Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Hakekat Negara. Penyusunan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran pendidikan kewarga negaraan. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. semoga bantuan anda semua mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan YME, amin

Unaaha, 10 Agustus 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Cover ... Kata Pengantar..... Daftar Isi.. BAB I Pendahuluan...


A. Latar Belakang Masalah..... B. Rumusan Masalah.... C. Tujuan penulisan..

iii 1 2 3 3 3 3 4 4 5 6 6 9 9 9 10

BAB II Pembahasan..
A. Pengertian Negara. . B. Hakekat Negara ... C. Tujuan Negara . D. Fungsi Negara..

BAB III Penutup


A. Kesimpulan...... B. Saran

Daftar Pustaka .

BAB I
2

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Reformasi tahun 1998 sampai sekarang telah membuka angin kebebasan yang signifikan. Rakyat mendapat ruang gerak untuk berpikir dan berbicara secara bebas meskipun akhir-akhir ini kebebasan itu ada yang kebablasan. Reformasi yang diharapkan membawa perubahan bagi seluruh komponen bangsa, terutama aparat pemerintah dalam menjalankan fungsinya untuk menyejahterakan masyarakat tampaknya belum menunjukkan perubahan yang berarti. Aparat pemerintah belum mampu memberikan jaminan perlindungan, keamanan dan kenyamanan dalam upaya menyejahterakan masyarakat. Sebaliknya, sering kali aparat pemerintah yang seharusnya menjadi tempat pengaduan untuk memperoleh hak justru berubah menjadi lawan bagi masyarakat sebagaimana konflik aparat keamanan dengan masyarakat di Pasuruan, kerusuhan dalam pengamanan demonstrasi oleh masyarakat dan lain-lain. Pembangunan yang dilakukan belum mampu menyentuh rakyat secara menyeluruh. Masih banyak terlihat kesenjangan yang begitu jelas antara si kaya dan si miskin. Dari segi pelayanan kepada masyarakat, pemerintah belum optimal. Lunturnya nilai-nilai moral, kurangnya kesadaran akan fungsi dan tujuan negara memegang peranan penting dalam ke tidak harmonisan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Hubungan antara pemerintah dengan masyarakat yang kurang harmonis ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan belum baik. Pelaksanaan fungsi aparat pemerintah dalam mewujudkan tujuan negara belum sesuai dengan teori-teori yang ada. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian Negara, hakekat Negara.

B. Rumusan Masalah Dari berbagai fenomena diatas maka penulis menarik berbagai kesimpulan yang akan dijadikan pembahasan dalam makalah ini yaitu Memberikan penjelasan mengenai pengertian,hakekat,tujuan dan fungsi Negara.

C. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis memaparkan tujuan yang menjadi hal utama yang akan dijelaskan yakin Membahas mengenai pengertian,hakekat,fungsi dan tujuan Negara.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara Istilah negara diambil dari istilah Staat (Belanda dan Jerman) State (Inggris), Etat (Perancis). Kata-kata asing tersebut diambil dan bahasa latin Status dan Statum yang berarti keadaan yang tetap atau tegak. Negara pada dasarnya adalah persekutuan hidup manusia, yang hampir sama dengan persekutuan-persekutuan hidup Iainnya-lainnya seperti himpunan keagamaan, profesi dan lainnya namun ada ciri khusus yang membedakannya yaitu kedaulatan. Hanya negaralah yang memiliki kedaulatan. Pengertian negara banyak pakar yang memberikan pandangan berbeda-beda tergantung sudut pandangnya, antara lain : No. Nama Pakar 1. Roger H Soltau Pendapat yang Dikemukakan Negara adalah alat (agency) atau wewenang (Autority) yang mengatur dan mengendalikan persoalan bersama 2. H.J. Laski atas nama masyarakat Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung dari pada individu atau kelompok 3. Max Weber yang merupakan bagian dari masyarakat itu Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam menggunakankekerasan fisik secara sah 4. 5. Goege Jelinek Robert Mac Iver dalam suatu wilayah Negara adalah organisasi kekuasaan dan sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban terhadap suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan, oleh karenanya diberikan 6. 7.
4

J. H. A Logeman Miriam

kekuasaan memaksa. Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang bertujuan mengatur dan menyelenggarakan suatu masyarakat Negara adalah suatu daerah tenitorial yang rakyatnya

Budihardjo

diperintah oleh pejabat dan benhasil menuntut dari warganya ketaatan pada perundangan-undangan melalui penguasaan kontrol dan kekuasaan yang sah

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa negara pada dasarnya : 1) 3) Suatu organisasi yang teratur 2) Memiliki kekuasaan untuk memaksa secara sah Mempunyai wilayah tertentu untuk menyelenggarakan pemerintahan. 4) Organisasi tersebut untuk mengurus kepentingan atau persoalan bersama dalam masyarakat B. Hakekat Negara Prof. Mr. R. Kranenburg menyatakan bahwa negara pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. Dengan kata lain terdapat sekelompok manusia yang disebut bangsa yang berkesadaran untuk membentuk suatu organisasi dengan tujuan pokok memelihara kepentingan dari sekelompok manusia tersebut. Dalam Contract Social J.J Rousseau mengemukakan bahwa negara terjadi karena adanya perjanjian masyarakat yang esensi dari perjanjian masyarakat ini adalah menemukan suatu bentuk kesatuan, yang membela dan melindungi kekuasaan bersama, di samping kekuasaaan pribadi dan milik setiap individu. Hakekatnya terjadi penyerahan kekuasaan/beberapa kekuasaan, bukan kedaulatan dari masyarakat kepada kesatuan itu. Sehingga terbentuklah kemauan umum dan masyarakat yang memiliki kemauan umum. Pada kenyataannya dalam pelaksanaan pemerintahan diserahkan kepada raja atau penguasa, masyarakat hanya sebagai pemegang kedaulatan. Pemerintah dalam melaksanakan kewajibannya harus dapat memahami kehendak masyarakat, artinya kehendak kemauan pemerintah harus sejalan dengan kemauan masyarakat. Penguasa mempunyai kewajiban untuk selalu mengusahakan agar kepentingan masyarakat dapat terpenuhi. Penyelenggaraan kekuasaan yang baik menurut Plato yang menjadi pemimpin negara haruslah seorang yang dapat menghargai kesusilaan dan berpengetahuan tinggi. Pada akhirnya Plato berpendapat bahwa penyelenggaraan negara yang baik adalah yang didasarkan pada pengaturan hukum yang baik.

Sedangkan murid Plato, yaitu Aristoteles berpendapat bahwa pemegang kekuasaan haruslah orang yang takluk pada hukum, dan harus senantiasa diwarnai oleh penghargaan dan penghormatan terhadap kebebasan, kedewasaan dan kesamaan derajat. Berdasarkan pendapat tersebut, idealnya pemimpin Negara dan anggota legislatif sebagai wakil rakyat seharusnya orang yang mempunyai latar belakang pendidikan yang baik dan mau menghargai serta menjalankan peraturan hukum. Dengan kata lain, harus berkualitas yang bagus. Negara hakikatnya merupakan organisasi kekuasaan dari perkumpulan manusia yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi (kedaulatan) dan sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama dari perkumpulan tersebut. Sebagai wujud (manifestasi) dari kedaulatan yang dimilikinya, negara memiliki sifat-sifat khusus yang hanya terdapat dalam negara itu sendiri. Sifat-sifat itu meliputi : a. Sifat memaksa. Agar peraturan perundangan ditaati, penertiban dalam masyarakat tercapai serta tindakan anarkhi dapat dicegah, maka negara mempunyai sifat memaksa dalam arti mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal (syah) b. Sifat monopoli. Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat, dalam rangka ini negara dapat menyatakan sesuatu dilarang dan tidak boleh disebar luaskan karena bertentangan dengan tujuan negara atau masyarakat. c. Sifat mencakup semua. Sifat ini nampak dalam kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara yaitu bahwa semua peraturan perundangan berlaku atau mengikat kepada semua orang tanpa kecuali. C. Tujuan Negara Tujuan Negara Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

D. Fungsi Negara
6

Secara umum fungsi negara adalah menyelenggarakan kepentingan bersama dari anggota kelompok yang disebut bangsa atau lebih tepat dikatakan kepentingan umum., tidak peduli dengan bentuk atau sistem pemerintahan yang digunakan oleh Negara yangbersangkutan. Secara khusus fungsi negara sebagai berikut : 1. Fungsi Reguler (Regular Function) Fungsi yang merupakan syarat mutlak suatu negara, karena tanpa syarat ini secara dejure negara tersebut tidak ada. Ada empat fungsi yang termasuk fungsi reguler, yaitu : Fungsi Politik/Fungsi negara yang klasik Fungsi ini merupakan kewajiban negara yang timbul setelah lahirnya negara tersebut. Fungsi ini mempunyai dua aspek, yaitu pemeliharaan ketenangan dan ketertiban serta pertahanan dan keamanan Fungsi Diplomatik Suatu negara tidak akan hidup secara sempurna tanpa

berhubungandengan negara yang lain sehingga perlu menjalin hubungan persahabatan yang bertanggung jawab dan saling menghormati kedaulatan masing-masing. Fungsi Yuridis Negara harus dapat menjamin adanya rasa keadilan dalam kehidupan masyarakat dengan mengatur tata bernegara dan tata bermasyarakat. Segala perbuatan yang dilakukan oleh individu, kelompok dan negara harus sesuai dengan kriteria hukum. Fungsi Administratif Negara mempunyai kewajiban menata birokrasinya demi

terwujudnya tujuan negara dengan bersumber pada aturan hukum yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Fungsi Pembangunan (Developing Function)

Pembangunan pada hakekatnya adalah perubahan yang terencana yang dilakukan terus menerus untuk menuju pada suatu perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia melaksanakan fungsi reguler dan fungsi pembangunan secara seimbang. Bahkan fungsi pembangunan terkadang mendapat prioritas yang lebih besar dari fungsi reguler. Namun kedua fungsi ini saling mendukung satu dengan yang lain. Tujuan utama negara yang sedang berkembang adalah perwujudan kesejahteraan masyarakat yang merata. Tujuan Negara Republik Indonesia tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan-tujuan tersebut diupayakan perwujudannya melalui pembangunan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dalam program jangka pendek, menengah, dan panjang.

Fungsi Negara Republik Indonesia sesuai dengan tujuan tersebut sebagai berikut: I. Fungsi pertama adalah tugas keamanan, pertahanan dan ketertiban. Negara berkewajiban mempertahankan apabila ada serangan dari luar maupun rongrongan dari dalam negeri. Termasuk juga perlindungan dan pencegahan pencurian kekayaan baik di darat, laut maupun udara. Akhir-akhir ini pencurian ikan di perairan Indonesia oleh nelayan asing sering terjadi. Kerusuhan antara aparat keamanan dengan masyarakat di berbagai tempat dengan latar belakang yang berbeda juga menunjukkan bahwa perlindungan terhadap kehidupan, hak milik dan hak-hak lainnya belum dijalankan secara optimal. Negara mempunyai kewajiban meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi ini. II. Fungsi kedua adalah tugas kesejahteraan. Negara bertugas mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta keadilan social bagi seluruh bangsa Indonesia seperti bantuan bencana alam, bantuan kesehatan, upah minimum dan lain-lain. III. Fungsi ketiga adalah tugas pendidikan
8

Negara bertugas untuk penigkatan pendidikan, penerangan umum, peningkatan kebudayaan dan lain-lain yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. IV. Fungsi keempat adalah tugas mewujudkan ketertiban serta kesejahteraan dunia Negara Indnesia ikut menciptakan kedamaian bagi kehidupan manusia pada umumnya dengan berdasarkan politik bebas aktif.

UUD 1945 telah dapat menciptakan keseimbangan serta keterpaduan antara fungsi reguler dan fungsi pembangunan. Akan tetapi pelaksanaannya belum sepenuhnya dapat mewujudkan apa yang dicita-citakan dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut. Jadi aparat pelaksana pemerintahan yang harus mendapat perhatian yang lebih agar dapat menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi lebih banyak disebabkan adanya ketidaktaatan aparat/sebagian aparat pemerintah terhadap peraturan yang berlaku. Kesadaran sebagai aparat yang mempunyai tugas melayani dan melindungi masyarakat semakin kolusi dan nepotisme. luntur. Hal ini ditunjukkan dengan adanya umum ditempatkan setelah kepentingan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan untuk kepentingan pribadi seperti korupsi Kepentingan pribadi/golongan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Perwujudan pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang baik menjadi harapan seluruh bangsa Indonesia yang akan mempercepat tercapainya tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Penyelenggaran pemerintahan tidak selalu berjalan sebagaimana yang telah ditentukan oleh aturan yang ada, bahkan sering terjadi penyelenggaraan pemerintahan yang menimbulkan kerugian bagi rakyat baik akibat penyalahgunaan wewenang maupun tindakan sewenang-wenang.

Negara sudah cukup baik. Perhatian yang lebih ditujukan pada peningkatan kualitas aparatur pemerintahan sehingga setiap aparatur pemerintah menyadari fungsinya dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih untuk menyejahterakan bangsa. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mengefektifkan pengawasan baik melalui pengawasan lembaga peradilan, pengawasan dari masyarakat, maupun melalui lembaga ombudsman. Pemilihan pemimpin Negara dan anggota legislatif harus benarbenar selektif dengan melihat kualitas sumber daya manusianya. B. Saran Sebagai masyarakat yang baik melaui kesempatan ini maka selaku penulis ingin memaparkan apa saja yang perlu di miliki generasi kita atau generasi muda sebagai bentuk semangat bernegara. 1. Semangat kebangsaan di lingkungan keluarga - Saling menghormati sesama anggota keluarga. - Saling menghargai pendapat anggota keluarga lain - Menjaga kerukunan dan kesatuan antar anggota keluarga. 2. Semangat Kebangsaan di Lingkungan Sekolah - Ikut melaksanakan upacara. - Mematuhi tata tertib sekolah. - Saling menjaga kerukunan antar teman. - Menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi pada semua orang. 3. Semangat Kebangsaan di Lingkungan Masyarakat - Saling bergotong royong - Menjaga kerukunan antar masyarakat. - Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. - Saling mengormati dan menyayangi sesama manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Muchsan, S.H., Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Liberty, Yogyakarta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Iskatrinah, S.H., M.Hum., Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasi Negara, 2007
Kasdin Sihotang, Mengembalikan Moralitas Kebangsaan

10

11

Anda mungkin juga menyukai