Anda di halaman 1dari 12

Ciri Ciri Wanita ShoLeh ....

Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t. Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu: 1. Taat kepada Allah dan RasulNya 2. Taat kepada suami Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut: 1. Taat kepada Allah dan RasulNya Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ? - Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya. - Wajib menutup aurat - Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah - Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya - Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa - Berbuat baik kepada ibu & bapa - Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang - Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa - Bersikap baik terhadap tetangga 2. Taat kepada suami - Memelihara kewajipan terhadap suami - Sentiasa menyenangkan suami - Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah. - Tidak cemberut di hadapan suami. - Tidak menolak ajakan suami untuk tidur - Tidak keluar tanpa izin suami. - Tidak meninggikan suara melebihi suara suami - Tidak membantah suaminya dalam kebenaran - Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya. - Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA --------------------------------------Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hakhak palsu wanita. Faktor-faktor tersebut ialah: 1) Lupa mengingat Allah Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya: " Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya." Sabda Rasulullah s.a.w.: artinya: "Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi) Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu. 2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda. Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit. Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: artinya: " Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir." 3) Mudah terpedaya dengan syahwat 4) Lemah iman 5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.

Ciri Ciri Wanita Penghuni Neraka Saudariku Muslimah Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah Subhanahu wa Taala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum musyrikin dan pelaku dosa yang Allah Subhanahu wa Taala telah melarang darinya. Setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi penghuni Surga dan terhindar jauh dari neraka, inilah fitrah. Pada Kajian kali ini, kami akan membahas tentang neraka dan penduduknya, yang mana mayoritas penduduknya adalah wanita dikarenakan sebab-sebab yang akan dibahas nanti. Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni neraka alangkah baiknya jika kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah Subhanahu wa Taala di dalam Al Quran tentang neraka dan adzab yang tersedia di dalamnya dan perintah untuk menjaga diri daripadanya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman : Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahrim : 6) Imam Ath Thabari rahimahullah menyatakan di dalam tafsirnya : Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari neraka. Ibnu Abbas radliyallahu anhu juga mengomentari ayat ini : Beramallah kalian dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kalian untuk bermaksiat kepada-Nya dan perintahkan keluarga kalian untuk berdzikir, niscaya Allah menyelamatkan kalian dari neraka. Dan masih banyak tafsir para shahabat dan ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari neraka dengan mengerjakan amalan shalih dan menjauhi maksiat kepada Allah Subhanahu wa Taala. Di dalam surat lainnya Allah Subhanahu wa Taala berfirman :Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Al Baqarah : 24) Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya. Kedahsyatan dan kengerian neraka juga dinyatakan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya beliau bersabda : Api kalian yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam. (Shahihul Jami 6618)

Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga Allah Subhanahu wa Taala menyelamatkan kita dari neraka. Amin. Wanita Penghuni Neraka Tentang hal ini, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda :Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya) Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam tentang penduduk Surga yang mayoritasnya adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang mayoritas penduduknya adalah wanita. Tetapi hadits ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang mengantarkan mereka ke dalam neraka dan menjadi mayoritas penduduknya, namun disebutkan dalam hadits lainnya. Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang , beliau Shalallahu alaihi wassalam melihat Surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya radliyallahu anhum : dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya : Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam? Beliau Shalallahu alaihi wassalam menjawab : Karena kekufuran mereka. Kemudian ditanya lagi : Apakah mereka kufur kepada Allah? Beliau menjawab : Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikankebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma) Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda : dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu anhu) Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda : Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita. (HR. Muslim dan Ahmad) Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan pernyataannya : Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap

agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat. (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 2930 dan At Tadzkirah halaman 369) Saudariku Muslimah . Jika kita melihat keterangan dan hadits di atas dengan seksama, niscaya kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam neraka bahkan menjadi mayoritas penduduknya dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoritas dari penghuni Surga. Saudariku Muslimah . Hindarilah sebab-sebab ini semoga Allah Subhanahu wa Taala menyelamatkan kita dari neraka. Amin. 1. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam menjelaskan hal ini pada sabda beliau di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami karena Allah Subhanahu wa Taala tidak akan melihat istri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam : Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya. (HR. Nasai di dalam Al Kubra dari Abdullah bin Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76) Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang menginginkan ridha Allah Subhanahu wa Taala dan Surga-Nya. Maka tidak sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk dibesar-besarkan. Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya. Cukup kiranya istri-istri Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dan para shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya. 2. Durhaka Terhadap Suami Kedurhakaan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah : 1. Durhaka dengan ucapan. 2. Durhaka dengan perbuatan. 3. Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.

Bentuk pertama ialah seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini sering dilakukan seorang istri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini. Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang istri membicarakan perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang diperbolehkan syari. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan dengan maksud untuk menjelekkannya dan merusak kehormatannya sehingga nama suaminya jelek di mata orang lain. Bentuk serupa adalah apabila seorang istri meminta di thalaq atau di khulu (dicerai) tanpa sebab syari. Atau ia mengaku-aku telah dianiaya atau didhalimi suaminya atau yang semisal dengan itu. Permintaan cerai biasanya diawali dengan pertengkaran antara suami dan istri karena ketidakpuasan sang istri terhadap kebaikan dan usaha sang suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya karena suaminya berusaha mengamalkan syariat-syariat Allah Subhanahu wa Taala dan sunnah-sunnah Rasul-Nya Shalallahu alaihi wassalam. Sungguh jelek apa yang dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam :Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syari, pent.) maka haram baginya wangi Surga. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi serta selain keduanya. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 85) Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para istri terjadi dalam hal perbuatan yaitu ketika seorang istri tidak mau melayani kebutuhan seksual suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang semisal dengan itu. Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syari. Demikian pula jika sang istri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang semisal dengan itu. Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan. Maka setiap istri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah istri yang durhaka terhadap suami dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Taala. Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang istri maka ia dikatakan sebagai istri yang durhaka dengan ucapan dan perbuatannya. (Dinukil dari kitab An Nusyuz karya Dr. Shaleh bin Ghanim As Sadlan halaman 23-25 dengan beberapa tambahan) Sungguh merugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada jalan ke Surga karena memang biasanya wanita yang melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu.

Ketahuilah wahai saudariku Muslimah, jalan menuju Surga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini ada Surga yang Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang sabar menempuhnya. Ketahuilah pula bahwa jalan menuju neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sadarlah bahwa neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mau berpaling darinya semasa ia hidup di dunia. Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya. Ia mengerti nasib di akhirat dan bukan kesengsaraan di dunia yang ia takuti dan tangisi. 3. Tabarruj Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. (Jilbab Al Maratil Muslimah halaman 120) Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul Abdil Barr rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam tersebut. Ibnul Abdil Barr menyatakan : Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi Shalallahu alaihi wassalam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya . (Dinukil oleh Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik 3/103 ) Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah Subhanahu wa Taala telah melarang hal ini dalam firman-Nya : Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka. (An Nur : 31) Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan di dalam kitab Al Kabair halaman 131 : Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup muka/kerudung) mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya jika mereka keluar rumah . Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoyahkan keimanan yang kokoh sekalipun. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu Al Quran dan As Sunnah. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sendiri menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita. Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Taala hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita.

Dan berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya Surga. Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan di hadapan kaum pria. Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi pelecehan terhadap kaum wanita, karena yang demikian adalah hasil perbuatan mereka sendiri. Wahai saudariku Muslimah . Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islamy yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan adzab di akhirat kelak. Allah Subhanahu wa Taala berfirman :Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu. (Al Ahzab : 33) Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Tetapi kami hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat negeri kita ini. Saudariku Muslimah . Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Taala dan anjuran untuk mentaatiNya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda : Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam! Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya : Mengapa demikian, wahai Rasulullah? Beliau menjawab : Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami! (HR. Bukhari) Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari adzab neraka. Semoga Allah Subhanahu wa Taala menyelamatkan kita dari adzabnya. Amin. Wallahu Alam bish Shawwab. (Dikutip dari tulisan Muhammad Faizal Ibnu Jamil, Judul asli Wanita Penghuni Neraka, MUSLIMAH/Edisi XXII/1418/1997/Kajian Kali Ini. Url sumber http://www.geocities.com/dmgto/muslimah201/nar.htm)

ISTRI YANG DI ANGGAP DURHAKA KEPADA SUAMI


A p a k a h a n d a t e r m a s u k i s tr i y a n g di a n g g ap d u r h a k a ? A p a k a h i st r i a n d a t e r m a s u k i s tr i y a n g di a n g g a p d u r h a k a k e p a d a s u a m i ? Apabila dipanggil oleh suaminya ia tidak datang. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur. ia tidak datang nescaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh. (Riwayat Bukhari dan Muslim) Membantah suruhan atau perintah suami. Sabda Rasulullah SAW: Siapa saja yang tidak berbakti kepada suaminya maka ia mendapat laknat dan Allah dan malaikat serta semua manusia. Bermuka masam terhadap suami. Sabda Rasulullah SAW: Siapa saja perempuan yang bermuka masam di hadapan suaminya berarti ia dalam kemurkaan Allah sampai ia senyum kepada suaminya atau ia meminta keredhaannya. Jahat lidah atau mulut pada suami. Sabda Rasulullah SAW: Dan ada empat golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalai Neraka (diantaranya) ialah wanita yang kotor atau jahat lidahnya terhadap suaminya. Membebankan suami dengan permintaan yang diluar kemampuannya. Keluar rumah tanpa izin suaminya. Sabda Rasulullah SAW: Siapa saja perempuan yang keluar rumahnya tanpa ijin suaminya dia akan dilaknat oleh Allah sampai dia kembali kepada suaminya atau suaminya redha terhadapnya. (Riwayat Al Khatib) Berhias ketika suaminya tidak disampingnya. Maksud firman Allah: Janganlah mereka (perempuan-perempuan) menampakkan perhiasannya melainkan untuk suaminya. (An Nur 31) Menghina pengorbanan suaminya. Maksud Hadis Rasulullah SAW: Allah tidak akan memandang (benci) siapa saja perempuan yang tidak berterima kasih di atas pengorbanan suaminya sedangkan dia masih memerlukan suaminya. Mengijinkan masuk orang yang tidak diijinkan suaminya ke rumah maksud Hadis: Jangan ijinkan masuk ke rumahnya melainkan yang diijinkan A suaminya. (Riwayat Tarmizi) Tidak mau menerima petunjuk suaminya. Maksud Hadis: Isteri yang durhaka hukumnya berdosa dan dapat gugur nafkahnya ketika itu. Jika ia tidak segera bertaubat dan memint ampun dari suaminya, Nerakalah tempatnya di Akhirat kelak. Apa yang isteri buat untuk suami adalah semata-mata untuk mendapat keredhaan Allah SWT

Ciri-Ciri Istri Ahli Surga Meskipun sebagian orang menganggap perkara ini agak sulit, tetapi bagi anda sebagai kaum wanita (istri) muslim harusnya mau dan bertekad untuk menunaikannya.. Adapun ciri-ciri istri yang ahli surga yaitu : 1. Ridho dengan suami yang telah dijodohkan oleh Allah SWT. 2. Menjadi istri yang setia kepada suaminya saat senang dan susah. 3. Selalu memohon maaf kepada suami. 4. Taat akan perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat. 5. Mendahulukan suami dalam segala keadaan. 6. Menghibur hati suami terutama bila ia dlm kesusahan. 7. Bila dipandang suami senantiasa menyenangkan. 8. Melembutkan pandangan dan tunduk apabila dihadapan suami. 9. Tidak pernah menolak bila disentuh suami kapanpun ia perlu. 10. Tidak berkhianat atau curang terhadap harta, perkara, dll ketika suami tidak ada di rumah. 11. Senantiasa hormat kepada suami dan ibu/ bapak suami (mertua). 12. Selalu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan untuk suami. 13. Tidak keluar meninggalkan rumah tanpa izin suami. 14. Menyambut pulangnya suami dengan senyuman dan mencium tangan suami. 15. Tidak pernah berlaku kasar terhadap suami dan selalu bersih dan bersolek untuk membahagiakan hati suami. Dan tidak pernah menunjukan wajah yang muram kepada suami. 16. Menemani suami pada saat makan di rumah. 17. Tidak menceritakan aib (kekurangan) suami. 18. Bersyukur dgn nafkah yg diberikan suami, (tidak merongrong) sehingga suami kuat imannya & tidak ingin korupsi atau membawa uang yang tidak halal. 19. Memberi kesempatan untuk suami agar dapat menyalurkan hobbynya yang positif. 20. Selalu memberi semangat dan dorongan agar suami dapat maju tetapi tetap berada di jalan Allah. 21. Tidak menceritakan tentang teman-teman perempuan kita kepada suami. 22. Bila suami datang dari mana saja , setelah mencium tangannya biarkanlah beberapa saat untuk tidak bicara apa-apa dulu. 23. Berilah ketenangan dalam menunaikan tugas sebagai suami, baik di rumah atau di tempat kerjanya. 24. Jihadnya seorang istri adalah di rumah suaminya, dengan taat serta ikhlash mengurus anak-anak, suami dan rumah tangganya. Insya Allah, pahala untuk istri-istri yg sholehah adalah Surga.

Renungan buat Istri Istri dalam suatu rumah tangga memiliki peranan penting, di samping wajib menta'ati suami, sang istri adalah tempat menghilangkan rasa lelah dan payah suami. Maka dalam tulisan pendek ini ada beberapa renungan buat sang istri agar rumah tangga itu tetap berbahagia dan harmonis, silahkan disimak Wahai sang istri Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah? Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala dan baju serta mengecup pipinya? Apakah anda merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah dan tetap berdiri sampai dia duduk? Mungkin tidak akan menyulitkanmu jika anda berkata pada suami: Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku . Berdandanlah untuk suamimu, harapkanlah pahala dari Allah di waktu anda berdandan itu, karena Allah itu indah dan mencintai keindahan. Pakailah parfum dan bermake-uplah serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu Jauhi dan jauhilah bermuka masam dan cemberut. Janganlah anda mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang akan merusak dan mengacaukan keharmonisan dengan suami. Jangalah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan lemah lembut, sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan mengira hal-hal yang jelek terhadap dirimu Selalulah berada dalam keadaan lapang dada, hati tenteram dan ingat kepada Allah setiap saat Ringankanlah suamimu dari keletihan, kepedihan, dan musibah serta kesedihan yang menimpanya Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah denga tasbih, tahlil, tahmid dan takbir, perbanyaklah membaca Al Quran terutama surat Al Baqarah, karena surat itu dapat mengusir syaitan Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk melaksanakan puasa sunat, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan jangan anda menghalanginya untuk menjalin silaturahim dengan karib kerabatnya. Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu, serta kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah kepada Allah agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat yang baik serta

kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Allah berfirman : "Dan Rabb-mu berkata: serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu" (Al Mukmin:60) Sumber :Kitab Fiqh pergaulan suami istri oleh Syeikh Musthofa Al Adawi

Anda mungkin juga menyukai