DAFTAR ISI
1. JUDUL 2. DAFTAR ISI 3. BAB I PENDAHULUAN 4. BAB II COMPILER 5. BAB III STRUKTUR PASCAL 6. BAB IV PENGENALAN (IDENTIFIER) 7. BAB V KONSTANTA 8. BAB VI VARIABEL DAN TIPE DATA 9. BAB VII ASSIGNMENT DAN OPERASI 10. BAB VIII STANDARD FUNCTION 11. BAB IX INPUT DAN OUTPUT 12. BAB X DAFTAR PUSTAKA 1 2 3 4-5 6-7 8 9 10 11-12 13 14-15 16
BAB I PENDAHULUAN
Pascal dikembangkan dari bahasa ALGOL, yang merupaka bahasa pemrograman komputasi scientific. ALGOL memiliki beberapa kelemahan seperti pada tipe data pointer, karakter, dan sulitnya mengimplementasikan bahasa tersebut ke dalam compiler menyebabkan ALGOL tidak berkembang dan sedikit demi sedikit ditinggalkan. Pada akhirnya, tahun 1971, salah seorang pengembang ALGOL telah berhasil mengembangkan bahasa pemrograman baru yang diberinama PASCAL, yang mengadopsi nama ilmuwan Perancis pada abad ke 17 Blaise Pascal. Kelebihan dari bahasa PASCAL adalah merupakan bahasa pemrograman yang terstruktur, bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language), serta mudah bagi programmer untuk menentukan tipe data yang diinginkan. Di awal tahun 1980 an, PASCAL telah menjadi bahasa pemrograman standard di berbagai universitas. Terdapat dua peristiwa yang menyebabkan PASCAL menjadi sangat populer pada saat itu yaitu digunakannya PASCAL sebagai bahasa untuk membuat aplikasi/software guna keperluan ujian di beberapa sekolah, serta dirilisnya Turbo Pascal Compiler oleh perusahaan Borland International untuk komputer IBM. Sampai saat ini, Turbo Pascal sudah mencapai rilis 7.0 bahkan sudah ada yang berjalan di platform Windows (Turbo Pascal for Windows). Terdapat pula varian dari Turbo Pascal yang lebih bersifat open source yaitu Free Pascal. Namun, pada saat ini. PASCAL sudah mulai banyak ditinggalkan. Kebanyakan para programmer saat ini lebih memilih bahasa C/C++ dan Java karena lebih mendukung untuk pemrograman berorientasi obyek. Meskipun demikian, bukan berarti PASCAL juga harus ditinggalkan pada saat ini. PASCAL masih layak dipelajari, khususnya bagi mereka yang baru belajar bahasa pemrograman karena perintah-perintahnya menggunakan bahasa tingkat tinggi (mirip bahasa manusia - Inggris) sehingga mudah dipahami. Selain itu, dengan belajar PASCAL akan diperoleh modal untuk dapat menguasai pemrograman visual DELPHI. Karena pada prinsipnya, DELPHI merupakan PASCAL yang dikombinasikan dengan efek visual.
BAB II COMPILER
Ketika berbicara tentang bahasa pemrograman komputer, ada 3 jenis bahasa yang digunakan, yaitu Bahasa mesin, yang hanya terdiri dari kode-kode biner (0 dan 1). Sering pula bahasa ini disebut bahasa tingkat rendah (low level language) Bahasa rakitan (assembly), yang berupa perintah-perintah yang mirip bahasa manusia (sudah tidak dalam bentuk kode biner). Biasanya satu buah perintah hanya digunakan untuk melakukan satu proses saja. Sebagai contoh adalah perintah MOV dan ADD dalam bahasa Intel x86. Bahasa tingkat tinggi (high level language). Pada bahasa ini, perintah sudah menggunakan bahasa manusia (bahasa Inggris), sebagai contoh adalah perintah WRITE, READ. Tidak seperti bahasa assembly, dalam bahasa ini biasanya suatu perintah sudah melibatkan banyak proses. Misalkan perintah untuk melakukan proses perkalian (yang di dalamnya melibatkan banyak proses penjumlahan), hanya cukup menggunakan operator *. Beberapa bahasa pemrograman yang termasuk dalam jenis bahasa ini adalah PASCAL, C/C++, FORTRAN, BASIC, JAVA. Supaya perintah dalam bahasa pemrograman yang digunakan (bahasa assembly dan bahasa tingkat tinggi) dapat dipahami oleh komputer dan dapat dijalankan oleh mikroprosessor, maka perintah tersebut harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa mesin. Proses penterjemahan inilah yang disebut proses kompilasi (compiling). Program atau software yang digunakan untuk proses kompilasi dinamakan compiler. Untuk PASCAL terdapat beberapa compiler yang dapat digunakan yaitu Turbo Pascal, Free Pascal. Terdapat beberapa istilah yang terkait dengan bahasa tingkat tinggi: Source code, merupakan kumpulan perintah dalam bentuk program yang dibuat oleh programmer. Dalam PASCAL, source code ini disimpan dalam bentuk file berekstensi .pas. Source code inilah yang akan dikompilasi oleh compiler. Object code, merupakan file sebagai hasil dari proses kompilasi. File ini biasanya berekstensi .obj. Executable code, merupakan file sebagai hasil akhir dari proses pemrograman. Dalam DOS/Windows, file ini berekstensi .exe. File ini dapat dijalankan langsung melalui promt DOS atau double click pada Windows Explorer.
5. Jalankan program dengan menggunakan menu RUN. Dalam hal ini, proses kompilasi sudah otomatis akan dijalankan. Apabila terdapat perintah dalam program yang salah/ tidak sesuai aturan maka akan muncul pesan peringatan yang biasanya disertakan pula nomor baris letak kesalahan.
readln end. dan program Hello; begin writeln ('Hello, world.'); readln end. Dua program akan menghasilkan output yang sama. Dalam hal ini, spasi akan diabaikan. Begitu pula dengan program berikut program Hello; begin writeln ('Hello, world.'); readln end. Program tersebut juga sama dengan dua program sebelumnya. Dengan demikian, penulisan program dapat disajikan secara vertikal maupun horizontal. Supaya program yang dibuat oleh seorang programmer dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain, sebaiknya dibuat komentar dalam source code. Komentar yang diberikan tersebut tidak akan dijalankan atau diproses oleh compiler. Untuk memberikan komentar dalam PASCAL, digunakan perintah { komentar } atau (* komentar *). Sebagai contoh, dapat Anda lihat kembali contoh pertama dari bab ini (program Hello World).
10
nilai yang akan disimpan dalam variabel hasil adalah 23 (bukannya 35). Sedangkan apabila diberikan perintah berikut hasil := (3 + 4) * 5; barulah hasilnya adalah 35. Catatan: Operator aritmatik dalam Pascal tidak dapat diterapkan pada variabel bertipe data boolean dan char.
12
13
OUTPUT
Setelah data diinput dan selanjutnya diproses, selanjutnya harus ditampilkan sebagai output supaya user dapat mengetahui solusi dari permasalahan. Untuk menampilkan data ke layar (output), terdapat dua perintah dalam Pascal, yaitu Write(argumen); Writeln(argumen); Perbedaan dari kedua perintah di atas adalah sbb: Apabila digunakan write, maka argumen yang ditulis akan ditampilkan ke layar. Setelah itu kursor akan berada di sebelah kanan dari argumen yang telah ditulis tadi. Sehingga apabila setelah write tersebut terdapat write atau writeln lagi, maka argumen yang baru akan ditulis di sebelah kanan dari argumen yang lama. Sedangkan apabila digunakan writeln, maka argumen yang ditulis akan ditampilkan ke layar. Setelah itu kursor akan berada di bawah argumen yang telah ditulis tadi. Sehingga apabila setelah write tersebut terdapat write atau writeln lagi, maka argumen yang baru akan ditulis di
14
bawah dari argumen yang lama. Catatan: Argumen dapat berupa variabel, string, operasi, maupun function. Contoh: a := 4; {misalkan a dan b adalah integer} b := 5; write(Ini contoh write); write(Ini contoh write); writeln(Ini contoh writeln); writeln(Ini contoh writeln); writeln(a); write(a+b); writeln(sqr(a+b)); writeln(a, ditambah ,b, adalah , a+b); output dari potongan program di atas adalah Ini contoh writeIni contoh writeIni contoh writeln Ini contoh writeln 4 981 4 ditambah 5 adalah 9
FORMATTING OUTPUT
Tampilan output dapat diatur jaraknya. Untuk tipe data karakter/string serta integer dapat menambahkan sintaks berikut ini dalam write/writeln. value/variabel : lebarfield dengan value/variabel merupakan nilai atau isi dari variabel yang akan ditampilkan ke layar. Sedangkan lebarfield merupakan bilangan positif yang menunjukkan lebar space untuk nilai yang akan ditampilkan. Contoh: a := 10; write(Ini adalah isi dari a :,a:5); Hasil outputnya adalah Ini adalah isi dari a : 10 Nilai 5 berarti terdapat 5 space untuk meletakkan 10 (cara pengisian adalah rata kanan), sehingga terdapat sisa 3 buah space di depan 10. Hal yang sama juga berlaku untuk nilai yang berupa karakter maupun string. Bagaimana dengan nilai yang berupa real? Bagaimana cara mengatur jumlah digit di belakang koma? Berikut ini adalah sintaks untuk ditambahkan dalam write/writeln. Value/variabel : lebarfield : jumlahdigit Contoh: a := 10.2345562; write(Ini adalah isi dari a :,a:7:2); Outputnya adalah Ini adalah isi dari a : 10.23 Perhatikan tampilan di atas. Masih terdapat jarak 2 spasi di depan 10.23. Hal ini disebabkan untuk menuliskan 10.23 diperlukan 5 space, sehingga dari 7 space yang ada, hanya digunakan 5 space saja.
15
16