Anda di halaman 1dari 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Kejang bukan suatu penyakit, tetapi gejala dari suatu atau beberapa penyakit, ya ng merupakan manifestasi dari lepasnya muatan listrik yang berlebihan di sel-sel neuron otak oleh karena terganggu fungsinya akibat kelainan anatomi-fisiologi, biokimia, atau gabungan keduanya. Kejang sering terjadi pada anak-anak. Dua jeni s kejang yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah Kejang Infantil dan Ke jang Demam. Kejang demam pada anak merupakan kelainan neurologik yang paling ser ing dijumpai dan merupakan penyebab tersering seorang anak dibawa ke Unit Gawat Darurat. Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 C ) yang disebakan oleh proses ekstarakranium. Kejang demam bia sanya terjadi pada usia 6 bulan dan 5 tahun dan tidak terbukti adanya infeksi in trakranial atau penyebab tertentu. Kejadian kejang demam diperkirakan 2% - 4% di Amerika Serikat, Amerika Selatan d an Eropa Barat. Di Asia dilaporkan meningkat menjadi 10% - 15%. Kejang demam ter jadi pada 2-5% populasi anak usia 6 bulan-5 tahun dengan insidens tertinggi pada usia 14-18 bulan. Hampir sebanyak 1 dari setiap 25 anak pernah mengalami kejang demam dan lebih dari sepertiga dari anak-anak tersebut mengalaminya lebih dari 1 kali. Kejang demam pada umumnya dianggap tidak berbahaya dan sering tidak meni mbulkan gejala sisa, akan tetapi bila kejang berlangsung lama dikarenakan tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat atau kesalahan prosedur sehingga menim bulkan hipoksia pada jaringan Susunan Saraf Pusat (SSP), dapat menyebabkan adany a gejala sisa pada anak di kemudian hari atau bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu makalah ini dibuat agar memberi pengetahuan dan keterampilan bag i pembaca khususnya bagi anggota HET dalam menangani pasien yang mengalami kejan g demam, sehingga dapat menurunkan tingkat kecacatan dan angka kematian. 1.2 Batasan Masalah Makalah ini akan membahas tentang diagnosis dan tatalaksana kejang demam. 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan diagnosis dan tatalaksan dari kejang demam. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui dan memahami defenisi dari kejang demam 2. Mengetahui dan memahami epidemiologi dari kejang demam 3. Mengetahui dan memahami klasifikasi dari kejang demam 4. Mengetahui dan memahami etiologi dan faktor resiko dari kejang demam 5. Mengetahui dan memahami patogenesis dari kejang demam 6. Mengetahui dan memahami gejala klinis dari kejang demam 7. Mengetahui dan memahami diagnosis dari kejang demam 8. Mengetahui dan memahami diagnosis banding dari kejang demam 9. Mengetahui dan memahami tatalaksana dari kejang demam 10. Mengetahui dan memahami prognosis dari kejang demam 1.4 Manfaat Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan serta menjadi pedoman dalam prosedur penanganan kejang demam bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai