Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, baik perempuan maupun laki-laki yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya pembangunan nasional haarus mengacu kepada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. Dalam era reformasi ini terbuka Iebar bagi setiap warga negara untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. Namun nyatanya kaum perempuan tak lebih dari pengurus rumah yang selalu menjadi nomor dua. Perempuan harusnya memiliki kepekaan dalam menangkap perubahan dan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Perempuan harus mampu menggerakkan dan membuat perubahan-perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau sebagai agent of social change.

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberikan gambaran mengenai pemberdayaan wanita di indonesia dan memenuhi salah satu tugas akhir semester mata kuliah kewarganegaraan. 1.3 Sistematika Penulisan Karya tulis ini memiliki susunan yang terdiri dari beberapa bab, yaitu: BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang pemilihan judul, tujuan dan sistematika penulisan. BAB II Pembahasan, mengemukan pembahasan masalah yang bersumber dari data yang diperoleh. BAB IV Penutup, memuat kesimpulan dan saran.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan perempuan tidak dapat dilepaskan dari konsep umum pemberdayaan masyarakat. Untuk dapat memahami konsep pemberdayaan masyarakat kita pelu memahami coraknya. Beberapa corak pemberdayaan adalah 1. Human dignity, mengembangkan martabat, potensi, dan energi manusia 2. Empowerment, memberdayakan baik perseorangan maupun kelompok 3. Partisipatoris 4. Adil Sedang filosofi pemberdayaan masyarakat mencakup 1. menolong diri sendiri(mandiri) 2. senantiasa mencari dan menemukan solusi bersama 3. ada pendampingan (secara teknis maupun praktis) 4. demokratis 5. menyuburkan munculnya kepemimpinan lokal Salah satu penyebab ketidakberdayaan perempuan adalah ketidakadilan gender yang mendorong terpuruknya peran dan posisi perempuan di masyarakat. Perbedaan gender seharusnya tidak menjadi masalah sepanjang tidak menghadirkan ketidakadilan gender. Namun perbedaan gender tersebut justru melahirkan berbagai ketidakadilan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Manifestasi ketidakadilan itu antara lain : 1. Marginalisasi karena diskriminasi terhadap pembagian pekerjaan menurut gender 2. Subordinasi pekerjaan 3. Stereotiping terhadap pekerjaan perempuan 4. Kekerasan terhadap perempuan

5. Beban kerja yang berlebihan. Oleh karena itu, ada beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan dalam upaya memberdayakan perempuan, yaitu : Organisasi dan kepemimpinan yang kuat Pengetahuan masalah hak asasi perempuan Menentukan strategi Kelompok peserta atau pendukung yang besar Komunikasi dan pendidikan.

2.2 Upaya Pemberdayaan Perempuan Salah satu upaya dalam memberdayakan sumber daya manusia, khususnya perempuan, adalah melalui penanaman dan penguatan jiwa dan praktek kewirausahaan. Secara umum, ciri dan watak seorang wirausahawan adalah a. Memiliki kepercayaan diri dan optimis b. Berorientasi pada kerja dan hasil c. Berani mengambil resiko dengan perhitungan yang jelas d. Memiliki jiwa dan sikap kepemimpinan e. Memiliki kemampuan kreatif dan inovatif f. Berorientasi ke masa depan

Dengan demikian maka sebaiknya dalam pengembangan sumber daya perempuan sebaiknya diarahkan untuk membentuk manusia yang memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi, menguasai banyak ilmu dan keterampilan, memiliki sikap mental yang konsisten yang diwujudkan dalam komitmennya pada bidang pekerjaan tertentu (profesional), memiliki semangat dan kemampuan bersaing (kompetitif), dan memiliki budaya yang didasari pada nilai-nilai agama dan humanisme. Menurut Soepardi (2001), langkah-langkah yang umum digunakan dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan luar sekolah yang cocok dengan kondisi masyarakat desa dengan tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat yang masih rendah adalah

1. Tahap Persiapan a. Penyebaran informasi kepada calon warga belajar untuk memberikan kesempatan dilaksanakan b. Rekruitmen secara jujur dan obyektif yang memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menjadi warga belajar. c. Rekruitmen tenaga pendidik yang memenuhi persyaratan dan memiliki kompetensi khususnya kemampuan dan keterampilan praktis serta berpengalaman. 2. Tahap Pelaksanaan a. Menerapkan konsep belajar dan bekerja sebagai wahana untuk memberikan penghasilan. b. Melaksanakan pembelajaran yang tetap memperhatikan kondisi lokal yang mampu meningkatkan motivasi warga belajar c. Melaksanakan program yang mampu sesegera mungkin menunjukkan adanya hasil yang bermanfaat bagi warga belajar d. Melaksanakan pembelajaran dengan memusatkan diri pada kebutuhan warga belajar e. Menerapkan konsep kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait agar warga belajar lebih memahami situasi dan kondisi nyata terhadap apa yang dipelajari 3. Tahap Pembinaan a. Menerapkan konsep belajar sepanjang hayat dengan jalan bekal pengetahuan dan keterampilan sekaligus mengenal dan memahami program yang akan

kesempatan kepada warga belajar untuk bekerja guna memperoleh

memberikan pemahaman kepada warga belajar bahwa belajar tidak hanya selesai setelah mengikuti jenis pendidikan tertentu saja dalam suatu masa tertentu

b. Mengembangkan jaringan informasi yang dapat digunakan sebagai media untuk saling bertukar pengalaman antar warga belajar maupun antara warga belajar dan pengelola program. 2.3 Agenda Pemberdayaan Di Masa Datang Memerangi ketidakadilan sosial dalam masyarakat, selalu menjadi tema menarik dan menjadi tema penting dalam setiap pemikiran dan konsepsi tentang kemasyarakatan di masa datang. Menurut Fakih (1996), terdapat dua agenda ke depan yang diusulkan, yakni: pertama, mengintegrasikan gender kedalam seluruh kebijakan dan program berbagai organisasi dan lembaga pendidikan dan kedua, strategi advokasi.

Untuk itu, diperlukan suatu tindakan yang diarahkan menuju terciptanya kebijakan manajamen dan keorganisasian yang memiliki perspektif gender atau gender policy bagi setiap organisasi. Ini berarti bahwa upaya-upaya penanganan masalah perempuan harus dikembangkan secara stuktural dan sistemik seiring dengan perkembangan kelembagaan setiap organisasi maupun institusi pendidikan. Suatu kebijakan yang tegas harus dikenalkan, misalnya kebijakan gender staff recruitment dan staff. Sedangkan untuk strategi kedua yaitu advokasi, diperlukan suatu pengkajian terhadap letak akar persoalan ketidakadilan gender dinegara dan masyarakat. Strategi ini antara lain mempersiapkan perjuangan melalui perubahan hukum dan pelaksanaanya.

Akhirnya, bahwa usaha memperjuangkan perbaikan pemberdayaan kaum perempuan tidaklah sama dengan perjuangan kaum perempuan melawan lakilaki, karena persoalan penindasan perempuan bukan datang dari laki-laki saja, melainkan persoalan sistem dan struktur ketidakadilan masyarakat.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pentingnya pendidikan bagi perempuan tidak hanya sekedar sebagai upaya mensejajarkan perempuan dengan lelaki, namun lebih dari itu yaitu 1. Perempuan terdidik lebih produktif, baik di rumah maupun di tempat kerja 2. Perempuan terdidik cenderung membuat keputusan lebih independen dan bertindak untuk dirinya sendiri 3. Perempuan yang tedidik dapat memanfaatkan peluang menjadi usaha yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan

3.2 Saran Kita sebagai kaum perempuan hendaknya mengubah pola pikir kita, bahwa masa kini tidak sama dengan masa lalu. Kita telah merdeka. Merdeka bukan berarti kebebasan tanpa batas, maksudnya kita bisa mengembangkan diri, menyalurkan bakat dan kemampuan untuk kehidupan yang lebih baik dengan tidak melupakan kodrat kita sebagai kaum perempuan.

DAFTAR PUSTAKA http://apf.or.id/cms/download/spm%20pemberdayaan%20perempuan%20di%20daerah.p df Rabu, 24 Agustus 2011 Jam 19:00 WIB http://bppkbsulsel.files.wordpress.com/2011/04/permeneg-pppa-no-8-thn-2010-ppprgbidang-nakertrans.pdf Rabu, 24 Agustus 2011 Jam 20:00 WIB http://www.idea.int/publications/wip/upload/CS-Indonesia.pdf Rabu, 24 Agustus 2011 Jam 20:30 WIB http://www.menegpp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=456:ber safari-ramadhan-bersama-linda Rabu, 24 Agustus 2011 Jam 21:00 WIB http://www.pirac.org/media/GalangVol3No10208/artikel02.pdf Rabu, 24 Agustus 2011 Jam 19:10 WIB http://www.undp.or.id/pubs/imdg2004/BI/IndonesiaMDG_BI_Goal3.pdf Rabu, 24 Agustus 2011 Jam 19:35 WIB

MAKALAH KEWARGANEGARAAN UPAYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI INDONESIA

Oleh : Kelompok 7 Desi Nur Akbari Indah Kurnia Lovera Anggraini Mirawati Syiffa Fauzia

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

MAKALAH INI DISUSUN BERDASARKAN DATA YANG DIPEROLEH DARI BERBAGAI SUMBER DAN TELAH DIPERIKSA SERTA DISETUJUI PADA TANGGAL : ....... SEPTEMBER 2011

Mengetahui Dosen Pembimbing

Prof. Dr. H. Sanusi Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai