Anda di halaman 1dari 1

Berapa persen kemungkinan terjadi infertilitas pos terapi spermatokel? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kauffman, dkk.

pada tahun 2010 menunjukan bahwa spermatokelektomi mikro aman dan efektif dengan risiko minimal cedera epididimis, atrofi testis, dan terjadinya kekambuhan. Bahkan ada 1 pasien yang mengalami infertilitas sebelum operasi, dalam 12 bulan pasca terapi istri pasien dapat mencapai kehamilan. Dari 23 pasien yang dilakukan spermatokelektomi mikro, 1 pasien mengalami hematom dan dapat dikelola dengan baik. Kemudian, tidak ada pasien yang mangalami infeksi, tidak ada pasien dengan analisis sperma pra operasi dan pasca operasi yang mengalami penurunan jumlah sperma. Juga tidak ditemukan kekambuhan selama follow up 17,3 bulan pasca terapi (Kauffman, dkk,. 2011) Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zahalsky, dkk pada tahun 2004, dari 111 pasien yang diterapi spermatokelektomi, ada 19 pasien (17, 12%) yang mengalami cedera epididimis. Zahalsky, dkk menyebutkan bahwa cedera epididimis dapat menyebabkan infertilitas (Zahalsky, dkk., 2004). Sedangkan berdasar sumber tulisan dari medscape disebutkan bahwa cedera epididimis setelah spermatokelektomi dilaporkan terjadi sebanyak 17%. Cedera ini dapat menyebabkan infertilitas. Risiko lain dari spermatokelektomi seperti hematom skrotum, infeksi, bengkak, dan kambuh dapat terjadi (Vernon, 2009). DAFTAR PUSTAKA Kauffman, dkk. 2010. Microsurgical spermatocelectomy: technique and outcomes of a novel surgical approach. American Journal Urology. 185 (1) :238-42. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21074792 (diakses 27 Juli 2011) Vernon. 2009. Spermatocele. (diakses 27 Juli 2011) http://emedicine.medscape.com/article/443432-overview

Zahalsky, dkk. 2004. Evaluating the risk of epididymal injury during hydrocelectomy and spermatocelectomy. American Journal Urology. 171(6 Pt 1):2291-2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15126805.htm (diakses 27 Juli 2011)

Anda mungkin juga menyukai