Anda di halaman 1dari 19

MANEJEMEN KEUANGAN KOPERASI1)

Oleh Made Antara2)

1. Pengertian Akuntansi Pada prinsipnya ada tiga sistem akuntansi, yaitu: (1) Sistem tabelaris, (2) Rekening dan Neraca Saldo, dan (3) Jurnal dan Posting. Perbedaan ketiga sistem akuntasi terletak pada sistem pencatatan, penyajian dan interpretasi. Sistem tabelaris adalah sistem akuntasi paling sederhana dan gampang domengerti bagi pembelajar pemula, karena permasalahan disederhanakan sedemikian rupa sehingga gampang mencatatkan, menyajikan dan menginterpretasikan. Akuntansi adalah istilah yang sudah tidak asing lagi bagi dunia usaha, yang dalam pengertian sehari-hari disamakan dengan pencatatan keuangan perusahaan. Pengertian tersebut di atas kurang tepat sebab akuntansi mempunyal pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah pencatatan. Ada berbagal definisi yang ada untuk istilah akuntansi dan salah satu pendapat mengenai istilah itu adalah menurut Niswonger & Fees ialah:

Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilalan dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

1)

Makalah disajikan pada Pelatihan Pengembangan Model Kemitraan Agroindustri dan Pemasaran Komoditi Kakao, Gabungan Kelompoktani Kakao, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, di Desa Mundeh. Doktor Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Pengajar pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian dan Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana.

2)

Dari definisi tersebut di atas secara singkat dapat dinyatakan bahwa akuntansi adalah suatu sistem informasi untuk dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusankeputusan ekonomi. Kemudian akuntansi sebagal sistem informasi mengenal suatu proses yaitu Iangkah-Iangkah atau urutan pekerjaan mulai pencatatan transaksi sampai disajikan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Proses akuntansi itu dapat digambarkan sebagai berikut :

Transaksi Dokumen Dasar


Buku Harian Jurnal

Buku Besar

Neraca Saldo

Laporan Keuangan

Buku Tambahan

Pada dasarnya proses akuntansi di atas meliputi tiga langkah sesuai dengan fungsi-fungsi yang terdapat di datam akuntansi yaitu:

1. Fungsi Pencatatan Tahap pertama dari fungsi akuntansi ialah pencatatan transaksi perusahaan. Dengan pencatatan yang baik akan memungkinkan penyajian dan lnterpretasi yang baik terhadap laporan keuangan. Setiap transaksi harus diklasifikasikan pada waktu terjadinya dan dicatat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pencatatan tersebut disebut tata buku (book keeping).

2. Fungsi Penyajian Fungsi akuntansi berikutnya adalah penyajian Laporan

Keuangan. Data-data yang telah terkumpul dari pencatatan kemudian diikhtisarkan, digolong- golongkan dan disingkat untuk kemudian digunakan sebagal dasar untuk penyusunan laporan yang

menunjukkan posisi keuangan perusahaan, hasil operasi serta Informasi informasi lain yang periu.

3. Interpretasi Mengadakan penafsiran, interpretasi atas hasil-hasil transaksi perusahaan melalul analisis laporan keuangan merupakan fungsi akuntansi yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab dengan melalui analisis ini, pihak management, kreditur atau pemillk dapat memberikan kesimpulan tentang kondisi keuangan perusahaan.

2. Kegunaan Akuntansi Akuntansi digunakan terutama oleh badan-badan usaha yang tujuan operasinya mencari untung. Tetapi prinsip-prinsip akuntansi dapat juga diterapkan pada badan-badan yang tujuan pokoknya tidak mencari untung seperti rumah sakit, sekolah, organisasi sosial, kelompok tani dan lain-lain. Badah-badan ini memerlukan akuntansi karena banyak terlibat dengan transaksi finansial. Pembahasan dalam makalah ini

ditekankan pada akuntansi yang berhubungan dengan badan usaha yang mencari untung. Pihak-pihak yang menaruh perhatian terhadap data-data

akuntansi perusahaan pada dasarnya dapat dibagi menjadi pihak ekstern dan intern. Pihak lntern ialah pihak yang diberi tanggung awab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan (management), sedang
3

pihak ekstern ialah pihak luar perusahaan yang mempunyai kepentingan terhadap jalannya operasi perusahaan.

3. Persamaan Dasar Akuntansl Di dalam akuntansi dikenal adanya suatu persamaan dasar akuntansi yaitu persamaan antara kekayaan perusahaan yang disebut harta (aktiva) dengan hak atau klaim atas kekayaan tersebut yang disebut passiva. Persamaan tersebut adalah:

HARTA = HAK ATAS HAHTA


Hak atas harta/kekayaan dibagi dua yakni hak dari kreditur dan hak dari pemilik. Hak dari kreditur adalah merupakan hutang perusahaan dan hak dari pemilik disebut modal. Jadi perluasan dan persamaan dasar akuntansi adalah

AKTIVA HARTA

= =

PASIVA HUTANG + MODAL

Dengan demikian hak dari pemilik (modal) merupakan selisih antara harta dan hutang.

MODAL = HARTA - HUTANG


Semua transaksi perusahaan mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks akan selalu mempunyal pengaruh terhadap unsur-unsur dalam persamaan akuntansi di atas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang persamaan akuntansi di atas, akan diberikan contoh mengenai transaksi perusahaan Taxi 'ABADI' dan pengaruhnya terhadap parsamaan dasar tersebut.

Transaksi untuk 1 bulan: a. Tuan Abadi menyetor uang ke Bank atas nama Perusahaan sebesar Rp 20.000.000,00 b. Pembelian mobil dan peralatan lain sebesar Rp 15.000.000,00 c. Pembelian bensin, Olie, dll. secara kredit sebesar Rp 1.500.000,00 d. Pembayaran hutang sebesar Pp 500.000,00. e. Pendapatan sewa taxi selama sebulan Pp 2.700.000,00 f. Biaya-biaya yang dibayar selama satu bulan terdiri dari: 1. Upah Sopir & Pembantu Rp 350.000,00 2. Sewa garasi Rp 100.000,00 3. Pemeliharaan/reparasi Pp 150.000,00 4. Biaya lain-lain Pp 75.000,00 g. Pemakaian bensin, olie, dll selama sebulan Pp 1.200.000,00 h. Penyusutan mobil 1 bulan Pp 250.000,00 i. Tuan Abadi mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Pp 450.000,00

HARTA ( A K T I V A)
KAS + SUPPLIES + MOBIL AKUMULASI PENYUSUTAN
+15.000.000 15.000.000 +1.500.000 5.000.000 d. 500.000 4.500.000 e. + 2.700.000 7.200.000 f. 675.000 1.500.000 15.000.000 1.500.000 15.000.000 1.500.000 15.000.000

= HUTANG + MODAL = (PASIVA)


= HUTANG DAGANG + MODAL
= = = = +1.500.000 = 1.500.000 20.000.000 + 20.000.000

a. + 20.000.000 b. 15.000.000 5.000.000 c.

20.000.000

= - 500.000 = = = = 1.000.000 1.000.000 + 20.000.000 2.700.000 22.700.000 350.000 100.000 150.000 75.000

6.525.000 g. 6.525.000 h. 6.525.000 450.000 6.075.000

1.500.000 - 1.200.000 300.000

15.000.000

= 1.000.000 = = 1.000.000 = = 1.000.000

22.025.000 - 1.200.000 20.825.000 250.000 20.575.000 450.000 20.125.000

15.000.000 + 250.000

300.000

15.000.000

250.000

i.

300.000 15.000.000 250.000 = 1.000.000

Pada akhir bulan jika perusahaan taxi 'ABADI' akan manyusun laporan keuangan, maka laporan yang dibuat adalah: Neraca, yaitu leporan mengenai harta, hutang dan modal pada suatu saat tertentu. Laporan Rugi-Laba mengenai ikhtisar penghasilan dan biaya perusahaan salama periode tertentu. Laporan parubahan modal yang merupakan ikhtisar tentang perubahan modal perusahaan taxi 'Abadi' pada bulan itu. Bentuk laporan tersebut adalah sebagal berikut:

PERUSAHAAN TAXI 'ABADI' Neraca per 31 Desember 1982 HARTA (AKTIVA) Kas Supplies Mobil Aktiva Penyusutan HUTANG + MODAL (PASIVA) 1.000.000

6.075.000 Hutang Dagang 300.000 Modal: 15.000.000 250.000 14.750.000 Modal Awal

20.125.000

Jumlah Harta

21.125.000 Jumlah Hutang & Modal 21.125.000

PERUSAHAAN TAXI 'ABADI' Laporan Rugi Laba Bulan Desember 1982 Pendapatan Sewa taxi Biaya usaha: Biaya Upah Biaya Supplies Penyusutan Sewa Reparasi/Pemeliharaan Biaya lain-lain Total Biaya Laba Bersih Rp 350.000 Rp 2.700.000

Rp 1.200.000 Rp Rp Rp Rp 250.000 100.000 150.000 75.000

Rp 2.125.000 Rp 575.000

PERUSAHAAN TAXI 'ABADI' Laporan Perubahan Modal Bulan Desember 1982 Modal Abadi 1 Desember 1982 Laba Bersih sebulan Prive (pengambilan utk kepentingan pribadi) Rp 125.000 Rp 575.000 (Rp 450.000) Rp 20.000.000

Rp 20.125.000

LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)


A. Umum 1. Pengertian dan Kegunaannya Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan rugi-laba serta segala keterangan yang dibuat dalam lampiran-lampirannya antara lain sumber dan penggunaan dana. Laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memenuhi keperluan pihak intern dan extern perusahaan. Pihak di dalam perusahaan akan menggunakan laporan ini sebagai alat untuk mengendalikan jalannya perusahaan dan sebagai alat pertanggungjawaban dari pimpinan prusahaan atas kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya oleh pemilik (pemegang saham). Pertanggungjawaban itu hanyalah sampai pada penyajian secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten. 2. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangam a. Laporan keuangan ialah laporan yang bersifat sejarah yang tidak lain merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat. Dari sifat laporan keuangan semacam itu, maka terdapat keterbatasan dalam kegunaannya, misalnya untuk maksud-maksud investasi. Hal ini terjadi karena data-data yang disajikan oleh akuntansi semata-mata hanya didasarkan atas Cost (yang bersifat historis) dan bukan atas dasar nilainya. Akibatnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktlva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dangan harga sahamsaham yang tarcatat di bursa. Di samping itu bila dihubungkan dengan kapentingan para investor umumnya, maka tardapat dua hal yang bertentangan, yakni

Laporan keuangan adalah pencerminan dan hal-hal yang telah lampau, sedangkan para investor berorientasi pada masa mendatang dalam mengambiI keputusan-keputusan ekonomi".

Jadi jelasnya laporan keuangan itu hanya sekedar menjadi penunjuk arah mengenai turun-naiknya harga saham, yakni sebagai catatan dari hasil yang telah lalu seperti ternyata dalam laporan keuangan dan sampal seberapa jauh modal yang ditanam seperti tampak pada neraca itu dapat digunakan untuk mempertahankan sepenuhnya bahkan menambah keuntungan yang lalu itu di kemudian hari. Betapapun laporan kauangan itu dapat membantu, namun masih diperlukan ramalan-ramalan oleh pera investor. b. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai atau golongan pamakai. Data-data yang disajikan dalam laporan keuangan itu berkaitan satu sama lain secara fundamental, misalnya posisi keuangan dengan perubahannya yang tercermin pada perhitungan rugi laba. Kejadian-kejadian dalam perusahaan diolah dalam bentuk data-data yang digolong-golongkan, dijumlahkan, diikhtisarkan dan pengukurnya dinyatakan dalam satuan uang (rupiah) dan dengan dasar penilaian tertentu (misalnya nilai yang diharapkan untuk dapat direalisasi bagi piutang, nilai yang terendah antara harga pokok dengan harga pesar bagi persediaan atau nilai perolehan dikurangi dengan jumlah penyusutan bagi harta tetap), nilal ini sama sekali tidak dimaksudkan sebagal nilai kontan dari aktiva ataupun nilai likwidasinya. c. Laporan keuangan itu sabagai hasil dan pemakaian stelsel timbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses penyusunannya tidak depat dilepaskan dan penaksiranpenaksiran dan pertimbangen-pertimbangan, namun halhal yang dinyatakan delam laporan dapat diuji melalul bukti-bukti ataupun cara perhitungan yang masuk akal. d. Laporan keuangan itu bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya, harta, kekayaan bersih dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah. a. Laporan keuangan itu labih manekankan bagaimana keadaan sebenarnya peristiwa-peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formalnya. f. Laporan keuangan itu menggunakan istilah-istilah teknis, dalam hubungan ini sering kedapatan istilah yang umum dipakai diberikan pengertian khusus, di lain pihak laporan keuangan itu mengikuti kelaziman-kelaziman dan perkembangan dunia usaha.

10

B. Neraca Suatu bentuk susunan daripada elemen-eleman harta, hutang dan modal dalam suatu perusahaan pada tanggal tertentu yang mana perusahaan itu mungkin dimiliki oleh satu orang, sekutu-sekutu ataupun para pemegang saham disebut sebagai Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Neraca adalah suatu laporan mangenai posisi harta, hutang, dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca merupakan perluasan dan persamaan dasar akuntansi. Menurut prinsip akuntansl indonesia, isi dari neraca secara garis besar adalah sabagai berikut: I. Harta-harta (Aktiva) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Aktiva Lancar Penanaman Modal dalam surat-surat berharga/pernyataan Aktiva Tetap Aktlva yang tidak berujud Beban/biaya-biaya yang ditangguhkan Aktiva/harta lainnya.

II. Hutang-Hutang dan Modal Sendlri Hutang-Hutang : 1. Hutang-hutang lancar 2. Pendapatan yang diterima dimuka 3. Hutang-hutang jangka panjang 4. Hutang lain-lain Modal Sendiri 1. Modal saham yang disetor 2. Agio/Disagio saham 3. Cadangan-cadangan 4. Laba yang belum dibagi

11

HARTA (AKTIVA) Harta-harta (Aktlva) ialah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan diharapkan akan memberi manfaat dimasa yang akan datang. Harta atau Aktlva biasanya terdiri dari : 1. Aktiva Lancar (Current Assets) Adalah uang kas dan kekayaan lain yang mempunyai kemungkinan beralasan untuk dapat dicairkan menjadi uang tunai atau dijual atau digunakan habis selama siklus operasi normal perusahaan (jangka waktu yang tidak leblh dari 1 tahun). Yang termasuk aktiva lancar adalah Kas - meliputi uang logam, uang kertas, cek, deposito dan sejenisnya. Surat-surat berharga (Effek-effek/Marketable Securities). Merupakan investasi/penyertaan jangka pendek yang secara cepat dan mudah dapat diperjual-belikan seperti saham PT X atau obligasi. Adanya surat berharga ini bagi perusahaan adalah hanya untuk investasi sementara atas adanya dana yang menganggur dan diharapkan surat berharga ini dapat segera dijadikan uang tunai untuk membiayai operasi perusahaan. Piutang Dagang (Account Receivable) - Adalah tagihan perusahaan atas debitur (pembeli/langganan) yang tidak disertai bukti-bukti tertulis dalam pembayaran. Biasanya tagihan ini timbul dan transaksi penjualan barang atau jasa oleh parusahaan. Piutang Wesel (Notes Receivable) - Adalah tagihan perusahaan atas debitur yang disertai perjanjian tertulis dan yang bersangkutan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada seat tertentu pula. Piiutang Penghasilan (Accruals Receivable) - Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan, tapi sampai saat pembuatan neraca belum diterima pembayarannya. Misalnya bunga atas piutang wesel yang masih harus diterima. Persediaan Barang Dagangan (lnventory of Merchandise) merupakan persediaan barang dagangan perusahaan yang ada dalam gudangnya pada suatu saat tertentu. Persedian barang

12

dagangan adalah termasuk barang-barang yang dibeli atau diproduksi untuk dijual kembali. Biaya yang dibayar di muka/Persekot biaya (Prepaid Expenses) Pambayaran di muka untuk jesa-jasa dan perlengkapanperlengkapan yang ada pada tanggal penyusunan neraca. Biasanya perlengkapan in akan dipakai dalam waktu maksimum 1 tahun atau jika tidak akan mamberikan manfaat di masa datang terhadap kelangsungan usaha perusahaan. Yang termasuk golongan ini adalah o Persediaan supplies (Inventory of supplies) - Untuk perlengkapan kantor atau toko seperti alat tulis menulis, benda-benda pos o Asuransi dibayar di muka (Prepaid Insurance) - Adalah premi asuransi yang dapat dibebankan sebagai biaya pada masa mendatang. o Persekot Sewa (Prepaid Rent) 2. Aktiva Tidak Lancar (Non Current Assets) Aktiva yang mempunyai umur ekonomis relatif cukup lama artinya lebih dari satu tahun digunakan dalam operasi perusahaan dan dimiliki dengan maksud tidak untuk diperjualn belikan. Aktiva ini diklasifikasikan dalam 4 golongan: Investasi jangka panjang (investment) adalah aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dapat mengendalikan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dalam hubungannya untuk memperoleh kemudahan pengambilan bahan baku ataupun untuk menjalin hubungan baik dengan pihak pembeli. Investasi ini bisa berbentuk saham atau obligasi. Untuk membedakan apakah investasi itu bersifat jangka panjang atau pendek dapat dilihat dari tujuan pemilikan oleh perusahaan serta mudah tidaknya investasi itu diperjual belikan. Aktiva tetap (Plant & Equipment) Aktiva ini terdiri atas aktiva tetap berujud (tangible asset) yang dipakai dalam operasi perusahaan dan terdiri atas : o Tanah (land) o Bangunan-bangunan (Building) o Mesin-mesin (Machinery) o Perkakas (Furniture & Fixtures)

13

Sedangkan untuk aktiva tetap tidak berujud (Intangible asset) meliputi: o Hak Patent Hal atas penemuan atas hasil ciptaan suatu barang yang mendapat perlindungan hukum dari pemalsuan. o Goodwill nama baik yang dimiliki perusahaan karena hal-hal yang istimewa o Merk (Copyright) hak perusahaan memakai suatu merk tertentu yang dilindungi hukum. o Hak monopoli (Francise) monopoli suatu usaha yang dilindungi pemerintah dan biasanya usaha dilakukan untuk usaha jasa-jasa masyarakat. Hutang (Liabilities) Hutang tagihan kreditur pada perusahaan. Tagihan ini timbul karena adanya pembelian kredit atas barang-barang dagangan, jasa atau aktiva lainnya yang dimiliki kreditur. Di samping dalam hal ini perusahaan mungkin juga timbul karena sebab-sebab lain misalnya dalam hal perusahaan menerima pembayaran di muka atas pengiriman barang atau penyerahan jasa yang akan dilakukan perusahaan di waktu yang akan datang. Hutang meliputi 2 kelompok, yaitu: Hutang Lancar (Current Liabilities) kewajiban perusahaan yang harus segera dilunasi dalam waktu yang tidak lebih dari satu tahun dan terdiri atas: o Hutang Dagang (Account Payable) o Hutang Wesel (Notes Payable) o Hutang Ongkos (Accruals Payable) Misalnya: Upah buruh yang masih belum dibayar o Penghasilan yang diterima dimuka (Deferred revenue) Misalnya: Penerimaan per kas atas rumah yang disewakan tapi belum dimanfaatkan oleh si penyewa. Hutang Tidak Lancar (Non Current Liablities) Kewajiban perusahaan yang jatuh tempo pelunasannya lebih dari 1 tahun. Hutang ini biasanya timbul akibat pembelian mesin-mesin, gedung ataupun meminjam uang dalam jumlah besar dan meliputi:

14

o Hutang Hipotek (Mortgage note payable) adalah hutang jangka panjang yang disertai dengan jaminan barang-barang tak bergerak (aktiva tetap), misalnya: gedung, tanah dan sebagainya. Hutang ini disertai dengan perjanjian tertulis tentang jumlah pokok hutang yang harus dikembalikan beserta bunganya dalam satu periode tertentu. o Hutang Obligasi (Bond Payable) kesanggupan tertulis untuk melunasi pinjaman yang telah diterima setelah jatuh tempo dan membayar bunga secara periodik pada waktu-waktu tertentu. Perbedaan dengan hutang wesel adalah bahwa hutang ini merupakan hutang jangka panjang dan bunganya memerlukan jaminan aktiva tetap. Modal Modal menunjukkan hak milik para pemilik atas kekayaan/aktiva perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung seslisih antara aktiva dengan hutang. Dalam perusahaan perseorangan, hak milik ini disajikan dalam neraca sebagai perkiraan modal yang merupakan kumpulan dari investasi awal, pengambilan dan laba atau rugi. Sedangkan dalam Firma (perusahaan persekutuan), hak pemilikan ditunjukkan dengan modal masingmasing anggota firma. Apabila bentuk perusahaan adalah Perusahaan Terbatas (PT), maka modalnya akan disajikan dalam: a. Modal yang disetor o Modal saham yaitu jumlah saham-saham yang beredar yang merupakan modal dari setoran para pemegang saham perusahaan o Aio/Disagio saham yaitu selisih lebih atau kurang dari nilai nominal saham b. Laba yang ditahan Yaitu jumlah modal yang berasal dari hasil operasi perusahaan dan belum dibagikan sebagal deviden kepada para pemegang saham. Modal terdiri dari: o Laba yang ditahan yang dibatasi penggunaannya dan lazim disebut cadangan-cadangan. o Laba ditahan yang masih bebas.

15

Penyusunan Rekening Aktiva, Hutang dan Modal dalam Neraca Di dalam neraca aktiva lancar senantiasa ditempatkan sebagai bagian pertama dari kelompok akktiva. Aktiva lancar sering menjadl perhatian utama dari para kreditur karena besarnya aktiva ini akan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutanghutang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo. Dalam kelompok aktiva lancar, aktiva-aktiva dicantumkan sesuai dengan derajat likwiditasnya atau dengan kata lain didasarkan pada sifat mudah tidaknya aktiva itu dirubah menjad uang tunai. Oleh karena itu rekening kas dicantumkan paling atas karena rekening ini merupakan aktiva yang paling lancar dan kemudian dibawahnva diikuti aktiva lancar lainnya sesuai dengan derajat likwiditasnya. Mengenai penyajian aktiva tetap, maka penyusunannya didasarkan pada faktor derajat kepermanenannya. Aktiva tetap yang paling permanen akan ditempatkan lebin awal dari aktiva lainnya. Aktiva tak lancar dalam neraca dlcantumkan dengan urutan: penanaman dalam surat-surat berharga (investasi), aktiva tetap, aktiva tidak berujud, beban/biaya yang ditangguhkan dan aktiva lain-lain. Sedangkan untuk penyajian hutang lancar akan disusun dan hutang yang paling lancar sampai dengan yang paling tidak lancar. Penyusunan ini didasarkan atas kemungkinan bahwa hutang yang bersangkutan akan betul-betul dilunasi pada hari jatuh temponya masing-masing. Bentuk Nerara Bentuk neraca yang biasa dipergunakan ada tlga, yaitu: a. Bentuk Perkiraan (Rekening) b. Bentuk Laporan c. Bentuk Posisi Keuangan. Bentuk perkiraan menyajikan harta (aktlva) di sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan untuk hutang dan modal. Sedang bentuk laporan menyajikan harta, hutang dan modal dalam susunan vertikal yang dimulai dari harta, hutang dan paling bawah adalah modal. Bentuk neraca yang terakhir adalah bentuk posisi keuangan yang menyajikan harta, hutang dan modal dalam susunan vertikal dengan penekanan utama pada pelaporan posisi keuangan. Di dalam menyajikan neraca, biasanya akan dilengkapi dengan lampiran-lampiran untuk pos-pos yang perlu penjelasan lebih lanjut. Berikut ini disajikan contoh-contoh neraca dalam tiga bentuk di atas
16

17

18

Catatan: Bahan-bahan diambil dari buku Dasar-Dasar Akuntansi oleh Drs. Bambang Subroto, AK. dan Drs. Bambang Hariadi, Ak. Penerbit Liberty, Yogyakarta,

19

Anda mungkin juga menyukai