnya yang bukan berasal dari orang Arab dan dikenal denganjudul " DISCOURSES OF THE BROTHERS OF PURITY " (bahasan saudara yangseiman) pada tahun 941 dan 982 (Said, 1950). Didalam empat volume buku yangdisusun tersebut diceritakan tentang erosi dan transportasi oleh arus dan angin,pelapukan serta awal pemikiran peneplain. 1.2.3 Hutton sang pendahulu Konsep penggerusan lahan didalam pemikiran yang tajam dan tepat dari suatubentanglahan perlu dipikirkan kembali oleh para pemikir sebagai landasan dasargeomorfologi modern. Para pemikir kuno yang berpikir tentang perusakan lahan olehproses erosi, tidak memiliki pemikiran yang matang untuk dijadikan suatu kesimpulanyang layak (logic). Ruang dan waktu tidak memberikan keleluasaan untuk membahasperkembangan jangka panjang dan jangka pendek untuk membahas tentang pemikirangeologi agar menjadi suatu pekerjaan tentang bumi (ground work) untuk bapakgeomorfologi modern seperti James Hutton, tetapi jejak langkahnya telah diikuti olehbeberapa orang. Leonardo da Vinci (1452 - 1519) merupakan salah satu kelompok pertamayang menyusun pemikiran geologi dan dikatakan (Chorley et al, 1964) bahwa pemikiranyang cemerlang telah berkembang pada zamannya, sehingga merupakan puncakkecemerlangan para pemikir terdahulu. Leonardo da Vinci menyebutkan bahwa lembahdipotong oleh arus, dan arus membawa material dari salah satu tempat dipermukaanbumi kemudian diendapkan pada suatu tempat. Buffon (1707 - 1788) dari Perancis menyebutkan tenaga arus yang mampumenggerus dan merusak lahan, selanjutnya diakhiri dengan perataan yang memilkiketinggian yang sama dengan permukaan laut. Targioni dan Tozetti (1712 - 1784) dari Italia menyebutkan bencana erosi oleharus dan pemikirannya tentang sungai yang terputus dihubungkan dengan batuan yangtertoreh serta mengenalkan dasar - dasar perbedaan erosi yang dipengaruhi olehberbagai macam material geologi dan struktur geologi. Guetthard (1715 - 1786) dari Perancis, membahas tentang degradasi dipegunungan oleh arus, dan menyebutkan bahwa tidak seluruh material yangdipindahkan oleh arus diangkut sampai ke laut, tetapi hanya sebagian

material yangterangkut oleh arus tersebut mencapai dataran pantai. Diyakini pula bahwa lautmerupakan tenaga penghancur yang sangat besar terhadap lahan, selanjutnya arus danlaut disebut sebagai perusak yang sangat cepat terhadap pantai curam di Perancissebagai bukti pernyataannya. Desmarest (7125 - 1815) menyuarakan pemikirannya tentang lembah PerancisTengah merupakan hasil kegiatan arus dan menelusuri perkemba-ngan tahap evolusibentanglahan. De Saussure (1740 - 1799) dari Swiss menyebutkan bahwa lembah Alpenmerupakan hasil kegiatan pengikisan arus yang mengalir dari puncak pegunungan danmengalir mengikuti lembah tersebut. Selanjutnya disebutkan pula bahwa glasiasi(pencairan es) dapat menjadi faktor penyebab terjadinya erosi. James Hutton (1726 - 1797) yang lahir di Edinburgh, Skotlandia, seorang akhlifisika, tetapi lebih menyenangi ilmu pengetahuan, khususnya kimia dan geologi. Sangatterkenal karena perannya sebagai pelopor PLUTONIAN yang terkenal dengan batuanbeku granit dan bertentangan dengan para akhli dari sekolah Wernerian yang terkenalsebagai penganut NEPTUNIS yang memiliki anggapan bahwa granit memilikikandungan lapisan kimia. Selain membahas granit, Hutton memperkenalkan pulabatuan metamorf, tetapi pernyataannya yang terkenal adalah konsep THE PRESENT ISTHE KEY TO THE PAST (saat ini merupakan kunci masa lalu), sehingga doktrinuniformitarian bertentangan dengan konsep katastropisma. Teori bumi yangmengandung konsep pengkajian hukum komposisi,dissolusi dan restorasi lahanterhadap bumi telah diterbitkan pada tahun 1795 menjadi dua volume buku dengan judul: THEORY OF THE EARTH, WITH PROOFS AND ILLUSTRATIONS. John Playfair (1748 - 1819) , seorang profesor matematika dan filsafat diEdinburgh, Skotlandia, setelah meninggalnya James Hutton pada tahun 1802menerbitkan buku dengan judul : ILLUSTRATION OF THE HUTTONIAN THEORY OFTHE EARTH , dengan gaya bahasa prosa ilmiah yang teliti dan jelas, sehingga jarangada persamaannya. Playfair menyimpulkan pemikiran - pemikiran Hutton dengan jelasmemiliki dampak yang sangat besar, terutama terhadap Sir Charles Lyell yang menjadipelopor uniformitarian. Hasil penelitian Hutton menyebutkan bahwa proses masa lalusampai masa sekarang masih terus berlangsung, yaitu lahan terkikis oleh prosesmekanik dan kimia, yang sebelumnya telah diteliti namun salah, kecuali Desmarrestyang melihat gejala gejala yang dijelaskan oleh Hutton. Konsep sistem sungai dangeomorfologi yang sangat berarti telah dikemukakan oleh Playfair lebih baik darisebelumnya dan pernyataannya sebagai berikut : Setiap sungai yang muncul terdiri dari percabangan utama, merupakan induk dari berbagai percabangan dan masing - masing mengalir pada lembah selaras dengan ukurannya, membentuk sistem lembah yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kemiringan lereng yang dialirinya dan mustahil akan terjadi pengaliran jika masing masing lembah tidak memiliki arus yang mengalir pada lembah tersebut.Jika suatu sungai berupa saluran tunggal, tidak memilki percabangan, maka aliran yang terjadi diperkirakan akan membentuk arus yang sangat deras atau arus aliran akan memiliki tenaga penuh yang meluncur pada saluran tersebut dan langsung menuju samudra. Jika bentuk sungai terpecah menjadi beberapa percabangan de-ngan jarak yang cukup besar antara cabang satu dengan yang lainnya, kemudian dibagi lagi menjadi beberapa percabangan kecil, sehingga akan memberi kesan seolah - olah saluran terbentuk oleh torehan air berupa pengikisan permukaan dan erosi terhadap lahan. Kejadian tersebut berlangsung secara sinambung bagaikan mengukir permukaan bumi.

Guetthard (1715 - 1786) dari Perancis, membahas tentang degradasi dipegunungan oleh arus, dan menyebutkan bahwa tidak seluruh material yangdipindahkan oleh arus diangkut sampai ke laut, tetapi hanya sebagian material yangterangkut oleh arus tersebut mencapai dataran pantai. Diyakini pula bahwa lautmerupakan tenaga penghancur yang sangat besar terhadap lahan, selanjutnya arus danlaut disebut sebagai perusak yang sangat cepat terhadap pantai curam di Perancissebagai bukti pernyataannya. Desmarest (7125 - 1815) menyuarakan pemikirannya tentang lembah PerancisTengah merupakan hasil kegiatan arus dan menelusuri perkemba-ngan tahap evolusibentanglahan. De Saussure (1740 - 1799) dari Swiss menyebutkan bahwa lembah Alpenmerupakan hasil kegiatan pengikisan arus yang mengalir dari puncak pegunungan danmengalir mengikuti lembah tersebut. Selanjutnya disebutkan pula bahwa glasiasi(pencairan es) dapat menjadi faktor penyebab terjadinya erosi. James Hutton (1726 - 1797) yang lahir di Edinburgh, Skotlandia, seorang akhlifisika, tetapi lebih menyenangi ilmu pengetahuan, khususnya kimia dan geologi. Sangatterkenal karena perannya sebagai pelopor PLUTONIAN yang terkenal dengan batuanbeku granit dan bertentangan dengan para akhli dari sekolah Wernerian yang terkenalsebagai penganut NEPTUNIS yang memiliki anggapan bahwa granit memilikikandungan lapisan kimia. Selain membahas granit, Hutton memperkenalkan pulabatuan metamorf, tetapi pernyataannya yang terkenal adalah konsep THE PRESENT ISTHE KEY TO THE PAST (saat ini merupakan kunci masa lalu), sehingga doktrinuniformitarian bertentangan dengan konsep katastropisma. Teori bumi yangmengandung konsep pengkajian hukum komposisi,dissolusi dan restorasi lahanterhadap bumi telah diterbitkan pada tahun 1795 menjadi dua volume buku dengan judul: THEORY OF THE EARTH, WITH PROOFS AND ILLUSTRATIONS. John Playfair (1748 - 1819) , seorang profesor matematika dan filsafat diEdinburgh, Skotlandia, setelah meninggalnya James Hutton pada tahun 1802menerbitkan buku dengan judul : ILLUSTRATION OF THE HUTTONIAN THEORY OFTHE EARTH , dengan gaya bahasa prosa ilmiah yang teliti dan jelas, sehingga jarangada persamaannya. Playfair menyimpulkan pemikiran - pemikiran Hutton dengan jelasmemiliki dampak yang sangat besar, terutama terhadap Sir Charles Lyell yang menjadipelopor uniformitarian. Hasil penelitian Hutton menyebutkan bahwa proses masa lalusampai masa sekarang masih terus berlangsung, yaitu lahan terkikis oleh prosesmekanik dan kimia, yang sebelumnya telah diteliti namun salah, kecuali Desmarrestyang melihat gejala gejala yang dijelaskan oleh Hutton. Konsep sistem sungai dangeomorfologi yang sangat berarti telah dikemukakan oleh Playfair lebih baik darisebelumnya dan pernyataannya sebagai berikut : Setiap sungai yang muncul terdiri dari percabangan utama, merupakan induk dari berbagai percabangan dan masing - masing mengalir pada lembah selaras dengan ukurannya, membentuk sistem lembah yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sesuai dengan kemiringan lereng yang dialirinya dan mustahil akan terjadi pengaliran jika masing masing lembah tidak memiliki arus yang mengalir pada lembah tersebut.Jika suatu sungai berupa saluran tunggal, tidak memilki percabangan, maka aliran yang terjadi diperkirakan akan membentuk arus yang sangat deras atau arus aliran akan memiliki tenaga penuh yang meluncur pada saluran tersebut dan langsung menuju samudra. Jika bentuk sungai terpecah menjadi beberapa percabangan de-ngan jarak yang cukup besar antara cabang satu dengan yang lainnya,

kemudian dibagi lagi menjadi beberapa percabangan kecil, sehingga akan memberi kesan seolah - olah saluran terbentuk oleh torehan air berupa pengikisan permukaan dan erosi terhadap lahan. Kejadian tersebut berlangsung secara sinambung bagaikan mengukir permukaan bumi.

1.2.4 Beberapa konsep dasar Thornbury (1969) Pembahasan tentang konsep geomorfologi untuk bentanglahan jangan hanyamenggunakan salah satu konsep saja, tetapi akan lebih baik jika beberapa konsepgeomorfologi dapat dipahami sehingga evaluasi terhadap bentanglahan akan lebih baik. Konsep 1 :

Proses yang berlangsung secara fisik saat ini memiliki kecepatan yang berbeda selaras dengan waktu geologi. Dasar - dasar geologi modern yang dikenal sebagai uniformitarian telahdikembangkan oleh Hutton pada tahun 1785, selanjutnya ditulis kembali oleh Playfairpada tahun 1802 dan dikembangkan oleh Lyell sebagai maha karyanya dengan judulDasar - dasar Geologi ( Principles of Geology ). Hutton mencetuskan : " saat ini adalahkunci masa lalu " telah diterapkan secara baku sehingga menimbulkan perdebatan,karena pernyataan tersebut mengandung arti bahwa proses geologi yang berlangsungselaras dengan waktu geologi memiliki kecepatan yang sama dengan saat sekarang.Konsep ini tentunya salah, karena galasiasi (pencairan es) memiliki peran yang sangatpenting sejak kala Plistosen dan sepanjang waktu geologi dari pada sekarang.Perlu dipahami juga bahwa iklim sekarang telah berubah, daerah yang memilikiiklim basah pada masa lalu, sekarang telah berubah menjadi beriklim kering (gurun) dansebaliknya. Periode dari ketidak stabilan gerakan kulit bumi berlangsung pada periodepemekaran, sedangkan kulit bumi sekarang relatif stabil. Salah satu contoh prosesgeologi yang berlangsung selaras dengan waktu geologi yaitu pengikisan lembah oleharus yang berlangsung sejak masa lalu sampai sekarang, tetapi pengikisan lembah olehpencairan es (glasiasi) pada kala Plistosen memiliki perbedaan dengan proses glasiasipada umumnya. Angin telah mengendapkan batupasir Navajo sejak kala Yura danmemiliki perbedaan dengan gerakan yang dipengaruhi oleh angin sekarang. Konsep 2 : Geologi struktur merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap evolusi bentuklahan yang tampak sekarang. Siswa - siswa W.M Davis diajarkan tentang faktor utama yang mempengaruhiperkembangan bentuklahan adalah struktur geologi, proses geomorfologi dan tingkatpengaruhnya. Saat ini beberapa akhli geomorfologi meragukan terhadap tingkatpengaruh sebagai faktor utama yang mempengaruhi perkembangan bentuklahan, akantetapi para akhli geologi setuju terhadap konsep proses dan geologi struktur sebagaipengaruh utama. Pernyataan struktur geologi tidak hanya diterapkan pada pandangansempit, seperti struktur batuan, struktur perlipatan, struktur sesar dan ketidak selarasan,tetapi perhatian perlu ditekankan pula terhadap material bumi penyusun bentuklahansecara keseluruhan yang memiliki perbedaan pengaruh fisika dan kimia. Pandanganstruktur geologi selanjutnya didalam pembahasan ini adalah suatu fenomena geologiyang lebih luas, yaitu posisi batuan di tempat yang tinggi, kekar, perlapisan batuan,sesar dan perlipatan, kekerasan mineral tertentu, porositas batuan dan berbagai macamperbedaan pada batuan penyusun kulit bumi. Pernyataan struktur geologi dapatdimanfaatkan untuk memahami strtigrafi dan struktur susunan (sikuen) batuan yangmuncul sebagai singkapan pada suatu daerah, seperti perlapisan horisontal, perlapisanyang memiliki kemiringan perlapisan (dip), terlipat atau tersesarkan, sehinggapemahaman struktur geologi yang sederhana menjadi penting.Ungkapan batuan keras (tahan) atau lunak (tidak tahan) terhadap prosesgeomorfologi merupakan pemakaian ungkapan yang biasa selama digunakan untukpandangan yang relatif dan tidak ditekankan untuk pandangan pengaruh fisika ataukimia, karena batuan dipengaruhi pula oleh proses fisika dan kimia. Suatu batuan mungkin tahan terhadap salah satu proses geomorfologi, tetapi tidak tahan terhadapproses geomorfologi lainnya dan dibawah kondisi iklim tertentu menunjukkan perbedaantingkat ketahanan batuan. Secara umum tampilan struktur batuan harus lebih tua daripada perkembangan bentuklahan. Kejadian diatropisme perlipatan pada kala Plistosensangat sulit disebut tidak tererosi, sehingga diperkirakan bahwa struktur batuan telahterbentuk sebelum bentuklahan. Konsep 3 : Relief permukaan bumi yang luas karena proses geomor- fologi berlangsung pada tingkat yang berbeda. Alasan utama permukaan bumi memiliki gradasional yang berbeda karena kerakbumi disusun oleh batuan yang berbeda dan struktur yang berbeda, sehingga memilikiketahanan batuan terhadap proses geomorfologi yang berbeda pula. Prosesgeomorfologi yang memiliki keaneka

