PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2011
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Y. G DENGAN HIPOSPADIA DI RUANG IBS RS. PANTI WILASA CITARUM SEMARANG
A. Asuhan Keperawatan Pra Operasi di Kamar Bedah Tanggal Pengkajian : 03 Januari 2011 Jam Ruang No Register Praktikan NIM : 15.00 WIB : IBS : 430333 : Evans Martha Felly : P17420108014
1. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama Pendidikan Status Pekerjaan Alamat Diagnosa Medis Tindakan Operasi Jenis anestesi Kamar Operasi Tanggal : An. Y. G : 8 tahun : Laki laki : Jawa/Indonesia : Islam : SD : Belum Kawin :: Mambak, Jepara : Hipospadia : Uretroplasty dan cystotomi : General Anestesi : OK 2 : 03 Januari 2011
Penanggung jawab Nama Umur Agama Suku/Bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat Hubungan 2. Cek List Pra Operasi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Gelang identitas pasien Informed Consent Lavement Puasa Premedikasi Mandi keramas, oral higiene, kebersihan kuku Make up (lipstik, kitek kuku, asido) Asesoris ( gelang, kalung, gigi palsu) Penyakit kronis menahun Catatan alergi terhadap : Tn. M : 35 Tahun : Islam : Jawa/Indonesia : S1 : Swasta : Mambak, Jepara : Ayah pasien
3. Pengkajian a. Status fisiologis Tingkat kesadaran composmentis GCS : E4 M6 V5 b. Status psikososial Data Subjektif : 1) 2) 3) 1) 2) Klien dan keluarga sering bertanya tentang operasi. Klien mengatakan takut menghadapi operasi. Klien sering tidak fokus. Klien terlihat tegang Kulit teraba dingin
Data Objektif
3) 4) 5) 6) 7)
Klien tampak bingung Klien tampak gelisah RR 25 kali permenit Nadi 100 kali permenit Klien terlihat tremor.
4. Diagnosa Keperawatan Kecemasan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang prosedur operasi. 5. Rencana Keperawatan No 1. Tanggal/jam 3 Januari 2011 14.00 WIB Diagnosa keperawatan Kecemasan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang prosedur operasi. Tujuan Intervensi TTD
Setelah dilakukan tindkan 1. Ciptakan suasana yang keperawatan selama 1 x 30 menit kecemasan berkurang atau dengan kriteria hasil 1. Klien tidak cemas 2. Klien 3. Klien stimulus mengetahui mengetahui yang penyebab cemas pasien hilang tenang sumber pengajaran, sesuai keadaan 3. Melaksanakan program pengajaran pra operasi individual 4. Informasikan pasien/orang terdekat mengenai rencana perjalanan, komunikasi dokter/orang terdekat. 5. Beri dukungan atau motivasi masih cemas. 5. Klien mampu mendemonstrasikan 6. Temani klien dalam masa pre operatif. diharapkan 2. Gunakan sumber-
tehnik
untuk
mengurangi cemas. 6. Tindakan Keperawatan DP Kecemasan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang prosedur operasi. 14.15 WIB 14.10 WIB TGL/JAM 3 Januari 2011 14.05 WIB IMPLEMENTASI 1. Mengkaji tingkat kecemasan klien dan adanya perubahan tanda tanda fisik : takikardi, takipnea, ekspresi non verbal adanya. 2. Memberikan penjelasan mengapa dilakuan operasi. 3. Mendemonstrasikan cara mengontrol kecemasan ; tekhnik relaksasi, distraksi. 14.20 WIB 14.25 WIB 4. Mendampingi klien di ruang persiapan operasi. 5. Memberi support mental dan memberi kesempatan klien berdoa untuk berdoa. RESPON 1. Subjektif : Klien mengatakan takut dan cemas. Objektif : RR 25 kali permenit, Nadi 105 kali permenit. Nafas cepat dan dangkal. Klien gelisah. 2. Subjektif : Klien mengatakan tahu alasan dioperasi setelah menerima penjelasan perawat. Objektif: Klien memperhatikan penjelasan perawat, Klien bisa menjawab alasan dilakukan TTD
operasi. 3. Subjektif: Klien mengatakan akan mencoba cara melakukan nafas dalam setelah diajarkan oleh perawat. Objektif : Klien terlihat melakukan tekhnik nafas dalam, klien terlihat rileks. 4. Subjektif: Klien sering bertanya dan memandang perawat. Objektif : Klien terlihat menjadi tenang saat didampingi oleh perawat dan orang tua. 5. Subjektif : Klien mengatakan sudah berani
dioperasi. Objektif : Ekspresi klien masih terlihat tegang saat dilakukan doa bersama.
