Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Usaha Mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi dibanyak negara di dunia dan memberikan kontribusi yang besar untuk mengurangi pengangguran, memerangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Di Indonesia, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi suatu fenomena perekonomian tersendiri ketika terjadi kenaikan harga pangan dan bahan baku sehingga banyak usaha besar mengalami kesulitan dalam usahanya, usaha kecil menengah mampu

mempertahankan usahanya di tengah krisis ekonomi. Sektor ekonomi di lapisan bawah yakni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ikut merasakan dampak krisis global tahun 2008, justru mengalami pertumbuhan yang signifikan. Rata-rata pertumbuhannya mencapai 15 hingga 20 persen pertahunnya (Uno, 2009) Sektor usaha mikro kecil dan menengah di samping memiliki potensi yang cukup juga memiliki prospek untuk dikembangkan, selain itu juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha besar dilihat dari skala usaha, jumlah karyawan, kapasitas dan omset penjualan sehingga memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam usaha dan menjaga kelangsungan usahanya (Ranto, 2007). Pesatnya perkembangan sektor UMKM yang kini mendapat perhatian lebih dari pemerintah mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha. Peranan wirausaha tentu sangat penting dalam memajukan sektor UMKM. Pesat tidaknya

Universitas Sumatera Utara

perkembangan sektor ini bergantung penuh pada kemampuan dan kinerja para wirausahawan. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung
kepada upaya para pengusaha itu sendiri memanfaatkan ketrampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan.

Menurut

Ivancevich

(Ranto,

2007:19)

kinerja

merupakan

job

performance, adanya semangat kerja yang didalamnya termasuk beberapa nilai keberhasilan baik bagi organisasi maupun individu. Menurut Darma (2000:150) penilaian kinerja yang efektif sekaligus dapat mempengaruhi dua hal yaitu produktivitas dan kualitas kerja. Menurut Sastrohardiwirjo (2002:235) kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja usaha adalah serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Wirausaha yang dimaksud adalah para pengusaha yang mandiri yang

memiliki kebebasan dalam memilih karier sesuai dengan bidang usaha yang diminatinya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru tanpa harus bergantung kepada orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan (Ranto, 2007:24). Selain itu, wirausaha juga memiliki pengetahuan tentang apa yang diketahui juga segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha (Ranto, 2007:22). Dengan

Universitas Sumatera Utara

demikian dapat disimpulkan bahwa wirusahaan yang memiliki pengetahuan tentang ilmu kewirausahaan dan kemandirian pribadi akan meningkatkan kinerjanya dalam berwirausaha. Sektor UMKM yang semakin berkembang ini mendorong para wirausaha untuk berfikir kreatif dan inovatif hingga munculnya beragam jenis usaha baru. Salah satu diantaranya adalah usaha air minum isi ulang yang kini mulai menjamur, terutama di kota Medan. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan sehari-hari, bagai sumber kehidupan itu sendiri. Pemakaiannya sekarang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan sumber air yang berkualitas tinggi. Air minum, tetap menjadi kebutuhan pokok setiap orang, kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu usaha air minum isi ulang tetap bergairah dan tetap prospek, apalagi jika kualitas dan higienitas air tanah di kawasan tersebut tercemar dan rendah. Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang adalah salah satu contoh kawasan yang memiliki kualitas dan higienitas air tanah yang rendah. Oleh karena itu banyak pengusaha air minum isi ulang yang membuka usaha di wilayah tersebut. Kebutuhan masyarakat akan air bersih yang sehat, hemat dan praktis yang tidak pernah ada batasnya membuat mereka semakin yakin untuk membuat usaha depot air minum isi ulang. Banyaknya usaha serupa yang ada di wilayah tersebut tidak membuat mereka mengurungkan niatnya untuk terus berusaha. Pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi yang

mempengaruhi semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan, akuntabilitas serta keberhasilan seorang pengusaha akan diuji apakah mempengaruhi kinerja usaha yang dimiliki oleh pengusaha air minum isi ulang di Jalan Veteran Kec.

Universitas Sumatera Utara

Labuhan Deli Kab. Deli Serdang. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada pengusaha air minum isi ulang di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang dengan judul: Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang).

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja pengusaha depot air minum isi ulang di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang?

C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2005), dengan demikian dalam rangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi sebagai variabel bebas dan kinerja usaha sebagai variabel terikat. Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu

Universitas Sumatera Utara

usaha (Ranto, 2007:22). Kemandirian pribadi adalah kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru tanpa harus bergantung kepada orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan (Ranto, 2007:24). Berdasarkan kedua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin seorang pengusaha memiliki pengetahuan kewirausahaan dan memiliki

kemandirian pribadi, maka ia akan semakin berkualitas dalam menampilkan kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel tersebut (pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi) memiliki pengaruh pada kinerja usaha. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut: PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN (X1) 1. Pengetahuan langsung 2. Pengetahuan tidak langsung KEMANDIRIAN PRIBADI (X2) 1. Kebebasan berpikir 2. Keberanian Menghadapi tantangan 3. Kedewasaan 4. Keterampilan 5. Menentukan Skala Prioritas Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Ranto (2007), diolah oleh penulis

KINERJA USAHA (Y) 1. Semangat kerja 2. Kualitas kerja 3. Produk unggulan 4. Keberhasilan 5. Akuntabilitas

D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2005:51). Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka

Universitas Sumatera Utara

peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: Pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh terhadap kinerja pengusaha depot air minum isi ulang di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Mengetahui apakah terdapat pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha pada pengusaha air minum isi ulang Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang. 2. Manfaat Penelitian Manfaat melakukan penelitian ini adalah: a. Bagi pelaku usaha, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kemampuan diri melalui keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan pengembangan usaha. Serta memberikan tambahan informasi bagi pengusaha agar dapat mengembangkan usahanya. b. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam membina usaha kecil khususnya pada usaha air minum isi ulang. c. Bagi peneliti, memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan sekaligus mempertajam pola pikir mengenai faktor pengetahuan wirausaha dan kemandirian pribadi dalam kinerja usaha.

Universitas Sumatera Utara

F. Metodelogi Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: Penelitian ini hanya dibatasi pada usaha air minum isi ulang di jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang. a. Penelitian ini hanya melihat variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) dan kemandirian pribadi (X2) yang mempengaruhi kinerja usaha (Y). 2. Definisi Operasional Variabel Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipoitesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2005:33). Adapun yang menjadi variabel bebas adalah: 1.a Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Pengetahuan kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Dengan indikator: pengetahuan langsung (pengalaman sendiri), dan pengetahuan tidak langsung (pengalaman orang lain). 1.b Kemandirian Pribadi (X2) Didefenisikan sebagai kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung kepada orang lain, mulai dari

Universitas Sumatera Utara

menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan. Dengan indikator: kebebasan berpikir, keberanian menghadapi tantangan, kedewasaan dan keterampilan menentukan skala prioritas. 2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005:33). Adapun yang menjadi variabel terikat adalah: 2.a Kinerja usaha (Y) Kinerja usaha adalah serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan indikator: semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan, keberhasilan dan akuntabilitas. Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel VARIABEL Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1) DEFENISI Pengetahuan kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumbersumber informasi. Didefenisikan sebagai kekuatan diri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung kepada orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan INDIKATOR 1. Pengetahuan langsung 2. Pengetahuan tidak langsung SKALA UKUR Skala Likert

Variabel Kemandirian Pribadi (X2)

1. Kebebasan berpikir 2. Keberanian menghadapi tantangan 3. Kedewasaan 4. Keterampilan menentukan skala prioritas

Skala Likert

Universitas Sumatera Utara

VARIABEL

DEFENISI 1. 2. 3. 4. 5.

INDIKATOR Semangat kerja kualitas kerja Produk unggulan Keberhasilan Akuntabilitas

Variabel Kinerja Kinerja usaha adalah Usaha (Y) serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktifitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Sumber: Ranto (2007) diolah

SKALA UKUR Skala Likert

3. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sifat, pendapat dan persepsi seseorang ataupun kelompok orang tentang fenomena sosial (Umar, 2008:98). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Tabel 1.2 Pedoman pemberian skor NO 1 2 3 4 5 SKALA Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju SKOR 1 2 3 4 5

Sumber: Umar (2008: 98)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di sepanjang jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang. Waktu penelitian direncanakan sejak bulan Mei sampai bulan Juni 2010.

Universitas Sumatera Utara

5. Populasi Menurut Sugiyono (2005:72), populasi adalah wilayah yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pengusaha air minum isi ulang yang masih berada dalam wilayah jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli

Serdang yang berjumlah 12 orang.


Metode yang digunakan adalah menggunakan metode Sampling Jenuh (sensus), artinya seluruh populasi yang ada dijadikan sebagai objek penelitian, sehingga responden yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 12 orang (Sugiyono, 2005:78). Adapun nama usaha dan pemilik dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini:

Tabel 1.3 Daftar nama usaha Depot Air Minum Isi Ulang di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama Usaha Ramadhani Water Monica Water Vita Water Aqua Star Water Des Monica Water Fanny R.O Diva Water Permata Air Teratai Mas Galis Water Amindo Water Chafri Water Nama pemilik Suhartono Surman Sri Indra Sukalsih Yafal Kusdiono Syafrida Surya Abdi Suparno Jaka Sugiono Sudarno Ahmad Fachriza Lama berwirausaha 3 tahun 3 tahun 1 tahun 8 bulan 2,5 tahun 2 tahun 8 bulan 2 tahun 6 bulan 4 tahun 4 tahun 3 tahun

Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (data diolah)

Universitas Sumatera Utara

6. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini digunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah: 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari para pedagang yang berada di Pajak Sore khususnya pedagang pakaian yang dikumpulkan melalui wawancara dengan responden dengan menggunakan kuesioner melalui pertanyaan yang diajukan sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu tentang pengetahuan kewirausahaan, kemandirian pribadi serta kinerja usaha. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data sekunder yang diperlukan adalah buku-buku, jurnal, serta data lain yang mendukung. 7. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada para pengusaha tentang persepsi mengenai pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha. 2. Wawancara Peneliti melakukan wawancara tatap muka (face to face) dengan responden terpilih. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut interview guide. 3. Studi Pustaka

Universitas Sumatera Utara

Studi pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan data, informasi dari buku, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Valid artinya data yang diperoleh melalui koesioner dapat menjawab tujuan penelitian. maka Sebelum instrumen digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for window dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung <rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas Reliabel artinya data yang diperoleh melalui koesioner hasilnya konsisten bila digunakan penelitian lain. Pengujian dilakukan dengan SPSS 16.0 for window. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel. Jika r alpha negative atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel Uji validitas dan reliabilitas dilakukan 15 responden di luar sampel penelitian yaitu Depot Air Minum Isi Ulang yang berada di Jalan Sunggal dan sekitarnya.

Universitas Sumatera Utara

9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Metode Analisis Deskriptif dilakukan dengan cara menyusun,

mengelompokkan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi. b. Analisis Regresi Linear Berganda Metode analisis regresion linear berganda digunakan mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi) terhadap variabel terikat (kinerja usaha). Model regresi linear berganda digunakan: Y= 0 + 1X1 + 2X2 + e
Sumber: Sugiono, 2005: 211

Dimana: Y 0 1, 2 X1 X2 E = Skor tingkat kinerja usaha = Konstanta = Koefisien regresi = Skor dimensi variabel pengetahuan kewirausahaan = Skor dimensi variabel kemandirian pribadi = Skala error
Untuk analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16. Data data yang telah diperoleh kemudian diuji dengan:

1.

Uji F (Uji Serentak)

Universitas Sumatera Utara

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H0:1=2=0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H0:120, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada = 5% atau Sig > = 0,05. H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada = 5% atau Sig < = 0,05. 2. Uji t (Parsial) Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y). bentuk pengujiannya adalah: H0: 1, 2=0, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H0: 1, 20, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H0 diterima jika thitung < ttabel pada = 5% atau Sig > = 0,05 H0 ditolak jika thitung > ttabel pada = 5%. atau Sig < = 0,05

Universitas Sumatera Utara

3. Pengujian koefisien determinan (R2) Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti (X1,X2) yaitu pengetahuan kewirausahaan dan kemanndirian pribadi terhadap variabel terikat yaitu kinerja usaha (Y). Koefisien determinan (R2) berkisar antara nol sampai dengan satu (0 R 21). Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai