Anda di halaman 1dari 1

REFLEKSI DIRI TERHADAP KEIMANAN

Ajie Kurniawan Azhari 17002011

ABSTRAK Sebagai individu yang terlahir dalam keluarga yang beragama, tentu saya juga mengetahui sekaligus percaya akan keberadaan Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatunya, termasuk diri saya. Memang sepanjang hidup saya ini, saya belum pernah menjumpai-Nya, namun saya percaya dengan adanya tanda-tanda keberadaan-Nya. Keberadaan-Nyalah yang secara sadar atau tidak dapat mencegah saya dari mulai perbuatan yang kurang baik hingga yang tidak baik. Ilmu dasar agama yang telah saya dapati, menyebabkan saya menjadi manusia yang tidak bisa lepas dari nilai-nilai agama tersebut. Segala tindakan yang akan dan telah diambil, disadari atau tidak, dibatasi oleh aturan-aturan agama. Jelas hal ini bisa menimbulkan ironi, seperti melaksanakan puasa Ramadhan hanya mendapatkan lapar dan dahaga, jika satu dan lainnya bertentangan. Menurut saya ini merupakan kekurangan dari apa-apa yang telah telah diyakini, sebuah bentuk kontradiksi (tension of religion), dari konsep kekurangan tadi saya, membolongi tiap motif arabesque dalam karya. Dalam proses berkarya, khususnya karya dengan tema spiritualitas, harus dapat memberikan perubahan, minimal untuk dirinya sendiri untuk merenungkan kembali, apa yang hendak disampaikan kepada orang lain, apa sebuah peringatan, ajaran, atau sebuah dogma, jika memang ajaran apa kita telah bersungguh-sungguh telah mengamalkan ajaran tersebut atau hanya sebatas visual saja?

Anda mungkin juga menyukai