Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UJIAN

Nama : Amalia Ahdiah, S. Ked NIM : I1A005035 Dokter penguji : dr. Hendratno Ganda,Sp.KK

1.

Moluskum kontagiosum ?

Definisi

: adalah sejenis tumor virus yang terbatas pada manusia dan kera, disebabkan oleh virus DNA yang tergolong pox virus.

Penyebab dan epidemiologi : Penyebab : pox virus, tergolong virus besar dengan diameter 200-300 , berinti DNA. Umur : terutama pada anak-anak

Kebersihan : pada anak sekolah sering karena mandi di kolam renang. Pada dewasa ditularkan karena salon kecantikan. Lain-lain : ada hubungan dengan pemakaian imunosupresif.

Gejala singkat penyakit : perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan : seringkali asimtomatis, terkadang lesi besar meradang dan tampak sebagai furunkel. Pemeriksaan kulit : Lokalisasi Efloresensi : wajah, badan, kadang-kadang perut, bagian bawah perut, genitalia. : papula berdiameter 1-5 mm, diskrit, berwarna seperti kulit atau putih mutiara, meninggi, tampak seperti lilin dengan umbilikasi kecil, sendiri-sendiri atau berkelompok. Gambaran histopatologik : ploriferasi sel-sel stratum spinosum membentuk lobuli. Lobuli dipisahkan oleh septa jaringan ikat, didalamnya terdapat badan

moluskum berupa sel-sel bulat atau lonjong yang mengalami degenarasi keratohialin. Pemeriksaan laboratorium: potong papula, oleskan isinya antara dua kertas objek, diwarnai dengan Wright, Giemsa atau Gram. Lihat di bawah mikroskop, badan moluskum berbentuk telur, berdinding licin homogeny, diameter sampai 25 . Diagnosis banding : 1. Karsinoma sel basal : pada orang tua, sering mengalami ulserasi 2. Veruka vulgaris : vegetasi lentikuler, permukaan kasar, kering, warna keabu-abuan, kulit disekitarnya tidak meradang. 3. Keratoakantoma : biasanya nodula-nodula keras, pada bagian tengah dipenuhi sumbatan keratin. Biasanya ditemukan didaerah wajah, telinga dan punggung tangan. Penatalaksanaan : Kuretase tangan, bersihkan dan berikan salep. Bedah beku dan nitrogen cair dan salju CO2. Mengeluarkan badan moluskum dengan menusuk papula, kemudian diberikan salep antibiotic. Prognosis : umumnya baik, dapat sembuh spontan

Sumber

Siregar, Prof. Dr. RS,Sp. KK (K). atlas berwarna; saripati penyakit kulit,edisi 2.

2. Kawasaki disease ?

Kawasaki disease (Penyakit Kawasaki) adalah suatu penyakit yang langka, dan ditemukan pada anak-anak. Nama lainnya adalah Sindrom Kawasaki atau

mucocutaneous lymph node syndrome. yang menyerang selaput lendir, kelenjar getah bening, dan lapisan pembuluh darah dan jantung. Penyakit ini menyebabkan radang pada pembuluh darah disekujur tubuh penderita. Sekitar 80% penderita Sindrom Kawasaki ini adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun dan paling banyak terdapat pada usia antar 9-12 bulan. Penyakit ini jarang menyerang anak-anak yang sudah berusia di atas 8 tahun. Dan anak-anak dari etnis Asia beresiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

Penyakit ini dinamakan sesuai nama seorang pediatris Jepang bernama Tomisaku Kawasaki, yang menemukannya pada tahun 1967. Sejak saat itu diketahui berbagai kasus serupa ternyata ditemukan di berbagai negara lainnya. Penderita ditandai dengan sebagian dari gejala-gejala berikut: Demam tinggi berhari-hari, hingga 39 oC - 41 oC, sedikitnya selama 5 hari berturut-turut dan diikuti dengan gejala radang kemerahan pada mata (conjunctivitis), Telapak tangan dan kaki akan berwarna kemerahan atau bengkak, Diikuti kulit terkelupas setelah sekitar 2 minggu sejak penyakit ini terjadi, Ruam kemerahan pada tubuh, Kadang-kadang disertai pembengkakan kelenjar limpa (cervical

lymphadenopathy), Radang pada bibir atau membran mucus di mulut, Bibir pecah-pecah, kadang terkelupas dan bisa berdarah, Radang pada tenggorokan, Atau warna merah seperti strawberry pada lidah (strawberry tangue), Sakit pada persendian.

Mengenai penyebabnya, berbagai penelitian yang dilakukan belum bisa menemukan penyebab pastinya. Namun diperkirakan disebabkan oleh infeksi yang mengganggu sistem immun (kekebalan). Proses penyakit ini dimulai dari infeksi oleh suatu virus yaitu jenis coronavirus atau kuman yang memacu terjadinya peradangan pembuluh darah secara menyeluruh terutama pada arteri koroner jantung.

Heart Problem Jika dibiarkan, sindrom Kawasaki dapat menyebabkan kerusakan jantung dan pembengkakkan pada pembuluh darah menuju jantung (koroner) yang disebut aneurysm. Aneurysm pada arteri koroner disebabkan oleh radang pada pembuluh arteri tersebut disebut vasculitis. Inilah yang membuat sindrom Kawasaki menjadi penyebab utama timbulnya penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak-anak di negara berkembang. Sekitar 25% dari penderita akan memiliki masalah pada jantungnya dan 1% akan meninggal, jika tidak mendapat perawatan lebih lanjut.

Bila terjadi aneurysm, perkembangannya akan berlangsung dalam seminggu setelah gejala-gejala demam dan yang lainnya bermula. Jika tindakan perawatan dilakukan kurang dari 10 hari, maka komplikasi ke jantung akan dapat dicegah. Itu sebabnya diagnosa awal terhadap penyakit ini akan sangat banyak membantu. Berita baiknya adalah, bila mendapat perawatan sesegera mungkin, hanya sekitar 5-10% dari seluruh kasus sindrom Kawasaki yang akan berkembang menjadi masalah jantung. Komplikasi lain mungkin saja terjadi, karena vasculitis juga dapat terjadi ditempat lain selain dari arteri. Berbagai jenis komplikasi lain juga mungkin terjadi akibat sindrom Kawasaki ini namun kemungkinan kasus-kasus ini terjadi sangat langka.

Berbagai kemungkinan komplikasi dari penyakit kawakasi adalah sebagai berikut: Inflamasi (radang) pada pembuluh darah (valculitis). Inflamasi pada otot jantung (mycarditis). Inflamasi pada selaput pembungkus jantung (pericarditis). Inflamsi pada sendi (arthritis). Inflamsi pada membran otak dan spinal cord (meningitis). Aneurysm pada arteri yang memicu pembekuan darah atau menimbulkan penyakit jantung. Arrhythmia atau detak jantung tidak normal akibat adanya kelainan pada katup jantung.

Treatment Pengobatan yang diberikan kepada penderita tujuan utamanya adalah untuk memperkecil ataupun mencegah resiko komplikasi ke arah yang lebih serius, selain untuk menyembuhkan gangguan akibat gejala-gejalanya juga tentunya. Umumnya pengobatan yang diberikan ada 2: Aspirin Aspirin dapat membantu mengurangi radang yang timbul pada aneurysme pada arteri koroner. Kegunaan lainnya juga untuk mengatasi demam, radang pada persendian, ruam pada tubuh dan mencegah terjadinya pembekuan darah.

Intravenous Gammaglobulin Sejenis antibodi yang diberikan melalui aliran darah. Jika diberikan sesegera mungkin akan mengurangi resiko kerusakan pada arteri koroner dan mencegah berlanjutnya penyakit ini ke tingkat yang berbahaya.

Masih ada cara pengobatan lainnya seperti penggunaan cortisone (kortisol), yaitu sejenis hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal pada ginjal, yang memiliki efek anti inflamasi dan anti alergi. Bantuan dari obat-obatan lain sejenis ibuprofen dan naproxen juga terkadang digunakan untuk mengatasi rasa nyeri persendian yang berkepanjangan. Plasmapheresis atau pergantian plasma digunakan bila aspirin dan

gammablogulin tidak berhasil mengatasi penyakit ini. Ini sangat membantu, karena penyakit kawasaki yang tidak bereaksi terhadap pengobatan aspirin dan

gammablobulin biasanya cukup berbahaya. Setelah diobati, pada umumnya akan terjadi pengelupasan kulit pada tangan atau kaki. Namun tidak perlu khawatir, karena peristiwa ini sangat umum terjadi. Yang paling penting adalah memberikan perhatian yang cukup bagi anak tersebut agar ia merasa nyaman. Ada beberapa kejadian dimana penyakit ini bisa kambuh setelah beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.

Sumber : - http://www.indofamily.net/health. Waspadai Virus Kawasaki. Generated: 24 December, 2009, 20:58 - http://www.sehatbugar.co.id. Max Fricsh, Kawasaki disease. - Nakamura Y, Yashiro M, Uehara R, Oki I, Watanabe M, Yanagawa H (2008). "Monthly observation of the number of patients with Kawasaki disease and its incidence rates in Japan: chronological and geographical observation from nationwide surveys" ([dead
link]

Scholar

search

).

Epidemiol

18

(6):

2739.

doi:10.2188/jea.JE2008030

3. Beda Tinea Pedis tipe intertriginosa dan tipe subakut? - bentuk interdigitalis : tampak adanya fisura yang diliputi skuama halus dan tipis diantara jari 4 dan 5. Keadaan ini dapat meluas kebawah jari dan sela jari yang lain. Tampak adanya maserasi yaitu kulit putih dan rapuh.

- bentuk subakut ; tampak adanya vesikel, vesiko pustule dan kadang-kadang bula pada sela jari atau telapak kaki.

Sumber : - Siregar, Prof. Dr. RS,Sp. KK (K). atlas berwarna; saripati penyakit kulit,edisi 2. - buku ilmu penyakit kulit dan kelamin, 2002

Anda mungkin juga menyukai