Anda di halaman 1dari 15

NAMA NIM

: Salma Ilmiati :10509063

TATA NAMA
1. Alkana Tata Nama Alkana Perbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan menyebabkan berbedaan sifat alkana yang bersangkutan. Banyaknya kemungkinan struktur senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian nama yang dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh IUPAC agar dapat digunakan secara internasional. Aturan tata nama alkana 1. Rantai tidak bercabang (lurus) Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi alawal n- (normal) CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 = n-pentana 2. Jika rantai karbon bercabang, maka: a. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain. Rantai induk diberi nama alkana.

rantai induk terdiri dari 6 atom C, sehingga diberi nama heksana

b. Penomoran.

Berilan nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang.

Jika nomor dari bawah, maka cabang ada di nomor 3. tetapi jika dari kanan, maka cabang ada di nomor 4. Sehingga dipilih penomoran dari ujung bawah. c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk. Cabang merupakan

gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur alkilnya. Perhatikan beberapa gugus alkil berikut: d. Tabel 3. Nama Alkil

e.

Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana bercabang: Nomor cabang-

nama cabang nama rantai induk: Nama untuk struktur di atas adalah: 3-metilheksana -jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka tulis nonor-nonor cabang dari alkil sejenis dan beri awalan alkil dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.

-Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka nama-mana alkil disusun menurut abjad.

3. Tambahan untuk penomoran khusus a. Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak.

Rantai induk = 5 atom C Rantai induk = 5 atom C Cabang = 2 (metil dan etil) Cabang = 1 (isopropil) Sehingga yang dipilih adalah struktur yang pertama : 3-etil-2-metilpentana b. Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang lebih kecil.

Dari kiri, nomor 3 terdapat cabang etil, Dari kanan, nomor 3 terdapat cabang metil. Sehingga yang dipilih adalah penomoran dari kiri: 3-etil-4metilpentana.

2.Alkuna Alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tiga C=C. Suku alkana yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etuna. Nama alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi -una.

Nama Etena Propena Butena Pentena

Struktur CH=CH CH=C-CH3 CH=C-CH2-CH3 CH=C- CH2- CH2?-CH3

Rumus molekul C2H4 C3H4 C4H6 C5H8

Dari tabel diatas rumus molekul secara umum dapat dirumuskan: CnH2n-2 Tata nama alkuna Tata nama alkuna menurut IUPAC sama dengan tatanama alkena, lang-kah-langkah untuk memberi nama alkuna adalah sebagai berikut: 1. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain yang melewati ikatan rangkap, berilah nama alkuna sesuai jumlah atom C pada rantai induk. 2. Penomoran. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan rangkap. 3. Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan sesuai dengan aturan pada tatanama alkana. 4. Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai induk.

Contoh:

Penentuan rantai induk salah Meskipun mempunyai rantai terpanjang, tetapi tidak melewati rangkap.

ISOMER ALKUNA Etuna (C2H2), propena (C3H4) tidak mempunyai isomeri katena hanya ada satu struktur.

Isomer dari butuna (C4H6):

Isomer pentuna (C5H8)

3. Alkena

Alkena merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap dua C=C. Suku alkena yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etena. Nama alkena sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi -ena. Dari tabel diatas rumus molekul untuk alkena jumlah atom H selalu dua kali jumlah atom C, sehingga secara umum dapat dirumuskan: CnH2n Tata nama alkena Tata nama alkena menurut IUPAC adalah sebagai berikut: 1. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain yang melewati ikatan rangkap, berilah nama alkena sesuai jumlah atom C pada rantai induk. 2. Penomoran. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan rangkap. 3. Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan sesuai dengan aturan pada tatanama alkana. 4. Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai induk

Contoh: 3-metil-1-butena (benar) 2-metil-3-butena (salah)

Isomer alkena Etena (C2H4) dan propena (C3H6) tidak mempunyai isomeri katena hanya ada satu struktur.

Isomer dari Butena (C4H8):

4. AMINA Rumus Umum : R-NH2, Mengandung gugus fungsi NH2 (amina) Tata Nama : alkilamina (trivial/umum) alkanamina (IUPAC)

Contoh

: CH3CH2NH2 etilamina atau etanamina CH3CH2N(CH3)2 dimetiletilamina N,N-dimetiletanamina

Sifat Fisik Sifat Kimia

: Polar, titik didih tinggi, larut dalam air, bersifat basa lemah : CH3NH3 + Cl-

Reaksi asam basa CH3NH2 + HCl

Ikatan hidrogen pada amina N H + N -

Berperan penting dalam struktur lipat protein dan struktur double helix pada asam nukleat.

5. ALKOHOL Alkohol adalah senyawa-senyawa yang dapat berasal dari alkana, dengan satu atom H diganti oleh gugus OH. Tatanama alkohol: Diturunkan dari nama alkana induknya, dengan mengganti huruf -a menjadi huruf ol Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengikat gugus OH Penomoran dimulai dari ujung yang mengikat gugus OH Contoh penamaan dan penomoran: CH3 OH (metanol) CH3 CH2 CH2 OH (propanol)
H3C
3

CH2 CH3

CH3

OH (2-metil-propanol)

CH3 CH2 CH CH2 CH3


2 1

H3C

CH3

OH (2,3-dimetil-pentanol)

Reaksi oksidasi pada alkohol: Oksidasi alkohol primer, terbentuk aldedid, jika dilanjutkan akan terbentuk asam karboksilat
H RC C OH [O] O RC C H [O] O RC C OH

H Alkohol primer

aldehid

Asam karboksilat

Jika alkohol sekunder dioksidasi, terbentuklah alkanon


H RC C OH [O] O RC C R

R Alkohol sekunder

keton

Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi, karena atom C gugus fungsionalnya tidak mengikat atom H
R RC C OH [O] Tidak dapat dioksidasi

R Alkohol sekunder

Sifat-sifat alkohol: Larut dalam air, pada suhu kamar berwujud cairan dan tidak berwarna Memiliki titik didih yang tinggi, karena terdapat ikatan hidrogen Mengalami reaksi oksidasi menghasilkan senyawa yang berbeda sesuai gugus hidroksi yang terikat pada atom C Dapat bereaksi dengan fosfor trihalida (PX3) menghasilkan alkil halida Dapat bereaksi dengan logam natrium, menghasilkan senyawa Na-alkanoat (Na-alkoksida) Kegunaan alkohol: Metanol dalam kadar rendah dapat digunakan sebagai antiseptik Etanol digunakan sebagai campuran dalam minuman yang diproduksi melalaui fermentasi gula Propanol digunakan sebagai pelarut dalam industri kosmetik seperti pada pembuatan parfum dan lotion.

6. ETER Eter adalah isomer fungsional dari alkohol Tatanama eter: Terdiri dari dua kata, pertama nama gugus alkil yang terikat pada oksigen eter yang disebut gugus alkoksi Kedua berasal dari nama alkananya Penamaan eter diawali dengan nama gugus alkoksinya diakhiri dengan nama alkananya Contoh:
CH3 O CH3 (metoksi metana)

CH3

CH2

CH3 (metoksi etana)

Sifat dan kegunaan eter: Cairan mudah menguap, sangat mudah terbakar, dan dapat membius Banyak digunakan sebagai pelarut zat-zat organik Digunakan untuk menganastesi pasien yang akan dioperasi

7. ALDEHIDA Aldehid merupakan senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Karbon karbonil pada aldehid mengikat sekurang-kurangnya satu atom hidrogen dan mengikat gugus lain yang dapat berupa alkil atau aril Tatanama aldehida: Nama aldehid diturunkan dari nama alkana induknya dengan mengubah huruf a menjadi al Karbon pada gugus aldehid selalu memiliki nomor 1

Contoh:
O CH3 CH2 C H (propanal)

O CH3 CH CH3 C H (2-metil propanal)

Pembuatan aldehid:
R OH Alkohol primer [O] O R C H Aldehid

CH3

CH2 CH2 OH Propanol

[O]

O CH3 CH2 CH2 Propanal H

Sifat-sifat aldehid: Larut dalam air, karena kemampuannya membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air Jika direaksikan dengan gas H2, maka akan mengalami reduksi menghasilkan alkohol primer
O R C H H2 R OH

Dapt mengalami reaksi oksidasi menghasilkan asam karboksilat


O R C H [O] O RC C OH

Dapat bereaksi dengan larutan fehling menghasilkan endapan merah bata Jika direaksikan dengan larutan tollen akan menghasilkan cermin perak Kegunaan aldehid: Digunakan sebagai zat pengawet

8. KETON Karbon karbonil keton mengikat dua gugus alkil/aril Tatanama keton: Keton diberi nama dengan mengubah a alkana menjadi on Penomoran atom C pada rantai utama dimulai dari salah satu ujung sehingga atom C karbonil memiliki urutan kecil
O H3C C CH3 (Propanon)

O H3C CH2 C CH3 (2-butanon)

O H3C CH CH3 C CH3 (3-metil-2-butanon)

Pembuatan keton dengan oksidasi alkohol sekunder.


H RC C OH [O] O RC C R

R Alkohol sekunder

keton

OH H3C C H

[O]

O H3C C

CH3 2-propanol

CH3 Propanon

Sifat-sifat keton: Larut dalam air, karena kemampuannya dalam membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air Jika direaksikan dengan H2, akan mengalami reduksi menghasilkan alkohol sekunder

O R C R H2 R

OH CH R

Keton

Alkohol sekunder

Keton tidak dapat dioksidasi Keton tidak bereaksi dengan larutan fehling maupun larutan tollen. Kegunaan keton: Dipakai sebagai pelarut zat-zat organik Aseton sering dipakai oleh kaum wanita untuk membersihkan kuteks kuku Keton yang rantainya lebih panjang memiliki bau harum sehingga banyak dipakai dalam parfum.

9. ASAM KARBOKSILAT Asam karboksilat adalah suatu senyawa oeganik yang mengandung gugus karboksil. Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil, dan sebuah gugus hidroksil
O C Gugus karboksil OH Gugus hidroksil

Tatanama asam karboksilat: Nama asma karboksilat diturunkan dari nama alkana induknya dengan huruf akhir a diubah dengan imbuhan asam . . . . . oat. Karbon karboksil diberi nomor 1 seperti pada aldehid
O H3C C OH O C OH Asam etanoat H3C CH2 CH

CH3 Asam-2-metil butanoat O CH3 H3C CH CH C OH

CH3 Asam-2,3-dimetil butanoat

Pembuatan asam karboksilat: Reaksi oksidasi Oksidasi alkohol primer dan aldehida dapat menghasilkan asam karboksilat

H RC C OH

[O]

O RC C H

[O]

O RC C OH

H Alkohol primer

aldehid

Asam karboksilat

Hidrolisis ester Jika ester direaksikan dengan air, akan terjadi reaksi penguraian oleh air menghasilkan asam karboksilat dengan katalis asam
O R C H Aldehida O

H2O, H+

R C OH Asam karboksilat

Esterifikasi asam karboksilat: Merupakan reaksi pembentukan senyawa ester Terjadi antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol yang dikatalis oleh asam
O R C OH + R OH H+ Kalor O R C OR

Asam karboksilat

Ester

Sifat-sifat asam karboksilat: Larut dalam air dan merupakan asam lemah Reaksi dengan suatu basa akan menghasilkan garam Satu-satunya asam karboksilat yang dapat mengalami oksidasi adalah asam formiat, sebab gugus karboksilnya terikat pada atom H Jika direaksikan dengan halogen, maka atom H pada C alfa akan disubstitusi oileh atom halogen. Kegunaan beberapa asam karboksilat: Asam asetat, murni berbentuk zat padat dan sering disebut asam asetat glasial. Dalam konsentrasi rendah, sering digunakan sebagai penambah citarasa makanan Asam benzoat, merupakan asam karboksilat yang mengandung cincin aromatik. Digunakan untuk bahan pengawet beberapa produk makanan Aspirin dan asam salisilat, digunakan dalam bidang farmasi sebagai obat sakit kepala, sedangkan asam salisilat digunakan sebagai penghangat tubuh atau obat nyeri otot, biasanya ditambahkan dalam bentuk balsem dan minyak urut.

10. ESTER Ester adalah senyawa yang mengandung gugus CO2R. Merupakan senyawa-senyawa hasil reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol yang disebut dengan reaksi esterifikasi

Tatanama ester: Terdiri dari dua kata, pertama ialah nama gugus alkil yang terikat pada oksigen ester Kedua berasal dari nama asam karboksilatnya, dengan membuang kata asam Nama suatu ester diawali dengan nama alkil (berasal dari alkohol), dilanjutkan dengan nama asam asalnya.
O H3C C O CH3 O C O CH2 CH3 Metil etanoat H3C CH2 CH

CH3 Etil 2-metil-propanoat

Pembuatan ester: Reaksi pembentukan ester disebut esterifikasi yaitu mereaksikan suatu asam karboksilat dengan alkohol
O R C OH + R OH H+ Kalor O R C OR

Asam karboksilat

Ester

Sifat-sifat ester: Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya namun dapat berikatan hidrogen dengan air Memiliki massa molekul rendah larut dalam air Rantai ester yang lebih panjang (> 5 karbon) sukar larut dan hampir tidak larut dalam air Molekul polar dan merupakan senyawa netral Cairan berbau harum dan bersifat mudah menguap Dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol Dapat dibuat dari reaksi antara anhidrida asam dengan alkohol Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol Dapat mengalami reaksi polimerisasi membentuk poliester.

Kegunaan ester: Banyak digunakan untuk pengharum (essence) makanan maupun minuman Serat sintetik dacron adalah suatu poliester atau polimer sintetik dari ester.

Anda mungkin juga menyukai