Anda di halaman 1dari 32

Model dan Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Islam

Disampaikan oleh : Hj. Anna Anggraeni Penyelenggara PAUD Unggulan Bunda Asuh Nanda Ketua HIMPAUDI Provinsi Jawa Barat

Pada :
Workshop Manajemen Pembinaan dan Pengembangan Lembaga
Rabu, 29 Oktober 2008 di Gues House Tazkiya UNINUS

AMANAH UUD 1945


Pasal 28b ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28c ayat 2: Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

AMANAH UU SISDIKNAS
BAB I Pasal 1 Butir 14: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkem-bangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendi-dikan lebih lanjut.

AMANAH SISDIKNAS
PASAL 28
1. Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar 2. PendidIkan anak usia dini diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal 3. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal berbentuk TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat 4. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal berbentuk KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat 5. Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

AMANAH KEHIDUPAN / TUMBUH KEMBANG


Saat lahir bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang belum saling bersambungan. Banjir pengalaman indera dari banyaknya rangsangan yang diterima anak akan memperkuat dan memperbanyak sambungan (synaps) antar sel. Kerja otak sangat efisien, bagian yang tidak digunakan akan dimusnahkan (atrophy). Banyaknya sambungan akan menjadikan otak rimbun yang turut menentukan tingkat kecerdasan anak nantinya. 50% perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 tahun, dan 50% sisanya pada rentang usia 4-18 tahun. (Osborn, White, Bloom)

PAUD

Formal

Non Formal

TK

RA

KOBER

SPS

TPA

Posyandu

BKB

Pos PAUD

Strategi Operasional Penyelenggaraan PAUD


Dinas Pendidikan
TP-PKK Provinsi
TP-PKK Kab/Kot TP-PKK Kab/Kot TP-PKK Kab/Kot TP-PKK Kab/Kot

Dinas Kesehatan

SRATEGI OPERASIONAL
PAUD Jalur FORMAL PAUD Jalur NON FORMAL

TK

RA
POSYANDU

SPS

KOBER
POS PAUD

TPA

BKB

PROGRAM KEGIATAN BERMAIN SAMBIL BELAJAR


1. Program Bermain Sambil Belajar dalam rangka pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, meliputi Moral Pancasila, Agama, Disiplin, Perasaan / Emosi dan Kemampuan Bermasyarakat. 2. Kegiatan Bermain Sambil Belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru meliputi pengembangan Agama, Bahasa, Daya Pikir, Daya Cipta, Keterampilan dan Jasmani.

PELAKSANAAN PROGRAM
1. Melalui kegiatan Bermain Sambil Belajar Integrasi Imtaq dengan menggunakan alat-alat bermain yang sesuai. 2. Mengutamakan proses daripada hasil akhir.

3. Pendekatan individual diutamakan dengan memperhatikan tingkat perkembangan tiap anak.

POTENSI ANAK DIDIK


1. SEBELUM LAHIR SUDAH BERIMAN.
Firman Allah: Artinya: Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan anakanak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi. (Q.S. Al-Araf: 172)

2. KETIKA ANAK LAHIR TIDAK MENGETAHUI APA-APA.


Firman Allah SWT: Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur. (Q.S. An-Nahl: 78)

Materi Pendidikan Agama


Rukun Iman (6 macam)

Rukun Islam (5 macam)


Ihsan

Bidang-bidang Pengembangan Integrasi Pendidikan Agama


Allah yang memberi kemampuan dan kepandaian untuk mengembangkan :

Agama Bahasa, hidayah dari Allah Daya pikir, kepandaian dari Allah Kreatifitas, ilham dari Allah Jasmani, kekuatan dari Allah Keterampilan, hidayah dari Allah

Menggunakan Tema-tema Terintegrasi


Misalnya: 1. Aku hamba Allah 2. Binatang ciptaan Allah. 3. Pesawat Telepon Karunia Allah, Dll.

METODE DAN ALAT


Bermain Sambil Belajar Integrasi Imtaq, menggunakan berbagai alat yang bernuansa dan dinuansakan agama sesuai dengan tahap perkembangan anak pada kegiatan bermain.

Allah mentakdirkan bahwa anak senang bermain sambil belajar. Bermain adalah kebutuhan atau dunia anak. Dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, anak senang bermain menggunakan apa saja yang ada disekitarnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli (Fein & Vandenberg, 1983) yang mengambil kesimpulan bahwa ; - Bermain dimotivasi dari dalam.
- Bermain bebas dari paksaan. - Bermain dilakukan seolah-olah merupakan kejadian yang sebenarnya. - Bermain terfokuskan pada proses dari pada produk lain. - Bermain memerlukan perhatian yang aktif dari pemainnya.

Fungsi Bermain Bagi Anak


Melalui bermain seluruh kepribadian anak dapat dikembangkan (berkembang) termasuk pengembangan spiritual.

Untuk mencapai kepribadian yang sempurna mengabdi kepada Tuhan adalah melalui proses. Dan manusia harus melalui proses itu agar mendapatkan nilai-nilai yang sempurna sebagai hasil karyanya.

Sebagai sarana bermain bagi anak kita sebagai pendidik harus menyiapkan alatalat bermain yang tepat untuk menstimulus perkembangan anak. Keberadaan alat bermain pada anak usia dini adalah sebuah keharusan. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik Departemen Pendidikan Nasional maupun Departemen Agama.

Banyak orang tua / tenaga pendidik yang tidak memahami alat bermain yang tepat untuk anak. Sebagian mereka memilih alat bermain menurut selera orang tua yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak. Alat yang dibutuhkan oleh anak adalah yang mengandung nilai pendidikan yang populer disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE).

PRINSIP DAN SYARAT ALAT BERMAIN


Menyenangkan bagi anak. Mendorong munculnya kerja sama / sosialisasi antar anak. menumbuhkan daya pikir anak. Meluaskan pengalaman anak. Mendorong anak bersikap kreatif. Mengandung nilai-nilai agama / spiritual.

Prinsip-Prinsip APE
Alat Permainan Edukatif (APE) tidak harus selalu membeli di toko atau di pasar. Pada dasarnya banyak barang-barang yang ada di sekitar kita dapat kita manfaatkan atau kita oleh untuk dijadikan APE. Untuk itu kita harus tahu kebutuhan atau tahap-tahap perkembangan anak sehingga kita dapat memanfaatkan barang-barang tersebut menjadi alat bermain yang bermanfaat untuk anak.

Alat bermain yang kita sediakan tidak harus berbentuk bagus dan bernilai mahal bahkan barangbarang bekas rumah tangga, pabrik, dan kekayaan alam yang ada mengandung nilai pendidikan tentunya kita harus mampu menjadi fasilitator pada saat anak bermain menggunakan alat-alat tersebut.

Contoh Bahan
Puzzle gerakan shalat, gerakan wudhu (dari majalah, poster, dll). Puzzle Masjid, kabah, Maqam Ibrahim (dari majalah, poster, dll). Masjid mini, kabah mini (dari dus aqua). Kartu angka, kartu huruf (dari kalender bekas, majalah, Koran, dll). Berbagai bentuk ukuran balok (dari dus-dus bekas seperti; dus bekas pasta gigi, susu, obat dll.). Kartu huruf hijaiyyah (dari dus-dus bekas).

Kardus-kardus bekas (untuk membuat masjid, balok, dll). Poster atau kalender bekas (untuk membuat puzzle, kartu angka, dll). Botol plastik / kaleng bekas air minum (untuk alat musik tradisional). Botol dari beling (untuk kegiatan bermain musik). Telpon bekas, pakaian profesi bekas, alat dapur bekas (untuk bermain peran). Batu-batuan, tutup botol (untuk eksperimen kegiatan berhitung). Kulit kerang. Dll.

SENTRA IBADAH

Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) Bukankah Aku ini Tuhanmu? mereka menjawab betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). QS. Al-Araf 172

SENTRA MAIN PERAN

Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. Al-Hujurat 13

SENTRA BAHAN ALAM KARUNIA ALLAH

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanaman-tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak QS Yunus 24

SENTRA BALOK

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia adalah Baitullah yang ada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia (QS. Al-Imron 97).

SENTRA SENI DAN KREATIVITAS

Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian mani itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang unik. Maka maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik. (QS. Al-Muminun 12-14)

SENTRA MUSIK DAN OLAH TUBUH

Hai orang-orang beriman rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan (prestasi) supaya kamu mendapat kemenangan (QS. Al-Hajj 77)

SENTRA PERSIAPAN

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Maha Mulia. Yang telah mengajarkan (manusia) dengan qalam. Mengajarkan manusia dari apa yang mereka tidak ketahui. QS. Al Alaq 1-5

Anda mungkin juga menyukai