Anda di halaman 1dari 6

ABORTUS

Maharani Gultom Bioetika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENDAHULUAN
Aborsi sudah bukan merupakan rahasia umum dan hal yang tabu untuk dibicarakan Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan 4,2 juta abortus dilakukan setiap tahun di Asia Tenggara, dengan perincian : 1,3 juta dilakukan di Vietnam dan Singapura antara 750.000 sampai 1,5 juta di Indonesia antara 155.000 sampai 750.000 di Filipina antara 300.000 sampai 900.000 di Thailand

PEMBAHASAN
Abortus merupakan salah satu keadaan patologis pada hamil muda yang merupakan kegagalan konsepsi atau kegagalan kehamilan sebelum mencapai umur kehamilan 20 minggu. Bahasa Arab yaitu al-ijhad merupakan bentuk masdar dari ajhadha yang berarti perempuan yang melahirkan janinnya secara paksa dalam keadaan belum sempurna penciptaannya.

Di kalangan ahli kedokteran dikenal dua macam abortus yaitu a. abortus spontan dan b. abortus buatan Abortus buatan, jika ditinjau dari aspek hukum dapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni : 1. Abortus buatan legal (spontaneus abortus) dan 2. Abortus buatan ilegal (provocatus abortus)

Di Indonesia pengaturan masalah pengguguran kandungan tersebut terdapat pada Pasal 346, 347, 348, 349 dan 350 KUHP. Dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang kesehatan pada pasal 15 dinyatakan bahwa dalam keadaan darurat. Beberapa akibat yang dapat timbul akibat perbuatan aborsi, yaitu: a) Pendarahan sampai menimbulkan shock dan gangguan neurologis/syaraf di kemudian hari, akibat lanjut perdarahan adalah kematian b) Infeksi alat reproduksi yang dilakukan secara tidak steril c) Risiko terjadinya ruptur uterus (robek rahim) besar dan penipisan dinding rahim akibat kuretasi

KESIMPULAN
Aborsi dilarang dalam aturan apapun norma, etika, hukum dan agama Aborsi perbuatan kriminal Aborsi berdampak penyakit dan beban moral seperti stres dan trauma

Anda mungkin juga menyukai