Anda di halaman 1dari 11

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

Audzubillahi minasy-syaithanir-rajiim, Bismillahirrahmanirrahiim, Allahumma shalli ala habibika Muhammad shalallahi alaihi wa salam nabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa shahbihi wa salim Astaghfirullahal adhiim, allhummaghfirli wali walidaiyna kama rabbayani saghira, allhummaghfirli muslimin wal muslimaat wal mukminin wal mukminaat, amiin yaa Rabbal alamiin. Dengan tali silautrahmi seperti ini semoga menambah kebaikan. Mohon maaf jika agak lambat membalas karena kepadatan pekerjaan. Ada orang yang mendapatkan sesuatu dengan mudah dan cepat, ada yang lambat, dan ada yang ditengah-tengah dari keduanya dan yang ketiga nya adalah mendapatkan dengan cepat maupun lambat (kedua-duanya) dengan selamat, barakah dan kesinambungan. Ini yang dikatakan pas-pas-an, pas butuh pas ada . Siapa orang yang seperti ini ?, bacalah terus sampai pada arti yang pas bagi pembaca. Jangan beramal dengan amal orang lain dan jangan berdoa dengan doa orang lain. Semanjur-manjur nya doa, amal, adalah doa dan amalnya sendiri. Dalam riwayat yang jelas dan sahih saya membaca dan mendengar, Doa adalah senjata dan sekaligus tameng bagi mukmin Doa dikatakan senjata, jika ia di gambarkan sebilah pedang maka harus kuat, tajam, bersih, dipegang oleh lengan yang kuat, dipegang oleh orang yang baik budi dan amal nya, digunakan untuk tujuan yang benar , diayunkan dengan diarahkan ke sasaran yang tepat pada waktu yang tepat pula, diambil manfaat untuk ibadah yang benar menurut agama dan kepatutan hubungan antar makhluq. Ingat, memotong ayam saja pisaunya harus tajam dan bersih dan halal !. Jika senjata doa digambarkan sebuah senapan (pistol, bedil, meriam dll...bahkan BOM) Jika senapan ini kosong, maka perlu peluru, dipegang oleh orang/petugas yang berwenang dan tepat agar pelatuknya di hentak dengan tepat pada waktunya, dan seterusnya....supaya faedah dan manfaat bagi kebaikan dan kebenaran. Begitu banyak senjata di salah gunakan, amal yang benar di salah amalkan... Banyak orang beragama...tetapi tidak mengimani agama dengan benar... Page 1 of 11

Banyak orang sholat, tidak mendapatkan faedah sholat, karena diluar sholat tidak cocok dengan apa yang diperintahkan dalam sholat Takbir... mengagungkan Allah mengangkat kedua tangan pasrah kemudian sedakep seperti orang di borgol tetapi diluar sholat melawan Allah dengan berbagai kesombongan, sedakep tetapi congkak.... Rukuk, pasrah horah totmat tetapi membokong/membohongi diri diluar sholat matanya misalnya menjadi juling ke arah kemungkaran... Sujud, 7 anggota badan turut sujud pasrah kepada Allah tetapi hati sombong... Meluruskan telunjuk mengakui Allah itu satu, tetapi waktunya sholat yang lebih diutamakan adalah urusan dunia... Dan seterusnya....sampai Salam...mengaku sesama muslim dan mukmin adalah saudara tetapi saat tetangga atau saudara atau orang miskin atau anak yatim kesusahan tidak peduli... terkadang bukannya membantu malahan mencemooh dengan berbagai kalimat atau bahasa tubuh yang pada intinya menghina...Jika memberi, pamerr adalah salah satu pelurunya dan tidak jarang di iringi ucapan yang pada intinya...kesombongan dan penghinaan kepada pihak yang lemah. Dengan gambaran tadi, bagaimana doa akan naik kepada Allah, bagaimana senjata akan sampai, jika pelurunya semacam itu... Nah berikut ini sebagian peluru atau mesiu yang di maksud supaya doa mujarab;

KEBAJIKAN ITU.

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi esungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,

Page 2 of 11

dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. 2. Al Baqarah, 177.) Katakanlah: Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. (QS At Taubah: 24) Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. Al Kahfy: 104). Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (atom) pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah (atom) pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al Zalzalah, 99 : 6-8) Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak mengindahkan, dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosadosa)mu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda;

"Aku kesayangan Allah (dan tidak congkak). Aku membawa panji "PUJIAN" pada hari kiamat, di bawahnya Adam dan yang sesudahnya (dan tidak congkak). Page 3 of 11

Aku yang pertama pemberi syafa'at dan yang diterima syafaatnya pada hari kiamat (dan tidak congkak). Aku yang pertama menggerakkan pintu surga dan Allah membukanya untukku dan aku dimasukkanNya bersama-sama orang-orang beriman yang fakir (dan tidak congkak). Dan Aku lah paling mulia dari kalangan terdahulu dan terbelakang di sisi Allah (dan tidak congkak). " (HR. Tirmidzi)
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832) Dari Abdullah bin 'Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah pesanku walaupun hanya satu ayat. Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar) Suatu ketika rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Lalu melintaslah seorang yang memanggul kayu bakar. Tiba-tiba Rasulullah berkata kepada para sahabat, Orang ini akan meninggal nanti siang. Sorenya ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat, melintaslah orang tersebut. Maka dipanggillah orang tersebut oleh rasul dan ditanya, Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang tadi. Tapi kulihat kamu masih segar bugar. Apa yang telah kamu lakukan? Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia membawa bekal makan siang. Lalu di tengah jalan bekal itu dia sedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar lari menjauh dari dalamnya. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa ular itulah yang sedianya akan mematuk orang tersebut, namun dia berpindah takdir karena sedekahnya menghindarkan dia dari bahaya tersebut. Kisah itu menunjukkan keutamaan sedekah yang bisa menghindarkan diri dari bahaya, sekaligus menujukkan bahwa cara Tuhan membalas sedekah tidak dalam bentuk dan jalan yang kita sangka sangka .

Page 4 of 11

Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad) Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menurutpi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya." Riwayat Muslim.
{Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib} JAFAR bin Muhammad tuturkan dari Abi Muhammad kisah berikut ini. Pulang dari menghadap Rasulullah saw, memasuki ambang pondoknya Ali bin Abi Thalib lihat Fatimah duduk bekerja menenun shuff, kain wol kasar. Istrinya itu hampir selesaikan pekerjaan yang dipesan Salman al Farisi. Di luar tembok, Salman sahabatnya- meregang ujung kain shuff yang ditenun Fatimah. Ali berkata kepada istrinya, Ya wanita mulia. Adakah yang engkau miliki untuk hidangan makan suamimu ini? Fatimah menjawab, Suamiku, aku tidak memiliki sesuatu untuk bersantap. Tapi ini, aku ada uang enam dirham, upah pekerjaanku menenun kain shuff pesanan Salman. Sesungguhnya uang ini semula hendak kubelikan makanan untuk Hasan dan Husain. Ali berkata kemudian, Istriku. Biarkan aku yang pergi membeli makanan untuk Hasan dan Husain. Fatimah pun serahkan uang enam dirham itu kepada suaminya. Ali lalu berangkat ke pasar. Perjalananan Ali ke pasar. Ia bertemu seorang lelaki tua, berdiri rapuh berkata-kata. Siapa yang sedia beri pinjaman kepada Allah, Dzat Yang Maha Melindungi dan Maha Mencukupi? Sampaikanlah pinjaman itu melaluiku. Demi mendengar itu Ali menghampiri lelaki tua dan langsung serahkan uang enam dirham padanya. Ali urung membeli makanan untuk anak-anaknya. Ia pulang. Di rumah. Melihat suaminya pulang tanpa membawa makanan untuk anak-anak, Fatimah menangis. Ali lembut bertanya, Apa yang membuatmu menangis, istriku? Fatimah menyahut, Ya putra paman Rasulullah saw. Kulihat kepulanganmu hampa, bukankah kepergianmu tadi hendak membeli makanan buat anak-anak kita? Ali menjelaskan, Wahai wanita mulia. Uangmu enam dirham tadi aku berikan sebagai pinjaman kepada Allah. Sebagai Shadaqah Istrinya tersenyum menyambut, Baiklah. Ali lalu pamit akan menghadap Rasulullah saw lagi. Perjalanan menuju rumah Rasulullah saw. Di tengah perjalanan Ali bertemu seorang Badui penuntun onta. Orang itu menawarkan sesuatu, Wahai ayahnya Hasan. Belilah ontaku ini. Ali berkata, Aku tidak memiliki uang. Badui itu malah menawarkan kemudahan, Padamu aku jual onta ini dengan pembayaran belakangan. Ali bertanya, Berapa engkau jual onta ini? Badui itu tersenyum menentukan harganya. Seratus dirham saja, bayarlah belakangan.

Page 5 of 11

Ali setuju, Baik, kubeli ontamu dengan harga dan syarat yang kau tentukan. Badui yang menjual onta berlalu. Ali sekarang yang menuntun onta. Tidak berselang lama datang Badui lain menghampiri Ali. Ia mencari onta, Wahai ayahnya Hasan. Apa ontamu ini engkau jual? Ali menyambut, Benar. Aku bermaksud menjualnya. Badui itu sangat berminat, Berapa harga onta ini hendak engkau jual, Ali? Ali menawarkan harganya, Tiga ratus dirham. Badui langsung merasa cocok harga, Baik, kubeli ontamu dengan kontan. Ali menerima pembayaran lalu belanja makanan dan pulang ke rumah. Menghadap kepada Rasulullah saw nanti setelah kuserahkan makanan ini kepada anak-anak, rencana Ali. Di rumah Ali. Fatimah menyongsong kepulangan suaminya, Apa yang engkau bawa itu, wahai ayahnya Hasan? Ali menerangkan. Wahai Fatimah. Aku tadi beli seekor onta seharga seratus dirham dari seorang Badui yang boleh kubayar belakangan. Baru saja onta kubawa datang Badui lainnya lagi yang mau membelinya tiga ratus dirham dengan kontan. Usai menyerahkan makanan untuk keluarganya, Ali pamit akan menghadap Rasulullah saw. Di pondok Rasulullah saw, beliau membalas salam dan menyambut kedatangan Ali dengan senyum agungnya. Ali dipersilakan duduk di sisi beliau. Rasulullah saw bersabda. Wahai ayahnya Hasan. Adakah sesuatu khabar yang akan engkau sampaikan untukku. Atau aku saja yang beritakan khabar padamu? Ali menjawab, Sebaiknya Rasulullah saw yang sampaikan khabar. Sungguh engkau yang lebih pantas memberitahuku, ya Utusan Allah. Rasulullah saw bersabda, Wahai Ali. Adakah engkau tahu siapa sebenarnya orang Badui yang menjual onta padamu. Dan siapa pula orang Badui yang membeli onta darimu tadi? Ali menunduk, Allah dan Utusan-Nya yang lebih mengetahui yang terjadi padaku. Rasulullah saw bersabda, Wahai ayahnya Hasan. Engkau sungguh beruntung. Engkau telah beri shodaqoh kepada seorang lemah enam dirham, sama halnya engkau memberi pinjaman kepada Allah. Enam dirham itu Allah kembalikan padamu tiga ratus dirham. Berarti setiap dirhammu dikembalikan Allah lima puluh kali lipat. Ketahuilah, wahai Ali. Orang Badui pertama adalah malaikat Jibril yang menyamar. Ia menyaru menjadi orang Badui yang menjual onta. Sedang orang Badui ke dua yang membeli onta darimu itu malaikat Israfil. Bagi masing-masing persendian dari anggota tubuh salah seorang dari kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh berbuat baik pun sedekah, dan mencegah kemungkaran pun sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat dhuha. [HR. Muslim]

Dengan tali silautrahmi seperti ini semoga menambah kebaikan. Mohon maaf jika agak lambat membalas karena kepadatan pekerjaan. A. Layak mendapatkannya. 1. Mau, Yaitu, orang-orang yang menghargai hidup. Jika tidak ada ke-MAU-an seperti orang mati MATI DALAM HIDUP Page 6 of 11

2. Semangat, Orang yang punya ke-mau-an memerlukan semangat yang terus 3. Belajar, jangan malas dalam hal apapun 4. Sungguh-sungguh, jangan main-main, melawak juga perlu keseriusan 5. Terima kenyataan, usaha itu harus tetapi kenyataan selalu akan datang, hadapilah tegar 6. Rela, lakukan sesuatu jangan terpaksa 7. Sadar, yang dilakukan adalah ibadah 8. Kontinu, jangan jemu jika doa belum terwujud lantas tinggalkan doa 9. Gembira, tidak ada suatu pekerjaan yang sukses jika dijalani dengan amarah dan tergesa-gesa 10.Bahagia, pikirkanlah kebahagian jika ter pikir untuk bahagia maka akan bahagialah

B. Dialog Nabi Musa (as) dengan Allah swt. Tentang malam lailatur qadar Rasulullah saw bersabda tentang dialog Nabi Musa (as) dengan Allah swt. Nabi Musa (as) berkata: Ilahi, aku ingin dekat dengan-Mu Allah menjawab: Aku dekat dengan orang yang menghidupkan malam Al-Qadar. Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin kasih sayang-Mu. Allah swt: Kasih sayang-Ku untuk orang yang menyayangi orang-orang miskin di malam Al-Qadar. Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin keselamatan dalam melintasi shirathal mustaqim. Allah swt: Keinginan-Mu itu untuk orang yang Bersedekah di malam Al-Qadar. Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin pohon dan buahnya di surga. Allah swt: Keinginanmu itu untuk orang yang bertasbih di malam Al-Qadar. Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin keselamatan dari neraka. Allah swt: Keinginanmu itu untuk orang memohon ampun di malam Al-Qadar. Nabi Musa (as): Ilahi, aku ingin ridha-Mu. Allah Azza wa Jalla: Page 7 of 11

Keinginanmu itu untuk orang yang melakukan shalat dua rakaat di malam AlQadar. (Mustadrak Al-Wasil 7: 456) Saat ini, penulis sedang mengumpulkan dana untuk membantu saudara kita sesama muslim, yang sedang dalam kesulitan besar...jika diceritakan tentu pembaca tidak akan sanggup menerimanya. Jika pembaca berkenan dapat membantunya (berapa saja) dan niatkanlah sebagai shadaqah, sedekah, semoga membawa kebaikan bagi pembaca di bulan Ramadhan ini, di malam-malam lailatul qadar, di saat-saat amal dan ibadah dilipat gandakan pahalanya oleh ALLAH. Kirim ke rekening BCA nomor : 7380185100 dan emailkan / kabarkan kepada saya jika telah men-transfer. Kesempatan itu lewat seperti benda hanyut di sungai yang sering tidak datang kedua kali... Doa dari saya YAA ALLAH, KARUNIAKAN ORANG INI KEBAIKAN DARI-MU, AMIIN

C.

SEPULUH HAL PADA HARI INI


1. HARI INI SAYA BERTEKAD BAHAGIA,

Ini seperti keinginan saya, Anda, juga orang lain : " Kebanyakan orang akan BERBAHAGIA, bila ia menghendaki BAHAGIA didalam hidupnya "

2. SAYA MAU MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KENYATAAN YANG ADA,


Dan tidak menuruti kemauan se-enaknya sendiri. Saya mau menyesuaikan diri dengan keluarga saya, pekerjaan, serta nasib saya dan Bila Saat Ini Masih Kurang Bahagia.

3. SAYA MAU MEMELIHARA BADAN SEBAIK-BAIKNYA,


Saya akan merawatnya, menjaganya, mengembangkannya, dan tidak menyalah gunakan atau melalaikannya. Sehingga badan menjadi " m e s i n " yang sempurna untuk MEMBAHAGIAKAN saya. Karena bila badan saya rusak atau bagian kecil

Page 8 of 11

saja tidak berfungsi dengan baik, maka saya harus tahu itu awal g k r u t a n saya.

keban

4. SAYA MAU MEMPERKUAT PIKIRAN,


Saya akan mempelajari sesuatu yang berguna, tidak mau menjadi orang yang lemah, saya akan membaca sesuatu yang menuntut usaha, pikiran dan konsentrasi yang dapat menambah KEBAHAGIAKAN saya.

5. SAYA MAU MELATIH JIWA SAYA DENGAN TIGA CARA,


Saya akan berbuat baik pada orang lain, lalu tidak akan berprasangka buruk pada mereka dan mengganti dengan doa yang baik serta tidak mencari-cari kekurangan mereka,

bagi Muslim - dapat mengikuti pesan dari do'a Nabi Muhammad S.A.W. ;

" Ya Tuhan ku, sesungguhnyalah hamba Berlindung diri kepada Mu wahai Tuhan Yang Maha Melindungi dari kejahatan Telinga (pendengaran) hamba, dan dari kejahatan Mata (penglihatan) hamba, dan dari kejahatan Lisan (ucapan maupun apa yang dimakan serta diminum) hamba , dan dari kejahatan Hati (prasangka buruk) hamba
kepada sesama ciptaanMu terutama prasangka buruk kepada-Mu, dan dari kejahatan Cita-cita (angan-angan dan harapan yang berlebihan) dari hamba, dan dari kejahatan niat (tujuan) jahat hamba dan dari kejahatan nafsu (hasrat) jahat hamba "

(ctt.penulis: Karena semua aktifitas fisik semua tergantung dari aktifitas 7 macam inderawi diatas)

6. SAYA MAU BERSIKAP WAJAR dan BERTINGKAH APA ADANYA,


Berpenampilan sewajarnya dan berpakaian serapi-rapinya, berbicara pelan kepada orang lain secara sopan dan rendah hati, tidak akan mengkritik atau mencari-cari kesalahan mereka dan tidak akan mengatur mereka, berikan pujian jika mereka pantas mendapatkan itu memberi kepercayaan usaha dan kreasi mereka untuk menambah KEBAHAGIAANYA, karena jika mereka BAHAGIA berarti itu termasuk kekayaan batin saya, dalam arti saya merasa bahagia dapat membantu orang menjadi lebih BAHAGIA.

Page 9 of 11

7. SAYA MAU BERBAHAGIA UNTUK HARI INI SAJA,


Akan memulai dan menutup hari ini dengan Doa dan hal yang baik, tidak akan menangani dan menyelesaikan semua persoalan hidup sekaligus. Yang dapat diselesaikan selama waktu duabelas jam ini akan dibereskan semua sebab kalau saya biarkan terus, akibatnya akan mengerikan sekali. Jadi, hari besok itu jika saya meninggal, tidak membebani orang lain.

8. SAYA MAU MEMBUAT RENCANA .


Yang akan dikerjakan tiap jam-nya akan saya tulis. Saya mungkin tidak tentu melakukan seperti apa yang saya tulis, tetapi pokoknya saya mempunyai rencana tersebut. D e n g a n r e n c a n a i n i, ada dua hal yang dapat dihindarkan, yaitu : terburu-buru dan bimbang ragu. Dan tentu agar menghasilkan karya yang maksimal.

9. SAYA MAU MELUANGKAN WAKTU WALAU SETENGAH JAM UNTUK SANTAI. Dalam setengah jam tersebut antara lain saya akan
memikirkan tentang Tuhan Yang Maha Berkuasa, berterima kasih kepada-Nya dan juga kepada para pembimbing serta guru-guru saya, juga untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang makna hidup saya dan menjadi bahagia itu untuk hal-hal yang baik dan benar, misalnya membahagiakan Isteri/Suami dan Anak-anak saya serta lingkungan saya.

10.SAYA TIDAK MAU MERASA TAKUT, TERUTAMA TAKUT UNTUK BAHAGIA. Saya tidak takut untuk
menikmati yang indah dengan KEBAHAGIAAN yang saya peroleh, dan meyakini bahwa tidak ada kerugian .. jika saya mencintai lingkungan, maka mereka tentu juga mencintai saya, karena jika orang lain lebih BAHAGIA tentu Saya dapat lebih BAHAGIA. Karena sedekah tidak jadi berhaji, tetapi hajinya mabrur. Kisah Haji Abdullah bin Mubarak Abdullah bin al-Mubarak hidup di Mekkah. Pada suatu waktu, setelah menyelesaikan ritual ibadah haji, dia tertidur dan bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Berapa banyak yang datang tahun ini? tanya malaikat kepada malaikat lainnya. 600.000, jawab malaikat lainnya. Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima? Tidak satupun

Page 10 of 11

Percakapan ini membuat Abdullah gemetar. Apa? aku menangis. Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasing yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia? Ada seorang tukang sepatu di Damaskus yang dipanggil Ali bin Mowaffaq. Kata malaikat yang pertama. Dia tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Ketika aku mendengar hal ini, aku terbangun dan memutuskan untuk pergi menuju Damaskus dan mengunjungi orang ini. Jadi aku pergi ke Damaskus dan menemukan tempat dimana ia tinggal. Aku menyapanya dan ia keluar. Siapakah namamu dan pekerjaan apa yang kau lakukan? tanyaku. Aku Ali bin Mowaffaq, penjual sepatu. Siapakah namamu? Kepadanya aku mengatakan Abdullah bin al-Mubarak. Ia tiba-tiba menangis dan jatuh pingsan. Ketika ia sadar, aku memohon agar ia bercerita kepadaku. Dia mengatakan: Selama 40 tahun aku telah rindu untuk melakukan perjalanan haji ini. Aku telah menyisihkan 350 dirham dari hasil berdagang sepatu. Tahun ini aku memutuskan untuk pergi ke Mekkah, sejak istriku mengandung. Suatu hari istriku mencium aroma makanan yang sedang dimasak oleh tetangga sebelah, dan memohon kepadaku agar ia bisa mencicipinya sedikit. Aku pergi menuju tetangga sebelah, mengetuk pintunya kemudian menjelaskan situasinya. Tetanggaku mendadak menagis. Sudah tiga hari ini anakku tidak makan apa-apa, katanya. Hari ini aku melihat keledai mati tergeletak dan memotongnya kemudian memasaknya untuk mereka. Ini bukan makanan yang halal bagimu. Hatiku serasa terbakar ketika aku mendengar ceritanya. Aku mengambil 350 dirhamku dan memberikan kepadanya. Belanjakan ini untuk anakmu, kataku. Inilah perjalanan hajiku. Malaikat berbicara dengan nyata di dalam mimpiku, kata Abdullah, dan Penguasa kerajaan surga adalah benar dalam keputusanNya. ****** Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi lahir pada tahun 118 H/736 M. Ia adalah seorang ahli Hadits yang terkemuka dan seorang petapa termasyhur. Ia sangat ahli di dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain di dalam bidang gramatika dan kesusastraan. Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia di kota Hit yang terletak di tepi sungai Euphrat pada tahun 181 H/797 M.

YAA ALLAH, JADIKANLAH TULISAN HAMBA INI SEBAGAI AMAL BAIK YANG ENGKAU TERIMA DAN MENDAPAT RIDHA DAR-MU YAA ALLAH. AMIIN. anginsejuk@yahoo.com Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai