Anda di halaman 1dari 18

A.

METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode penyebaran angket yang


langsung kami sebarkan pada responden. Sedangkan instrumen penelitian yang
digunakan dengan angket. Penelitian yang kami lakukan mengambil populasi
siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1. Dengan jumlah 11 Laki-
laki dan 8 Perempuan. Total 19 responden.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai pada Agustus 2008. Tempat penelitian di


lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1. Tepatnya di Kelas 8G.

B. KESIMPULAN

Dari tabel diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa mereka


menjawab 75% dari pertanyaan yang kami ajukan dan sisanya 25% mengaku
ragu-ragu, abstain, maupun tidak mengisi alias golput (golongan putih). Juga
perempuan (42) memiliki angka abstain lebih rendah dari pada laki-laki (53).
Dari 20 pertanyaan yang kami ajukan para siswa lebih banyak yang
mendukung (164 jawaban 43%) dari pada yang tidak mendukung (121 jawaban
32%) dan abstain (95 jawaban 25%) Hal ini sudah bagus, karena berarti
kebijakan sekolah ini lebih banyak yang diterima dari pada tidak, tetapi tetap
saja dalam hal ini tidak ada yang menang mutlak (lebih dari 50%) dan 25%
dari soal yang kami ajukan mereka masih ragu-ragu yang menandakan
kurangnya sosialisasi tentang peraturan di MTsN Malang 1 dan
pelaksanaannya yang kurang begitu ketat.

1 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Pembahasan setiap pertanyaan:

1. Dilarang membawa HandPhone

a. Mendukung: 2 responden

Alasan: Demi keamanan si pembawa HP itu sendiri, agar tidak ada


tindakan kriminalitas, menghindari contek-mencontek saat ulangan.

b. Tidak mendukung: 6 responden

Alasan: Karena HP memungkinkan mereka berkomunikasi dengan


ortu karena dengan jadwal organisasi dan ekskul yang berubah-
rubah, dan tak menutup kemungkinan jadwal pulang mereka akan
berubah dan harus menghubungi ortu, apalagi wartel biasanya tutup
pada saat-saat tertentu.

c. Abstain: 11 responden

Alasan: Kerena HP tentu membawa manfaat (untuk menghubungi


ortu) dan juga mudharat (munculnya tindak kriminalitas, contek-
mencontek, iri dengki.)

Kesimpulan dan penyelesaian: Lebih banyak angka Abstain dari


pada yang tidak mendukung, hal ini mungkin disebabkan oleh
bingungnya siswa atas peraturan ini, antara baik dan buruknya,
sehingga mereka memilih ragu-ragu, tetapi dari data ini sudah jelas
sedikit sekali siswa yang memilih setuju. Untuk penyelesaian,
penulis setuju akan apa yang ada di buku TATIBSI (sekarang)

2. Dilarang memakai jaket, kecuali ada ijin sakit dari orang tua

a. Mendukung: 3 responden

2 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Alasan: Jaket bisa saja hanya seebagai penutup karena memakai
atribut yang tidak lengkap (dasi, sabuk)

b. Tidak mendukung: 9 responden

Alasan: Karena bagi yang rumahnya jauh dan pulang pergi naik
sepeda, maka jika tidak memakai jaket ada kemungkinan mereka
akan sakit (flu, masuk angin), terutama jika cuaca sedang dingin,
dan mereka harus berangkat pagi. Bisa saja dengan menitipkan
kepada orang tua dan hanya digunakan saat berpergian, tetapi tidak
sedikit pula yang orang tuanya langsung pergi bekerja, larangan
memakai jaket tentu akan menyulitkan mereka. Toh, jaket juga tak
dibawa setiap hari.

c. Abstain: 7 responden

Alasan: Karena jaket digunakan untuk menahan cuaca yang dingin,


tetapi tidak sedikit pula yang menggunakan untuk menyembunyikan
atribut mereka yang tidak lengkap dan juga hanya untuk gaya-
gayaan.

Kesimpulan dan penyelesaian: Menurut penulis lebih baik


diperbolehkan saja memakai jaket untuk mengusir hawa dingin dan
tidak menggunakannya terus-menerus, pada saat KBM dilepas,
lagipula sekarang tidak ada kegiatan moving lagi.

3. Dilarang memakai sepatu, kaos kaki, tali kaos kaki berwarna lebih dari
10%

a. Mendukung: 8 responden

Alasan: Agar terlihat rapi dan terlihat tertib, dan tidak terjadi
persaingan.

b. Tidak mendukung: 6 responden

3 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Alasan: Kalau hitam terus maka akan bosan, masa’ hitam itu-itu
saja, dan kalau membeli 2 sepatu dan sama-sama warna hitam,
maka salah satu pasti akan dipakai lebih dari pada yang lain,
mengingat sepatu yang berwarna selain hitam juga banyak di
pasaran. Dan juga kriteria 10%, kalau bisa ditambah menjadi 30%.

c. Abstain: 5 responden

Alasan: Karena mereka merasa biasa-biasa dan tidak terganggu


dengan peraturan ini.

Kesimpulan dan penyelesaian: Menurut penulis lebih baik


detetapkan 2 warna sepatu untuk sekolah ini, Misalnya untuk hari-
hari tertentu siswa diperkenankan memakai sepatu bebas
seminimal-minimalnya sepatu putih dan hari-hari selain itu warna
hitam. Dan juga itu memudahkan jika salah satu sepatu basah
karena hujan, mengingat keringnya sepatu lebih lama.

4. Memotong kuku yang terlalu panjang

a. Mendukung: 16 responden

Alasan: Karena selain pada agama islam tidak diperbolehkannya


berkuku panjang, kuku panjang dapat menyimpan bibit penyakit
dan terlihat tidak rapi, selain itu juga dapat membahayakan orang di
sekitar kita.

b. Tidak mendukung: 0 responden

c. Abstain: 3 responden

Alasan: Karena mereka merasa biasa-biasa dan tidak terganggu


dengan peraturan ini.

4 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Kesimpulan dan penyelesaian: Untuk peraturan kuku tidak boleh
panjang lebih baik diteruskan, karena disambut positif oleh siswa-
siswi MTsN Malang 1, tetapi lebih baik ada pemeriksaan berkala
oleh wali kelas pada hari Jum’at, mengingat pada hari Jum’at umat
Islam dianjurkan memotong kukunya.

5. Denda 500/buku/hari untuk terlambat mengembalikan buku


perpustakaan

a. Mendukung: 10 responden

Alasan: Mereka beralasan untuk melatih agar bertanggung jawab


dengan apa yang mereka lakukan, dan menjadi disiplin, karena
mungkin saja ada anak yang ingin meminjam buku tersebut.

b. Tidak mendukung: 8 responden

Alasan: Hal ini memiliki denda yang terlalu besar, karena banyak
anak-anak yang memiliki uang saku pas-pasan karena pulang
sendiri menggunakan angkot, lebih baik diberi sanksi menggunakan
hafalan juz ‘amma agar lebih cepat selesai hafalannya atau
mengurangi jumlah denda menjadi Rp. 500/minggu

c. Abstain: 1 responden

Alasan: Karena mereka merasa biasa-biasa dan tidak terganggu


dengan peraturan ini.

Kesimpulan dan penyelesaian: Penulis lebih cenderung ke alasan


responden yang tidak mendukung, denda Rp. 500 ini dapat
menyebabkan siswa yang terlambat mengembalikan merasa kapok
meminjam lagi. Lebih baik dendanya adalah tak boleh
memanfaatkan fasilitas perpustakaan selama waktu yang ditentukan.

6. Tidak boleh memakai tip-x cair

5 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
a. Mendukung: 5 responden

Alasan: Agar lingkungan MTsN tidak kotor, mengingat masih


banyak yang memiliki tangan-tangan jahil.

b. Tidak mendukung: 11 responden

Alasan: Karena alternatif selain tip-x cair adalah tip-x kertas, yang
memiliki kekurangan, mahal, tidak efisien, cepat rusak, cepat habis
daripada tip-x cair.

c. Abstain: 3 responden

Alasan: Karena mereka merasa biasa-biasa dan tidak terganggu


dengan peraturan ini.

Kesimpulan dan penyelesaian: Lebih baik penggunakan tip-x cair


diperbolehkan dengan pengawasan yang sangat ketat, atau sekalian
mengadakan peraturan agar untuk mengerjakan tugas diperbolehkan
memakai pensil, karena ada beberapa guru yang melarang siswanya
untuk memakai pensil.

7. Memakai klompen ke Kamar Mandi

a. Mendukung: 6 responden

Alasan: Untuk menjaga kebersihan Kamar Mandi, dan juga


menjaga kesucian saat berada di kamar mandi, dan melaksanakan
sunnah agama islam saat berada di kamar mandi yaitu memakai
alas kaki, karena jika memakai sepatu, sepatu akan mudah basah
dan najis.

b. Tidak mendukung: 8 responden

Alasan: Menggunakan klompen dianggap memberatkan karena


masih harus melepas sepatu apa lagi jika mereka kebelet dan masih

6 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
ada ulangan menunggu, selain itu meninggalkan sepatu juga rawan
kasus disembunyikannya sepatu oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab, selain itu juga kadang-kadang tidak tersedianya
klompen di sekitar kamar mandi.

c. Abstain: 5 responden

Alasan: Karena mereka merasa biasa-biasa dan tidak terganggu


dengan peraturan ini.

Kesimpulan dan penyelesaian: Lebih banyak siswa yang tidak


setuju dengan peraturan ini, sebaiknya sekolah mencari jalan
keluarnya agar siswa tidak melaksanakan peratuaran ini dengan
terpaksa.

8. Rambut harus rapi (tidak boleh model, gondrong)

a. Mendukung: 13 responden

Alasan: Agar anak-anak terdidik menjadi anak yang disiplin, rapi,


tertib, enak dilihat, dan tidak risih.

b. Tidak mendukung: 2 responden

Alasan: Meski gondrong, tetapi jika masih dapat dirapikan, kenapa


tidak?

c. Abstain: 6 responden

Alasan: Karena kebanyakan anak tidak cocok dengan rambut yang


dipotong pendek.

Kesimpulan dan penyelesaian: Budaya untuk rambut harus rapi


lebih baik dipertahankan, karena mayoritas responden setuju dengan
peraturan tersebut.

7 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
9. Denda 500 untuk setiap pelanggaran di buku Tata Tertib

a. Mendukung: 8 responden

Alasan: Mereka beralasan untuk melatih agar bertanggung jawab


dengan apan yang mereka lakukan, dan menjadi disiplin, keren
menimbulkan efek jera sehingga mereka tidak berani melakukan hal
tersebut lagi.

b. Tidak mendukung: 10 responden

Alasan: Hal ini memiliki denda yang terlalu besar, karena banyak
anak-anak yang memiliki uang saku pas-pasan karena pulang
sendiri menggunakan angkot, lebih baik disanksi menggunakan
hafalan juz ‘amma agar lebih cepat selesai hafalannya atau
mendenda jika anak sudah 3 kali melanggar, karena di MTsN sudah
ada sistem Poin.

c. Abstain: 1 responden

Alasan: Karena mereka merasa biasa-biasa dan tidak terganggu


dengan peraturan ini.

Kesimpulan dan penyelesaian: Penulis lebih cenderung tidak


mendukung peraturan ini, mereka berpendapat bahwa dendanya
terlalu besar dan banyak anak yang memiliki uang saku yang pas-
pasan karena digunakan untuk menaiki angkot. Selain itu mereka
juga berpendapat agar hukumannya diganti hafalan Juz ‘amma agar
sekalian mencicil untuk kelulusan

10. Harus memakai baju OR saat senam

a. Mendukung: 11 responden

8 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Alasan: Karena senam termasuk olahraga dan membuat mereka
lebih nyaman bergerak.

b. Tidak mendukung: 2 responden

Alasan: Karena ada sebagian kelas yang Olahraganya hari jum’at,


dan memakai baju OR, sehingga jika senam hari sabtu memakai
baju OR sekali lagi maka untuk mencuci mereka hartus mikir-mikir,
jika di paksa masih basah, jika tidak dicuci maka bau, bahkan pada
sebagian anak ada eskul hari kamis yang membutuhkan baju OR.

c. Abstain: 6 responden

Alasan: Karena nanti memakai baju pramuka lagi.

Kesimpulan dan penyelesaian: Menurut penulis sebaiknya


diperbolehkan senam memakai baju pramuka karena seperti contoh-
contoh diatas maka tentu saja mereka kesulitan, apalagi bagi yang
senam memakai baju pramuka dikenakan denda 500. Toh waktu
shalat dhuhur kita harus ganti baju pramuka. Kenapa? Ternyata
lagi-lagi ada denda 500 bagi yang “salah kostum”. Bukannya kita
nanti harus mencuci baju OR lagi? Padahal kita diajarkan untuk
menghemat air, cadangan air sekarang sudah mulai menipis,
bagimana jika di daerah tersebut kekeringan air yang untuk minum
saja sulit?

11. Masuk Pukul 06.40 (tidak boleh terlambat)

a. Mendukung: 12 responden

Alasan: Agar terlatih untuk disiplin, dan sudah seharusnya sekolah


di Indonesia masuk pagi-pagi.

b. Tidak mendukung: 2 responden

9 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Alasan: Kasihan kepada anak yang rumahnya jauh, dan juga yang
menaiki angkot untuk berangkat ke sekolah, karena angkot yang
beroperasi sangat pagi jarang, belum lagi jika angkotnya “nge-tem”
lama.Di negara lain anak masuk sekolah lebih siang daripada
sekolah di Indonesia

c. Abstain: 5 responden

Alasan: Karena kadang-kadang malas bangun pagi dan masih


merasa capek karena kegiatan dan tugas yang dikerjakan.

Kesimpulan dan penyelesaian: Kebijakan sekolah yang


mewajibakan muridnya masuk pagi dan tidak boleh terlambat
masuk sekolah tergantung dari keadaan siswa seperti jarak rumah ke
sekolah,banyaknya kegiatan yang dilakukan sehingga tidur semakin
berkurang,kepentingan pribadi dan keluarga. Bangun pagi-pagi juga
terbukti mencerdaskan otak enelitian Dr.Alexander Bruce dari
Jerman yang dimuat di majalah Al-Muslimun, menghasilkan sebuah
temuan bahwa di waktu Shubuh, kadar gas ozon yang mengandung
oksigen mencapai puncaknya dan akan menipis perlahan-lahan
hingga matahari terbit. Sementara, gas ozon ini sangat ampuh untuk
mencegah kerusakan paru-paru, tersumbatnya urat nadi,
memperlancar peredaran darah, penyakit gula, asma, penuaan,
alergi, penyakit jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, serta
merangsang urat syaraf bekerja dengan baik. Udah gitu kalau kamu
menghirup nafas yang panjang di pagi hari, kecepatan aliran darah
menuju otak juga akan bertambah, maka otak akan memperoleh
darah kaya oksigen lebih cepat. Walhasil, otak juga lebih cepet
nyambung kalau disuruh berfikir.

Di samping itu, penelitian menunjukkan, sesudah tidur malam yang


baik, irama otak kita berfungsi sangat baik. Pemahaman, wawasan,

10 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dan penguasaan akan berbagai masalah yang berat dan rumit lebih
sukses dihadapi pada pagi hari ketimbang pada jam-jam
selanjutnya. Kenapa begitu? Karena tidur merupakan penyegaran
otak yang paling alami. Setelah otak istirahat total di malam hari,
pagi hari otak kamu sudah ready buat melakukan pekerjaan dan
rutinitas kamu, termasuk belajar. Nah, kamu pasti akan lebih cerdas
dong melahap soal fisika yang biasanya bikin otak kribo, kan?

Karenanya lagi, di pagi hari ini diproduksi hormon yang ngetop


disebut hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan itu penting
dalam memeperbaiki takaran, kualitas dan daya guna otak. Hormon
tersebut meningkatkan pengantaran asam amino dari darah ke otak,
yang membuat sel-sel syaraf dapat menjadikan apa yang dipelajari
jadi permanen. Kamu bakal selalu inget hapalan sejarah yang
bertumpuk. Lebih tokcer dari biasanya yang cuma inget tampang
gurunya yang bikin ngantuk. Tapi ingat, kebanyakan hormon
pertumbuhan diproduksi waktu tidur, yaitu tidur sebelum tengah
malam yang nyaman. Jadi inget-inget, jangan begadang ya, Sobat!

12. Seragam harus rapi dan lengkap

a. Mendukung: 18 responden

Alasan: Mereka beralasan untuk melatih agar bertanggung jawab


dengan apa yang mereka lakukan, dan menjadi disiplin, rapi, tertib

b. Tidak mendukung: 0 responden

c. Abstain: 1 responden

Kesimpulan dan penyelesaian: Hampir semua murid mendukung


kebijakan sekolah untuk memakai seragam sekolah dalam keadaan
rapi dan lengkap karena seragam sekolah memnag harus dalam
keadaan rapi dan lengkap bila dipakai,kalau tidak rapi bukan

11 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
seragam namanya.Lagipula di sekolah bukan ajang untuk bergaya
dengan cara menggunakan seragam tidak rapi dan di pakai tidak
sesuai aturan sekolah.

13. Tidak boleh membawa sepeda motor ke sekolah

a. Mendukung: 16 responden

Alasan: Untuk saat ini kurang berpengaruh kepada mereka karena


rata-rata mereka belum mempunyai SIM dan KTP.Mereka juga
beralasan terlalu berbahaya mengendarai sepeda motor ke sekolah
pada saat belum memilik

b. Tidak mendukung: 1 responden

c. Abstain: 2 responden

Kesimpulan dan penyelesaian: Pada saat ini siswa/i mungkin tidak


begitu banyak yang mempunyai KTP/SIM sehingga tidak membawa
sepeda motor ke sekolah.Selain itu mungkin banyak siswa/i yang
tidak berani/bias mengendarai sepeda motor ke sekolah.Lagi pula
siswa/i banyak yang menaiki angkot dan dijemput atau naik sepeda.

14. Melepas kaos kaki ketika ke Laboratorium

a. Mendukung: 11 responden

Alasan: Agar Laboratorium tidak bau kaos kaki.Selain itu kaos kaki
yang bau dapat merusak fasilitas sekolah berupa karpet karena bau
kaos kaki dan harus sering dicuci

b. Tidak mendukung: 4 responden

Alasan: Lebih lama, lebih bau karena bisa saja kakinya lebih kotor
daripada kaos kakinya

c. Abstain: 4 responden

12 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Alasan: Karena di Laboratorium ada karpet jadi tidak kotor

Kesimpulan dan penyelesaian: Mungkin pada saat ini banyak siswa


yang mendukung karena beranggapan kaos kaki lebih kotor
daripada kaki siswa/i.Lebih baik saat ini tetap melepas kaos kaki
saat memasuki Laboratorium karena laboratorium berkarpet
sehingga bila terkena kaos kaki yang kotor susah membersihkannya.

15. Untuk naik kelas, daftar hadir ekskul harus 80% terisi

a. Mendukung: 8 responden

Alasan: Agar lebih rajin masuk eskul dan mengisi waktu,


menunjukkan keaktifan dalam kegiatan luar KBM.Mencari
pengalaman diluar kegiatan KBM.Melatih bakat dan minat yang
tidak mempunyai hubungan KBM.

b. Tidak mendukung: 7 responden

Alasan: Karena eskul hanya menghabiskan waktu, tidak


berhunungan dengan pelajaran dan tidak sedikit eskul yang tidak
berhubunan dengan pelajaran, dan juga di eskul tidak tertib
sehingga malas masuk.

c. Abstain: 4 responden

Alasan: karena kadang-kadang ada PR yang menumpuk, dan juga


ada keperluan keluarga, sakit dan lain-lain.

Kesimpulan dan penyelesaian: Lebih baik eskul tersebut bersifat


sunnah dan tidak wajib mengingat siswa/i banyak tugas dan PR
yang menumpuk untuk dikerjakan di rumah sehingga apabila ada
kegiatan di luar KBM akan membuat siswa/i capek ketika
mengerjakan tugas/PR.

13 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
16. Untuk mendapat ijazah, harus hafal Juz’Amma

a. Mendukung: 5 responden

Alasan: Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai


keislaman ,MTsN harus melakukan hal tersebut karena hal itu perlu
dilakukan oleh seorang muslim agar lebih taat kepada Allah. Dan
hal itu pula yang membuat MTsN mempunyai nilai plus dalam segi
agama..

b. Tidak mendukung: 8 responden

Alasan: Karena siswa mengaku keberatan, selain harus


mempersiapkan untuk menghadapi ujian, mereka juga terbebani
akibat adanya sistem hafalan yang diterapkan oleh MTsN untuk
mendapat ijazah.

c. Abstain: 6 responden

Alasan: Karena mereka belum memikirkan keuntungan dan


resiko yang diterima bila MTsN mengadakan sistem seperti itu.

Kesimpulan dan penyelesaian : Penulis lebih banyak yang tidak


setuju, karena mungkin mereka mendapat banyak PR, sehingga
waktunya hanya sedikit untuk menghafalkan juz amma tersebut,
selain itu juga banyak siswa yang sudah mempersiapkan UN sejak
saat ini.

17. Harus menghadiri pokja ketika masa lomba UKS

a. Mendukung: 8 responden

Alasan: Mereka beralasan untuk mencari pengalaman baru yang


tidak selau ada dalam Kegiatan Belajar mengajar, selain untuk

14 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
mencari pengalaman baru, mereka juga beranggapan bahwa hal itu
dilakukan agar UKS di MTsN Malang 1 menjadi sukses.

b. Tidak mendukung: 4 responden

Alasan: Karena latihan lomba UKS menurut mereka membosankan


karena mereka hanya berlatih yang itu – itu saja, sehingga waktu
belajar mereka banyak tersita selain itu tidak efektif karena karena
seringkali siswa kabur dari pokja.

Abstain: 7 responden

Alasan: Mungkin siswa menolak adanya latihan lomba UKS yang


banyak menyita waktu belajar mereka. Namun di sisi lain mereka
juga ingin mensukseskan MTsN Malang 1.

Kesimpulan dan penyelesaian: Sebagian besar daripada


koresponden menyetujui kegiatan yang dilakukan oleh MTsN
Malang 1 untuk mensukseskan lomba UKS. Karena mereka ingin
mencari pengalaman. Dan mereka beranggapan bahwa
“Pengalaman adalah Guru Terbaik”

18. Berada di kantin, kopsis, toko, warnet, wartel, studio, perpustakaan,


UKS pada waktu pergantian jam pelajaran tanpa ijin

a. Mendukung: 2 responden

Alasan: Agar tertib dan dapat terkontrol dengan baik. Selain agar
tertib dan dapat terkontrol dengan baik hal itu juga dimaksudkan
agar mereka tak ketinggalan pelajaran . Dan tidak membuat guru
menunggu lama untuk memulai pelajaran.

b. Tidak mendukung: 6 responden

15 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Alasan: Karena bisa saja gurunya tidak datang-datang dan mereka
ada keperluan yang harus cepat diselesaikan dan tidak bisa
ditinggal.

c. Abstain: 11 responden

Alasan: Karena mungkin mereka belum mendapatkan banyak


kerugian ketika mereka melakukan hal tersebut. Selain itu mungkin
mereka belum mendapatkan sanksi apapun

Kesimpulan dan penyelesaian: Responden banyak yang memilih


abstain, karena mungkin mereka belum mendapatkan sanksi
apapun.

19. Dilarang meminjam buku Ensiklopedia di Perpustakaan

a. Mendukung: 2 responden

Alasan: Agar buku Ensiklopedia yang ada di Perpustakaan MTsN


Malang 1 lebih awet dan tidak dirusak oleh tangan-tangan yang jahil
dan tidak bertanggung jawab dengan semestinya atas sesuatu yang
mereka lakukan. Dan hal itu dimaksudkan agar buku ensiklopedia
yang sangat amat berguna bagi manusia tersebut tidak hilang
dengan sangat percuma.

b. Tidak mendukung: 15 responden

Alasan: Karena waktu istirahat di MTsN Malang 1 hanya sebentar


yaitu kurang lebih dua puluh menit, padahal banyak guru, jika
mengajar waktunya lama, sehingga waktu istirahat terpotong
sedikit, kira – kira 5 menit, sehingga jika kita ingin membaca buku
ensiklopedia, kita hanya akan mendapatkan sedikit pelajaran, karena
waktu istirahat hanya 15 menit, dan buku ensiklopedia tidak boleh
dipinjam oleh siswa.

16 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c. Abstain: 2 responden

Alasan: Mungkin mereka tidak mengetahui kebenaran dari


peraturan tersebut.

Kesimpulan dan penyelesaian: Responden banyak yang tidak


mendukung, karena mereka beranggapan bahwa jika buku yang
berguna itu tidak boleh dipinjamkan, ilmu yang ada dalam buku itu
tidak dapat diserap oleh pembaca, karena terbentur oleh waktu.

20. Dilarang memakai celana jeans (ketika busana bebas)

a. Mendukung: 1 responden

Alasan: Agar kita tidak diberi sanksi, dan hal itu merupakan ciri
khas MTsN

Biar enak

b. Tidak mendukung: 11 responden

Alasan: Kebijakan tersebut tidak beralasan, karena di sekolah-


sekolah lain hal itu diprbolehkan . Selain itu, celana jeans nyaman
dipakai dan cuup modis serta tidak aneh-aneh.

c. Abstain: 7 responden

Alasan : Mungkin mereka tidak mengetahui kebenaran dari


peraturan tersebut.

Kesimpulan dan penyelesaian: Mengingat sedikitnya siswa yang


mendukung berarti tidak adanya alasan yang jelas tentang
pelarangan ini membuat siswa resah, padahal jeans seperti yang
dipakai tidak aneh-aneh.

17 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Kesimpulan Akhir

Untuk kesimpulan ini peraturan yang telah dibuat lebih baik


dilaksanakan dengan baik dan tegas, karena pelaksanaan yang setengah-
setengah membuat siswa MTsN Malang 1 menjadi bingung (seperti mambawa
HP dan jaket), saat pembuatan peraturan lebih baik menghadirkan wakil dari
siswa dan mendesak untuk menerbitka buku TATIBSI yang baru untuk
menjadi acuan dalam berperilaku, serta tentu saja memberika alasan yang jelas
tentang aturan tersebut(celana jeans).

Dalam angket ini kita dapat melihat bahwa siswa perempuan memiliki
jawaban Abstain yang tidak menjawab sama sekali 5 kali, yaitu Denda
500/buku/hari untuk terlambat mengembalikan buku perpustakaan, Tidak boleh
memakai tip-x cair, Seragam harus rapi dan lengkap, Tidak boleh membawa
sepeda motor ke sekolah, Dilarang meminjam buku Ensiklopedia di
Perpustakaan semuanya menjawab dan tidak ada yang abstain, apalagi pada
peraturan Seragam harus rapi dan lengkap semua responden perempuan
menjawab setuju, sungguh perkembangan yang sangat luar biasa.

Tetapi tetap saja ini adalah data di atas kertas, hitam diatas putih, semua
masih tergantung pelaksanaan di lapangan, keseriusan pihak sekolah,
kesadaran siswa semoga dapat membuat sekolah ini semakin maju. Amin!

18 Partisipasi Siswa dalam Kebijakan Sakolah - PKN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Anda mungkin juga menyukai