Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1.

Identitas Mata pelajaran Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Payakumbuh Mata Pelajaran :KIMIA Kelas / Semester : XI / 2 Alokasi Waktu : 3 x 40 Pertemuan ke:15 2. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya. 3. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat-sifat larutan dan menghitung pH larutan 4. Indikator Menjelaskan pengertian asam basa menurut Arrhenius Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb) Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya. Menjelskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan. A. Teori Asam Basa Arrhenius 1. Pengertian Asam Basa Arrhenius Larutan asam dan larutan basa merupakan senyawa elektrolit. Senyawa asam tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, nisalnya air jeruk, mangga, nanas, cuka, sabun, amonia, dan lain-lain. Svante Arrhenius mengemukakan konsep asam basa sebagai berikut. Asam adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan memberikan ion hidrogen (H+) dalam suatu larutan, basa adalah senyaw yang jika dilarutkan ke dalam air akan memberikan ion hidroksida (OH-) dalam suatu larutan. Dalam hal ini, pembawa sifat asam adalah ion H+ dan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Reaksi ionisasi yang terjadi pada asam dan basa secara umum dituliskan sebagai berikut,

HxZ(aq) xH+(aq) + Zx-(aq) (asam) M(OH)x(aq) Mx+(aq) + xOH-(aq) (basa) Beberapa contoh asam basa arrhenius dan reaksi ionisasinya ditabelkan sebagai berikut, Asam Basa + HCl(aq) H (aq) + Cl (aq) NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq) H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq) KOH(aq) K+(aq) + OH-(aq) CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO(aq) Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq) Sifat-sifat larutan asam, basa, dan netral adalah sebagai berikut. Larutan Asam Larutan Basa Netral Rasanya masam Rasanya pahit Rasa bervariasi Lakmus biru merah Lakmus merah biru Tidak mengubah lakmus Bersifat korosif Bersifat kaustik Tidak bersifat korosif + Terdiri dari ion H dan ion Terdiri dari ion OH dan ion Terdiri atas ion H+ dan ion OH- sisa asam positif logam OH[H+] > [OH-] [H+] < [OH-] [H+] = [OH-] 2. Penentuan Asam Basa Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan sifat basa dengan menggunakan zat penunjuk yang disebut indikator. Indikator adalah zat yang dapat digunakan untuk menunjukkan sifat suatu zat melalui perubahan warnanya yang khas. Indikator dapat berasal dari bahan alami (indikator bahan alam) dan buatan (indikator sintetis). Indikator ynag biasa digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator yang keduanya termasuk dalam indikator tunggal, indikator universal, dan pH meter. a. Indikator Tunggal Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa tetapi tidak dapat mengetahui harga pH dan pOH. Yang termasuk indikator tunggal adalah lakmus merah, lakmus biru, fenolftalein, metil jingga, metil merah dan bromtimol biru. Perubahan warna yang terjadi sebagai berikut, Kertas lakmus / Warna dalam Larutan Trayek pH Larutan Indikator Asam Basa Lakmus biru Merah Biru 07 Lakmus merah Merah Biru 7 14 Fenolftalein Tak berwarna Merah muda 8,3 10 Metil jingga Merah Kuning 2,9 4,0 Metil merah Merah Kuning 4,2 6,3 Bromtimol biru Kuning Biru 6,0 7,6 b. Indikator Universal Indikator Universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH dari larutan tersebut. Indikator universal dapat dalam bentuk kertas dan

cairan. Cara kerja indikator ini dengan mencocokkan perubahan warna kertas indikator pada tabel warna indikator universal. Warna indikator universal pada berbagai pH sebagai berikut. pH Warna Indikator Universal pH Warna Indikator Universal 1 Merah 8 Merah 2 Merah lebih muda 9 mera 3 Merah muda 10 4 Merah jingga 11 12 5 Jingga 6 Kuning 13 7 Hijau 14 c. Indikator Bahan Alam Indikator bahan alam banyak dihasilkan dari ekstrak tumbuhan seperti mahkota bunga yang berwarna, daun, wortel, kunyit dan bit. d. pH meter Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan dengan mencelupkan elektrode ke dalam larutan. pH meter akan mengukur adanya ion hidrogen yang ditunjukkan pada skala pH meter. Latihan Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa berikut dan tentukan asam basa senyawa tersebut! No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Senyawa H2SO4 Al(OH)3 HNO2 Ca(OH)2 HCN Ba(OH)2 H2CO3 NH4OH H3PO4 Fe(OH)3 Reaksi Ionisasi H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq) Asam / Basa Asam

B. Teori Asam Basa Bronsted Lowry Pada tahun 1923, Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry mengajukan konsep asam basa berdasarkan pemindahan proton (H+). Menurut Bronsted-Lowry:
Asam Basa : spesi yang dapat memberikan proton atau donor proton (H+) : spesi yang dapat menerima proton atau akseptor proton (H+)

NH3 + H2O NH4+ + OHNH3 bertindak sebagai basa, setelah menerima proton berubah menjadi ion NH4+ yang bertindak sebagai asam dengan menyerahkan proton kepada OH-. H2O bertindak sebagai asam, setelah menyerahkan proton kepada NH3 berubah menjadi OH-. Ion OH- bertindak sebagai basa setelah menerima proton dari ion NH4+. Pasangan asam basa setelah terjadi serah terima proton dinamakan asam basa berkonjugasi. Suatu asam, setelah melepas satu proton, akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam tersebut. Spesi tersebut merupakan suatu basa karena dapat menyerap proton dan membentuk kembali asam semula. Sama halnya seperti asam, basa juga dapat membentuk spesi yang dinamakan asam konjugasi dari basa tersebut. Spesi tersebut adalah suatu asam karena dapat melepas satu proton dan membentuk kembali masa semula. Contoh reaksi : HCl(aq) + H2O(aq) H3O+(aq) + Cl-(aq) Maka : HCl(aq) H+ + Cl-(aq) Asam protein Basa konjugasi + H2O(l) + H H3O+(aq) Basa protein Asam konjugasi Dalam suatu reaksi kimia, asam basa Bronsted-Lowry dapat membentuk dua pasang asam basa konjugasi. Pasangan yang terdiri dari asam dengan basa konjugasinya ditandai dengan asam 1 dan basa 1. Pasangan yang terdiri dari basa dengan asam konjugasi hanya berbeda satu proton (H+). Secara umum dituliskan sebagai berikut:
H+ donor asam HA H+akseptor basa B H+ donor asam BH+ + H+ akseptor basa A-

Contoh : HCO3-(aq) Basa 1

H2O(l) Asam 2

H2CO3(aq) + OH-(aq) Asam 1 Basa 2

Sehingga didapatkan pasangan asam basa konjugasinya HCO3- dan H2CO3 serta H2O dan OH-. Dengan H2CO3 sebagai asam konjugasi dan OH- sebagai basa konjugasi. Beberapa ketentuan dari asam basa sebagai berikut. 1. Sifat asam basa zat ditentukan oleh pelarutnya 2. Semakin mudah melepaskan proton, keasamannya semakin kuat, semakin mudah mengikat proton, kebasaannya semakin kuat.

Konsep asam basa Bronsted Lowry lebih luas daripada konsep asam basa arrhenius. Hal ini disebabkan karena sebagai berikut. 1. Konsep asam basa dari Bronsted Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut. 2. Asam dan basa dari Bronsted Lowry tidak hanya berupa molekul tetapi juga dapat berupa kation dan anion. Konsep asam dan basa dari Bronsted Lowry dapat menjelaskan, misalnya sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl yang bersifat asam adalah ion NH4+, karena NH4Cl dalam air dapat melepaskan proton. Adanya konsep asam basa Bronsted Lowry dapat menunjukkan kelemahan konsep asam basa Arrhenius, diantaranya sebagai berikut: 1. Definisi asam basa terlalu sempit karena harus mengandung ion H+ dan OH-. Kenyataannya tidak semua senyawa asam basa memilikinya 2. Pelarut harus air Berdasarkan konsep asam basa Bronsted Lowry air dapat bersifat sebagai asam (donor proton) dan sebagai basa (akseptor proton). Zat seperti ini mempunyai sifat ampiprotik (amfoter), artinya dapat bertindak sebagai basa dan dapat bertindak sebagai asam. Reaksi 1: HNO2(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + NO2-(aq) Asam 1 Basa 2 Asam 2 Basa 1 + Reaksi 2: NH3(aq) + H2O(l) NH4 (aq) + OH-(aq) Basa 1 Asam 2 Asam 1 Basa 2 H2O(l) dari reaksi 1 bersifat basa, H2O(l) dari reaksi 2 bersifat asam, sehingga disebut senyawa ampiprotik atau amfoter. Contoh Soal: Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut ini! a. H2CO3(aq) + CN-(aq) HCN(aq) + HCO3-(aq) b. H2O(l) + CO3-2(aq) OH-(aq) + HCO3-(aq) Pemecahan a. H2CO3(aq) + CN-(aq) HCN(aq) + HCO3-(aq) Asam 1 Basa 2 Asam 2 Basa 1 Jadi pasangan asam basa konjugasinya adalah : H2CO3(aq) dan HCO3-(aq) HCN(aq) dan CN-(aq) b. H2O(l) + CO3-2(aq) OH-(aq) + HCO3-(aq) Asam 1 Basa 2 Basa 1 Asam 2 Jadi pasangan asana basa konjugasinya adalah : H2O(l) dan OH-(aq) HCO3-(aq) dan CO3-2(aq) C. Teori Asam Basa Lewis

Perhatikan reaksi berikut! NH3 + HCl NH4+ + ClPada reaksi di atas, ion H+ yang dilepaskan HCl dapat terikat oleh molekul NH3. Berdasarkan teori asam basa Bronsted Lowry, kemampuan mengikat proton inii tidak lain karena mempunyai pasangan elektron bebas yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen koordinat artinya pasangan elektron bebas pada NH3 digunkan bersama sama dengan ion H+. Ikatan kovalen koordinat tersebut oleh Gilbert N.Lewis digambarkan sebagai berikut. H3N + H+ NH4+ Berdasarkan serah terima pasangan elektron, Lewis mendefinisikan asam basa sebagai berikut. Asam : spesi bertindak sebagai penerima pasangan elektron (akseptor elektron) Basa : spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (donor elektron)

Pada persamaan tersebut, molekul NH3 adalah suatu basa. Sebab, NH3 dapat memberi pasangan elektron, sementara ion H+ merupakan suatu asam sebab dapat menerima pasangan elektron. Keunggulan teori Lewis ini adalah dapat mengenali zat-zat sebagai asam yang tidak mengandung hidrogen tetapi mempunyai sifat asam seperti asam berhidrogen biasa. Contoh : SO3 + OH- H2SO4Asam Basa Konsep asam basa Lewis dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bernuansa asam basa, meskipun tidak melibatkan proton (ion H+). Jadi semua asam basa Arrhenius dan asam basa Bronsted Lowry memenuhi definisi asam basa Lewis. Contoh : CaO + CO2 CaCO3 D. Kekuatan Asam dan Basa Dalam kesetimbangan, air mengalami ionisasi menjadi ion-ion penyusunnya. Reaksinya: H2O(l) H+(aq) + OH-(aq) Sehingga air disebut elektrolit. Tetapan kesetimbangannnya disebut tetapan kesetimbangan air (Kw). Oleh karena [H+][OH-] = 10-14, maka [H+] = 10-7 dan [OH-] = 107 . pH(potensi hidrogen) menyatakan konsentrasi ion H+ dalam larutan dan pOH menyatakan konsentrasi ion OH- dalam larutan. Pada suhu kamar besarnya pKw = 14. Untuk larutan netral, pH = pOH = 7, sehingga larutan yang bersifat asam pH<7 dan larutan basa pH>7. Semakin kecil pH, konsentrasi ion H+ makin besar dan asam semakin kuat, begitu pula sebaliknya. Jadi pH paling tinggi untuk asam adalah 7. Basa semakin kuat, maka knsentrasi ion OH- makin banyak berarti pOH makin kecil dan pH makin besar. Sebaliknya, makin kecil pH, konsentrasi ion OH- makin kecil dan pOH makin besar.

Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut. Larutan bersifat netral, jika [H+] = [OH-] atau pH = pOH = 7 Larutan bersifat asam, jika [H+] > [OH-] atau pH < 7 Larutan bersifat basa, jika [H+] < [OH-] atau pH > 7 Larutan asam dan basa merupakan elektrolit, artinya dapat menghantarkan arus listrik. Daya hantar ini tergantung pada konsentrasi ion-ion nya yang diukur dengan derajat ionisasi (). Besarnya dirumuskan dengan: = Jumlah mol zat terurai Jumlah mol zat awal Harga antara 0 sampai 1. Jika = 1,berarti larutan terionisasi sempurna. Jika 1<<0, maka larutan terionisasi sebagian. Larutan yang mengalami ionisasi sempurna berasal dari asam kuat dan basa kuat yang merupakan reaksi berkesudahan. Contoh : HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq) Sedangkan ionisasi tidak sempurna terjadi pada asam lemah dan basa lemah yang merupakan reaksi kesetimbangan. Contoh : CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq) NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq) Kekuatan asam basa menyatakan banyaknya konsentrasi H+ atau OH- di dalam larutan dan dapat dihitung sebagai berikut: a. Asam Kuat Mempunyai derajat ionisasi () = 1 Konsentrasi [H+] dicari dengan rumus sebagai berikut. Keterangan : [H+] = x . Ca x = banyaknya ion H+ yang diikat Ca = molaritas asam b. Basa Kuat Mempunyai derajat ionisasi () = 1 Konsentrasi [OH-] dicari dengan rumus sebagai berikut.
[OH-] = x . Cb

Keterangan : x = banyaknya ion H+ yang diikat Ca = molaritas asam

c. Asam lemah Terionisasi tidak sempurna dengan derajat ionisasi 0<<1 Contoh : CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq) Secara umum reaksi ionisasi asam lemah dituliskan :
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)

Tetapan kesetimbangan HA = Ka =

[ [

][ ]

Semakin kuat keasaman suatu larutan, harga Ka semakin besar. Hubungan antara konsentrasi H+, konsentrasi asam (Ca), dan Ka ditulis sebagai berikut. [H+] = . Ca = atau =
[ ]

atau [H+] =

d. Basa Lemah Pada senyawa basa, kekuatannya tergantung pada kelarutan dalam air. Makin mudah larut, kekuatan basa makin besar. Reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kkesetimbangan. Contoh : NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq) Secara umum reaksi ionisasi basa lemah dituliskan :
LOH(aq) L+(aq) + OH-(aq)

Tetapan kesetimbangannya : = Ka =

[ [

][ ]

Konsentrasi OH- diperoleh melalui rumus :


[OH-] = Cb atau [OH-] = .

atau =

E. Perhitungan pH larutan Asam Basa a. pH Larutan Asam Secara umum dituliskan sebagai berikut : Untuk asam kuat : pH = -log [H+] pH = -log (x . Ca) Untuk asam lemah : pH = -log [H+] pH = -log

pH = -log [H+]

b. pH Larutan Basa Secara umum dituliskan sebagai berikut : pOH = -log [OH-] Untuk basa kuat : pOH = -log [OH-] pOH = -log (x . Cb) Untuk basa lemah : pOH = -log [OH-] pOH = -log Untuk menentukan pH basa berdasarkan reaksi ionisasi air. H2O(l) H+(aq) + OH-(aq) Kw = [H+] [OH-] -log Kw = -log [H+] [OH-]

-log 10-14 14 log 10 14

= -log [H+] log [OH-] = pH + pOH = pH + pOH

pH = 14 pOH

Contoh Soal : 1. Tentukan harga pH larutan H2SO4 0,1 M! Pemecahan : Reaksi ionisasi : H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq) Jumlah ion H+ = x = 2 [H+] = x . Ca = 2 . 0,1 = 0,2 = 2 x 10-1 M pH = -log [H+] = -log (2 . 10-1) = 1 log 2 2. Hitunglah pH yang terdapat dalam 3,4 gram NH3 (Mr = 17), bila zat tersebut dilarutkan dalam 400 mL air! Pemecahan : Mol NH3 = [NH4OH] = [OH-] = = = pOH = -log [OH-] = - log 3 x 10-3 = 3 log 3 = 3 x 10-3 M pH = 14 pOH = 14 (3 log 3) = 11 + log 3 = = = 0,2 mol; volume = 400 mL = 0,4 L = 0,5 M Reaksi yang terjadi : NH3 + H2O NH4OH

Latihan! Hitunglah pH larutan berikut! a. Larutan 0,3 M HCl b. 300 mL larutan KOH 0,1 M c. 9,8 gram H2SO4 dalam 2 liter larutan d. 2,4 gram CH3COOH dalam 100 mL larutan. Ka CH3COOH = 1,8 . 10-5 e. 0,37 gram Ca(OH)2 dalam 50 mL larutan f. 10 mL larutan NH4OH 0,001 M. Kb NH4OH(aq) = 1,8 . 10-5 g. Larutan CH3COOH 0,2 M, jika harga = 0,1 F.

Anda mungkin juga menyukai