ragaman sangat kecil, masih memiliki arti yangsangat penting, kecuali pada daerah diatropisme sekarang (Resen) dapat diperkirakanbahwa daerah yang memiliki posisi topografi yang tinggi disusun oleh batuan yangkeras, sedangkan daerah dengan posisi topografi lebih rendah disusun oleh batuanyang lunak. Perbedaan komposisi batuan dan struktur tercermin dari keaneka ragamangeomorfologi dan topografi lokal. Topografi minor dan rinci atau disebut sebagaimikrotopografi memiliki hubungan yang erat dengan keaneka ragaman batuan, tetapiterlalu kecil untuk diamati.Keaneka ragaman batuan dan struktur geologi merupakan faktor utama yangmempengaruhi perubahan permukaan bumi, tetapi bukan berarti proses geomorfologitidak memiliki peran, karena pada batas - batas tertentu dengan tingkat yang berbedaproses geomorfologi masih berlangsung. Tingkat kecepatan proses geomorfologi lokalmemberi pengaruh terhadap perubahan permukaan bumi, terutama pengaruhperbedaan temperatur, tingkat kelembaban, konfigurasi kerapatan kontur dan vegetasi.Perbedaan kondisi iklim mikro yang sangat menonjol antara dasar lembahdengan puncak bukit dan antara lahan terbuka dengan lahan tertutup vegetasi akantampak dari jumlah penguapan lokal, tingkat kelembaban tanah dan tingkat perubahantahunan temperatur, sehingga banyak sekali faktor yang mempengaruhi tingkat prosesgeomorfologi lokal, seperti tingkat pelapukan, perombakan massa batuan, erosi danpengendapan yang memiliki pengaruh terhadap keaneka ragaman geomorfologi. Konsep 4 : Proses geomorfologi meninggalkan jejak pada bentukla - lan dan proses geomorfologi yang berkembang mem - bentuk ciri - ciri pada bentuklahan. Penggunaan istilah proses yang dipakai untuk semua perubahan yang terjaditerhadap rupa bumi secara fisika dan kimia. Proses diatropisma dan vulkanismadipengaruhi oleh gaya yang berasal dari dalam bumi, sehingga oleh Penck disebutsebagai proses endogenetik, sedangkan proses yang lain, seperti pelapukan,perombakan massa batuan dan erosi yang dipe-ngaruhi oleh gaya eksternal disebutsebagai proses eksogenetik. Secara umum proses endogenetik bersifat membangun,sedangkan proses eksogenetik bersifat sebaliknya, yaitu pengikisan terhadappermukaan bumi. Konsep proses geomorfologi yang berlangsung terhadap permukaanbumi bukan sesuatu yang baru, tetapi pemikiran tentang proses geomorfologi akanmeninggalkan jejak di atas permukaan bumi adalah pemikiran yang lebih maju.Bentuklahan memiliki ciri - ciri tertentu, tergantung pada proses geomorfologiyang berpengaruh terhadap bentuklahan tersebut. Dataran banjir, kipas aluvial, dan mungkin tahan terhadap salah satu proses geomorfologi, tetapi tidak tahan terhadapproses geomorfologi lainnya dan dibawah kondisi iklim tertentu menunjukkan perbedaantingkat ketahanan batuan. Secara umum tampilan struktur batuan harus lebih tua daripada perkembangan bentuklahan. Kejadian diatropisme perlipatan pada kala Plistosensangat sulit disebut tidak tererosi, sehingga diperkirakan bahwa struktur batuan telahterbentuk sebelum bentuklahan. Konsep 3 : Relief permukaan bumi yang luas karena proses geomor- fologi berlangsung pada tingkat yang berbeda. Alasan utama permukaan bumi memiliki gradasional yang berbeda karena kerakbumi disusun oleh batuan yang berbeda dan struktur yang berbeda, sehingga memilikiketahanan batuan terhadap proses geomorfologi yang berbeda pula. Prosesgeomorfologi yang memiliki keaneka ragaman sangat kecil, masih memiliki arti yangsangat penting, kecuali pada daerah diatropisme sekarang (Resen) dapat diperkirakanbahwa daerah yang memiliki posisi topografi yang tinggi disusun oleh batuan yangkeras, sedangkan daerah dengan posisi topografi lebih rendah disusun oleh batuanyang lunak. Perbedaan komposisi batuan dan struktur tercermin dari keaneka ragamangeomorfologi dan topografi lokal. Topografi minor dan rinci atau disebut sebagaimikrotopografi memiliki hubungan yang erat dengan keaneka ragaman batuan,

tetapiterlalu kecil untuk diamati.Keaneka ragaman batuan dan struktur geologi merupakan faktor utama yangmempengaruhi perubahan permukaan bumi, tetapi bukan berarti proses geomorfologitidak memiliki peran, karena pada batas - batas tertentu dengan tingkat yang berbedaproses geomorfologi masih berlangsung. Tingkat kecepatan proses geomorfologi lokalmemberi pengaruh terhadap perubahan permukaan bumi, terutama pengaruhperbedaan temperatur, tingkat kelembaban, konfigurasi kerapatan kontur dan vegetasi.Perbedaan kondisi iklim mikro yang sangat menonjol antara dasar lembahdengan puncak bukit dan antara lahan terbuka dengan lahan tertutup vegetasi akantampak dari jumlah penguapan lokal, tingkat kelembaban tanah dan tingkat perubahantahunan temperatur, sehingga banyak sekali faktor yang mempengaruhi tingkat prosesgeomorfologi lokal, seperti tingkat pelapukan, perombakan massa batuan, erosi danpengendapan yang memiliki pengaruh terhadap keaneka ragaman geomorfologi. Konsep 4 : Proses geomorfologi meninggalkan jejak pada bentukla - lan dan proses geomorfologi yang berkembang mem - bentuk ciri - ciri pada bentuklahan. Penggunaan istilah proses yang dipakai untuk semua perubahan yang terjaditerhadap rupa bumi secara fisika dan kimia. Proses diatropisma dan vulkanismadipengaruhi oleh gaya yang berasal dari dalam bumi, sehingga oleh Penck disebutsebagai proses endogenetik, sedangkan proses yang lain, seperti pelapukan,perombakan massa batuan dan erosi yang dipe-ngaruhi oleh gaya eksternal disebutsebagai proses eksogenetik. Secara umum proses endogenetik bersifat membangun,sedangkan proses eksogenetik bersifat sebaliknya, yaitu pengikisan terhadappermukaan bumi. Konsep proses geomorfologi yang berlangsung terhadap permukaanbumi bukan sesuatu yang baru, tetapi pemikiran tentang proses geomorfologi akanmeninggalkan jejak di atas permukaan bumi adalah pemikiran yang lebih maju.Bentuklahan memiliki ciri - ciri tertentu, tergantung pada proses geomorfologiyang berpengaruh terhadap bentuklahan tersebut. Dataran banjir, kipas aluvial, dan delta merupakan hasil kegiatan arus sungai, sehingga ciri - ciri yang berkembang padabentuklahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk klasifikasi genetika bentuklahan.Rekayasa yang tepat dari suatu arti proses evolusi bentuklahan tidak hanyamemberikan gambaran yang lebih baik dari perkembangan bentuklahan, tetapi termasukjuga menegaskan hubungan genetika terjadinya bentuklahan. Proses geomorfologi yangrumit dan media yang bekerja dibawah kondisi iklim tertentu disebut sebagai sistemmorfogenik (morphogenic system, Triccart dan Cailleux, 1955). Konsep 5 : Media erosi yang berbeda pada permukaan bumi mem - bentuk susunan bentuklahan tertentu. Ciri - ciri proses bentuklahan tergantung pada tahap perkembangan proses, danW.M Davis menyebutnya sebagai konsep siklus geomorfologi. tahap perkembanganproses diawali dari tahap muda, dewasa dan tua. Pada tahap akhir dari prosesgeomorfologi permukaan bumi memiliki topografi berelief rendah yang disebut sebagaipeneplain (perataan). Beberapa akhli geomorfologi percaya bahwa permukaan bumimemiliki keteraturan umur, tetapi tidak semua yakin bahwa tahap muda, dewasa dan tuayang dikemukakan oleh W.M Davis merupakan suatu kenyataan. Konsep umum yangdigunakan pada tingkat dasar memiliki beberapa kelemahan apabila di-terapkan padaevolusi permukaan bumi yang lebih rumit, karena akan sulit menentukan karakteristikperkembangan bentuklahan yang khusus, sehingga menimbulkan keraguan, terutamaterhadap peneplain (perataan) yang dianggap sebagai akhir dari suatu siklusgeomorfologi.Istilah siklus geomorfologi tidak selalu tepat untuk menunjukkan suatu perubahanbentanglahan akibat gradasional, tetapi mencari istilah atau konsep pengganti

sangatsulit, sehingga penggunaan istilah siklus geomorfologi tidak hanya menyatakan siklusalam yang mewakili tahap evolusi bentuk permukaan bumi tetapi termasuk pulapemikiran bahwa perkembangan permukaan bumi terjadi secara teratur dan berurutandengan tidak menggunakan penamaan evolusi permukaan bumi sebaai tahap muda,dewasa atau tua yang memiliki pengertian bahwa topografi yang berada pada tahapyang sama memiliki ciri yang sama pula. Kondisi geologi dan keragaman iklimmembentuk ciri permukaan bumi yang sangat beragam walaupun proses geomorfologiberkembang pada periode yang sama. Konsep 6 : Evolusi geomorfologi tidak sesederhana yang dibayang - kan. Perdebaan dan pertentangan didalam ilmu pengetahuan merupakan akibat daripenjelasan yang sangat sederhana dan tidak jelas. Mempelajari bentuklahan akanmengalami kesulitan jika tidak memahami bahwa topografi merupakan hasil dari prosesatau siklus geomorfologi. Pada umumnya topografi rinci hasil dari siklus erosi yangberlangsung .Horberg (1952) mengelompokkan bentanglahan menjadi beberapa kategori,yaitu (1) bentanglahan sederhana, (2) bentanglahan campuran, (3) bentanglahan siklustungal, (4) bentanglahan multi siklus dan (5) bentanglahan hasil pembentukan kembali.Bentanglahan sederhana merupakan hasil proses geomorfologi tunggal, artinyabentanglahan tersebut meninggalkan jejak siklus erosi yang terjadi hanya satu kali danumumnya terbatas pada permukaan bumi yang baru terbentuk, seperti pengangkatanlantai samudra, permukaan kerucut vulkanik, dataran lava, plato atau endapan yangtertutupoleh endapan glasial Plistosen. Bentanglahan campuran merupakan hasil sikluserosi lebih dari satu kali atau hasil dua atau lebih proses geomorfologi, sehingga timbul perdebatan karena pada semua bentanglahan telah terjadi proses geomorfologi yangbercampur, walaupun pada beberapa bentanglahan dapat ditemukan prosesgeomorfologi tunggal, tetapi sangat jarang terjadi. Sebagai contoh bentanglahan hasildari kegiatan aliran air, tetapi perlu disadari bahwa proses yang berlangsung tidak hanyakegiatan aliran air saja, proses - proses yang lain seperti pelapukan, gerakan materialkarena gravitasi, dan perpindahan material oleh angin sangat berpengaruh terhadapperkembangan bentuk rupa bumi. Kondisi yang sama terjadi pada bentanglahan hasilpelarutan oleh air tanah, erosi oleh limpasan air permukaan dan proses proses yangberlangsung terhadap pembentukkan bentanglahan. Bentanglahan campuran tercerminsangat baik pada daerah yang dipengaruhi oleh glasiasi Plistosen.Konsep bentanglahan dengan iklim yang beragam dapat dimasukan sebagaikonsep bentanglahan yang rumit, karena berkembang dibawah kondisi iklim yangberagam sebagai faktor yang mempengaruhi proses geomorfologi dan sangatberhubungan dengan kondisi iklim kala Plistosen. Munculnya bentanglahan masalampau yang telah ditutupi oleh batuan beku atau batuan sedimen karena batuanpenutup tersebut terkikis, seperti saluran - saluran pada masa praglasial yang munculdan hanya sebagain kecil menjadi ciri lokal. Konsep 7 : Topografi bumi yang paling menonjol adalah topografi yang lebih muda dari kala Plistosen. Ciri - ciri topografi tua jarang ditemukan, kecuali berupa bentuklahan tua yangtersingkap kepermukaan akibat dari gradasional. Sebagian besar topografi sekaranglebih muda dari kala Plistosen. Ashley (1931) percaya bahwa pahatan rupa bumiseperti gunung, lembah, pantai, danau, sungai, air terjun dan tebing berumur lebih mudadari Miosen, serta terbentuk sejak munculnya manusia dan sebagian kecil muka bumisekarang memiliki hubungan yang jelas dengan permukaan bumi pra Miosen.Diperkirakan pula bahwa permukaan bumi 90 % terbentuk setelah Tersier dan mungkin99 % terbentuk setelah Miosen Tengah.Secara umum struktur

geologi lebih tua dari pada ciri - ciri topografi yangterbentuk di atasnya, kecuali yang ditemukan pada daerah diatropisma Plistosen Awaldan Resen. Pegunungan Himalaya pertama terlipat pada kala Kapur, kemudian kalaEosen dan Miosen, tetatpi lereng sekarang terbentuk pada kala Plistosen dan air terjunyang terbentuk saat ini lebih muda dari relif rinci yang berumur Plistosen dan Resen. Konsep 8 : Pemahaman terhadap bentanglahan sekarang diperlukan pemahaman kondisi geologi dan iklim pada kala Plistosen. Pemahaman topografi rupa bumi adalah untuk mengenal perubahan kondisigeologi dan kondisi iklim kala Plistosen yang mempengaruhi topografi sekarang.Glasiasi sangat berpengaruh baik secara langsung atau tidak langsung, Material -material hasil pengikisan galsial dan tiupan angin menyebar luas sampai ke daerah yangtidak mengalami glasiasi.Daerah - daerah yang terletak pada lintang menengah, faktor iklim sangatberpengaruh, sehingga daerah sekarang beriklim arid atau semi arid pada zaman glasialberiklim basah. Kurang lebih 100 cekungan di pedalaman Amerika Serikat bagian Baratyang saat ini berbentuk danau dengan iklim arid dan semi arid menunjukkan sistemfluvial yang sama dengan di Asia, Afrika, Australia dan Amerika Utara, sehingga dapatdisimpulkan bahwa glasial sangat mempengaruhi iklim dunia.Daerah - daerah yang sekarang beriklim sedang, selama zaman glasial pernahberiklim seperti di sub arktik Amerika Utara dan Eurasia yang dicerminkan oleh tanah perdebatan karena pada semua bentanglahan telah terjadi proses geomorfologi yangbercampur, walaupun pada beberapa bentanglahan dapat ditemukan prosesgeomorfologi tunggal, tetapi sangat jarang terjadi. Sebagai contoh bentanglahan hasildari kegiatan aliran air, tetapi perlu disadari bahwa proses yang berlangsung tidak hanyakegiatan aliran air saja, proses - proses yang lain seperti pelapukan, gerakan materialkarena gravitasi, dan perpindahan material oleh angin sangat berpengaruh terhadapperkembangan bentuk rupa bumi. Kondisi yang sama terjadi pada bentanglahan hasilpelarutan oleh air tanah, erosi oleh limpasan air permukaan dan proses proses yangberlangsung terhadap pembentukkan bentanglahan. Bentanglahan campuran tercerminsangat baik pada daerah yang dipengaruhi oleh glasiasi Plistosen.Konsep bentanglahan dengan iklim yang beragam dapat dimasukan sebagaikonsep bentanglahan yang rumit, karena berkembang dibawah kondisi iklim yangberagam sebagai faktor yang mempengaruhi proses geomorfologi dan sangatberhubungan dengan kondisi iklim kala Plistosen. Munculnya bentanglahan masalampau yang telah ditutupi oleh batuan beku atau batuan sedimen karena batuanpenutup tersebut terkikis, seperti saluran - saluran pada masa praglasial yang munculdan hanya sebagain kecil menjadi ciri lokal. Konsep 7 : Topografi bumi yang paling menonjol adalah topografi yang lebih muda dari kala Plistosen. Ciri - ciri topografi tua jarang ditemukan, kecuali berupa bentuklahan tua yangtersingkap kepermukaan akibat dari gradasional. Sebagian besar topografi sekaranglebih muda dari kala Plistosen. Ashley (1931) percaya bahwa pahatan rupa bumiseperti gunung, lembah, pantai, danau, sungai, air terjun dan tebing berumur lebih mudadari Miosen, serta terbentuk sejak munculnya manusia dan sebagian kecil muka bumisekarang memiliki hubungan yang jelas dengan permukaan bumi pra Miosen.Diperkirakan pula bahwa permukaan bumi 90 % terbentuk setelah Tersier dan mungkin99 % terbentuk setelah Miosen Tengah.Secara umum struktur geologi lebih tua dari pada ciri - ciri topografi yangterbentuk di atasnya, kecuali yang ditemukan pada daerah diatropisma Plistosen Awaldan Resen. Pegunungan Himalaya pertama terlipat pada kala Kapur, kemudian kalaEosen dan Miosen, tetatpi lereng sekarang terbentuk pada kala

Plistosen dan air terjunyang terbentuk saat ini lebih muda dari relif rinci yang berumur Plistosen dan Resen. Konsep 8 : Pemahaman terhadap bentanglahan sekarang diperlukan pemahaman kondisi geologi dan iklim pada kala Plistosen. Pemahaman topografi rupa bumi adalah untuk mengenal perubahan kondisigeologi dan kondisi iklim kala Plistosen yang mempengaruhi topografi sekarang.Glasiasi sangat berpengaruh baik secara langsung atau tidak langsung, Material -material hasil pengikisan galsial dan tiupan angin menyebar luas sampai ke daerah yangtidak mengalami glasiasi.Daerah - daerah yang terletak pada lintang menengah, faktor iklim sangatberpengaruh, sehingga daerah sekarang beriklim arid atau semi arid pada zaman glasialberiklim basah. Kurang lebih 100 cekungan di pedalaman Amerika Serikat bagian Baratyang saat ini berbentuk danau dengan iklim arid dan semi arid menunjukkan sistemfluvial yang sama dengan di Asia, Afrika, Australia dan Amerika Utara, sehingga dapatdisimpulkan bahwa glasial sangat mempengaruhi iklim dunia.Daerah - daerah yang sekarang beriklim sedang, selama zaman glasial pernahberiklim seperti di sub arktik Amerika Utara dan Eurasia yang dicerminkan oleh tanah yang membeku secara permanen dan biasa disebut sebagai permafrost . Rejim aliranyang dipengaruhi oleh perubahan iklim ditandai dengan perselingan antara agradasi(pengendapan) dan gradasi (pe - ngikisan). Perubahan muka air laut memiliki pengaruhterhadap topografi, karena pembekuan samudera menyebabkan penurunan muka airlaut dan kembali normal pada zaman interglasial. Pencairan es terhadap lautan sangatberpengaruh terhadap pembentukkan koral.Hasil pengikisan akibat pencairan es atau endapan glasial yang tertiup anginmembentuk gumuk pasir (sand dunes) atau bercampur dengan lanau atau lempungdisebut sebagai loess. Glasiasi sangat berpengaruh terhadap pembentukkan danau,seperti Great Lakes merupakan sistem aliran yang dipengaruhi oleh glasial terbesar didunia. Glasiasi kala Plistosen merupakan peristiwa yang paling besar walaupundiatropisma yang berkembang sejak Pliosen, Plistosen sampai Resen masih berperansebagai faktor pe ngaruh pembentukkan bentanglahan. Konsep 9 : Pengenalan iklim sangat penting untuk dapat memahami dengan baik perbedaan proses geomorfologi yang berlangsung. Faktor iklim, khususnya temperatur dan penguapan sangat berpengaruhterhadap proses geomorfologi. Perubahan iklim dapat berpengaruh secara langsungatau tidak langsung, sebagai contoh iklim yang berpengaruh tidak langsung terhadapproses geomorfologi adalah sebaran, kerapatan dan jenis vegetasi, sedangkanpengaruh langsung antara lain curah hujan, pe nguapan dan perubahantemperaturan harian. Konsep 10 : Geomorfologi menekankan kondisi sekarang bermanfaat untuk mengungkap sejarah perkembangan bumi . Geomorfologi cenderung menekankan asal - usul (proses) bentanglahan saat inidan masa lalu selaras dengan waktu geologi. Akhli geomorfologi selalu melakukanpendekatan dengan menggunakan hukum uniformitarianisme. Paleogeomorfologibentuklahan merupakan sejarah alam geomorfologi yang diperkenalkan oleh Bryan(1940) dan menjelaskan bahwa bentuklahan merupakan hasil dari suatu proses,sehingga tidak ada alasan untuk memisahkan antara studi bentanglahan dengan geologidinamik. Perbedaan antara bentuklahan dengan geologi dinamik

yang paling jelasadalah proses terjadinya bentuklahan atau sisa - sisa bentuklahan yang relatif muda. BAB 2 SISTEM PENELITAN DAN PEMETAANGEOMORFOLOGI Sistem penelitian dan pemetaan geomorfologi telah banyak dikembangkanmselaras dengan tujuan penelitian yang dilakukannya, tetapi masih banyak terjadikerancuan, khususnya pemahaman geomorfologi untuk tujuan pemetaan geologi. Salahsatu sistem yang telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai tujuan yaitu sistem yangdikembangkan oleh International Institute for Aerial survey and Earth Sciences (ITC),Belanda.Verstappen (1967 dan 1968) dan Van Zuidam (1968 dan 1975) telahmengembangkan sistem penelitian geomorfologi berdasarkan pengalamannya diseluruh dunia, khususnya di wilayah tropis (Indonesia dan Amerika Latin), selanjutnyadisebut dengan sistem pembuatan peta geomorfologi untuk berbagai macam tujuan.Metode ITC dapat digunakan untuk tujuan pemetaan geologi, karena memasukkanbeberapa aspek geomorfologi disertai dengan legenda yang sederhana dan jelas,sehingga menjadi suatu sistem pemetaan geomorfologi yang memiliki karakteristik yangjelas.Unsur - unsur yang perlu diperhatikan didalam menyusun sistem gemorfologiadalah sebagai berikut :1. Sistem dapat digunakan untuk setiap daerah dan lentur (fleksibel), artinyalegenda pada peta harus dapat dijadikan simbol untuk suatu keputusan obyekpenelitian.2. Sistem dapat digunakan untuk pemetaan dengan berbagai macam skala,sehingga isi peta diselaraskan dengan skala secara konseptual dan grafis.3. Sistem harus memberi penekanan terhadap unsur - unsur bentuklahan,sehingga sistem mampu dijadikan landasan penelitian geomorfologi analitikdan geomorfologi sintetik.4. Sistem harus menghasilkan peta - peta yang sederhana, sehingga dapatmenekan biaya pembuatan peta. 2.1 Pemahaman peta dan manfaat peta Peta adalah gambaran dari rupa bumi yang mencerminkan keadaan suatudaerah atau lokasi, sehingga peta dapat disebut sebagai petunjuk atau pemberiinformasi rupa bumi dan lokasi suatu daerah. Beberapa jenis peta sebagai petunjuk danpemberi informasi antara lain : peta informasi, peta dasar (base map) dan peta bertema(thematic map). 2.1.1 Peta informasi Peta informasi merupakan peta yang dapat digunakan oleh berbagai pihak,dengan tujuan agar pengguna peta dapat mencapai tujuannya tanpa harus tersesat.Biasanya peta informasi memiliki kandungan yang sangat sederhana, sesuai denganfungsi peta tersebut yaitu sebagai petunjuk dan pemberi informasi. Contoh - contoh petainformasi antara lain peta pariwisata, peta sekolah (atlas) dan peta topografi.Peta pariwisat mengandung informasi - informasi tentang letak, jarak atau cirikhas tujuan wisata, sedangkan peta sekolah (atlas) memberi petunjuk tentang daerahpropinsi atau kabupaten, ibu kota propinsi atau kabupaten, sungai - sungai yang terkenal dan gunung - gunung yang terkenal. Peta topografi memilki kandunganinformasi dan petunjuk daerah, lokasi, sungai, gunung, titik ketinggian dan garisketinggian (kontur) yang dapat mencerminkan kondisi lereng dengan melihat kerapatankontur pada peta. Biasanya peta topografi dijadikan peta kerangka untuk menyusun petadasar atau peta bertema (thematic map) yang dapat memberikan informasi tentanghubungan antara elemen - elemen pokok dan satuan geomorfologi. 2.1.2 Peta dasar (base map) Peta dasar adalah suatu gambaran dari berbagai komponen yang terpilihdidalam suatu daerah pemetaan. Komponen - komponen tersebut harus memilikihubungan dengan topografi, sehingga jika komponen - komponen tersebut tidakmemiliki hubungan, maka menjadi tidak bermanfaat

dan informasi yang dipetakantersebut menjadi tidak berguna karena tidak dapat dilokalisasi (diplot) dan dievaluasiterhadap kondisi - kondisi yang diharapkan dan akhirnya hanya digunakan sebagaidasar perbandingan pada suatu daerah saja. Informasi dan peta topografi yang terbarumerupakan kebutuhan yang mutlak, karena kesalahan biasanya terjadi karenapenggunaan material dasar (peta topografi atau foto udara) yang lama dan tidak teliti.Jika informasi dari peta topografi atau foto udara dapat diandalkan, maka kandunganpokok pada peta tujuan akan sangat bermanfaat. Informasi pada peta topografi atau fotoudara yang berhubungan langsung dengan unsur - unsur geografi, seperti batasadministratif daerah, nama kampung, jalan dan sebagainya sangat bermanfaat untukmenentukan lokasi penelitian. Penentuan lokasi yang baik dan tepat merupakan unsurutama didalam menyusun peta dasar yang baik, misalnya :- Posisi titik kontrol geodetik- Posisi konstruksi (bangunan, jalan raya, rel KA atau saluran)- Posisi danau dan sungaiRincian topografi (batasan topografi, seperti tebing, lembah, bukit-bukit kecil, punggungan dan sebagainya).- Faktor - faktor yang sering berubah, seperti :Kondisi hidrografiBatas pemukimanBatas wilayah kehutanan/ pertanian/perkebunan.Nama - nama daerah.Batas sungai dan pantai.Unsur - unsur penting menyusun peta dasar untuk kepentingan geomorfologiatau geologi antara lain :1. Keselarasan unsur - unsur peta dasar dengan materi pokok.2. Memilih unsur - unsur peta yang mudah dimengerti.3. Memilih unsur - unsur peta secara umum seperti garis atau titikdan tampilan peta yang akan dijadikan acuan.4. Membatasi unsur - unsur peta dasar sampai batas minimum, ter-gantung pada tingkat kesulitan dari unsur pokok.Maksud penyusunan peta dasar sebelum melaksanakan kegiatan tertentumerupakan langkah persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan, sehingga peta dasarmerupakan peta rencana kegiatan yang telah tersusun untuk memudahkan kegiatanyang akan dilakukan dan menghemat biaya.Biasanya yang digunakan sebagai peta dasar untuk suatu kegiatan adalah petatopografi yang sebenarnya hanya memberikan informasi secara umum, seperti titikketinggian, garis ketinggian (kontur), nama sungai dan nama daerah, sehinggamemerlukan analisis agar dapat dijadikan peta dasar. Sebagai contoh kerapatan gariskontur mencerminkan lereng yang terjal, maka dugaan sementara terhadap lereng yang terkenal dan gunung - gunung yang terkenal. Peta topografi memilki kandunganinformasi dan petunjuk daerah, lokasi, sungai, gunung, titik ketinggian dan garisketinggian (kontur) yang dapat mencerminkan kondisi lereng dengan melihat kerapatankontur pada peta. Biasanya peta topografi dijadikan peta kerangka untuk menyusun petadasar atau peta bertema (thematic map) yang dapat memberikan informasi tentanghubungan antara elemen - elemen pokok dan satuan geomorfologi. 2.1.2 Peta dasar (base map) Peta dasar adalah suatu gambaran dari berbagai komponen yang terpilihdidalam suatu daerah pemetaan. Komponen - komponen tersebut harus memilikihubungan dengan topografi, sehingga jika komponen - komponen tersebut tidakmemiliki hubungan, maka menjadi tidak bermanfaat dan informasi yang dipetakantersebut menjadi tidak berguna karena tidak dapat dilokalisasi (diplot) dan dievaluasiterhadap kondisi - kondisi yang diharapkan dan akhirnya hanya digunakan sebagaidasar perbandingan pada suatu daerah saja. Informasi dan peta topografi yang terbarumerupakan kebutuhan yang mutlak, karena kesalahan biasanya terjadi karenapenggunaan material dasar (peta topografi atau foto udara) yang lama dan tidak teliti.Jika informasi dari peta topografi atau foto udara dapat diandalkan, maka kandunganpokok pada peta tujuan akan sangat bermanfaat. Informasi pada peta topografi atau fotoudara yang berhubungan langsung dengan unsur - unsur geografi, seperti batasadministratif daerah, nama kampung, jalan dan sebagainya sangat bermanfaat untukmenentukan lokasi penelitian. Penentuan lokasi yang baik dan tepat merupakan unsurutama didalam menyusun peta dasar yang baik, misalnya :- Posisi titik kontrol

geodetik- Posisi konstruksi (bangunan, jalan raya, rel KA atau saluran)- Posisi danau dan sungaiRincian topografi (batasan topografi, seperti tebing, lembah, bukit-bukit kecil, punggungan dan sebagainya).- Faktor - faktor yang sering berubah, seperti :Kondisi hidrografiBatas pemukimanBatas wilayah kehutanan/ pertanian/perkebunan.Nama - nama daerah.Batas sungai dan pantai.Unsur - unsur penting menyusun peta dasar untuk kepentingan geomorfologiatau geologi antara lain :1. Keselarasan unsur - unsur peta dasar dengan materi pokok.2. Memilih unsur - unsur peta yang mudah dimengerti.3. Memilih unsur - unsur peta secara umum seperti garis atau titikdan tampilan peta yang akan dijadikan acuan.4. Membatasi unsur - unsur peta dasar sampai batas minimum, ter-gantung pada tingkat kesulitan dari unsur pokok.Maksud penyusunan peta dasar sebelum melaksanakan kegiatan tertentumerupakan langkah persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan, sehingga peta dasarmerupakan peta rencana kegiatan yang telah tersusun untuk memudahkan kegiatanyang akan dilakukan dan menghemat biaya.Biasanya yang digunakan sebagai peta dasar untuk suatu kegiatan adalah petatopografi yang sebenarnya hanya memberikan informasi secara umum, seperti titikketinggian, garis ketinggian (kontur), nama sungai dan nama daerah, sehinggamemerlukan analisis agar dapat dijadikan peta dasar. Sebagai contoh kerapatan gariskontur mencerminkan lereng yang terjal, maka dugaan sementara terhadap lereng yang BAB 2 SISTEM PENELITAN DAN PEMETAANGEOMORFOLOGI Sistem penelitian dan pemetaan geomorfologi telah banyak dikembangkanmselaras dengan tujuan penelitian yang dilakukannya, tetapi masih banyak terjadikerancuan, khususnya pemahaman geomorfologi untuk tujuan pemetaan geologi. Salahsatu sistem yang telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai tujuan yaitu sistem yangdikembangkan oleh International Institute for Aerial survey and Earth Sciences (ITC),Belanda.Verstappen (1967 dan 1968) dan Van Zuidam (1968 dan 1975) telahmengembangkan sistem penelitian geomorfologi berdasarkan pengalamannya diseluruh dunia, khususnya di wilayah tropis (Indonesia dan Amerika Latin), selanjutnyadisebut dengan sistem pembuatan peta geomorfologi untuk berbagai macam tujuan.Metode ITC dapat digunakan untuk tujuan pemetaan geologi, karena memasukkanbeberapa aspek geomorfologi disertai dengan legenda yang sederhana dan jelas,sehingga menjadi suatu sistem pemetaan geomorfologi yang memiliki karakteristik yangjelas.Unsur - unsur yang perlu diperhatikan didalam menyusun sistem gemorfologiadalah sebagai berikut :1. Sistem dapat digunakan untuk setiap daerah dan lentur (fleksibel), artinyalegenda pada peta harus dapat dijadikan simbol untuk suatu keputusan obyekpenelitian.2. Sistem dapat digunakan untuk pemetaan dengan berbagai macam skala,sehingga isi peta diselaraskan dengan skala secara konseptual dan grafis.3. Sistem harus memberi penekanan terhadap unsur - unsur bentuklahan,sehingga sistem mampu dijadikan landasan penelitian geomorfologi analitikdan geomorfologi sintetik.4. Sistem harus menghasilkan peta - peta yang sederhana, sehingga dapatmenekan biaya pembuatan peta. 2.1 Pemahaman peta dan manfaat peta Peta adalah gambaran dari rupa bumi yang mencerminkan keadaan suatudaerah atau lokasi, sehingga peta dapat disebut sebagai petunjuk atau pemberiinformasi rupa bumi dan lokasi suatu daerah. Beberapa jenis peta sebagai petunjuk danpemberi informasi antara lain : peta informasi, peta dasar (base map) dan peta bertema(thematic map). 2.1.1 Peta informasi Peta informasi merupakan peta yang dapat digunakan oleh berbagai pihak,dengan tujuan agar pengguna peta dapat mencapai tujuannya tanpa harus tersesat.Biasanya peta informasi memiliki

kandungan yang sangat sederhana, sesuai denganfungsi peta tersebut yaitu sebagai petunjuk dan pemberi informasi. Contoh - contoh petainformasi antara lain peta pariwisata, peta sekolah (atlas) dan peta topografi.Peta pariwisat mengandung informasi - informasi tentang letak, jarak atau cirikhas tujuan wisata, sedangkan peta sekolah (atlas) memberi petunjuk tentang daerahpropinsi atau kabupaten, ibu kota propinsi atau kabupaten, sungai - sungai yang terkenal dan gunung - gunung yang terkenal. Peta topografi memilki kandunganinformasi dan petunjuk daerah, lokasi, sungai, gunung, titik ketinggian dan garisketinggian (kontur) yang dapat mencerminkan kondisi lereng dengan melihat kerapatankontur pada peta. Biasanya peta topografi dijadikan peta kerangka untuk menyusun petadasar atau peta bertema (thematic map) yang dapat memberikan informasi tentanghubungan antara elemen - elemen pokok dan satuan geomorfologi. 2.1.2 Peta dasar (base map) Peta dasar adalah suatu gambaran dari berbagai komponen yang terpilihdidalam suatu daerah pemetaan. Komponen - komponen tersebut harus memilikihubungan dengan topografi, sehingga jika komponen - komponen tersebut tidakmemiliki hubungan, maka menjadi tidak bermanfaat dan informasi yang dipetakantersebut menjadi tidak berguna karena tidak dapat dilokalisasi (diplot) dan dievaluasiterhadap kondisi - kondisi yang diharapkan dan akhirnya hanya digunakan sebagaidasar perbandingan pada suatu daerah saja. Informasi dan peta topografi yang terbarumerupakan kebutuhan yang mutlak, karena kesalahan biasanya terjadi karenapenggunaan material dasar (peta topografi atau foto udara) yang lama dan tidak teliti.Jika informasi dari peta topografi atau foto udara dapat diandalkan, maka kandunganpokok pada peta tujuan akan sangat bermanfaat. Informasi pada peta topografi atau fotoudara yang berhubungan langsung dengan unsur - unsur geografi, seperti batasadministratif daerah, nama kampung, jalan dan sebagainya sangat bermanfaat untukmenentukan lokasi penelitian. Penentuan lokasi yang baik dan tepat merupakan unsurutama didalam menyusun peta dasar yang baik, misalnya :- Posisi titik kontrol geodetik- Posisi konstruksi (bangunan, jalan raya, rel KA atau saluran)- Posisi danau dan sungaiRincian topografi (batasan topografi, seperti tebing, lembah, bukit-bukit kecil, punggungan dan sebagainya).- Faktor - faktor yang sering berubah, seperti :Kondisi hidrografiBatas pemukimanBatas wilayah kehutanan/ pertanian/perkebunan.Nama - nama daerah.Batas sungai dan pantai.Unsur - unsur penting menyusun peta dasar untuk kepentingan geomorfologiatau geologi antara lain :1. Keselarasan unsur - unsur peta dasar dengan materi pokok.2. Memilih unsur - unsur peta yang mudah dimengerti.3. Memilih unsur - unsur peta secara umum seperti garis atau titikdan tampilan peta yang akan dijadikan acuan.4. Membatasi unsur - unsur peta dasar sampai batas minimum, ter-gantung pada tingkat kesulitan dari unsur pokok.Maksud penyusunan peta dasar sebelum melaksanakan kegiatan tertentumerupakan langkah persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan, sehingga peta dasarmerupakan peta rencana kegiatan yang telah tersusun untuk memudahkan kegiatanyang akan dilakukan dan menghemat biaya.Biasanya yang digunakan sebagai peta dasar untuk suatu kegiatan adalah petatopografi yang sebenarnya hanya memberikan informasi secara umum, seperti titikketinggian, garis ketinggian (kontur), nama sungai dan nama daerah, sehinggamemerlukan analisis agar dapat dijadikan peta dasar. Sebagai contoh kerapatan gariskontur mencerminkan lereng yang terjal, maka dugaan sementara terhadap lereng yang yang membeku secara permanen dan biasa disebut sebagai permafrost

. Rejim aliranyang dipengaruhi oleh perubahan iklim ditandai dengan perselingan antara agradasi(pengendapan) dan gradasi (pe - ngikisan). Perubahan muka air laut memiliki pengaruhterhadap topografi, karena pembekuan samudera menyebabkan penurunan muka airlaut dan kembali normal pada zaman interglasial. Pencairan es terhadap lautan sangatberpengaruh terhadap pembentukkan koral.Hasil pengikisan akibat pencairan es atau endapan glasial yang tertiup anginmembentuk gumuk pasir (sand dunes) atau bercampur dengan lanau atau lempungdisebut sebagai loess. Glasiasi sangat berpengaruh terhadap pembentukkan danau,seperti Great Lakes merupakan sistem aliran yang dipengaruhi oleh glasial terbesar didunia. Glasiasi kala Plistosen merupakan peristiwa yang paling besar walaupundiatropisma yang berkembang sejak Pliosen, Plistosen sampai Resen masih berperansebagai faktor pe ngaruh pembentukkan bentanglahan. Konsep 9 : Pengenalan iklim sangat penting untuk dapat memahami dengan baik perbedaan proses geomorfologi yang berlangsung. Faktor iklim, khususnya temperatur dan penguapan sangat berpengaruhterhadap proses geomorfologi. Perubahan iklim dapat berpengaruh secara langsungatau tidak langsung, sebagai contoh iklim yang berpengaruh tidak langsung terhadapproses geomorfologi adalah sebaran, kerapatan dan jenis vegetasi, sedangkanpengaruh langsung antara lain curah hujan, pe nguapan dan perubahantemperaturan harian. Konsep 10 : Geomorfologi menekankan kondisi sekarang bermanfaat untuk mengungkap sejarah perkembangan bumi . Geomorfologi cenderung menekankan asal - usul (proses) bentanglahan saat inidan masa lalu selaras dengan waktu geologi. Akhli geomorfologi selalu melakukanpendekatan dengan menggunakan hukum uniformitarianisme. Paleogeomorfologibentuklahan merupakan sejarah alam geomorfologi yang diperkenalkan oleh Bryan(1940) dan menjelaskan bahwa bentuklahan merupakan hasil dari suatu proses,sehingga tidak ada alasan untuk memisahkan antara studi bentanglahan dengan geologidinamik. Perbedaan antara bentuklahan dengan geologi dinamik yang paling jelasadalah proses terjadinya bentuklahan atau sisa - sisa bentuklahan yang relatif muda.

delta merupakan hasil kegiatan arus sungai, sehingga ciri - ciri yang berkembang padabentuklahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk klasifikasi genetika bentuklahan.Rekayasa yang tepat dari suatu arti proses evolusi bentuklahan tidak hanyamemberikan gambaran yang lebih baik dari perkembangan bentuklahan, tetapi termasukjuga menegaskan hubungan genetika terjadinya bentuklahan. Proses geomorfologi yangrumit dan media yang bekerja dibawah kondisi iklim tertentu disebut sebagai sistemmorfogenik (morphogenic system, Triccart dan Cailleux, 1955). Konsep 5 : Media erosi yang berbeda pada permukaan bumi mem - bentuk susunan bentuklahan tertentu. Ciri - ciri proses bentuklahan tergantung pada tahap perkembangan proses, danW.M Davis menyebutnya sebagai konsep siklus geomorfologi. tahap perkembanganproses diawali dari tahap muda, dewasa dan tua. Pada tahap akhir dari prosesgeomorfologi permukaan bumi memiliki topografi berelief rendah yang disebut sebagaipeneplain (perataan). Beberapa akhli

geomorfologi percaya bahwa permukaan bumimemiliki keteraturan umur, tetapi tidak semua yakin bahwa tahap muda, dewasa dan tuayang dikemukakan oleh W.M Davis merupakan suatu kenyataan. Konsep umum yangdigunakan pada tingkat dasar memiliki beberapa kelemahan apabila di-terapkan padaevolusi permukaan bumi yang lebih rumit, karena akan sulit menentukan karakteristikperkembangan bentuklahan yang khusus, sehingga menimbulkan keraguan, terutamaterhadap peneplain (perataan) yang dianggap sebagai akhir dari suatu siklusgeomorfologi.Istilah siklus geomorfologi tidak selalu tepat untuk menunjukkan suatu perubahanbentanglahan akibat gradasional, tetapi mencari istilah atau konsep pengganti sangatsulit, sehingga penggunaan istilah siklus geomorfologi tidak hanya menyatakan siklusalam yang mewakili tahap evolusi bentuk permukaan bumi tetapi termasuk pulapemikiran bahwa perkembangan permukaan bumi terjadi secara teratur dan berurutandengan tidak menggunakan penamaan evolusi permukaan bumi sebaai tahap muda,dewasa atau tua yang memiliki pengertian bahwa topografi yang berada pada tahapyang sama memiliki ciri yang sama pula. Kondisi geologi dan keragaman iklimmembentuk ciri permukaan bumi yang sangat beragam walaupun proses geomorfologiberkembang pada periode yang sama. Konsep 6 : Evolusi geomorfologi tidak sesederhana yang dibayang - kan. Perdebaan dan pertentangan didalam ilmu pengetahuan merupakan akibat daripenjelasan yang sangat sederhana dan tidak jelas. Mempelajari bentuklahan akanmengalami kesulitan jika tidak memahami bahwa topografi merupakan hasil dari prosesatau siklus geomorfologi. Pada umumnya topografi rinci hasil dari siklus erosi yangberlangsung .Horberg (1952) mengelompokkan bentanglahan menjadi beberapa kategori,yaitu (1) bentanglahan sederhana, (2) bentanglahan campuran, (3) bentanglahan siklustungal, (4) bentanglahan multi siklus dan (5) bentanglahan hasil pembentukan kembali.Bentanglahan sederhana merupakan hasil proses geomorfologi tunggal, artinyabentanglahan tersebut meninggalkan jejak siklus erosi yang terjadi hanya satu kali danumumnya terbatas pada permukaan bumi yang baru terbentuk, seperti pengangkatanlantai samudra, permukaan kerucut vulkanik, dataran lava, plato atau endapan yangtertutupoleh endapan glasial Plistosen. Bentanglahan campuran merupakan hasil sikluserosi lebih dari satu kali atau hasil dua atau lebih proses geomorfologi, sehingga timbul 1.2.4 Beberapa konsep dasar Thornbury (1969) Pembahasan tentang konsep geomorfologi untuk bentanglahan jangan hanyamenggunakan salah satu konsep saja, tetapi akan lebih baik jika beberapa konsepgeomorfologi dapat dipahami sehingga evaluasi terhadap bentanglahan akan lebih baik. Konsep 1 : Proses yang berlangsung secara fisik saat ini memiliki kecepatan yang berbeda selaras dengan waktu geologi. Dasar - dasar geologi modern yang dikenal sebagai uniformitarian telahdikembangkan oleh Hutton pada tahun 1785, selanjutnya ditulis kembali oleh Playfairpada tahun 1802 dan dikembangkan oleh Lyell sebagai maha karyanya dengan judulDasar - dasar Geologi ( Principles of Geology ). Hutton mencetuskan : " saat ini adalahkunci masa lalu " telah diterapkan secara baku sehingga menimbulkan perdebatan,karena pernyataan tersebut mengandung arti bahwa proses geologi yang berlangsungselaras dengan waktu geologi memiliki kecepatan yang sama dengan saat sekarang.Konsep ini tentunya salah, karena galasiasi (pencairan es) memiliki peran yang sangatpenting sejak kala Plistosen dan sepanjang waktu geologi dari pada sekarang.Perlu dipahami juga bahwa iklim sekarang telah berubah, daerah yang memilikiiklim basah pada masa

lalu, sekarang telah berubah menjadi beriklim kering (gurun) dansebaliknya. Periode dari ketidak stabilan gerakan kulit bumi berlangsung pada periodepemekaran, sedangkan kulit bumi sekarang relatif stabil. Salah satu contoh prosesgeologi yang berlangsung selaras dengan waktu geologi yaitu pengikisan lembah oleharus yang berlangsung sejak masa lalu sampai sekarang, tetapi pengikisan lembah olehpencairan es (glasiasi) pada kala Plistosen memiliki perbedaan dengan proses glasiasipada umumnya. Angin telah mengendapkan batupasir Navajo sejak kala Yura danmemiliki perbedaan dengan gerakan yang dipengaruhi oleh angin sekarang. Konsep 2 : Geologi struktur merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap evolusi bentuklahan yang tampak sekarang. Siswa - siswa W.M Davis diajarkan tentang faktor utama yang mempengaruhiperkembangan bentuklahan adalah struktur geologi, proses geomorfologi dan tingkatpengaruhnya. Saat ini beberapa akhli geomorfologi meragukan terhadap tingkatpengaruh sebagai faktor utama yang mempengaruhi perkembangan bentuklahan, akantetapi para akhli geologi setuju terhadap konsep proses dan geologi struktur sebagaipengaruh utama. Pernyataan struktur geologi tidak hanya diterapkan pada pandangansempit, seperti struktur batuan, struktur perlipatan, struktur sesar dan ketidak selarasan,tetapi perhatian perlu ditekankan pula terhadap material bumi penyusun bentuklahansecara keseluruhan yang memiliki perbedaan pengaruh fisika dan kimia. Pandanganstruktur geologi selanjutnya didalam pembahasan ini adalah suatu fenomena geologiyang lebih luas, yaitu posisi batuan di tempat yang tinggi, kekar, perlapisan batuan,sesar dan perlipatan, kekerasan mineral tertentu, porositas batuan dan berbagai macamperbedaan pada batuan penyusun kulit bumi. Pernyataan struktur geologi dapatdimanfaatkan untuk memahami strtigrafi dan struktur susunan (sikuen) batuan yangmuncul sebagai singkapan pada suatu daerah, seperti perlapisan horisontal, perlapisanyang memiliki kemiringan perlapisan (dip), terlipat atau tersesarkan, sehinggapemahaman struktur geologi yang sederhana menjadi penting.Ungkapan batuan keras (tahan) atau lunak (tidak tahan) terhadap prosesgeomorfologi merupakan pemakaian ungkapan yang biasa selama digunakan untukpandangan yang relatif dan tidak ditekankan untuk pandangan pengaruh fisika ataukimia, karena batuan dipengaruhi pula oleh proses fisika dan kimia. Suatu batuan

Anda mungkin juga menyukai