Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Nata De Coco

Seringkali kita melihat di pasar-pasar, beberapa pedagang kelapa sedang menguliti barang dagangannya. Dengan menggunakan bendho, mereka membuang serabutnya, memecah tempurung dan membuang airnya. Bayangkan berapa ribu liter air kelapa yang terbuang di tangan pedagang kelapa. Belum lagi yang terbuang di rumah penduduk atau pabrik-pabrik yang menggunakan bahan baku kelapa.

Padahal air kelapa bisa diolah menjadi bahan baku untuk membuat nata de coco, yaitu bahan makanan yang berbentuk gelatin. Nata de coco biasa diolah bersama minuman ringan, misalnya es sirup maupun kolak dan kini merupakan salah satu komoditi ekspor yang potensial. Di berbagai supermarket di Indonesia sekarang juga mudah dijumpai bahan makanan yang bersifat lunak, kenyal, berwarna putih dan manis rasanya ini. Pemanfaatan limbah air kelapa yang jumlahnya di Indonesia sangat berlimpah, merupakan alternatif yang sangat baik bagi mereka yang terkena PHK. Kaum ibu pun bisa melakukannya dengan mudah, sehingga diharapkan bisa membantu suaminya dalam mengatasi krisis keuangan. Bahan-bahan yang digunakan adalah: air kelapa, nanas, gula pasir, asam asetat glasial. Sedangkan peralatan yang digunakan cukup sederhana, antara lain wadah (baskom/ember), toples, kain, kertas karton, pisau pemotong dan plastik untuk kemasan. Pembuatan Bibit Ada dua tahap yang harus dilalui dalam pembuatan nata de coco, yakni pembuatan bibit (starter) dan pembuatan nata de coco itu sendiri. Bibit dibuat dari bubur nanas yang dicampur gula pasir.

Mula-mula pilihlah nanas yang sudah tua, lalu dikupas kulitnya, bersihkan dan lumat hingga menjadi bubur. Bubur nanas disaring, sehingga terpisah antara ampas dan airnya. Ampas kemudian dicampur dengan air mendidih. Campuran ini disebut cairan B, yang harus lebih encer dari air nanas hasil saringan (cairan A). Kedua cairan tadi dicampur menjadi satu, dan tambahkan gula pasir secukupnya sampai terasa manis. Penambahan gula pasir ini dimaksudkan untuk menumbuhkan mikroorganisme, yang sangat berguna dalam pembuatan nata de coco. Masukkan campuran tersebut ke dalam wadah, lalu ditutup dengan kain atau kertas karton. Wadah tersebut disimpan dalam ruangan selama 2 minggu, dengan suhu penyimpanan 28. Setelah 2 minggu, akan terbentuk lapisan berupa jeli pada campuran tersebut. Lapisan jeli inilah yang akan digunakan sebagai bibit dalam pembuatan nata de coco

Pembuatan Nata.

Untuk mengawali pembuatan nata de coco, ambillah air kelapa dari kelapa yang sudah cukup masak. Tambahkan gula pasir sebanyak 7,5 % dari volume air kelapa. Tambahkan pula asam asetat glasial, yang bisa dibeli di apotik atau toko bahan kimia. Masukkan bibit (lapisan jeli) dalam campuran air kelapa, gula pasir dan asam asetat glasial, dengan jumlah 1-2 % dari volume campuran tiga bahan tadi. Aduk larutan ini hingga benar-benar merata, kemudian masukkan ke dalam toples dan tutup dengan kain. Sama dengan proses pertama, maka simpanlah larutan itu selama 2 minggu dalam ruangan dengan suhu 28. Setelah 2 minggu, terbentuk lapisan tebal dipermukaan larutan. Angkat lapisan ini, lalu cuci sampai bersih.

Untuk menghilangkan rasa asamnya, lapisan ini direbus selama 30-60 menit. Dari hasil rebusan ini dinamakan nata de coco, yang dapat dibentuk menjadi potongan kecil-kecil. Nata de coco yang sudah jadi ini termasuk bahan makanan yang tahan lama, lebih baik lagi jika disimpan dalam lemari es. Kita dapat mengkonsumsinya langsung, tetapi lebih lezat jika dicampur dalam minuman ringan atau sirup.

Apabila mau dipasarkan bungkuslah nata de coco yang sudah dipotong kecil-kecil ini ke dalam plastik kemasan. Selamat Mencoba !

Anda mungkin juga menyukai