Program Dan Car A Be La Jar
Program Dan Car A Be La Jar
1. MENGENAL KURIKULUM 2004 / KBK. Kurikulum 2004 biasa disebut dengan KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ). Kurikulum ini basis utamanya adalah Kompetensi. Kompetensi
merupakan gabungan dari pengetahuan, Keterampilan dan Sikap yang ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajar atau kemampuan yang dikuasai oleh siswa setelah mempelajari bidang studi tertentu. Perubahan mendasar pada kurikulum berbasis kompetensi.adalah bahwa pembelajaran didalam maupun, diluar kelas tidak lagi bersifat guru sentries, tetapi siswa sentries. Kegiatan belajar mengajar bukan lagi monopoli guru, sebab guru hanya sebagai fasilitator. Guru yang mengajar dengan berceramah sepanjang jam pelajaran adalah tindakan yang tidak tepat, karena dengan metode ini siswa hanya menjadi obyek bukan subyek. Siswa menjadi pasif, tidak mendapatkan pengalaman, tidak mendapatkan tantangan dan tidak memperoleh kompetensi. 2. MODEL PEMBELAJARAN DALAM KBK. Untuk menciptakan pembelajaran yang hidup didalam kelas, guru dituntut memanfaatkan media dan menggunakan metode mengajar yang tepat. Prinsip belajar yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan harus menjadi landasan dalarn setiap kegiatan pembelajaran. Diskusi kelompok, presentasi, sosiodrama, investigasi, wawancara dan lain-lain, adalah model-model pembelajaran yang tidak lagi membelenggu murid untuk duduk manic dibangku sepanjang hari. 3. PEHILAIAN DALAM KBK. KBK bukan berarti siswa diberi materi pelajaran apa, tetapi siswa mempunyai kompetensi atau kemampuan apa setelah mempelajari pelajaran tertentu. Implikasi dari kompetensi ini adalah bahwa system penilaian yang diterapkan terhadap siswa meliputi 3 aspek, yaitu .
a.
Seorang siswa dikatan kompeten apabila nilai kognitif, psikomotor dan afektif masing-masing mata pelajaran telah tuntas atau mencapai nilai tertentu misal 65, 70, 75 sesuai SKBM (Standard Ketuntasan Belajar Minimal) masingmasing mata pelajaran yang ditentukan oleh sekolah. Jika belum tuntas siswa wajib mengikuti kegiatan REMIDI Apabila sudah tuntas, siswa mengikuti kegiatan PENGAYAAN.
Penilaian yang dilakukan oleh guru bersifat berkelanjutan dan terus-menerus. Untuk aspek kognitif penilaian dimulai dari proses (keaktifan siswa saat mengikuti pelajaran), tugas- tugas (kwalitas jawabart/pekerjaan siswa) dan nilai ulangan siswa (ulangan harian, ulangan tengah semester dan akhir semester), Untuk aspek psikomotor, penilaian tergantung aspek-aspek yang dinilai pada tiap mata peIajaran, untuk pendidikan jasmani yang lebih banyak dilapangan, tentu saja sangat berbeda dengan pelaiaran IPA yang berupa praktek kerja di Laboraturium atau palajaran bahasa yang menekankan pada praktek berkomunikasi (berdialog, pidato, debat,dst). Penilaian Psikomotor tidak diberikan untuk mata pelaiaran PPKN, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi dan Maternatika. Aspek penilaian afektif diberikan untuk semua-mata pelajaran. Penilaian Afektif didasarkan pada prosentase kehadiran siswa, respon siswa atau keaktifan siswa saat mengikuti pelajaran, ketepatan waktu dan keseriusan dalam mengerjakan dan mengurnpulkan tugas. 4. PERAN DAN AKTIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KBK. Rumusan pengalaman belajar siswa yang disusun guru dalam silabus dengan jeias menuntut siswa aktif sehingga mereka mampu menguasai kompetensi tertentu. Sebagai contoh, siswa mampu mendiskripsikan bangunan cagar budaya didepan gedung Negara Grahadi setelah melakukan observasi. Dari contoh silabus mata pelajaran sejarah diatas, jelas siswa mampu mendeskripsikan dengan benar bangunan tersebut setelah melakukan kunjungan, sehingga deskripsi yang mereka paparkan benar-benar merupakan pengalaman belajar yang mereka peroleh. Dengan demikian dalam rnengikuti pelajaran, siswa dituntut aktif dan kreatif diwujudkan dengan keberanian untuk menjawab, berpendapat, berdiskusi, berdebat dll. Pada modus pengalaman belajar, kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan. Pembelajaran KBK mengarah pada modus pengalaman belajar, yang terakhir, siswa tidak hanya sekedar mengatakan tetapi.juga melakukan. 5. KENAIKAN KELAS DAN PENJURUSAN.
a. Siswa dinyatakan naik kelas jika paling banyak memiliki nilai kurang pada 3
mata pelajaran (tidak tuntas paling banyak 3 mata pelajaran pada aspek kognitif,
psikomotor dan afektif) serta nilai non akademis yang diambil dari jumlah poin pelanggaran tata tertib siswa.
a. Penjurusan dilaksanakan saat naik kelas 11
Variasi Kegiatan
Pengelolaan Kelas
Klasikal individual
Varisai Penilaian
Test Formal
Jawaban
Latihan
Latihan kurang Jumlah soal terlalu sedikit Tugas sekali jadi Anak menunggu giliran Kurang menantang
Interaktif
Satu arah (G
S)
Sumber belajar
Guru Buku
Alat bantu
Jawaban berbeda-beda Latihan lebih intensif Jumlah soal memadai Draf 1, perbaikan 1, perbaikan 2 Setiap anak mendapatkan kesempatan Lebih menantang Tuntutan tinggi Anak labih produktif Hasil karya anak dipajangkan G S S G S S S Orang dewasa S Sumber Guru Siswa Buku Perpustakaan Media Alam sekitar Nara sumber Lingkungan Alat sederhana Barang bekas