Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN FT ASMA

PENDAHULUAN
Asma suatu kondisi dimana saluran pernapasan hypersensitive atau sangat peka terhadap iritasi-iritasi, sehingga menyebabkan kejang otot yang mengontrol diameter saluran napas, peradangan dari membran mucosa serta peningkatan dari produksi sputum. Problem-problem di atas, dengan sendirinya akan menyebabkan kesulitan dalam pertukaran oksigen dari dan keluar paru-paru, atau kesulitan dalam bernapas.

PENGERTIAN

ASTHMA Adalah penyakit obstruksi paru yang kebanyakan mengenai usia muda yang ditandai dengan adanya hypersensitive dan reaktive trachea dan bronchus .Hal ini akan menyebabkan kesulitan bernapas sebab bronchus mengalami spasme dan peningkatan produksi sputum

PATOFISIOLOGI ASMA

Asma biasanya didahului oleh reaksi alergi sehingga terjadi iritasi yang menyebabkan kejang otot-otot yang mengontrol diameter saluran napas, dan dapat pula terjadi peradangan dari membran mucosa serta peningkatan dari produksi sputum. Gambaran klinis Asma: 1. Sesak napas 2. Batuk-batuk 3. Adanya sputum yang kental 4. postur yang jelek 5. Penurunan toleransi aktivitas 6. Penurunan ketahanan tubuh dan 7. Penurunan kekuatan otot-otot pernapasan

PERUBAHAN PATOLOGIS 1. Pada waktu serangan : Bronkospasme Edema mukosa Sekresi kental membentuk sumbatan dalam bronchioli medium/kecil Tanda dan gejala dari serangan : Mungkin timbul tanda-tanda peringatan, mis : dada menjadi tegang Bunyi Wheezing yang dapat terdengar, ekspirasi sulit Dyspnea Kecepatan pernapasan bertambah Kapasitas vital menurun Penggunaan berlebih dari otot-otot bantu pernapasan Batuk yang melelahkan & tidak produktif

2.

Setelah serangan Bila serangan datang dengan intensitas yang ringan maka dada akan kembali normal, dimana mukus yang kental diekspektorasikan Setelah suatu seranga berat kolaps absorpsi Serangan yang berulang-ulang dan berlarut-larut hipertrofi selaput lendir & penebalan dari semua lapisan bronchi kecil Bila serangan mereda : - Spasme bronchus menghilang - Batuk menjadi produktif - Pasien kelelahan Lama serangan berfariasi : 5 menit 24 jam lebih 24 jam terjadi status Asmatikus

MANAJEMEN FT

Nama : Nn. Saliva Umur : 35 th Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : Ibu RT Alamat : Jl.Kenangan Masa Lalu

Keluhan utama : sering sesak nafas Sejak kapan : sudah lama, sejak pasien berusia 9 tahun Sifat keluhan : hilang timbul Riwayat perjalanan penyakit : Keluhan sering timbul kalau pasien menghirup debu dan terjadi perubahan cuaca Faktor yang memperberat keluhan : perubahan cuaca, habis beraktifitas yang berat

Keluhan lain : batuk yang tidak efektive yang disertai kelelahan setelah serangan dan pola napas pendek ADL yang tidak dapat dilakukan : berolahraga dan membersihkan kamar tidurnya karena biasanya langsung muncul keluhan sesak dan batuk

Wajah/mimik: Cemas, stress Mulut: Agak terbuka saat bernafas (pursed-lip breathing atau fish lip) Pola pernapasan: Pasien bernafas cepat dan dangkal. Selain itu, pasien sulit bernafas. Amati adanya pembesaran vena jugularis Posisi bahu dan thorax: Bahu sedikit elevasi, otot-otot leher menegang, costa tampak jelas, sternum sedikit menonjol, dan kedua tulang belikat agak terangkat

a. Palpasi pada otot-otot assesoris muscle respiratory Hipertonus (menegang) pada otot trapezius, sternocleidomasteideus, scalenus, pectoralis mayor b. Posisi trachea c. Pasien diminta menyebutkan angka 99 dengan tangan FT dibelakang punggung/thoraks pasien. Bunyi yang terasa : ada getaran

