Anda di halaman 1dari 7

Bab 11 bagian 2

Lu Bu Mengalahkan Cao-cao di Dekat Pu Yang

Akhirnya mereka sampai di depan gerbang benteng dan setelah mereka masuk
kedalam
kota. Liu Bei langsung disambut dan sebuah perjamuan diadakan untuknya.
Pasukannya juga dijamu.

Tao Qian sangat senang dengan Liu Bei, dia menyukai semangat Liu Bei. Tao Qian
memerintahkan Mi Zhu untuk mengambil Stempel dan Lambang jabatannya. Tetapi
Liu
Bei sangat terkejut.

"Apakah maksud semua ini ?" Kata Liu Bei.

Tao Qian berkata,"Sekarang banyak masalah diseluruh penjuru negeri dan Perintah
kaisar sepertinya sudah tidak ada lagi. Anda, Tuan adalah masih keluarga kaisar
dan sangat tepat untuk membantu dan menolong kekaisaran. Aku sudah tua dan
tidak
mampu berbuat banyak dan aku ingin pensiun. Aku berharap kau tidak menolak, aku
akan melaporkan tindakan ku ini kepada istana."

Liu Bei langsung bersujud dihadapan tuan ruah dan berkata, "Aku mungkin masih
keluarga kaisar, tetapi jasa ku masih kecil dan kurang bijaksana. Aku meragukan
bahwa aku adalah orang tepat dan hanya karena aku merasa adalah hal yg benar
untuk membantumu makanya aku datang kesini. Untuk mendengan kata-kata seperti
tadi
membuatku ragu, tentu anda mengira ada keserakahan dalam hatiku. Biarkan Langit
menghukumku bila aku berpikir seperti itu !"

"Ini benar-benar harapanku " Kata Tao Qian.

Tao Qian terus dan terus memaksa untuk menyerahkan Xu Zhou pada Liu Bei tetapi
Liu Bei terus menolak.

Di dalam kekacauan itu, datanglah Mi Zhu dan berkata, "Musuh telah mencoba
menembus tembok kota dan sesuatu harus segera dilakukan. Masalah ini dapat
menunggu hingga keadaan benar-benar tenang."

Kata Liu Bei, "Aku akan menulis surat pada Cao-cao dan memohon padanya untuk
melepaskan pengepungan, jika dia menolak maka kita akan menyerangnya."

Pesan itu sampai kepada Cao-cao ketika mereka sedang rapat. Surat itu dibawa dan
diserahkan pada Cao-cao. Ketika dia membuka dan membacanya ternyata surat itu
dari
Liu Bei.

Surat itu berbunyi,


"Sejak kita bertemu dahulu, takdir telah memberikan pada kita tempat yang
berbeda didunia ini dan aku belum dapat memberi hormat padamu. Tersentuh oleh
kematian ayahmu, itu karena kebiadaban Zhang Kai dan bukan salah Tao Qian.
Sekrang ketika sisa-sisa tentara pemberontak jubah kuning masih mengganngu
negeri
ini dan pengikut-pengikut Dong Zhuo masih menguasai ibu kota, aku harap kau, tuan
yang
mulia, dapat mempertimbangkan kepentingan istana dibandingkan dengan
kepentingan
pribadi dan oleh karena itu mundurkanlah pasukanmu dari Xu Zhou untuk
menyelamatkan negara. Tindakan seperti itu akan merupakan kebahagiaan bagi kota
ini dan bagi seluruh kekaisaran."

Cao-cao merobek surat itu dan berkata,"Siapakah Liu Bei ini berani menulis dan
menghinaku ? "

Cao-cao memerintahkan agar utusan itu dihukum mati dan menyuruh meningkatkan
pengepungan.
Tetapi Guo Jia berkata, "Liu Bei telah datang dari jau untuk membantu Tao Qian
dan dia mencoba untuk bertindak sopan sebelum menggunakan kekuatan. Aku harap
tuanku, balaslah surat ini dengan kata2x halus dam biarkan hatinay merasa aman.
Lalu seranglah dengan kekuatan penuh dan kota akan jatuh."

Cao-cao melihat saran ini bagus, lalu dia mengampuni utusan itu dan menyuruhnya
menunggu untuk membawa surat balasan.

Ketika hal ini sedang berlangsung, seekor penunggang kuda datang membawa berita
kurang baik, "Lu BU menyerang Yan Zhou dan sekarang menduduki Pu Yang. Ketiga
daerah --- Juan Cheng, Fan Xia dan Dong JUn sedang diserang !"

Ketika Li Jue dan Guo Si menyerang ibu kota, Lu Bu Kabur ketempat Yuan Shu.
Tetapi Yuan Shu menolak menerimanya. Lu Bu lau pergi ke Yuan Shao yang merupkan
saudara Yuan Shu. Yuan Shao menerimanya dan menggunakanya untuk menyerang
Zhang
Yan dia ChangShan. Tetapi keberhasilan Lu Bu membuatnya terlalu bangga. dan
sifat sombongnya mengesalkan jendral lain dibawah Yuan Shao, Yuan Shao sedang
akan memerintahkan hukuman mati baginya. Tetapi Lu Bu telah pergi dan mengabdi
pada Zhang Yang, Gubernur ShangDang yang mau menerimanya.

Pada saat ini Pang Shu, yang bersembunyi dan melindungi keluarga Lu Bu di Chang
an, mengembalikan mereka padanya. Hal ini mengakibatkan kemarahan Li Jue dan
Guo
Si sehingga mereka menghukum mati Pang Shu dan menulis surat pada pelindung Lu
Bu akan melakukan tindakan yang sama pada mereka. Untuk menghindari ini Lu Bu
pergi lagi dan kali ini dia mengikuti Zhang Miao, Gubernur Chen Liu.

Lu Bu tiba pada saat adik Zhang Miao, Zhang Chao memperkenalkan Chen Gong.

Chen Gong berkata Pada Zhang Miao, "Keruntuhan kekaisaran telah dimulai dan para
panglima perang telah mengambila apapun yang dapat mereka kuasai. Sangat aneh
apabila tuankum dengan keuntungan populasi penduduk yang besar dan persediaan
makanan yang banyak tidak berusaha memerdekakan diri. Cao-cao telah melakukan
ekspedisi ke timur dan meninggalkan daerah tidak terjaga. Lu Bu merupakan salah
satu pendekar paling hebat pada saat ini dan jika kalian berdua menyerang dan
mendapatkan Yan Zhou maka kita dapat menjadikannya batu pondasi kekuasaan
kita."

Zhang Miao sangat senang mendengarnya. Dia memerintahkan untuk menyerang


dan
segera Lu Bu merebut wilayah Yan Zhou dan sekitarnya, Semua tetapi tinggal 3
kota-- Juan Cheng, Fan Xia dan Dong Jun yang dipertahankan mati-matian oleh Xun
Yu dan Cheng Yu. Sepupu Cao-cao, Cao Ren telah bertempur berulang-ulang tetapi
selalu dapat dikalahkan dan utusanpun dikirim agar segera dapat memberikan
bantuan.

Cao-cao langsung merasa gelisah, "Jika daerahkun sendiri hilang, Aku tidak
mempunyai rumah untuk kembali ! aku harus segera melakukan sesuatu ."

"Hal yang terbaik adalah menjadi teman Liu Bei dan kembali ke Yan Zhou" kata Guo
Jia.

Lalu Cao-cao menulis surat pada Liu Bei dan memberikannya pada utusan yang
menunggu dan Cao-cao pun memerintahkan pasukannya untuk membongkar kemah
dan
mundur. Berita mengenai pasukan musuh yang mundur sangat menyenangkan Tao
Qian
yang lalu mengadakan pesta dan perjamuan sebagai ucapan terima kasihnya.

Ketika perjamuan berakhir, dia meneruskan dengan permintaanya untuk pensiun dan
menyerahkan kekuasaan pada Liu Bei.
Menempatkan Liu Bei pada kursi Kehormatan, Tao Qian bersujud dihadapannya dan
lalu berkata dihadapan yang hadir, "Aku tua dan lemah, kedua anakku tidak
memiliki cukup kemampuan untuk memegang tanggung jawab dan jabatan tinggi ini.
Liu Bei adalah masih keturunan keluarga kaisar. Dia memiliki kebajikan dan
bakat. AKu memberikan kekuasaan kepadanya untuk memrintah daerah ini dan
kepadanya lah aku akan pensiun untuk merawat kesehatanku ini."

Liu Bei menjawab, "Aku datang atas permintaan gubernur Kong Rong, karena itu
adalah hal yang benar untuk dilakukan. Xu Zhou telah aman, tetapi jika aku
mengambilnya, pasti seluruh dunia akan mengatakan aku pria licik."

Mi Zhu berkata, "Kau tidak boleh menolaknya, Dinasti Han sedang runtuh dan ini
adalah saatnya untuk mengembalikan kajayaanya. Daerah ini adalah daerah subur
dan kaya, populasinya cukup besar dan kau adalah orang yang tepat untuk
memerintah daerah ini."

"Tetapi aku tidak dapat menerimanya." kata Liu Bei.

"Penjaga kekaisaran sedang sangat menderita." Kata Chen Deng, "Dan tidak dapat
mengurusi semua permasalahan, Kau tidak boleh menolak tuan."

Kata Liu Bei, "Yuan Shu berasal dari keluarga yang berkuasa, yang telah memegang
jabatan tinggi di negara selama 4 generasi. Banyak orang yang menghormati
dirinya, mengapa tidak mengundangnya untuk tugas ini ?"

"Karena Yuan Shu hanya seorang mayat berjalan dari kuburannya yang gelap, dan
namanya tak layak untuk disebut. Ini adalah kesempatan dari langit dan kau akan
menyesal jika melewati kesempatan ini." Kata Kong Rong.

Tetepi Liu Bei tetap menolaknya.

Tao Qian membujuk sambil mengeluarkan air mata, berkata, "Aku Akan mati jika kau
meninggalkanku dan tidak akan ada orang yang akan menutup mataku."
"Kakak, Kau harus menerima permohonan ini" Kata Guan Yu.
"Kenapa Ribut Sekali ? " Kata Zhang Fei, "Kita tidak merebutnya, ini adalah
harapannya untuk memberikan kepada kakak, lebih baik diterima dan semua dapat
tidur dengan tenang malam ini."
"Kalian semua memaksaku melakukan sesuatu yang salah." Jelas Liu Bei.

Melihat Liu Bei tidak dapat dibujuk, Tao Qian berkata, "Karena kau telah
mengeraskan hatimu, mungkin kau mau menetap di Xiao Pei. Itu hanya sebuah kota
kecil, tetapi disana kau dapat menjaga dan mengawasi daerah ini."

Mereka semua satu suara berharap Liu Bei menerima, Lalu Liu Bei pun akhirnya
menyetujui. Pesta kemenangan sekarang berakhir, waktunya untuk mengucapkan
selamat jalan. Ketika Zhao Zilonog berpamitan, Liu Bei memegang tangannya dan
ketika dia pergi, air mata turun dari wajah liu bei. Kong Rong dan Tian Kai juga
berpamitan dan kembali ke daerah masing-masing.

Ketika Liu Bei dan saudaranya memasuki kota Xiao Pei, pertama yang mereka
lakukan adalah memperbaiki Pertahanan mereka dan mereka menenangkan
penduduk.

Pada Saat ini Cao-cao sedang memimpin 100.000 pasukannya untuk kembali
kedaerahnya. Saat ini terjadi adalah tahun ke 4 masa pemerintahan kaisar Xian (Thn
194 M).
Cao Ren segera menyambut dan bertemu dengan Cao-cao dan memberitahukan
padanya,
"Lu Bu sangat kuat dan dia mempunyai Chen Gong sebagai penasehat. Yan Zhou
sudah
dapat dikatakan telah kalah kecuali ke tiga daerah yang oleh Xun Yu dan Cheng Yu
dipertahankan mati-matian.

Cao-cao berkata," Aku mengakui Lu Bu sebagai orang yang pemberani tetapi tidak
lebih. Dia tidak pintar menggunakan taktir, jadi kita tidak perlu terlalu takut
padanya."

Lalu dia memerintahkan untuk membuat perkemahan dan pertahanan yang kuat dan
berdiskusi dengan penasehatnya untuk membuat rencana.

Lu Bu yang mengetahui Cao-cao telah kembali memanggil dua bawahannya, Xue Lan
dan
Li Fan. Kepada mereka diserahkan tugas untuk mempertahankan kota Yan Zhou,
berkata "Aku telah lama menunggu kesempatan untuk menggunakan
kemampuanmu.
Sekarang aku memberimu 10.000 tentara, dan kau harus mempertahankan kota,
sementara aku pergi dan menyerang Cao-cao."

Mereka menerima tugas itu.

Tetapi Chen Gong, ahli strategi Lu Bu, datang terburu-buru dan berkata,
"Jendral, Kau akan pergi kemana ?"

"Aku akan pergi ke kemah pasukanku di Pu Yang, untuk menyusun formasi perang."

"Kau membuat kesalahan," Kata Chen Gong, "Kedua orang yang telah kau pilih untuk
mempertahankan kota ini tidak akan mampu menjalankan tugasnya. Di Selatan 60
Km
jauhnya ada sebuah jalan berliku menuju gunung taishan, ini adalah posisi yang
menguntungkan dimana kau harusnya menaruh orang-orang terbaikmu disana untuk
melakukan serang tiba-tiba. Cao-cao akan segera kembali apabila dia mendengar hal
ini. Jika kau serang ketika 1/2 pasukannya telah melewati tempat ini, kau akan
dapat menangkapnya."

Kata Lu Bu, "Aku akan menduduki Pu Yang dan melihat apa yang terjadi kemudian.
bagaimana kau dapat mengetahui rencana besarku ?"

Di Pu Yang ketika Chen Gong mendengar musuh mendekat, dia berkata, "Musuh akan
kelelahan setelah perjalanan jauh, seranglah secepatnya sebelum mereka
mempunyai
waktu untuk beristirahat."

Lu Bu menjawab, "Aku, Seorang diri denga kudaku, tidak takut apapun juga. Aku
datang dan pergi sesukaku. Pikirmu aku takut pada Cao-cao ini ? Biarkan dia
membangung kemahnya. aku akan mengurusnya setelah itu."

Sekarang Cao-cao telah mendekati Pu Yang dan dia membangun kemah. Keesokan
harinya
dia memimpin para jendral2xnya dan menempatkan mereka dalam formasi perang
didataran terbuka. Cao-cao memperhatikan musuhnya yang tiba dan menyiapkan
formasi
mengepung.

Lu Bu ada dibarisan paling depan diikuti oleh ke 8 jendralnya yang semuanya


Orang-orang kuat. Zhang Liao dari MaYi, Hao Meng, Cao Xing dan Cheng Lian, Zang
Ba
dari Hua Ying, Wei Xu, Song Xian dan Hou Cheng. Mereka semua memimpin 50.000
tentara totalnya.

Cao-cao menunjuk pada musuhnya dan berkata, "Kau dan aku tidak punya
permusuhan,
kenapa kau menyerang daerahku ?"
"Kota-kita Han adalah milik semua orang. Apa yg membuat daerah ini menjadi
milikmu
? " Kata Lu Bu.

Berkata Seperti itu Lu Bu memerintahkan Zang Ba untuk maju dan menantang duel.
Cao-cao memerintahkan Yue Jin untuk maju dan melawan. Kedua kuda itu mendekat
dan
kedua tombak itu saling menyrang lawannya. Mereka telah berduel sekitar 30 jurus
dan tidak ada yang menang. Lalu Xiahou Dun maju untuk membantu rekannya dan
Zhang Liao juga maju membantu rekannya. Dan mereka ber 4 bertarung.

Lu Bu yang marah lalu menerjang maju dengan kudanya ketempat mereka ber 4
bertarung. Melihatnya mendekat Yue Jing dan Xiahou Dun langsung kabur tetapi Lu
Bu tetap mengejar mereka dan diikuti seluruh pasukannya. Cao-cao mundur sejauh
10
Km dan hari itu dia menderita kekalahan.

Cao-cao memanggil bawahannya untuk membahas masalah ini dan Yu Jin berkata,
"Dari
bukit diatas aku dapat melihat kemah musuh di sebelah barat Pu Yang. Mereka
hanya ada sedikit orang didalam kemah itu. dan setelah kemenangan hari ini,
kemah itu tidak akan dijaga. Mari kita serang dan jika kita bias merebut kemah
ini, kita dapat memberikan rasa takut bagi pasukan Lu Bu. Ini adalah rencana
terbaik kita."
Cao-cao juga berpikir begitu, Dia dan 6 jendral lainnya--Cao Hong, Li Dian, Mao Jie, Lu
Qian, Yu Jin dan Dian Wei-- dan 20.000 pasukan berkuda dan infantri pergi diam-diam
melewati jalur rahasia menuju kemah Lu Bu.

Di dalam kemahnya Lu Bu sedang bergembira atas kemenangan hari itu, ketika Chen
Gong mengingatkannya dan berkata, "Kemah disebelah barat sangat penting, dan itu
mungkin akan diserang."

Tetapi Lu Bu membalas, "Musuh tidak akan berani menyerang setelah kekalahan hari
ini."

"Cao-cao adalah komandan yang hebat," Balas Chen Gong, "Kau mesti waspada,jika
tidak dia akan menyerang titik terlemah kita."

Lalu rencana dibuat untuk mengatur pertahanan. Jendral Gao Shun, Wei Xu dan Hou
Cheng diperintahkan untuk membawa pasukan dan berjaga di kemah sebelah barat.

Pada subuh hari Cao-cao telah sampai dikemah musuh dan melakukan serang tiba-
tiba
dari empat penjuru. Pasukan yang bertahan tidak dapat menahan laju mereka.
Semuanya kabur kesegala arah, dan kemahnya berhasi direbut. Tiba-tiba pasukan
yang
dikirim untuk mempertahankan kemah tiba, Cao-cao langsung maju kearah mereka
dan
melihat Gao Shun. Pertempurang dilanjutkan lagi hingga hari mejelang sore. Pada
saat itu bunyi genderang perang terdengar disebelah barat dan ada yg melaporkan
padanya bahwa Lu Bu memimpin pasukannya sendiri. Cao-cao langsung
memerintahkan
pasukannya mundur.

Gao Sun, Wei Xu dan Hou Cheng mengejarnya, sementara Lu Bu menutup rute
pelariannya. 2 jendral Cao-cao Yu Jin dan Yue jing, menyerang pasukan Lu Bu tetapi
tidak dapat menembusnya. Cao-cao pergi lewat utara, tetapi dari belakang bukit
keluarlah Zhang Liao dan Zang Ba untuk menyerang. Lu Qian dan Cao Hong melawan
kedua orang itu. Cao-cao pergi melewati jalur barat, disini dia bertemu dengan Hou
Meng, Cao Xing, Cheng Liang dan Song Xian.

Pertarugan hidup dan mati terjadi, Cao-cao menerjang masuk kedalam pasukan
musuh.
Panah berterbangan diantar mereka dan mereka tidak dapat keluar dari kepungan
tentara musuh.

Cao-cao yang sudah terdesak dan ketakutan berteriak, "Siapa yang dapat
menyelamatkan aku ?"

Lalu dari jauh, ada orang berkuda yang menerjang maju membawa dua kampak
besar membuka jalan bagi tuannya. Disepanjang jalan yang dia lewati banyak mayat
terbelah menjadi dua atau mayat dengan tubuh terkoyak-koyak. Banjir darah terjadi
di sepanjang jalur yang dia lewati, padahal dia hanya seorang diri .Melihat hal ini
pasukan musuh menjadi gentar, Ketika mendekati Cao-cao dia berkata, "Jangan Takut
Tuanku !!!"

Dian Wei melompat dari kudanya, membuang kampak tangannya dan mengambil
kampak
perang yang besar yang dia pegang dengan kedua tangannya. berkata kepada
pasukan
Cao-cao di situ dia bilang, "Ketika musuh berjarak 10 langkah dariku, teriaklah
kepadaku."

Lalu dia berlari maju, menerobos musuh dan tidak perduli pada panah yang
berterbangan disekitarnya. Pasukan Kuda Lu Bu mengikutinya dan ketika mereka
mendekat. Pasukannya berteriak, "10 langkah !!!"

"5, lalu teriaklah lagi !!"

"5 langkah !!!!" teriak pasukannya.

Lalu dian Wei segera membalik badannya dan mengayunkan kampaknya yang besar.
Seketika itu juga kuda dari pengejar2xnya terbelah menjadi dua dan penunggannya
berjatuhan.

Setelah membunuh 10 atau lebih, para pengejarnya melarikan diri dan Dian Wei
lalu menaiki kuda yang ada disitu. Dia membacok kesegala arah dan tidak ada yang
dapat menghalangi. Satu demi satu pasukan yang dilewatinya tumbang dan dia
berhasil membawa Cao-cao keluar dari kepungan. Cao-cao dan jendralnya kembali
kekemah mereka.

Tetapi ketika malam tiba, Lu BU datang menyerang.

"Cao-cao , kau pemberontak , JANGAN LARI !!!" Teriak Lu Bu.


Semua terdiap dan melihat satu sama lain. Pasukan Cao-cao kelelehan dan kuda-
kuda
mereka jg sama. Ketakutan melanda pasukan Cao-cao dan mereka mencari tempat
perlindungan.

Anda mungkin juga menyukai