B. Asuhan Keperawatan Intra Operasi di Kamar Bedah 1. Pengkajian a. Status fisiologis Tingkat kesadaran coma GCS : E1 M1 V1 : : b. Status psikososial Data Subjektif Data Objektif
1) Ditemukan luka tusukan pada supra pubis bekas operasi cystotomi dan dipasang kateter suprapubis dijahit dengan silk 2/0. 2) Ditemukan sayatan pada penis sepanjang kurang lebih 4 cm dan dijahit dengan monosyn 6/0 3) Terdapat darah rembesan darah pada balutan luka cystotomi sebanyak 3 cc. 4) Luka pada urethroplasty di balut dengan kassa dan lecokrip (bunded). Tidak ditemukan rembesan darah 2. Diagnosa Keperawatan Resti infeksi b.d luka insisi sekunder terhadap tindakan pembedahan 3. Rencana Keperawatan No Tanggal/jam Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
keperawatan Resti infeksi b.d luka Setelah dilakukan tindakan 1. Cuci tangan sebelum insisi terhadap pembedahan sekunder keperawatan selama 3x24 tindakan jam terjadi diharapkan infeksi tidak dan sesudah tindakan keperawatan. tekstur, turgor, dan
dengan 2. Kaji warna kulit, suhu, luka pada kulit. tekhnik baju tangan dan steril steril dalam tindakan. sarung
kriteria hasil : 1. Tidak ditemukan tanda kalor, gerak. 2. Suhu tubuh klien rubor, dolor,
dalam tindakan. dan line central dan dressing sesuai dengan protap. 6. Bersihkan dan disinfeksi kulit pada area yang dioperasi. 7. Berikan kulit epidema. perawatan pada area
dalam batas normal (> 5. Ganti letak IV perifer 36,60C 37, 50C) 3. Tepi luka bertaut.
4.
Tindakan Keperawatan TGL/JAM 3 Januari 2011 14.30 WIB IMPLEMENTASI RESPON 1. Mengkaji warna kulit, 1. Subjektif : tekstur, turgor, dan luka pada kulit. Objektif : Warna kulit TTD
pembedahan
2. Mempertahankan area steril sesuai 3. Mencuci benar sebelum operasi. dengan tangan sesuai dan barier prinsip dengan protokol tekhnik aseptik di OK.
cerah, turgor kembali kurang dari 3 detik. Luka sayatan bersih Objektif :
sesudah 2. Subjektif : untuk Area meja operasi dan daerah operasi steril. Objektif : Cuci tangan dilakukan perawat dengan sesuai protap menggunakan sabun cuci tangan dan 4. Subjektif : kulit pada Objektif : Klien memakai pakaian khusus, dan ditutupi dengan duk steril pada daerah operasi. Perawat menggunakan pakaian operasi sesuai standart
14.50 WIB
mikroorganisme prosedur
pemasangan gaun, sarung tepat bagi tim bedah, dan pakaian khusus bagi klien. 15.00 WIB 5. Melakukan inspeksi terhadap alat alat steril sebelum membuka, integritas kedaluarsa proses kimia. 15. 10WIB 6. Membersihkan mendisinfeksi prosedur. 15.30 WIB 7. Mengelompokkan luka bedah sesuai derajad kontaminasi dan 16.10 WIB jaringan sekitarnya selama prosedur operasi. 8. Membalut luka dengan kassa steril dan mendisinfeksi sebelumnya. paket, dan termasuk tanggal indikator
9. Evaluasi luka balutan. 10.Mengganti balutan cystotomi pada are luka yang rembes cairan darah.
beserta dengan perlengkapan steril lainnya. 5. Subjektif : Objektif : integritas paket peralatan operasi masih utuh, tanggal kedaluarsa belum terlewati dan indikator proses kimia sesuai yang diperlukan dalam proses operasi 6. Subjektif : Objektif : Kulit daerah sekitar penis beserta penis klien di disinfeksi dengan betadin dan dibilas dengan cairan Alkohol 70% 7. Subjektif : Objektif : Luka bersih dan tidak ada
kontaminasi dari daerah sekitar luka. 8. Subjektif : Objektif : Luka bersih, didisinfeksi dengan betadin dan dibungkus dengan kassa dan dibalut dengan leccocrip 9. Subjektif : Objektif : Balutan luka pada bekas operasi cystotomi rembes cairan darah kurang lebih 3 cc karena pergerakan klien. 10.Subjektif : Objektif : Kassa dan balutan diganti, tidak ditemukan lagi rembesan darah dan luka terlihat bersih.
C. Asuhan Keperawatan Post Operasi di Kamar Bedah 1. Pengkajian a. Status fisiologis Tingkat kesadaran composmentis, keadaan umum lemah GCS : E4 M6 V5 b. Status psikososial Data Subjektif : Klien Mengatakan sakit pada daerah kemaluannya. Pengkajian PQRST P : Nyeri akibat luka insisi post pembedahan. Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk. R : Nyeri pada luka insisi pada penis dan tusukan pada daerah supra pubis S : Skala nyeri 9 T : Nyeri jam setelah operasi, nyeri remitten. Data Objektif 1) Klien terlihat mengerang dan menangis kesakitan. 2) Klien menjerit jerit dan bergerak di luar kendali. 3) RR 27 kali permenit., 4) HR 125 kali permenit., 5) Muka tampak menahan sakit 6) Klien tampak memegangi daerah kemaluan 2. Diagnosa Keperawatan Nyeri akut b/d cidera fisik akibat pembedahan. 3. Rencana Keperawatan No Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi TTD
Nyeri akut b/d cidera Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji karak teristik fisik akibat pembedahan. keperawatan 3 X 24 jam diharapkan, nyeri klien bisa berkurang dan hilang dengan kriteria hasil : 1) Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi berkurang. 2) Klien mampu menggunakan tekhnik manajemen nyeri non farmakologi. nyeri pada klien dengan P, Q, R, S, T 2) Atur posisi nyaman klien. 3) Observasi reaksi nyeri baik verbal maupun non verbal. 4) Berikan penjelasan tentang nyeri yang terjadi pada klien. 5) Ciptakan kondisi tenang yang mempengaruhi penurunan nyeri 6) Ajarkan tekhnik manajemen nyeri non farmakologi 7) Kolaborasi pemberian analgetik.
4. Tindakan Keperawatan DP Nyeri akut b/d cidera fisik akibat TGL/JAM 3 Januari 2011 16.30 WIB IMPLEMENTASI 1. Mengkaji karak teristik nyeri pada klien dengan P, Q, R, S, T RESPON 1. Subjektif : P : Nyeri akibat luka insisi post TTD
pembedahan.
2. Mengatur posisi nyaman klien. 3. Memberikan penjelasan tentang nyeri yang terjadi pada klien dan keluarga.
pembedahan. Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk. R : Nyeri pada luka insisi pada penis dan tusukan pada daerah supra pubis S : Skala nyeri 9 T : Nyeri jam setelah operasi, nyeri remitten. Objektif : 1. Klien terlihat mengerang dan menangis kesakitan. 2. Klien menjerit jerit dan bergerak di luar kendali. 3. RR 27 kali permenit., 4. HR 125 kali permenit., 5. Muka tampak menahan sakit 6. Klien tampak memegangi daerah kemaluan 2. Subjektif : Objektif : Klien gelisah dengan
16.45 WIB
16.50 WIB
16.55 WIB
posisinya yang belum nyaman. 3. Subjektif : Orang tua mengatakan penjelasan perawat tentang penyebab nyeri. Objektif : Keluarga terlihat paham dan bisa menjawab pertanyaan perawat tentang penyebab nyeri. 4. Subjektif : Objektif : Klien masih terlihat kesakitan menahan nyeri dan mulai sedikit tenang ketika didampingi orang tuanya 5. Subjektif : Objektif : Klien tidak mengikuti anjuran perawat dan tetap gelisah merasakan sakit. 6. Subjektif : Objektif : Obat masuk, klien tenang dan kembali
tidur.
STEWARD SCORE Kesadaran : Klien bangun ( Score 1 ) Pernafasan : Batuk / menangis (Score 1 ) Motorik : Gerak tanpa tujuan (Score 2) Total Score Steward Score : 4. Score lebih dari 5 boleh keluar dari RR
D. CATATAN PERKEMBANGAN
TGL / JAM
DP
CATATAN PERKEMBANGAN
TTD
S: 1. Klien mengatakan sudah tenang 2. Klien mengatakan berani di operasi. tentang O : Setelah dilakukan intervensi terhadap klien, hasil menunjukkan : 1. Klien terlihat rileks. 2. Akral dingin. 3. Klien tampak sudah tidak gelisah 4. RR 20 kali permenit 5. Nadi 90 kali permenit A: masalah teratasi
prosedur operasi.
P : Hentikan intervensi 3 Januari Resti infeksi b.d luka S : 2011 17. 15 WIB insisi terhadap pembedahan sekunder O : tindakan Setelah dilakukan intervensi terhadap klien, hasil menunjukkan : 1) Ditemukan luka tusukan pada supra pubis bekas operasi cystotomi dan dipasang kateter suprapubis dijahit dengan silk 2/0. 2) Ditemukan sayatan pada penis sepanjang kurang lebih 4 cm dan dijahit dengan monosyn 6/0 3) Luka bersih tidak terkontaminasi oleh daerah yang tidak steril. 4) Terdapat darah rembesan darah pada balutan luka cystotomi sebanyak 3 cc. 5) Luka pada urethroplasty diganti dengan balutan dengan kassa baru dan lecokrip (bunded). Tidak ditemukan rembesan darah lagi. A: masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan. Anjurkan 3 Januari Nyeri akut b/d cidera 2011 17. 20 WIB O: 1. Klien terlihat tenang setelah injeksi analgetik fisik akibat pembedahan. S: Pengkajian PQRST tidak bisa dilaksanakan dikarenakan klien tidak sadar setelah dinjeksi medazolam 3 ml IV ruangan bangsal untuk melakukan observasi pada luka post operasi 3 X 24 jam pertama