Anda di halaman 1dari 32

Tata Letak

Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak mempunyai banyak dampak strategis karena tata letak termasuk yang menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah setrategi menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.

Jenis Tata Letak


Tata Letak Berdasarkan Produk / Layout by Product
Tata Letak Berdasarkan Proses / Layout by Process Tata Letak Berdasarkan Stationary / Layout by Stationary

Peta Proses Operasi


Peta proses operasi (PPO) adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami bahan (bahan-bahan) baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai komponen dan juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti : waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau mesin yang dipakai.

Peta Aliran Proses


Peta aliran proses (PAP) adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dan operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.

Route Sheet
Routing sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin

yang dibutuhkan, dan juga untuk menghitung jumlah part yang harus disiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Informasi dalam pembuatan Routing Sheet terdiri dari : Nomor, nama dan jumlah part, nomor dan urutan-urutan aktivitas, mesin dan peralatan yang digunakan, waktu dan jumlah produksi. Data yang diperlukan dalam pembuatan routing sheet ini adalah : Kapasitas mesin (waktu standar dalam operasi), Presentase scrapt Efisiensi mesin.

Kebutuhan Luas Lantai


Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui

luas lahan yang akan digunakan dalam Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pabrik dan perusahaan yang akan didirikan. Luas Lantai Gudang Bahan Baku (Receiving) adalah luas lantai yang digunakan untuk menyimpan bahan baku atau material yang digunakan dalam produksi.

Penting Dalam Penentuan Luas Lantai


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas lantai adalah : Alat angkut Cara pengangkutan Cara penyimpanan bahan baku (ditumpuk dirak) Aliran bahan Allowance Biaya Lahan dan Bangunan Sistem Komunikasi Dalam Pabrik Keamanan Kebutuhan-kebutuhan Ruangan Peralatan Penanganan Bahan

Tentang Kelonggaran
Kelonggaran mesin diberikan untuk hal-hal berikut : Pergerakan mesin pada saat beroperasi. Tools dan equipment Operator maintenance Peralatan maintenance Kelonggaran dinyatakan dalam bentuk nilai persentase terhadap ukuran mesin. Kelonggaran operator diberikan untuk hal-hal sebagai berikut : Supervisor yang mengawasi Pergerakan operator Service pabrik Kelonggaran Material diberikan untuk hal-hal sebagai berikut : Daerah penerimaan material Daerah pengiriman material Scrap

Hasil Acara 1 (Satu)


Gambaran umum perusahaan 1.Nama Perusahaan : Kripik Priangan
2.Bidang usaha 3.Jumlah tenaga kerja 4.Kapasitas produksi 5.Jam kerja per hari 6.Jam kerja per minggu

Berlian Mekatani : Kripik Singkong : 10 orang : 240 : 08.00-17.00 : 5 hari kerja

Lanjutan
Bahan baku dan bahan pembantu
1. Bahan baku 2. Bahan pembantu

: Singkong : Garam, minyak goreng, air, gula, penyedap rasa

Lanjutan
Ruangan kerja yang ada : 1. Gudang bahan baku Fungsi : a. Menyimpan bahan baku b. Menerima bahan baku dari pemasok Dimensi : a. Luas : 27 m x 35,7 m = 963,9 m2 b. Tinggi : 10,5 m 2. Tempat pencucian dan perendaman Fungsi : a. Merendam Singkong b. Memisahkan Singkong dari kulitnya c. Membersihkan Singkong Dimensi : a. Luas : 5 m x 6 m = 30 m2 b. Tinggi : 6 m 3. Tempat pengirisan Singkong (Meja Pengirisan) Fungsi : Mengiris Singkong yang sudah dicuci bersih. Dimensi : a. Luas : 0,55 m x 2,95 m = 1,63 m2 b. Tinggi : 79 cm

Lanjutan

4. Tempat pencampuran bahan baku dengan bumbu Fungsi : Mencampur bumbu dengan Singkong Dimensi : a. Luas : = 36 cm b. Tinggi : 20 cm 5. Area pengorengan Fungsi : Menggoreng Singkong Dimensi : a. Luas I: x 102 cm = 100 cm2 Luas II : x 92 cm = 81 cm2 b. Tinggi I : 50 cm Tinggi II : 64 cm 6. Tempat penirisan Singkong yang telah digoreng Fungsi : Meniriskan Singkong yang sudah jadi Dimensi : a. Luas : x 52 cm = 25 cm2 b. Tinggi : 4 cm 7. Tempat pengepakan Singkong Fungsi : Mengemas Singkong yang sudah jadi ke dalam dus Dimensi : a. Luas : 2,5 m x 4 m = 10 m2 b. Tinggi : 6 m

Lanjutan
8. Ruang penjualan (showroom) Fungsi : Menjual Singkong yang sudah dikemas dan siap dipasarkan Dimensi : a. Luas : 5 m x 4 m = 20 m2 b. Tinggi : 6 m 9. Ruang administrasi (kantor) Fungsi : Ruang untuk segala keperluan administrasi Dimensi : a. Luas : 1,5 m x 0,5 m = 3 m2 b. Tinggi : 6 m 10. Toilet / kamar mandi Fungsi : Tempat untuk segala keperluan MCK Dimensi : a. Luas : 1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2 b. Tinggi : 6 m 11. Dapur pekerja Fungsi : Tempat untuk mencuci alat produksi dll Dimensi : a. Luas : 6 m x 4 m = 24 m2 b. Tinggi : 6 m

Lanjutan
-

Ruang Produksi

Ruang bahan baku Luas ruangan = 7,7 x 7 = 53,9 m2, t = 5 m Luas gang = 7 x 3 = 21 m2 Tempat pencucian Luas ruangan = 7 x 4,4 = 30,8 m2, t = 5m Luas gang = = 1 x 4,4 = 4,4 m2 Tempat pengirisan singkong Luas ruangan = 1 x 1,63 = 1,63 m2 Tempat pengorengan Luas ruangan = 12x3,2 = 38,4 m2, t = 5m Luas gang = 1,5 x 12 = 18 m2 -

Tempat pencampuran (mixer) Singkong dengan Bumbu Luas ruangan = 4,5 x 14 = 63 m2, t = 5m Luas gang = 2 x 14 = 28 m2 Tempat penggorengan Luas ruangan = 10 x 1,4 = 14 m2, t = 5m Luas gang = 2,18 m2 Tempat penirisan singkong yang telah digoreng Luas ruangan = 6 x 2 = 12 m2 Luas gang = 6 x 1 = 6 m2 Tempat pengepakan Luas ruangan = 10 x 6 = 60 m2, t = 5m Luas gang = 14 m2

Lanjutan
Fasilitas Penunjang

- Ruang administrasi Luas = 5 x 6 = 30 m2, t = 4m - Kamar mandi Luas = 2 x 7 = 14 m2, t = 4,5m - Dapur pekerja Luas = 6 x 4 = 24 m2, t = 4m

Hasil Acara 2 (Dua)

Hasil Acara 3 (Tiga)


No. Op. Operasi Mesin/SK Waktu baku (mnt) Kap. Aktual (mnt/produk) Scrap % Jumlah diharap Jumlah yang disiapkan Jumlah mesin/TK 1 2 Perendaman Pengupasan Baskom Pisau 30 45 30/72 = 0,4167 45/18,75 = 2,4 0 5 32,066 30,463 32,066 32,066 0,027 0,158

3
4 5 6

Pengirisan
Pencampuran bumbu Penggorengan Penirisan

Pisau
Pengaduk Wajan dan kompor Alat tiris

60
30 120 30

60/144 = 0,4167
30/12,5 = 2,4 120/288 = 0,4167 30/12,5 = 2,4

6
0 2 1

28,635
28,635 28,062 27,781

30,463
28,635 28,635 28,062

0,026
0,141 0,025 0,139

Pengepakan

Sealer

100

100/240 = 0,4167

26,67

27,781

0,024

Lanjutan

Hasil Acara 4 (Empat)


1. Luas lantai pada Industri
Nama ruang Gudang bahan baku Tempat pencucian dan perendaman Tempat pengepakan singkong Ruang penjualan Ruang administrasi Toilet / kamar mandi Dapur pekerja P (m) 35,7 6 4 5 2 1,5 6 L (m) Luas (m2) Kelonggaran (m2) L + K (m2) Jumlah ruang 27 963,9 321,3 1285,2 5 30 0 30 2,5 10 0,33 10,33 4 20 6,66 26,66 1,5 3 1 4 1,5 2,25 0,75 3 4 24 8 32 Total L. Lantai (m2) 1 1285,2 1 30 1 10,33 1 26,66 1 4 1 3 1 32 1391,19

Lanjutan
2. Luas Lantai Produksi
Nama SK -1 Pencucian dan perendaman Pemotongan dan pengupasan pengemasan TOTAL Nama mesinJumlah mesin Dimensi mesin (m) Luas 1 mesin (m2 ) Kelonggaran (m) P L Bahan jadi operator transport Luas + kelonggaran TOTAL luas SK -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 baskom 1,5 x 1,5 2,25 0,5 0,5 1 2 4,25 1 pisau 25 0,15 x 0,15 0,075 0,5 0,5 0,125 sealer 2 0,5 0,1 0,05 0,3 1 1,3 1,35

3. Luas Gudang Bahan Baku


Nama bahan singkong Minyak goreng Total Kebutuhan/hari Priode simpan (hJru)mlah bahan disimpan Berat 1 kemasan (kg) Bahan simpan 1 priode Dimensi kemasan p*l*t Jumlah kemasan dalam 1 tumpukan Jumlah tumpukan dalam ruang Luas tumpukan Kelonggaran (m2 ) TOTAL luas (m2 ) (m2 ) 250 kg 3300 kg 50 kg 750 kg 1x0,5x0,5 3 5 50,52 0,5 3,75 75 kg 15 200 L 900 L 1,5x0,75 5 1 5,625 9,375

Lanjutan

Lanjutan
4. Luas Lantai Gudang Bahan Jadi
Nama bahan -1 Singkong Kebutuhan/hariPeriode Simpan (hr)Jml bhn disimpan Berat 1 Kemasan (kg) Bhn disimpan 1 periode Dimensi kemasan p*l*t Jmlh kmsn dlm 1 tump Jmlh tump dlm ruangLuas tumpukan (m2)Kelonggaran (m2) Total Luas (m2) -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 240 Kg 1 0,25 Kg 240 Kg 22*17*5 30 32 18,7 0,5 598,4 total 598,4

Pembahasan (1)
Industri ini merupakan sebuah industri keripik singkong

yang bertempat didaerah mekatani, dimana skala industrinya termasuk dalam skala industry rumahan. Produksi dilakukan sekali sehari. Ditinjau dari segi tata letaknya, industri ini mempunyai tempat produksi, tempat pemasaran, dan juga beberapa tempat untuk kesejahteraan karyawan (tempat untuk karyawan beristirahat dan wc).

Lanjutan
Selain itu, pemilik juga memperhatikan keamanan karyawan

dengan adanya pagar-pagar pembatas agar karyawan menjadi aman dalam bekerja Industri ini juga memiliki gudang penyimpanan sendiri Industri ini juga memperhatikan jarak antara : Mesin dengan mesin Mesin dengan pekerja Mesin dengan jalan Pekerja dengan pekerja Agar tidak terlihat berantakan dan berdesakan karena ruangannya yang bisa dibilang kecil untuk ukuran industri rumahan

Pembahasan (2)
Pada praktikum kali ini adalah membuat peta proses operasi dan peta aliran proses, pada tata letak industry yang kami kunjungi tata letaknya kurang memenuhi tata letak pabrik yang baik. Hal ini dikarenakan industry ini masih berbasis home industry sehingga banyak bagian-bagian yang kurang sesuai dengan tata letak yang baik sehingga kurang menaikkan kualitas output produk, penghematan biaya dan lainnya yang justru membuat kerugian. Tata letak pabrik masih bertempat pada tempat yang sama atau berdekatan, misalnya antara tempat penggorengan dengan pencucian, atau tempat pengirisan dengan tempat pegupasan. Sehingga memungkinkan adanya kontaminasi pada bahan dan produk.

Lanjutan
Walaupun industri ini cukup lengkap dari segi tata letak ruangan yang dimiliki namun masih kurang lengkap pada sistem desain tata letak yang baik, Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang dan informasi di dalam dan antar wilayah . Sedangkan pada industri ini tidak mempunyai PPO dan PAP, yang dapat memberikan informasi untuk seluruh karyawan. Sehingga : Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya. Bisa memperkirakan kebutuhan akan mesin dan penganggarannya. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan memperhitungkan efisiensi di setiap operasi/pemeriksaan). Bisa sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik. Bisa sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai. Bisa sebagai alat untuk latihan kerja.

Pembahasan (3)
Pada praktikum acara tiga kali ini dilakukan perhitungan

kebutuhan mesin dan sumber daya manusia berdasarkan kapasitas riil industri, yang merupakan salah satu bagian perencanaan tata letak yang sistematis. Routing sheet ini digunakan untuk menghitung jumlah mesin yang diperlukan dan menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Jumlah mesin didapatkan berdasarkan perhitungan kapasitas produksi dan jumlah permintaan. Dari perhitungan dengan rumus ada beberapa jenis mesin pada umumnya terjadi kekurangan bila bagian produksi bekerja selama 9 jam sehari. Berdasarkan pertimbangan manajemen untuk kekurangan jumlah mesin diantisipasi dengan cara lembur, subkontrak, modifikasi mesin atau beli peralatan baru.

Lanjutan
Pada industry keripik singkong yang kami kunjungi, setelah dilakukan analisis kebutuhan mesin dengan perhitungan menggunakan rumus, secara teoritis dan actual semua mesin yang digunakan untuk industry teresebut hanya 1 buah saja. Hal ini dikarenakan industry keripik singkong ini hanya industry rumah tangga saja, sehingga system produksi yang ada didalamnya tidak begitu teratur seperti perusahaan-perusahaan yang besar. Analisis kebutuhan mesin dengan perhitungan menggunakan rumus tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya pada industri tersebut, hal ini dikarenakan perhitungan yang kurang tepat atau informasi dari waktu baku, kapasitas aktual, jumlah yang diharapkan dan jumlah yang disiapkan sehingga perhitungan menjadi kurang tepat.

Pembahasan (4)
Peraturan ruangan berkaitan erat dengan luas area yang

dibutuhkan untuk mesin atau peralatan produksi, penempatan material, keleluasaan operator untuk bergerak dan lain-lain aktivitas. Kebutuhan untuk luas area ini harus dipertimbangkan untuk seluruh aktivitas yang ada dalam pabrik. Pada industri yang kami kunjungi, banyak terdapat kelonggaran yang terdapat pada masing-masing ruangan yang sebenarnya dapat diminimalisir sehingga menghemat biaya, waktu dan energy yang dikeluarkan untuk produksi. Jika banyak terdapat kelonggaran, waktu yang diperlukan untuk pemindahan barang menjadi lebih banyak dan sebaliknya. Hal ini membuat pekerjaan tidak efektif.

Lanjutan
Tata letak yang bagus akan memberikan kenyamanan bagi

para karyawan untuk bekerja. Fasilitas produksi hendaknya diatur hingga menjadi fasilitas yang fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan pertimbangan terjadinya perubahan bentuk operasi yang mungkin akan terjadi.

Kesimpulan
Sebuah industri akan dapat berkembang dengan baik apabila memiliki struktur tata letak yang baik, seperti pengaturan letak meja dan kursi yang baik, tempat atau dinding yang tidak terbuat dari kayu, bahkan wc untuk kesejahteraan karyawan dan adanya pagar-pagar pembatas untuk keselamatan karyawan.
PPO dan PAP adalah penting untuk dibuat untuk sebuah industri besar maupun kecil karena memberikan banyak kemudahan dan memuat banyak informasi tentang proses produksi industri.

perhitungan kebutuhan jumlah mesin perlu dilakukan sesuai dengan kapasitas produksi dan jumlah permintaan. Jika informasi tentang hal tersebut kurang tepat maka perhitungan jumlah mesin yang dibutuhkan akan kurang sesuai.
Kebutuhan untuk luas area harus dipertimbangkan untuk seluruh aktivitas yang ada dalam pabrik, Jika banyak terdapat kelonggaran waktu yang diperlukan untuk pemindahan barang menjadi lebih banyak dan sebaliknya. Hal ini membuat pekerjaan tidak efektif Denah tata letak awal dan deskripsi perusahaan/industri adalah penting, bagaimana denah tata letak awal industri tersebut, bagaimana proses industrinya, bagaimana kebutuhan jumlah mesinnya, bagaimana kapasitas ruangannya serta analisis kebutuhan riil yang kemudian dilakukan perbaikan/kebijakan dan bagaimana mengatasinya jika hasil dari analisis terdapat banyak kekurangan yang mengakibatkan kurang maksimalnya proses industri dan justru lebih banyak merugikan

Anda mungkin juga menyukai