Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN INDUSTRI SABUN MANDI BERBAHAN CAMPURAN WORTEL MERK CAROTAS Rachmad Hidayat (306332403648/G) Jurusan Kimia Universits

Negeri Malang

1. PENDHULUAN a. Latar Belakang Wortel (Daucus carota) adalah kelompok tanaman sayuran umbi. Setiap 100 gram mentahnya, wortel mengandung 12.000 SI vitamin A, 39 mg kalsium dan 37 mg fosfor. Wortel sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Ia berasal dari negeri yang beriklim sedang (subtropis) yaitu berasal dari Asia Timur Dekat dan Asia Tengah. Ia ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun lalu. Budidaya wortel pada mulanya terjadi di daerah sekitar Laut Tengah, menyebar luas ke kawasan Eropa, Afrika, Asia dan akhirnya ke seluruh dunia. Seperti pada komoditas sayuran lainnya, wortel juga mudah sekali rusak. Untuk itu diperlukan penanganan pasca panen yang tepat. Salah satu penanganannya yaitu diolah menjadi produk sari wortel (balittas, 2000). Warna oranye tua pada wortel menandakan kandungan beta karoten yang tinggi. Makin jingga warna wortel, makin tinggi kadar beta-karotennya. Kadar beta-karoten yang terkandung dalam wortel lebih banyak dibanding kangkung, caisim dan bayam. Beta karoten ini dapat mencegah dan mengatasi kanker, darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol dan mengeluarkan angin dari dalam tubuh. Kandungan tinggi antioksidan karoten juga terbukti dapat memerangi efek polusi dan perokok pasif. Beta karoten yang menyebabkan warna oranye pada wortel bisa juga menimbulkan warna kekuningan pada kulit manusia yang kebanyakan minum jus atau sari wortel. Ada juga yang memanfaatkan sari wortel sebagai minuman pemutih kulit. Banyaknya fungsi wortel akibat kandungan beta karoten yang cukup tinggi terutama yang berkaitan dengan manfaatnya pada kulit memungkinkan penggunaannya secara eksternal dapat menjaga kehalusan kulit. Oleh karena itu digunakan sari wortel sebagai salah satu bahan campuran dalam pembuatan

sabun. Dengan adanya campuran sari wortel diharapkan diperoleh sabun yang lebih lembut dan aman bagi kulit. Desa Tawangsari terletak di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang kondisi geografisnya berupa pegunungan dengan udara yang sejuk dan cenderung dingin. Dengan kondisi geografis yang demikian, menjadikan Desa Tawangsari ini subur dan kaya akan sayur mayur salah satunya adalah wortel. Keberadaan wortel di desa ini cukup melimpah dan sering terbuang percuma akibat tidak laku terjual. Oleh karena itu diperlukan alternatif baru untuk mengubah wortel menjadi lebih bernilai ekonomis. Salah satunya dengan menggunakannya sebagai salah satu bahan campuran dalam pembuatan sabun mandi. Sabun merupakan garam logam alkali (umumnya natrium dan kalium) dari asam lemak. Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, pada larutan, surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati konsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM) (Lehninger, 1982). Sabun buatan sendiri bukan hanya membersihkan, juga mengandung sekitar 25% gliserin. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit, menyejukan dan meminyaki sel-sel kulit juga. Dari ide ini, dapat diaplikasikan dalam bentuk industri rumah di mana bahan campuran wortel dapat diperoleh dari desa Tawangsari kecamatan Pujon Malang.
b. Deskripsi Sabun Wortel

Sabun Wortel merupakan sabun yang yang di dalamnya terdapat sari wortel. Mie yang dihasilkan akan berwarna ungu sesuai dengan ubi jalar. Warna ungu dari mie ini dapat menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri bagi penikmat mie. Penggunan ubi jalar sebagai bahan campuran pembuatan sabun mandi akan menambah khasiat dari sabun, selain membersihkan juga dapat melembabkan, melembutkan, menyejukkan, dan meminyaki sel-sel kulit dari kanker kulit karena wortel mengandung beta karoten yang dapat melindungi kulit dari sinar UV. 2. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Sabun wortel ini aman dipakai berbagai kalangan pada berbagai tingkat usia. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga manula. Karena berbagai manfaat tersebut diatas maka sabun wortel dapat dijadikan salah satu sabun dengan campuran wortel yang banyak mengandung beta karoten. Dengan demikian pemasaran sabun wortel ini, segmentasi pasarnya didasarkan pada demografi, yaitu pembagian pasar berdasarkan hal-hal yang ada pada diri manusia seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan dan lain-lain serta didasarkan pada perilaku konsumen yang membeli barang. Produk dari industri sabun wortel ini direncanakan memenuhi kebutuhan lokal (daerah kota dan kabupaten Malang). Mengingat produk sabun wortel ini merupakan produk baru tentu memiliki kelemahan diantaranya produk belum dikenal oleh konsumen dan juga belum mempunyai market share. Oleh karena itu produk baru ini harus dapat bersaing dalam hal harga produk yang dijual lebih murah dan produk baru ini harus mampu memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cara-cara yang lebih memuaskan dibanding produk lain yang sudah dikenal oleh konsumen. Dalam bidang pemasaran, sabun wortel akan dipasarkan dengan cara kerjasama dengan toko. Target utama adalah masyarakat di semua kecamatan kota Malang dan target sampingan adalah masyarakat di Kabupaten Malang. Masa promosi adalah 3 bulan dan jika masyarakat dirasa cukup mengenal dan tertarik dengan produk maka pemasaran akan diperluas di area Malang Raya (Kota Malang+Kabupaten Malang+Kota Batu). Selain pemasaran secara langsung melalui toko/koperasi, produk juga diiklankan pada beberapa media massa lokal (koran dan radio). 3. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN a. Bahan/ material 340 g Minyak Sawit 170 g Minyak Kelapa 50 g Minyak Zaitun 122 g KOH Kalium hidroksida 200 mL air

50 mL sari wortel 10 mL parfum, pewarna dan ekstrak rempah-rempah

b. c.

Alat/ mesin Masker sederhana, dipakai selama menggunakan NaOH/KOH. Sepasang sarung tangan karet, dipakai selama pembuatan sabun Botol plastik, untuk wadah air Timbangan dapur dengan skala terkecil 1 atau 5 gram Kantong plastik kecil, untuk menimbang NaOH/KOH Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene. Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air Wadah dari plastik. Untuk menimbang serta tempat air dan minyak Kain Plastik tipis. Untuk melapisi cetakan Cetakan Blender Metode/ cara kerja Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yang dialasi plastik tipis atau pipa PVC yang diminyaki. Siapkan cetakan yang cukup untuk menampung semua hasil pembuatan sabun. Untuk cetakan anda bisa menggunakan kayu atau karton yang dilapisi plastik tipis, bahkan pipa PVC bisa dipakai. Jika menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong akan menghasilkan sabun yang bulat. Timbang air dan NaOH / KOH. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas

pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih. Timbang minyak sesuai dengan resep. Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender. Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak. Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap trace. Trace adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila di sentuh dengan sendok, maka beberap detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan trace. Pada saat trace tadi anda bisa menambahkan pengaharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.

Anda mungkin juga menyukai