Anda di halaman 1dari 3

Om Swastiastu, Kepada yang terhormat Bapak Kepala SMAN 4 Denpasar, Yang kami hormati para guru beserta staf

pegawai di SMAN 4 Denpasar, Serta teman-teman yang saya cintai. Baiklah, pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat da karuniaNya kita semua dapat berkumpul di tempat ini, pada pagi yang cerah ini. Dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-65.

Hadirin yang saya hormati, Lebih dari enam dekade, bangsa kita tercinta Bangsa Indonesia mengalami suka dan duka dalam melewati pasang-surut kehidupan berbangsa dan bernegara. Serayanya kita bersyukur dan berterima kasih atas perjuangan para pahlawan, yang telah rela mengorbankan segenap jiwa dan raganya demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa kita yang tercinta ini. Untuk memperoleh kemerdekaan ini, tidak hanya materi yang mereka korbankan tetapi raga mereka, jiwa mereka, mereka persembahkan untuk Negara Republik Indonesia.

Tahun 2010 ini sangatlah bermakna dan merupakan tahun yang sangat simbolis bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-65, 100 tahun tonggak Kebangkitan Nasional, delapan dasawarsa sumpah pemuda dan 10 tahun Reformasi, merupakan tonggak sejarah yang telah membuktikan jati diri bangsa yang sangat tangguh dalam menghadapi tantangan.

Dalam 10 tahun terakhir sejak reformasi, bangsa Indonesia telah mampu membuktikan ketangguhannya dan eksistensinya sebagai bangsa modern yang demokratis dihadapan dunia Internasional. Walaupun dalam perjalannya bangsa Indonesia banyak sekali menghadapi permasalahan yang datang silih berganti. Yang seringkali menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa kita, hal tersebut dapat kita lihat dari maraknya korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara. Maraknya bencana yang timbul akibat human error. Namun permasalahan tersebut perlahan-lahan dapat kita lewati bersama. Hal tersebut dikarenakan kita tetap melestarikan jati diri bangsa, yang tercermin dalam empat pilar, yaitu Pancasila, UndangUndang Dasar 1945, NegaraKesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Hadirin sekalian, Masalah demi masalah yang menempa Indonesia tidak hanya berhenti sampai di situ saja, namun kita sebagai warga Indonesia dan sebagai generasi muda khususnya patut menyadari bahwa bangsa kita masih terus diterpa oleh berbagai cobaan yang lebih berat lagi. Seperti kata pepatah semakin tinggi suatu pohon, maka semakin kencang angin yang menerpa, pepatah tersebut mungkin sudah sering mampir ditelinga anda semua, dimana pepatah tersebut merupakan analogi sangat pantas menggambarkan proses perkembangan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, pada HUT Kemerdekaan RI yang ke-65 ini, kita tidak sepantasnya lagi berpangku tangan, namun kita harus bangkit dan ikut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa, bukan dengan tombak atau bambu runcing tetapi dengan pikiran yang kritis dan inovatif untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik. Baiklah sekian sepatah dua patah kata yang dapat saya sampaikan pada pidato saya pagi ini. Terima kasih atas waktunya, serta saya tidak lupa memohon maaf bila ada ucapan saya yang kurang berkenan di hati para hadirin. Sekian dan terima kasih. Saya tutup dengan Parama Santi. Om Santhi, Santhi, Santhi, Om Selamat pagi.

TUGAS BAHASA INDONESIA MEMBUAT PIDATO

Nama : Listya Dwitasari Kelas : XI A1 Nomor : 25

SMA NEGERI 4 DENPASAR

Anda mungkin juga menyukai