Anda di halaman 1dari 4

1. Akhirnya, setan berhasil menjerat para remaja dalam ikatan maut yang dikenal dengan pacaran.

Allah telah mengharamkan berbagai aktifitas yang dapat mengantarkan ke dalam perzinaan. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya, Dan janganlah kamu mendekati zina, sesugguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. al-Isra: 32). Lalu pintu apakah yang paling lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!! Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan, lalu farji (kemaluan) yang akan membenarkan atau mendustakannya. (HR. Bukhari & Muslim). Kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang berlapislapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat berpacaran ia tidak lepas dari zina mata dengan bebas memandang? Bukankah dengan pacaran ia sering melembut-lembutkan suara di hadapan pacarnya?

4. Adapun berjabat tangan setelah shalat bagi dua orang yang baru bertemu pada waktu itu (setelah shalat lima waktu, pen), maka ini dianjurkan, karena niat keduanya adalah berjabat tangan karena bertemu dan bukan karena shalat. 5. Mencium tangan seorang guru/ustadz ketika bertemu dengannya adalah diperbolehkan, berdasarkan beberapa hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan perbuatan beberapa orang sahabat radhiyallahu anhum. Akan tetapi kebolehan tersebut harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: (a) Tidak menjadikan hal itu sebagai kebiasaan, terlebih lagi jika hal itu dilakukan untuk tujuan mencari berkah dengan mencium tangan sang guru. (b) Perbuatan itu tidak menjadikan sang guru menjadi sombong dan merasa dirinya besar di hadapan orang lain,
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A. artikel www.muslim.or.id

Cara berjabat tangan seperti ini diterangkan dalam banyak hadits yang shahih, dan inilah arti berjabat tangan secara bahasa. Adapun melakukan jabat tangan dengan dua tangan adalah cara yang menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. 2. Berjabat tangan juga disunnahkan ketika berpisah, berdasarkan sebuah hadits yang dikuatkan oleh syaikh al-Albani. Maka pendapat yang mengatakan bahwa berjabat tangan ketika berpisah tidak disyariatkan adalah pendapat yang tidak memiliki dalil/argumentasi. Meskipun jelas anjurannya tidak sekuat anjuran berjabat tangan ketika bertemu. 3. Berjabat tangan adalah ibadah yang disyariatkan ketika bertemu dan berpisah, maka melakukannya di selain kedua waktu tersebut, misalnya setelah shalat lima waktu, adalah menyelisihi ajaran Nabi, bahkan sebagian ulama menghukuminya sebagai perbuatan bidah[9]. Di antara para ulama yang melarang perbuatan tersebut adalah al-Izz bin Abdussalam, Ibnu Hajar al-Haitami asy-Syafii, Quthbuddin bin Ala-uddin al-Makki al-Hanafi, al-Laknawi dan lain-lain.

Bukankah orang yang berpacaran senantiasa memikirkan dan membayangkan keadaan pacarnya? Maka farjinya pun akan segera mengikutinya. Akhirnya penyesalan tinggallah penyesalan. Setan pun bergembira atas keberhasilan usahanya. Iblis, Sang Penyesat Ulung Termasuk di antara alat yang digunakan Iblis untuk menyesatkan manusia adalah wanita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita. (HR. Bukhari & Muslim). Cukuplah bagi Iblis untuk bisa tertawa dengan membuat mereka berpacaran lewat telepon, SMS atau yang lainnya. Yang cukup menyedihkan, terkadang gaya pacaran seperti ini dibungkus dengan agama seperti dengan pura-pura bertanya tentang masalah agama kepada lawan jenisnya, miss called atau SMS pacarnya untuk bangun shalat tahajud dan lain-lain. Mudah-mudahan Allah memudahkan kita semua untuk menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/rayuan-setandalam-pacaran.html

Ciri-Ciri Wanita Surga


Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga.. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah : 1. Bertakwa. 2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk. 3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu. 4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakanakan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya. 5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan RasulNya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya. 6. Gemar membaca Al Quran dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata. 7. Menghidupkan amar maruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

2. Tidak berdua-duaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (kholwat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya. (HR. Bukhari & Muslim) 3. Tidak menyentuh lawan jenis Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu anha berkata, Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin). (HR. Bukhari). Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (HR. Thabrani dengan sanad hasan). Jika memandang saja terlarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh lebih besar. Tatkala adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta yang bergolak dalam hati manusia pun menjadi tidak terkontrol lagi.

Berkata Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili hafizhahullah Ta'ala: Termasuk yang dikhawatirkan menjadikan agama sebagai permainan dan perbuatan sia-sia,apa yang muncul belakangan ini tidak terlepas pula sebagian penuntut ilmu, yang menjadikan al-qur'an di handphne mereka sebagai ringtone yaitu potongan (ringtone) untuk menunggu panggilan tatkala ada yang menghubunginya. Sehingga tatkala tersambung, ayat-ayat dari kitabullah inipun muncul. Tatkala dia ingin menjawabnya, ayat-ayat tersebut terputus ,sehingga seakan-akan kitab Allah dijadikan sebagai hiburan semata, dan sunnah Nabi SAW diejek dan dihinakan. Semakin maraknya penggunaan Handphone menyebabkan terjadinya banyak penyalahgunaan yang menyelisihi syariat pada saat menggunakannya. Diantaranya adalah menggunakan ringtone (nada sambung) dengan lantunan musik, lagu, dan yang semisalnya. Sebaliknya, sebagian kaum muslimin ada yang enggan menggunakan ringtone dari musik, namun terjatuh dalam kesalahan lain, yaitu menggunakan bacaan ayat-ayat al-qur'an, azan, dan yang semisalnya sebagai ringtone, yang ini juga merupakan bentuk merendahkan ayat-ayat Allah Azza Wajalla tersebut. Berikut kami nukilkan fatwa Ulama dalam masalah ini. Penulis: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Faidah-Faidah Penting yang Terkandung Dalam Hadits: 1. Arti mushaafahah (berjabat tangan) dalam hadits ini adalah berjabat tangan dengan satu tangan, yaitu tangan kanan, dari kedua belah pihak. Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah. Dari al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan berjabat tangan ketika bertemu, dan ini merupakan perkara yang dianjurkan berdasarkan kesepakatan para ulama,bahkan ini merupakan sunnah yang muakkad (sangat ditekankan).

Keutamaan Berjabat Tangan Ketika Bertemu

RAYUAN SETAN DALAM PACARAN Para pembaca yang budiman, ketika seseorang beranjak dewasa, muncullah benih di dalam jiwa untuk mencintai lawan jenisnya. Ini merupakan fitrah (insting) yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Allah taala berfirman yang artinya, Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap perkara yang dinginkannya berupa wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenagan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran: 14) Adab Bergaul Antara Lawan Jenis Islam adalah agama yang sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk kehidupan manusia, bagaimana pergaulan antara lawan jenis. Di antara adab bergaul antara lawan jenis sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita adalah: 1. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis Sesuai dengan firman Allah dalam QS. an-Nur ayat 30 dan QS. an-Nur ayat 31.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki. 9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya. 10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia. 11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk. 12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah). 13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya. 14. Berbakti kepada kedua orang tua. 15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh. Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan

dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungaisungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar. (QS. An Nisa : Wallahu Alam Bis Shawab. d_artikel=161 13).

http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&i

berwudhu.html

muamalah/beberapa-kesalahan-dalam-

http://muslim.or.id/fiqh-dan-

jumpai Wallohu alam bish showab.

kesalahan dalam berwudhu yang banyak kita

Demikianlah sedikit paparan mengenai sekelumit

Wallahul mustaan.

was-was dari syaithon yang tidak berdasar.

iqomah dikumandangkan, hal seperti ini adalah

berulang

wudhunya dari awal bahkan kejadian ini terus

niatnya belum mantap sehingga dia mengulang

sampai ke tangannya, dia teringat bahwa lafazh

melihat ketika seseorang berwudhu hingga

8. Was-was ketika berwudhu. Sering kita

mengulang wudhu dan sholatnya.

, kemudian beliau memerintahkannya untuk

dalam

wudhunya

tersebut

hingga

http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id _artikel=1604 Kami tidak berprasangka bahwa orang yang menjadikan hal ini dari mereka yang memiliki kebaikan bahwa dia ingin mengejek. Namun kami katakan: Sesungguhnya kedudukan kitab Allah sepantasnya dibersihkan dari hal-hal seperti ini, demikian pula sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sepantasnya dibersihkan, demikian pula do'a-do'a yang diucapkan oleh para imam, tidak boleh digunakan untuk alat seperti ini.Jika orang yang menggunakanya itu meyakini bahwa itu agama, maka ini termasuk bid'ah, dan jika dia mengetahui bahwa hal itu tidak termasuk agama, namun dia hanya mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut sebagai pengganti ringtone yang bermusik, maka ini termasuk merendahkan kitab Allah Azza Wajalla. Maka sepantasnya kita bersikap pertengahan antara mereka yang berlebihan dan melampaui batas, dengan orang-orang yang fasik yang menggunakan potongan-potongan ringtone musik, dan mengganggu kaum muslimin hingga di masjid-masjid mereka.Alat (HP) ini merupakan nikmat dari Allah Azza Wajalla, sepantasnya digunakan dengan cara yang benar. Ada banyak ringtone yang tidak ada unsur musiknya yang bisa digunakan sebagai tanda masuknya panggilan. Agama Allah sepantasnya disucikan,kitab Allah sepantasnya disucikan, sunnah sepantasnya disucikan pula, demikian pula do'a, demikian pula ini yang engkau dengarkan sepantasnya dibersihkan dari menjadikannya sebagai alat untuk datangnya panggilan atau menjawabnya melalui alat (HP) ini.

merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Taala berfirman : dan barangsiapa taat kepada Allah

Tips untuk menghafal Al- Quran


AR-RUHUL JADID
Dari Abdillah bin Amr bin Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda , Akan dikatakan kepada shahib Al-Quran, Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al- Quran di dunia sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.(HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Hadist ini menunjukkan keutaman bagi mereka penghafal Al- Quran. Berikut ini tips menghafal Al-Quran, beberapa diantaranya disampaikan oleh Syeikh Osama Abdul-Azeem dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. 1. Pastikan anda sudah benar-benar bertaubat. Imam Syafii pernah mengungkapkan keoada gurunya akan kesulitannya menghafal lalu gurunya meminta dia untuk meninggalkan perbuatan dosa. 2. Camkan dalam pikiran anda tentang betapa mulianya penghafal Al-Quran. 3. Luangkan waktu khusus perhari untuk menghafal. 4. Gunakan kopi Al-Quran yang sama ketika menghafal 5. Mulailah menghafal dari surat yang anda anggap termudah untuk dihafal. 6. Semakin muda usia anda maka akan semakin mudah untuk menghafal. Namun tidak ada kata terlambat, InsyaAllah. 7. Setelah menyelesaikan beberapa ayat, baca ayat ayat tersebut dalam shalat . 8. Yang terakhir adalah mungkin akan menjadi ide yang bagus bila anda membentuk suatu kelompok sehingga bisa saling mendukung dan menyemangati. Semoga Allah membimbing kita untuk selalu di jalan-Nya. Amiin.

PESIMISTIK,OPTIMSITIK,REALISTIK
Kata William Arthur Ward: pelaut pesimistik menyalahkan angin, pelaut optimistic berharap angin segera berubah. Pelaut realistic menyesuaikan layar. Pengaruh eksternal sangat besar terhadap keberhasilan kita. Tapi pengaruh terbesar adalah pengaruh internal. Kita bisa menyalahkan keadaan atau orang lain, atas keadaan kita yang buruk. Atau sebaliknya kita berharap kemujuran. Keduanya mengandalkan factor eksternal. Tapi sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita lakukan sendiri. Kita menyesuaikan diri. Dengan perubahan ini maka kondisi kita akan membaik. Oleh sebab itu kita harus berusaha berubah, diperbaharui setiap hari. Beradaptasi memanfaatkan perubahan diluar. Karena melalui perubahan diri kita, kita bisa maju meskipun keadaan di luar berubahubah. Semangat perubahan menuju insan yang lebih baik!!!!!

Wudhu memiliki kedudukan yang penting dalam agama kita. Tidak sahnya wudhu seseorang dapat menyebabkan sholat yang ia kerjakan menjadi tidak sah, Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh kaum muslimin pada tata cara berwudhu diantaranya: 1. Melafazhkan niat. Kebiasaan salah yang sering dilakukan kaum muslimin ini bukan hanya dalam masalah wudhu saja, bahkan dalam berbagai macam ibadah. Rosululloh tidak pernah melafazhkan niat ketika berwudhu sedangkan orang yang mengamalkan perkara ibadah yang tidak pernah ada contohnya dari Rosululloh maka amalan itu tertolak (Lihat hadits Arbain Nawawiyah no. 5) dan bahkan akan mendatangkan murka Alloh. 2. Membaca doa-doa khusus dalam setiap gerakan wudhu seperti doa membasuh muka, doa membasuh kepala dan lain-lain. 3. Tidak membaca bismillah padahal Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda, Tidak sempurna wudhu sesorang yang tidak membaca basmallah. (HR. Ahmad)

Beberapa Kesalahan dalam Berwudhu

4. Hanya berkumur tanpa istinsyaq (memasukkan air ke hidung) padahal keduanya termasuk dalam membasuh wajah. Adapun yang sesuai sunnah adalah menyatukan antara berkumur-kumur dangan beristinsyaq dengan satu kali cidukan berdasarkan hadits Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu tentang tata cara berwudhu. (HR. Bukhari, Muslim) 5. Tidak membasuh kedua tangan sampai siku, hal ini sering kita lihat pada orang yang berwudhu cepat bagaikan kilat sehingga tidak memperhatikan bahwa sikunya tidak terbasuh 6. Memisah antara membasuh kepala dengan membasuh telinga padahal yang benar adalah membasuh kepala dan telinga dalam satu kali ciduk. Dan ini hanya dilakukan satu kali, bukan tiga kali seperti pada bagian lain, hal ini berdasarkan hadits dari Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu tentang tata cara berwudhu. (HR. Bukhari, Muslim) 7. Tidak memperhatikan kebagusan wudhunya sehingga terkadang ada anggota wudhunya yang seharusnya terbasuh tetapi belum terkena air. Rosululloh pernah melihat seorang yang sedang sholat sedangkan pada punggung telapak kakinya ada bagian seluas uang dirham yang belum terkena air,

Anda mungkin juga menyukai