AUSKULTASI
mendengarkan bunyi nafas : terdengar bunyi nafas whezing saat ekspirasi

Jari-jari FT ditempatkan diatas thoraks diantara tulang costa pasien kemudian jari-jari diketuk. Hasil : terdengar bunyi resonan

Ekspansi thorax, diukur dengan

menempatkan meteran diatas dada (costa 4), axilla, xipoid pasien kemudian disuruh ekspirasi dan selanjutnya inspirasi dalam. Hasilnya : ada gangguan ekpansi thoraks

Bucket Handle Movement (BHM) Hasil : costa pada bagian bawah kurang bergerak

PEMERIKSAAN TAMBAHAN a. Pemeriksaan warna sputum/dahak Hasil : warna dahak bening b. Data lab c. Foto x-ray VITAL SIGN tekanan darah : 120/80 pernafasan : 28 kali/menit nadi : 84 x/menit

DIAGNOSA FISIOTERAPI
Gangguan fungsional bernafas, pengembangan thoraks, dan hipertrofi otot asesoris pernafasan akibat asma

PROBLEMATIK FISIOTERAPI
Primer : sesak nafas Sekunder : gangguan pengembangan thoraks, hipertrofi dan kontrakatur otot-otot assesoris respirasi Kompleks : gangguan ADL-koordinasi

PLANNING FISIOTERAPI

Tujuan Jangka Panjang mengembalikan / meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional klien seoptimal mungkin Tujuan Jangka Pendek - memberikan posisioning yang benar bagi klien - memperbaiki kemampuan ekspansi thoraks klien - memperbaiki keadaan otot yang hipertrofi dan memendek - melatih koordinasi -ADL

INTERVENSI FISIOTERAPI
n o Problematik fisioterapi Modalitas terpilih
Exc therapy

metode
Posisioning (sesuaikan dengan keadaan klien)

dosis
F : 1-2 x/serangan I: T : high side lying T : 5-10 menit /serangan F= 1 x /hr I = 15 ml ventolin T=Inhalasi T= o10-15 mnt

1 sesak

Terapi inhalasi

nebulizer

n o

Problematik fisioterapi

Modalitas terpilih

metode
Breathing exc

dosis
F : 1-2x/hari I : 3x sit/sesi T : Segmental breathing T : 10-15 menit F : 3x/minggu I : 3-5 sit/latihan T : sitting, lying dan standing T : 10-20 menit

2 Gangguan Exc therapy Pengembangan thoraks

exc therapy

Latihan mobilisasi thoraks

n o
3

Problematik fisioterapi

Modalitas terpilih

metode
Streching pada tiap otot yang mengalami hipertrofi Coughing Exc

dosis
F : 3x/ minggu I : 5-10x/otot T : metode yanda T : 10-15 menit F= 1x/hr I= 8x/tehnik T=Manual assisted cough & Splinting T= 5 menit F : 3x/minggu I : 3-5 sit/latihan T : langsung T : 20-30 menit

Hipertrofi otot- Exc therapy otot asesoris respirasi Batuk tidak efektif Exercise

Gangguan kordinasi-ADL

Exc therapy

Senam asma

EVALUASI
Sesaat

Berkala

Mengajarkan pasien cara-cara posisi relaksasi yang dapat dilakukan apabila terserang asma dirumah
Tetap melaksanakan latihan mobilisasi yang diajarkan FT untuk dilakukan dirumah Tetap melakukan latihan pernafasan (breathing exc) dirumah Ajari klien untuk mengenal faktor predisposisi penyebab timbulnya serangan asma pada dirinya sehingga klien dapat menghindari faktor2 tersebut

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai